Anda di halaman 1dari 10

Prinsip-prinsip mengatur

waktu untuk melakukan


kehendak Allah
Menurut Efesus 5: 15-17

Oleh : Petra H. A. Tampilang


Latar Belakang Masalah

Ketika berbicara tentang manajemen waktu dalam


kehidupan orang Kristen di masa sekarang ini, maka
kita akan melihat kenyataan bahwa, tidak sedikit orang
Kristen yang mengalami kesulitan dalam mengatur
waktu untuk melakukan kehendak Allah. Seringkali
orang Kristen hanya berfokus dengan dirinya sendiri,
menggunakan waktu untuk diri sendiri, tanpa menyadari
akan pentingnya melakukan kehendak Allah dalam
kehidupan sehari-hari.
Rumusan Masalah
Apa saja prinsip-prinsip t prinsip-prinsip manajemen waktu
untuk melakukan kehendak Allah menurut Efesus 5:15-17?

Metode
Metode analisis tematik (Buku: Richard L. Pratt,He Gave Us
Stories) guna menyajikan prinsip-prinsip kebenaran yang
terdapat dalam Efesus 5: 15-17.
PEMBAHASAN

1. Menjadi Arif (ay. 15-16a)


Arif = Sophoi  Sophos Dapat
diterjemahkan = wise, learned, cultivated,
skilled, clever.
Orang arif tahu menggunakan waktu
yang ada.
Exagorazomenoi ton karion
• Menggunakan = exagorazomenoi
exagorazo  membeli atau menebus.
Tapi di sini maksudnya adalah membeli
bila ada atau memegang
• Waktu= karion kairos  kesempatan
• Secara Gramatikal = Pergunakanlah
sebaik mungkin kesempatan-kesempatan
yang diberikan.
2. Menyadari Keadaan (ay. 16b)
Hari-hari ini adalah jahat= hemerai ponerai eisin
Hari-hari jahat/evil day

History Cultural Kota Efesus (menurut beberapa naskah


tangan) adalah koloni Yunani, di bawah kerajaan
Romawi
- Ibu kota propinsi Asia
- Kota Pelabuhan
- Merupakan pusat penyembabahan dewi Artemis
Konteks sebelumnya  Jadilah anak-anak terang,
jadilah penurut-penurut Allah
Perhatikan Ef. 2: 2, 6  Orang yang sudah
dibangkitkan dalam Kristus tidak mentaati penguasa
kerajaan angkasa dan roh-roh orang durhaka
3. Mengerti Kehendak Allah (ay. 17)

Perintah  “janganlah kamu bodoh” bentuk present


atau perintah yang harus segera dilaksanakan yaitu
perintah untuk tidak menjadi “bodoh”. bodoh 
ἄφρονες  ἄφρων= without reason, senseless, foolish,
stupid, without reflection or intelligence, acting rashly.

King James unwise


New American Standart foolish.
Prinsipnya kebodohan dilarang oleh Paulus ada dalam
kehidupan jemaat di Efesus.
Paulus justru menasihatkan supaya mereka berusaha
mengerti kehendak Tuhan.
“Berusaha mengerti” συνίετε συνίημι= usaha untuk
selalu mengerti tujuan atau kehendak Tuhan.
Dalam konteks surat Efesus adalah usaha untuk selalu
mengerti hal-hal yang berkaitan dengan keselamatan
yang dijelaskan dalam ayat-ayat berikutnya.
KESIMPULAN

Ada 3 Prinsip mengatur waktu untuk melakukan


kehendak Allah menurut Efesus 5: 15-17

1. Menjadi Arif
2. Menyadari Keadaan
3. Mengerti Kehendak Allah

Anda mungkin juga menyukai