Anda di halaman 1dari 15

Parasit

Nama kelompok :
1. Ayu luthfiyah
2. Femy lia utami
3. Fitri purnamasari
4. Ilun khoirunisa napitu
5. Intan permata sari
6. Labibah mahmudah
7. Lenny alfiani
8. Putri ayu amalia
9. Syifa nur auliana
10. Yudha pratama
Parasitologi
Kata parasitologi berasal dari
kata parasitos yang berarti jasad yang
mengambil makanan, dan logos yang berarti
ilmu. Berdasarkan
istilah, parasitologi adalah ilmu yang
mempelajari organisme yang hidup untuk
sementara ataupun tetap di dalam atau pada
permukaan organisme lain untuk
mengambil makanan sebagian atau
seluruhnya dari organisme tersebut.
Beberapa istilah penting yang perlu
diketahui, antara lain :
1.    Simbiose, merupakan bentuk hidup bersama dua jenis
organisme yang bersifat permanen dan tidak bisa
dipisahkan. Ada beberapa jenis simbiose, yaitu :
a.   Simbiose mutualisme
b.   Simbiose komensalisme
c.   Simbiose parasitisme
d.   Simbiose obligat.
e.   Simbiose fakultatif
f.   Simbiose monoksen
g.   Simbiose poliksen
h.   Simbiose parasit permanen.
i.   Simbiose parasit temporer
2.Hospes, yaitu organisme yang merupakan
tempat atau organisme yang dihinggapi parasit.
Dikenal ada beberapa  jenis hospes,yaitu :
a.  Hospes defenitif
b.  Hospes paratenik
c.  Hospes intermediate (perantara
d.  Hospes reservoir
e.  Hospes obligat
f.  Hospes alternatif
g. Hospes insidental
3. Vektor,yaitu hewan yang di dalam
tubuhnya terjadi perkembangbiakan dari
parasit, dan parasit itu dapat ditularkan
kepada manusia atau hewan lainnya.
Biasanya yang berperan sebagai vektor
adalah serangga.

4. Zoonis, yaitu parasit hewan yang dapat


ditularkan kepada manusia.
Protozoologi

Protozoologi adalah ilmu yang berisi


kajian tentang hewan bersel satu yang
hidup sebagai parasit pada manusia.
Sedangkan protozoa adalah hewan bersel
satu yang dapat hidup secara mandiri atau
berkelompok. Tiap protozoa merupakan
satu sel yang merupakan kesatuan yang
lengkap, baik dalam susunan maupun
fungsinya
Klasifikasi Protozoa
 Protozoayang berperan sebagai parasit pada manusia
dalam dunia kedokteran dibagi dalam 4 kelas, yaitu :
 Kelas Rhizopoda

1) Genus entamoeba dengan inti Entamoeba


Kariosom kecil terletak dibagian tengah inti (eksentris atau sentris),
disekeliling membran inti terdapat banyak granula kromatin.
2) Genus Endolimax  dengan inti Endolimax
Kariosomnya besar dibagian tengah inti, bentuk tidak beraturan dan
dihubungkan dengan membran inti oleh serabut akromatik, tidak
mempunyai kariosom perifer.
◦ Lanjutan...
3) Genus Iodamoeba dengan inti Iodamoeba
Kariosomnya besar terletak di bagian tengah inti dikelilingi butir-butir
akromatik, kromatin perifer tidak ada.
4) Genus Dientamoeba
Parasit kecil, hanya terdapat stadium trofozoit yang mempunyai 2 inti
dientamoeba, kariosomnya di bagian tengah inti terdiri dari beberapa
granula kromatin dan membentuk lingkaran yang dihubungkan dengan
membran inti oleh serabut akromatik.

 Kelas Ciliata
Kelas ciliata adalah golongan protozoa yang mempunyai badan
yang diliputi oleh silia, terdiri dari benang yang berasal dari
ektoplasma yang pendek dan halus dan sama panjang.
 Kelas Mastigophora (Flagellata)

Parasit dari kelas ini merupakan protozoa yang mempunyai satu


atau lebih flagel yang mempunyai kekuatan untuk bergerak.
 Kelas Sporozoa
Parasit yang termasuk kelas sporozoa ini berkembangbiak bergantian
secara seksual dan aseksual.

