Anda di halaman 1dari 26

PEMBELAJARAN

MATEMATIKA
Presentation by Group 6
KELOMPOK 6 TELAAH KURIKULUM

1. Pera Elysya L. Toruan (06081181823014)


2. M. Rizky Ramandani (06081282025020)
3. Anadia Muli Mariela (06081382025056)
4. Meutia Rahmi Haranti (06081282025032)
5. Septa Angelia Aprita (06081382025072)
Pembelajaran Matematika

01 02 03
Konsep Matemtika Aplikasi Konsep Algoritma Matematika

04 05
Penalaran Matematika Manipulasi Matematka
Konsep Matematika
dan Keterkaitan
Antar Konsep
Konsep
Konsep dapat difenisikan sebagai satuan arti yang mewakili sejumlah
objek yang memiliki ciri-ciri yang sama.

Contoh
Ketika kita bertanya kepada siswa SD, benda atau barang apa saja yang terdapat
dalam kelas mereka, maka jawabannya antara lain kursi, meja, dan papan tulis. Karena
mereka dapat membedakan barang berdasarkan ciri-cirinya seperti ciri-ciri kursi, ciri-
ciri meja, dan ciri-ciri papan tulis. Ini membuktikan bahwa mereka sudah mengerti
konsep kursi, konsep meja, dan konsep papan tulis.

Konsep dapat dibedakan atas konsep kongkret dan konsep yang didefinisikan. Contoh
diatas dapat dikategorikan konsep kongkret, karena dapat diamati keberadaanya.
Konsep Contoh :
Matematika Konsep Segitiga

“Konsep didalam matematika “Konsep segitiga dapat didefinsikan


lebih banyak membicarakan sebagai suatu bangun datar yang
tentang konsep yang dibatasi tiga buah garis lurus yang
didefinisikan” saling berpotongan”
Keterkaitan Antar Konsep

Lihat konsep segitiga dibawah ini !

Segitiga ABC dibatasi oleh tiga garis yang saling berpotongan, yaitu garis
AB, garis BC, dan garis AC. Garis AB memotong garis AC di titik A yang
membentuk sebuah sudut, dan memotong garis BC di titik B yang juga
membentuk sebuah sudut. Sementara garis AC memotong garis BC di
titik C juga membentuk sebuah sudut. Titik-titik A, B, dan C disebut
titik-titik sudut segitiga, sedangkan segmen garis AB, BC, dan AC
disebut sisi-sisi segitiga.

“Di dalam konsep segitiga termuat sekaligus konsep titik sudut, sisi, dan
sudut. Ini membuktikan bahwa antar konsep memiliki keterkaitan yang erat
dan bisa menghasilkan sebuah konsep baru.”
Aplikasi
Konsep
Apa itu konsep?
Secara umum, konsep dapat
difenisikan sebagai satuan
arti yang mewakili sejumlah
objek yang memiliki ciri-ciri
yang sama. Ada pula yang
menyatakan bahwa konsep
adalah pengertian yang
dapat digunakan untuk
memungkinkan seseorang
mengelompokkan/
menggolongkan suatu objek.
Contoh Soal :
Diketahui segitiga ABC dengan
  panjang sisi AB
= 3 cm, sisi AC = 4 cm, dan sudut A = .
Tentukan panjang sisi BC.

Untuk menyelesaikan soal ini, digunakan


teorema Phytagoras,Dalam teorema
Phytagoras ini, sekurang-kurangnya ada tiga
macam konsep yang harus dipahami dengan
baik oleh siswa, yaitu konsep segitiga siku-siku,
konsep sisi miring, dan konsep sisi siku-siku.
pembahasan dengan
aplikasi konsep

Di dalam matematika, konsep-


Aplikasi teorema Phytagoras pada konsep itu tersusun secara
soal di atas adalah sebagai berikut: hirarkis. Karena konsep-konsep
matematika itu tersusun secara
Pada gambar di atas, sisi miring hirarkies, maka belajar
segitiga ABC adalah BC, sedangkan matematika harus dilakukan
sisi-sisi sikunya adalah AB dan AC. secara kontinu. Apabila belajar
Dengan demikian: matematika itu terputus- putus,
BC2 =AB2+AC2 = 32 + 42 maka hal itu akan menyulitkan
= 9 + 16 = 25 siswa.
BC = 25 = 5
Algoritma
Matematika
Algoritma matematika adalah prosedur
atau langkah-langkah yang digunakan
untuk mengerjakan persoalan atau
permasalahan matematika.
Algoritma matematika, di antaranya

Operasi Operasi
Hitung Himpunan

dan lain-lain dengan urutan


pengerjaan tertentu.
contoh algoritma matematika
pada soal
 Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan

