SIKAP BIJAKSANA
Indikator
KEPANGUDILUHURAN 1. Menyadari pentingnya mampu mengambil keputusan
Kemis Pahing, 23 September 2021 bijaksana.
2. Menyadari tantangan dalam kehidupan sehari-hari untuk
mampu mengambil keputusan secara bijaksana.
3. Mampu mengambil keputusan secara bijaksana.
Materi Pokok
1. Ciri-ciri sikap bijaksana.
2. Pentingnya bersikap bijaksana dalam
hidup sehari-hari.
3. Tantangan dalam praktik hidup sehari-
hari untuk bersikap bijaksana.
Doa Pembuka
Tuhan, hari ini kami hendak mengenal hal-hal yang
perlu kami perhatikan untuk mewujudkan iman dalam
hidup sehari-hari.
Kami ingin iman kami tumbuh dan berkembang
dalam praktik hidup sehari-hari. Iman seperti itulah
yang akan memberdayakan kehidupan ini.
Maka, kami mohon bimbingan dan pertolongan-Mu
selama pertemuan kami ini.
Kami yakin, dengan bantuan-Mu, kami dapat
menemukan hal-hal yang perlu untuk dapat
mewujudkan iman kami dalam hidup sehari-hari.
Terima kasih, ya Tuhan, atas pertolongan-Mu ini.
Amin.
1. Pada umumnya orang yang bijaksana mengenakan pakai yang
A. Ciri-ciri sikap rapih karena menghargai dirinya sendiri.
bijaksana 2. Sebelum berkata, orang yang bijaksana biasanya mau
mendengarkan dan akan berpikir terlebih dahulu.
3. Kebiasaannya dalam berpikir membuat rasa ingin tahunya
semakin tinggi.
4. Pandai membaca keadaan sehingga mengetahui waktu yang
tepat kapan harus berbicara dan kapan harus diam.
Seseorang dapat dikatakan 5. Tidak sembarangan menilai orang lain meskipun tidak sesuai
memiliki sikap bijaksana bila dengan pendapatnya.
perkataan dan perbuatannya 6. Biasanya orang yang bijaksana lebih mendahulukan
menghasilkan hal yang baik kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.
7. Tidak egois atau memperdulikan kepentingan orang lain dalam
mengambil keputusan.
8. Rendah hati dan menghargai orang lain.
9. Tidak berlebihan dalam bersendau gurau.
10. Selalu berusaha menjaga perasaan orang lain.
B. Pentingnya bersikap bijaksana
dalam hidup sehari-hari
1. Pada saat itu ada dua orang ibu yang datang kepada Salomo untuk mengadukan kasus mereka
tentang bayi milik siapakah dari antara 2 (dua) ibu tersebut.
2. Setelah Salomo mendengarkan pengaduan mereka, ia pun menyuruh seseorang untuk
mengambil pedang, Salomo pun menyuruh untuk memenggal bayi tersebut menjadi 2 bagian
agar bisa diberikan kepada masing-masing ibu tersebut setiap bagian dari penggalan tersebut.
3. Si Ibu kandung dari bayi itu terkejut mendengar keputusan Salomo dan memohon kepada
Salomo untuk menyerahkan bayi tersebut kepada ibu yang lain. Salomo dengan bijaksana
menyerahkan bayi tersebut kepada ibu kandungnya karena seorang ibu yang sejati tidak akan
pernah mengharapkan kematian anaknya.
Salomo mampu membuat keputusan yang seadil dan sebijaksana itu karena:
1. hatinya yang penuh hikmat yang datang dari Allah.
2. Sikap bijaksana Salomo mengalir dari Allah, Sang Sumber Kebijaksanaan.
3. Sikap bijaksana ini diminta oleh Salomo dari Allah.
4. Salomo memiliki hubungan yang mesra dengan Allah. (bdk. 1 Raja-raja
3:4–14), sebagaimana yang ditegaskan oleh St. Yakobus, “Kebijaksanaan
adalah rahmat Allah yang harus dimohon dalam doa dan dilatih dalam
suasana doa.” (bdk. Yakobus 1:5)
5. Buah-buah dari hubungan yang mesra dengan Allah adalah ia mampu
meminta anugrah yang paling dibutuhkan untuk melayani umat Israel, umat
kesayangan Allah.
Br. Bernardus
Mengenai sikap bijaksana ini, Br.Bernardus menyatakan dengan sangat tegas: “Seorang
pemimpin, betapa pun kaya pengalamannya, betapa pun mahir dalam ilmu pengetahuan,
tidak boleh percaya akan kebolehan sendiri. Dalam segala hal ia harus lebih dulu
memohon nasihat dan pertolongan kepada Allah dan kepada Bunda Perawan Yang Tak
Bernoda, pelindung utama kongregasi kita.”
“Barangsiapa yang memilki keutamaan yang paling penting ini, akan mampu melakukan
hal dengan tepat karena ia bertindak dengan berpikir dan bijaksana, dan karenanya ia
tidak akan mengambil sikap ekstrem (keterlaluan).”
Kisah FIC
pengalaman Br. Timotheus Wignjosoebroto “Coba lihat Bruder. Lebih baik Bruder
FIC, salah seorang bruder Indonesia membawa barang itu ke Benculuk. Kira-kira
pertama yang diberi tugas untuk sekali setiap 14 hari, satu sedan ke Kesilir
mengantarkan barang-barang kebutuhan untuk mengantar orang yang sakit dan jika
para bruder yang sedang diinternir di ada tempat, hanya untuk sedikit barang, tetapi
Kesilir. 22 besek! Lagi pula tidak baik, jika barang itu
Br. Timotheus saat itu kebingungan dengan tinggal lama di tempat ini. Saat Bruder tiba di
banyaknya barang yang ia bahwa dan Benculuk, hubungilah Pak Sieffers, opsir di
bagaimana ia dapat membawa semua Balai Keselamatan. Ia akan mengurus
barang itu selamat tiba di Kesilir. Ia bertemu pengangkutan barang selanjutnya. Kiraku
dengan seorang dokter Belanda yang baik, bahwa barang itu akan diangkut dengan truk
Dr. Nijk, namanya Nippon.”
Refleksi Pribadi