 Protozoa yang menginfeksi manusia


 Entamoeba histolytica
Parasit ini pertama kali ditemukan oleh “Lambl” tahun 1859, sedang 1875 “Losch”
membuktikan sifat patogen dari parasit ini, dan Schaudinn (1903) dapat
membedakan jenis Amoeba yang patogen dan yang apatogen.
Parasit ini tersebar luas di seluruh dunia, tapi lebih banyak di daerah tropis dan
subtropis daripada di daerah beriklim sedang. Hospes dari parasit ini adalah manusi
dan kera
1. Gejala klinik
Masa inkubasi dari infeksi E. histolytica ini berkisar antara 4 sampai 5
hari. Saat stadium histolytica dari parasit ini memasuki mukosa usus besar,
maka pada stadium ini akan mengeluarkan enzim histolisin yang akan
menghancurkan jaringan, lalu stadium histolytica ini akan memasuki
lapisan submukosa setelah menembus lapisan muskularis mukosa
Diagnosis
Diagnosis dapat ditegakkan dengan :
a)    Diagnosis klinik,
b)    Diagnosis laboratorium,
c)    Radio foto, dan
d)    Tes immunologi.
 Drug of choise dari E. histolytica stadium histolytica pada
dinding usus besar, hati, dan lesi pada alat yang terkena
penyebaran adalah :
a)  Emetin hydro chlorida dan Dehydroemetin secara
parenteral
Dosis :
Dewasa                     : 65 mg/hari
Anak > 8 tahun        : < 20 mg/hari selama 4-6 hari
atau 5-7 hari
Anak < 8 tahun        : < 10 mg / hari
b)  Metronidazol
Dosis :
Dewasa  : 3 x 750 mg / hari selama 5-10 hari
Anak      : 35 – 50 mg / KgBB / hari dalam 3 dosis
 
c)  Iodochlor hydroxiquin atau Clioquinol
Dosis :
Sediaan tablet 250 mg
Dosis Dewasa : 3 x 650 mg selama 20 hari
Dosis anak : 30 - 40 mg / KgBB / hari, terbagi dalam
tiga dosis
d) Paromomycin
Dosis :
25 – 35 mg / KgBB / hari, dan terbagi dalm 3 dosis.
Diberikan bersama makanan selama 5 – 10 hari.

 
Pencegahan

Pencegahan dapat dilakukan secara


perorangan seperti mencuci tangan dengan
sabun sesudah mencuci anus, dan kebersihan
lingkungan seperti membiasakan memasak
makanan dan minuman dengan sempurna,
menghindari makanan dan minuman yang
terkontaminasi dengan kotoran manusia.
Tidak memakai tinja manusia sebagai pupuk.
Membuang tinja dan kotoran pada tempat
yang tidak akan terkontaminasi dengan
makanan.
Helmintologi
Helmintologi kedokteran adalah ilmu yang berisi kajian tentang parasit yang
hidup pada manusia yang berupa cacing.
Berdasarkan taksonomi, parasit cacing yang hidup pada manusia dibagi menjadi :
 a.  Nemathelminthes = cacing benang, yaitu yang berbadan bulat panjang
(silindris), mempunyai rongga badan,dan berjenis kelamin terpisah (jantan dan
betina)
 b.  Plathyhelminthes = cacing pipih, tidak mempunyai rongga badan, dan
biasanya mempunyai alat kelamin ganda atau hermafrodit, terdiri dari :
1)    Trematoda (cacing daun)
a)    Berbentuk daun
b) Tidak bersegmen
c)    Mempunyai alat pencernaan
2)    Cestoda (cacing pita)
a)    Berbentuk pita
b)    Badan beruas-ruas (bersegmen)
c)    Tidak mempunyai alat pencernaan

Anda mungkin juga menyukai