Anda di halaman 1dari 4

Menjadi bijaksana

Apa itu Bijaksana

bertindak sesuai dengan pikiran, akal sehat sehingga menghasilkan perilaku


yang tepat, sesuai dan pas. Biasanya, sebelum bertindak disertai dengan
pemikiran yang cukup matang sehingga tindakan yang dihasilkan tidak
menyimpang dari pemikiran. Secara sederhana dapat dikatakan bijak tahu hal
mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak. Tidak salah dalam mengambil
keputusan

Mengapa?

Agar kita dapat memberikan respond atau tindakan yang benar, sesuai dengan
visi gereja kita yaitu menjadi berkat dan komunitas kita yaitu menjadi dampak
positif

Amsal 3: 35 dikatakan bahwa: orang yang bijak lah yang akan mewarisi
kehormatan. Sedangkan cemooh akan diterima oleh orang bebal.

Amsal 13:14 dikatakan bahwa bahwa orang bijak merupakan sumber kehidupan
bagi orang sekitarnya, sebab ia membuat orang terhindar dari jerat maut.

Daniel 12:3 dikatakan bahwa, orang bijaksana akan bersinar seperti cahaya
cakrawala dan menuntun orang kepada kebenaran.

Kita akan menjadi dampak buat orang lain

Intinya menjadi bijaksana bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk orang
lain

Siapa Tokoh Alkitab yang menunjukan karakter bijaksana

1. Salomo meminta hikmat kepada Allah.

1 Raja-raja 3:9 Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham
menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan
antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi
umat-Mu yang sangat besar ini?”
Sepanjang hidupnya, Salomo dua kali berhadapan langsung dengan Allah. Pada
pertemuan pertamanya, Allah menawarkan kepada Salomo untuk meminta apa
yang ia ingini. Sebagai manusia, Salomo bisa saja meminta kekayaan, umur
yang panjang, atau hal lainnya yang menguntungkan untuknya. Namun,
dibandingkan itu semua, Salomo lebih memilih untuk meminta hikmat,
kemampuan untuk dapat menimbang perkara. Hal ini dipandang baik oleh
Allah. Keputusan Salomo ini justru menunjukkan kebijaksanaan Salomo.
Dengan bijaksana, ia memanfaatkan kesempatan yang Allah beri untuk
keuntungan semua orang, bukan hanya keuntungan pribadinya.

2. 1 Raja-raja 3:27 Tetapi raja menjawab, katanya: “Berikanlah kepadanya bayi


yang hidup itu, jangan sekali-kali membunuh dia; dia itulah ibunya.”`

Salomo menawarkan untuk memenggal bayi tersebut, membaginya sama rata.


Respon kedua perempuan tersebut berbeda. Satu perempuan setuju, satu
perempuan tidak setuju, lebih memilih untuk tidak membunuh bayi tersebut.
Kebijaksanaan dan karakter Salomo tampak jelas ketika ia memutuskan bahwa
perempuan yang tidak ingin bayi itu dibunuh adalah ibu bayi tersebut.

When

Menjadi bijaksana pada saat menghadapi masalah, dihadapkan pada sebuah


pilihan, dan mengambil keputusan. (balik ke tokoh salomo)

Bagaimana

1. Jujur pada diri sendiri


Hal ini tidak semudah mengatakannya karena jujur kepada diri sendiri
membutuhkan tingkat kesadaran diri yang tinggi. Artinya kita harus
belajar mendefinisikan emosi diri, mengenali nilai-nilai pribadi,
mengetahui apa yang diinginkan, mengakui kesalahan, berani
bertanggung jawab atas setiap keputusan dan tindakan.(kita tau apa yang
menajadi kebutuhan Utama kita, kalo mampu beli, kalau tidak jangan
memaksakan diri, sudah tau kecewa itu tidak enak masi mencoba
menjalin hubungan dengan orang yg tidak tepat, tau tepat atau tidak perlu
doa dan bimbingan dari pemimpin rohani, tau sakit hati tidak enak masi
aja bangun hubungan sbelum waktunya)
2. Berpikir sebelum berkata-kata

Ams 25:11 Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya


adalah seperti buah apel emas di pinggan perak. (memberikan
tanggapan/solusi/masukan kepada orang, kita tidak pernah tau kondisi hati
orang tersebut

hindari perkataan dusta, seklinya ketauan orang akan kehilangan


kepercayaan atas kita

mulut mu harimau mu (jadilah sesuai perkataanmu)

3. Berpikir sebelum bertindak


Pertimbangkan +- atas tindakan yang akan kita lakukan.. ada hal yang
tidak bisa ditarik kembali apabila kita salah bertindak, waktu,
kepercayaan yg telah diberikan,dan hal”lain yg tidak bisa dikembalikan..
bisa bertanya kepada orang yg tepat dulu, sahabat, kk rohani, mentor

4. Mempergunakan waktu dengan bijak

Waktu adalah pemberian Tuhan yang patut kita syukuri dan kita
pergunakan dengan baik, dalam kehidupan kita, ada musim-musim yang
harus kita lalui.. Pelajar gunakan waktu mu untuk belajar dan
mengembangkan diri, pacaran gunakan waktumu untuk saling mengenal
satu sama lain lakukan kegiatan yg membangun dan membawa hubungan
kalian menjadi Godly relationship, di masa muda layanilah Tuhan
semaksimal mungkin, kalo udh tua aga susah, tapi masi bisa sih (jangan
sampai menyesal dikemudian hari) Waktu tidak bisa diulang

5. Tidak Egois
Jangan mementingkan diri sendiri

Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan
Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan,
2
karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati
sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,
3
dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia.
Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain
lebih utama dari pada dirinya sendiri;
4
dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri,
tetapi kepentingan orang lain juga.
5
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang
terdapat juga dalam Kristus Yesus,

Mulailah peduli kepada orang”sekitar kita, bergaul lah dengan semua


orang, tetapi jangan mudah terpengaruh

6. Merespon masalah dengan tepat


Masalah adalah cara Tuhan untuk menyatakan kasih, kuasa, dan mujizat
Tuhan kepada kita. Jangan menjauh tapi mendekat

Anda mungkin juga menyukai