-01- -02- -03-


Jadikan ruas
  kanan Jadikan koefisien
  Uraikan ruas
  kiri atas
menjadi nol. menjadi positif. dua faktor linier.
04
Tentukan harga nol untuk
05
masing-masing faktor, Buatlah garis bilangan
kemudian buat garis ketiga, yaitu perkalian
bilangannya dari kedua faktor

06
Tarik garis vertikal melalui titik nol garis bilangan
pertama dan kedua, yang akan memotong garis
07
bilangan ketiga di dua titik sehingga garis bilangan Hasil akhir diperoleh
ketiga akan terbagi ke dalam tiga bagian, yaitu paling
  dengan melihat
kiri positif.
garis bilangan ketiga dan tanda dari
pertidaksamaan terakhir, apakah > 0
(positif) atau < 0 (negatif).
Penalaran
Matematika
Penalaran adalah proses berpikir dalam menarik
kesimpulan atau mendapatkan pengetahuan.
Ada dua macam penalaran, yaitu penalaran secara
deduktif dan penalaran secara induktif
Contoh Penyelesaian Menggunakan
Penalaran Deduktif

2x – 3 = 7
 2x – 3 + 3 = 7 + 3 (Kedua ruas ditambah 3)
 2x = 10 (Sifat identitas penjumlahan – 3 + 3 = 0)
 (2 . 2 1 ) x = 10 . 2 1 (Kedua ruas dikalikan 2 1 )
 x = 5 (Sifat identitas perkalian 2 . 2 1 = 1)

Untuk melatih siswa melakukan penalaran dengan cara deduktif, maka ketika siswa menyelesaikan soal di
atas, pada saat peralihan setiap baris, Guru sebaiknya mengajukan pertanyaan “Mengapa bisa demikian?”
Apabila Guru sering mengajukan pertanyaan “Mengapa” dalam membimbing siswa menyelesaikan soal-soal
matematika, maka Guru telah berusaha melatih siswa melakukan penalaran dengan cara deduktif.
Contoh Penyelesaian Menggunakan
Penalaran Induktif

Pembuktian dalil “ Jumlah sudut-sudut dari setiap segitiga


adalah 180o ”. Cara yang ditempuh untuk membuktikan dalil ini adalah
dengan meminta siswa mengukur besar sudut sejumlah segitiga dengan ukuran
dan bentuk yang berbeda. Setelah itu, maka masing-masing siswa diharapkan
akan menemukan bahwa jumlah sudut dari setiap segitiga tersebut adalah 180o .
Dalam hal ini, maka secara induktif telah disimpulkan bahwa jumlah sudut setiap
segitiga adalah 180o

Penalaran secara induktif membutuhkan


pengamatan, dan bahkan percobaan.
Manipulasi
Matematika
Manipulasi Matematika
Yang termasuk dalam kemampuan ini, antara lain: mengaplikasikan
sifat-sifat, prinsip, atau teorema ke dalam pernyataan matematika, baik
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan.
1. Manipulasi Matematika dalam Membuat
Generalisasi
 Contoh 1:
“Tentukan jumlah 100 buah bilangan ganjil yang pertama”.

Penyelesaian:
Untuk menyelesaikan soal ini, kita dapat melakukan proses generalisasi sebagai berikut.

Jadi, jumlah 100 buah bilangan ganjil yang pertama adalah


2. Manipulasi Matematika Dalam Menyusun
Bukti
Contoh 2:
“Diketahui kubus ABCD.EFGH. Buktikan CE  bidang BDG

Penyelesaian:
Untuk menyelesaikan soal di atas, ada 2 dalil yang digunakan. Yaitu:

Dalil 1:
Jika garis a tegak lurus pada bidang α dan garis b tertetak pada bidang α,
maka garis a tegak lurus garis b.

Dalil 1 digunakan untuk membuktikan garis tegak lurus garis yang dapat
disederhanakan menjadi:

Jika a  α dan b pada α, maka a  b


Dalil 2:
Jika garis a tegak lurus garis b dan a tegak lurus c, maka garis a tegak lurus
pada bidang yang melalui garis b dan c.

Dalil 2 digunakan untuk membuktikan garis tegak lurus bidang, yang dapat
disederhanakan menjadi:

Jika a  b
b dan c berpotongan pada α
ac
maka a  α

Dalam proses pembuktian soal ini, manipulasi matematika yang dilakukan


adalah dalam bentuk pengaplikasian kedua dalil di atas, yang dilakukan secara
berulangulang sebagai berikut
THANK YOU
FOR YOUR ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai