Anda di halaman 1dari 3

10 Ciri-Ciri Orang Bijak Menurut Ajaran Dalam Alkitab

Secara etimologi bahasa, orang bijak adalah orang yang memiliki sikap yang tepat dalam menyikapi setiap
keadaan dan peristiwa. Jika dilihat menurut Firman Tuhan, kebijaksanaan dimulai ketika kita meminta
Allah untuk menjadi penyedia kita, seperti yang ditulis dalam 1 Raja-Raja 3:9.

Kebijaksanaan berarti mampu melihat sudut pandang Tuhan dalam hidup kita, sehingga mengetahui
tindakan terbaik untuk dilakukan. Kebijaksanaan sejati tidak berasal dari filosofi serta ide manusia, kita
dapat mempelajarinya dari Alkitab, dari Firman Allah yang hidup (baca: ayat Alkitab tentang kesabaran).
Berikut ini akan kami paparkan 10 ciri orang bijak menurut Alkitab.

1. Mendengar Firman Allah dan Melakukannya

Dalam Matius 7: 24-25 disebutkan bahwa orang yang bijaksana mendengar Firman dan melakukannya,
meskipun hal tersebut bertentangan dengan apa yang kita inginkan. Dalam 1 Korintus 3: 10-11 dikatakan
pula bahwa orang yang mendengarkan firman dan melakukannya, ibarat orang yang membangun
kehidupannya dengan Kristus.

2. Menyikapi Keadaan yang Akan Datang dan Memiliki Persediaan

Dalam Amsal 6: 6-8 diceritakan mengenai semut, yang tidak dipimpin namun dapat mempersiapkan dan
memenuhi kebutuhannya pada waktunya. Sebagai orang bijak, kita pun harus dapat melakukannya,
mampu menyikapi apa yang akan kita hadapi kedepan (baca: ayat alkitab tentang masa depan) dan
mempersiapkan semua yang dibutuhkan untuk menghadapinya. Seperti halnya yang dilakukan Yusuf
dalam Kejadian 41: 1-7, dimana ia mengumpulkan bahan makanan sebagai perseiapan masa kelaparan
yang akan melanda bangsa Mesir dimasa yang akan datang.

3. Memperhatikan Langkah-Langkahnya

Dalam Amsal 14: 15 dikatakan bahwa orang bijak memperhatikan langkahnya. Dalam Yeremia 10:23
dikatakan bahwa manusia tidak berkuasa menentukan jalannya, juga menetapkan langkahnya. Tuhan
Yesus lah yang berkuasa. Oleh sebab itu orang bijak akan mengusahakan agar hidupnya berkenan
dihadapan Allah, agar dapat mengikuti jalan yang telah dipersiapkan oleh-Nya.

4. Menerima dan Mengasihi Didikan

Dalam Amsal 9: 8-9, 12:1, 19:20 dikatakan bahwa orang bijak ia menerima dan mengasihi teguran, serta
didikan. Teguran yang diberikan kepadanya akan membuatnya semakin bertambah bijak.

5. Bertumbuh didalam Hikmat

Dalam Amsal 1:5; 9:9; 18:15 dikatakan bahwa orang bijak mendengarkan dan menambah pengetahuannya
setiap waktu, sehingga ia terus bertumbuh dan semakin bertambah bijak.

6. Takut akan Tuhan

Dalam Amsal 1: 7 dan  9:10 dikatakan bahwa permulaan pengetahuan adalah Takut akan Tuhan, dan
dengan mengenal-Nya kita memperoleh pengertian. Dengan takut akan Allah, orang akan terhindar dari
jerat maut (Ams. 14: 27) dan menjadi bijak (Ams. 14: 16).
7. Membenci Apa yang Tidak Benar

Telah dikatakan sebelumnnya, bahwa orang bijak takut akan Tuhan. Dalam Amsal 8: 13 dikatakan bahwa
takut akan Tuhan yaitu membenci kejahatan, kesombongan, tipu muslihat, serta tingkah laku jahat lainnya.
Singkatnya, orang bijak membenci apa yang tidak benar menurut Allah.

8. Melakukan Apa yang Benar

Dalam Amsal 2:20; 13:6; 11:3; 11:5-6; dan 8:20 diatakan bahwa orang bijak melakukan apa yang benar,
sebab kebenaran akan menjaganya agar tetap berjalan di jalan yang benar, jalan keadilan.

9. Menghindari Kejahatan

Dalam Amsal 3:7; 14:16; dan 16:6 dikatakan bahwa orang bijak, orang yang takut akan Allah akan
menjauhi kejahatan.

10. Rendah Hati, Tidak Sombong

Dalam Amsal  11:2 dikatakan bahwa hikmat ada pada orang yang rendah hati. Demikian pula dalam Amsal
15:33; 18:12; dan 26:12 dikatakan bahwa kerendahan hati mendahului kehormatan. Kerendahan hati
merupakan salah satu karakter Kristen sejati.

Mungkin masih ada yang berpikir bahwa orang bebal adalah orang bodoh, bukan! Orang bebal pasti bodoh,
malas, dan tidak bertanggung jawab, sedangkan orang bodoh, orang malas, dan orang tak bertanggung
jawab tidak selalu bebal.

Dua orang jatuh ke dalam lubang. Orang pertama anak kecil yang belum bisa membaca, dan yang satunya
lagi orang dewasa yang sudah bisa membaca, namun memilih mengabaikannya. Apa perbedaan di antara
mereka?

Si anak kecil celaka karena bodoh. Seandainya ia tahu, dia tidak akan melakukan hal tersebut. Sedangkan
orang dewasa celaka karena kebebalannya. Tidak mau mengerti dan tidak bisa memaklumi apa yang
terjadi.

Dalam Alkitab, dijelaskan seseorang tidak boleh berperilaku bebal. Boleh saja ia bodoh, namun mau belajar
untuk memperbaiki diri, namun jangan sampai bersikap bebal dan tidak mau belajar menjadi lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai