Anda di halaman 1dari 3

Amsal 1 :1-7

Nats Alkitab : Amsal 1:7

“Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh

menghina hikmat dan didikan.”

Sesuai dengan perikop yang diberikan lembaga Alkitab Indonesia, tujuan Penulisan
kitab Amsal ini ialah membimbing pembaca untuk hidup dengan kebijaksanaan, displin,
berpengetahuan, dan hidup dalam kebenaran. Melalui kata-kata bijak yang ditulis dalam
bentuk syair, peribahasa, pernyataan-pernyataan pengajaran yang ditulis dalam kitab Amsal
ini mengajak pembacanya agar memiliki hikmat dalam seluruh aspek dalam kehidupannya.

Segala pengetahuan yang kita miliki tanpa takut akan Tuhan itu semua tidak akan ada
artinya. Jelas dikatakan di Amsal 1 : 7 “Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan,
tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.” Awal dasar pengetahuan kita ialah takut
akan Tuhan. Kata takut ini bukan berarti ngeri, seram, tetapi kata takut disini lebih
menunjukkan sikap hormat yang menjunjung tinggi pada kedaulatan Allah. Karena Tuhan
adalah sumber himat tertinggi dan ilahi. Maka dari itu kita sebagai manusia perlu datang
kepada Tuhan agar kita memperoleh sumber hikmat dari Sang Sumbernya.

Amsal 1:8-19

Nats Alkitab : Amsal 1:8

“Hai anakku, dengarkanlah didika ayahmu dan jangan menyia-nyiakan

ajaran ibumu.”

Sesuai dengan perikop yang diberikan lembaga Alkitab Indonesia yaitu memberi
nasihat dan peringatan. Pada bagian ini kitab Amsal memberikan banyak dan nasihat dan
peringatan, yang mulai dari ayat 8 “Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu dan jangan
menyia-nyiakan ajaran ibumu”. Di sini kita dapat melihat bahwa orang tua memiliki
kewajiban untuk mendidik anak-anaknya. Begitu pun sebaliknya anak-anak juga memiliki
kewajiban untuk berbakti kepada orang tuannya. Dalam kehidupan sehari-hari, orang tua
menjadi pendidik utama dan pertama. Banyak hal yang harus dijarkan kepada anak yang
salah satunya ialah kebijaksanaan hidup. Amsal 1:8-19 ini memberikan sebuah nasihat
kepada anak untuk selalu mendengarkan nasehat ayah dan ajaran ibu. Karena ajaran mereka
itu indah bagaikan karangan bunga di atas kepalamu (Amsal 1:9).

Amsal 1 : 20-33

Nats Alkitab : Amsal 1 : 33

“Tetapi siapa mendengarkan aku, ia akan tinggal dengan aman,

terlindung dari pada kedahsyatan malapetaka.”

Sesuai dengan perikop yang diberika lembaga Alkitab Indonesia ialah nasihat hikmat.
Pada bagian ini Amsal berbicara mengenai hikmat. Pada bagian ayat 20-30, kita dapat
melihat ada dua kualitas hidup yang kontras yaitu bebal dan berhikmat. Ada akibat dari dua
sikap yang bertentangan tersebut. Amsal mengajarkan bahwa orang bebal adalah orang yang
menolak hikmay. Bahkan firman Tuhan menjelaskan secara saksama kepada kita bahwa
setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh hikmat, asalkan a mau
menerima panggilan Tuhan. Bila ia tidak memiliki hikmat itu, disebabkan oleh pilihannya
sendiri. Dengan perkataan lain, orang bebal adalah orang yang memilih untuk hidup bebal
(ayat 29).

Setiap dari kita yang tidak mendengarkan nasihat dari Tuhan pastinya kita akan
memperoleh hikmat dan kita juga pastinya akan mendapatkan malapetaka dalam hidup kita.
Untuk itu kita harus dapat mendengarkan nasihat Tuhan yang Tuhan ajarkan agar kita
memperoleh hikmat dari pada-Nya sehingga kita akan terjauhi dari malapetaka.

Amsal 2

Pada perenungan di Amsal 2 ini, ada 3 ayat yang mengingatkan saya yaitu

- Amsal 2 : 5 “Maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan Tuhan
dan mendapat pengenal akan Allah”.
- Amsal 2:7 “Ia menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur, menjadi perisai bagi
orang yang tidak bercela lakunya”
- Amsal 2:10 “Karena hikmat akan masuk ke dalam hatimu dan pengetahuan akan
menyenangkan jiwamu”

Dari ketiga ayat ini, saya diingatkan kembali mengenai akan takut akan Tuhan menjadi
dasar dalam hidupnya untuk memperoleh pengetahuan dan hikmat. Saat kita sudah
mengutamakan Tuhan dalam hidup kita, Ia akan menyediakan pertolongan untuk kita dan Ia
juga akan menyegarkan jiwa kita.

Amsal 3

Dalam ayat 5-6 “Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah
bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu maka Ia akan
meluruskan jalanmu.” Sering kali kita mengakui dengan mulut kalau kita percaya kepada
Dia. Namun dalam tindakan sering kali diperhadapkan jalan yang sulit dan mengambil
tindakan sendiri.

Amsal 4

Amsal 4 :23 “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situla terpancar
kehidupan.” Hati manusia merupakan pusat pengendalian sikap dan darinyalah instruksi yang
biasanya kita jalani dengan patuh. Hati merupakan cerminan sikap kita sesungguhnya. Hati
tidak akan berbohong, hati tidak bisa membunuh, tetapi hati dapat memerintah kita
berbohong dan menyuruh tangan bergerak untuk membunuh. Untuk itu kita perlu menjaga
hati kita karena dari hati akan terpancar setiap kehidupan kita

Amsal 5

Anda mungkin juga menyukai