Tips Dalam Pembuktian Geometri
Tips Dalam Pembuktian Geometri
Geometri adalah cabang dari matematika yang berhubungan dengan titik, garis, bidang dan
ruang. Untuk memahami konsep-konsep geometri diperlukan suatu definisi yang sering kita
sebut dengan postulat. Adapun sifat-sifat dari konsep tersebut diperoleh dari pembuktian-
pembuktian yang disebut dengan dalil ataupun teorema. Oleh karena itu, pembuktian dalam
geometri sangat penting untuk mengetahui ataupun mengeksplorasi sifat-sifat dari suatu
konsep geometri.
Sebelum penulis menjabarkan lebih lanjut tentang bagaimana tips dalam pembuktian
geometri, penulis ingin mengajak para pembaca untuk mengetahui arti pentingnya sebuah
pembuktian. Penulis ingin memulainya dengan firman Alloh QS. al-Mu’minun [23]: 117
“Dan barang siapa menyembah tuhan lain selain Allah, padahal tidak ada suatu bukti pun
baginya tentang itu, maka perhitungannya hanya pada Tuhannya. Sungguh orang-orang kafir
itu tidak akan beruntung.”
Dari ayat tersebut di atas Alloh sangat menekankan bahwa sesuatu hal yang harus kita
lakukan atas keyakinan kita haruslah didasarkan pada sebuah bukti. Bahkan Alloh
menegaskan jika seseorang menyembah selain Alloh tanpa bukti adalah orang kafir yang
tidak beruntung. Dalam artian jika kita bertindak tanpa adanya bukti kita tidak beruntung atau
mengada-ada. Tentunya akan menjadi salah jika kita berjalan tanpa adanya bukti. Lalu apa
hubunganya dengan pembuktian geometri atau pembuktian matematika secara umum?
Buktikan: “Jika pada sebuah segitiga sudut puncaknya dibagi dua sama besar, maka garis
bagi sudut luar puncak dengan perpanjangan alas merupakan sudut yang sama dengan
setengah selisih sudut alasnya.”
1. Memahami masalah yang akan dibuktikan dengan menuliskan terlebih dahulu kata kunci
pada permasalahan yang ingin di buktikan, kemudian pikirkan sifat-sifat yang dimiliki oleh
kata-kata kunci tersebut
Dari permaslahan di atas kita dapat menuliskan kata kunci seperti: Sudut Puncak, Sudut Luar.
Dari kata-kata kunci itu kita bias mengaitkan kata kunci itu dengan sifat yang dimilikinya
seperti, Sudut Puncak yaitu sudut yang terbentuk oleh sisi tegak, karana susut puncaknya
dibagi dua sama besar berarti terdapat garis bagi sudut. Sudut luar merupakan pelurus dari
sudut dalam besarnya 1800 – sudut dalam yang bersisian.
2. Pisahkan hal yang ada pada permasalahan sebagai preposisi dan konklusi.
Preposisi: “Jika pada sebuah segitiga sudut puncaknya dibagi dua sama besar, maka garis
bagi sudut luar puncak dengan perpanjangan alas”
Konklusi:” sudut yang terjadi yaitu sudut yang sama dengan setengah selisih sudut alasnya
3. Menggambarkan bentuk geometri yang akan dibuktikan dengan detail dari apa yang
diketahui dari permasalahan yang ingin dibuktikandan tuliskan apa yang diketahui dari
gambar yang telah dibuat.
Diketahui:
Segitiga ABC sembarang
CD: garis bagi sudut C
CF: Garis bagi sudut BCF
FB perpanjangan AB
CF dan FB berpotongan membentuk sudut BFC
4. Mulailah mengaitkan apa informasi yang diketahui berikut sifat-sifatnya satu sama lain,
Arahkan pada suatu konsep yang ingin dibuktika.
Pada masalah di atas yang mau dibuktikan adalah konsep sudut pada segitiga, sehingga harus
diidentifikasi segitiga apa saja yang terdapat pada gamabar tersebut yaitu, Segitiga ABC,
segitiga AFC, segitiga DFC, segitiga BDC, dan Segitiga ADC. Kemudian lihat dari masing-
masing segitiga mana yang terkait langsung dengan sudut yang akan kita buktikan. Dari
segitiga tersebut kita mendapatkan dua segitiga yaitu segitiga AFC dan segitia BCF yang
berkaitan langsing dengan sudut BFC dan segitiga ABC yang berkaitan dengan sudut A dan
Sudut B.
5. Tuliskan secara sitematis dugaan kaitan konsep dan jangan lupa setiap statement harus di
tulis alasanya.
Sudut AFC = Sudut BCF ( titik A, B dan F segaris atau coliner ) …………...pernyataan (ii)
6. Periksalah kembali langkah-langkah pembuktian yang telah anda buat. Jika terjadi kesalahan
perbaiki dengan mengaitkan konsep yang lebih tepat. Apabila sudah dirasa benar, berarti
langkah-langkah pembuktian sudah dapat diterima.
7. Lakukan pembuktian dengan cara yang lain dari cara pembuktian yang sudah anda buat
SEGITIGA
6 Desember 2013 Ahmad Zamroni Tinggalkan komentar
23 Votes
TUJUAN
Menyelesaikan masalah terkait besar sudut dalam dan sudut luar segitiga
Mengenal macam-macam segitiga
Mengenal dan melukis garis-garis istimewa dalam segitiga
Menyelesaikan masalah terkait kongruensi segitiga
Menyelesaikan masalah terkait kesebangunan segitiga.
Definisi:
Segitiga adalah bangun datar yang mempunyai 3 sisi dan 3 sudut pada bagian dalamnya.
Simbol yang sering digunakan adalah . Segitiga diberi nama menggunakan 3 huruf pada
ketiga titik sudutnya.
2 3 kita peroleh
Teorema 2.2. Ukuran sebuah sudut luar suatu segitiga sama dengan jumlah dua sudut dalam
yang tidak berpelurus dengan sudut luar tersebut.
1. Segitiga samasisi adalah segitiga yang ketiga ukuran sisinya sama panjang.
2. Segitiga samakaki adalah segitiga yang dua ukuran sisinya sama panjang.
3. Segitiga sebarang adalah segitiga yang panjang sisi-sisinya tidak sama panjang.
4. B. Jenis segitiga ditinjau dari ukuran sudutnya
1. Segitiga siku-siku adalah segitiga yang ukuran salah satu sudutnya 900.
2. 2. Segitiga tumpul adalah segitiga yang salah satu ukuran sudutnya tumpul.
3. 3. Segitiga lancip adalah segitiga yang ketiga ukuran sudutnya lancip.
1. Segitiga siku-siku samakaki adalah segitiga yang ukuran salah satu sudutnya 90 dan
dua sisinya sama panjang.
2. Segitiga tumpul samakaki adalah segitiga yang salah satu sudutnya tumpul dan
panjang kedua sisinya sama.
3. 3. Segitiga lancip samakaki adalah suatu segitiga yang salah satu sudutnya lancip
dan panjang kedua sisinya sama.
Dalam segitiga terdapat empat garis istimewa, garis-garis tersebut adalah garis tinggi, garis
bagi sudut dalam (atau garis bagi), garis berat, garis sumbu yang didefinisikan sebagai
berikut:
1. Garis tinggi suatu segitiga adalah segmen garis yang ditarik dari suatu titik sudut
segitiga hingga sebuah titik pada sisi didepan sudut itu atau perpanjangannya dan
tegaklurus sisi itu atau perpanjangannya.
2. Garis bagi suatu sudut dalam suatu segitiga adalah segmen garis yang ditarik dari
suatu titik sudut segitiga hingga sebuah titik pada sisi didepan sudut itu dan membagi
sudut itu menjadi dua sama besar.
3. Garis berat suatu segitiga adalah segmen garis yang ditarik dari suatu titik sudut
segitiga hingga titik tengah sisi dihadapan sudut itu.
4. Garis sumbu suatu segitiga adalah garis yang tegak lurus dan melalui titik tengah
suatu sisi segitiga.
Langkah-langkah melukis (mengonstruksi) garis tinggi, garis bagi dalam sudut, garis sumbu,
dan garisberat dalam dalam suatu segitiga sebagai berikut:
Dengan titik A sebagai titik awal tarik garis tegak lurus ke sisi BC
1. Untuk membagi sudut ABC, buat suatu busur yang memotong sisi-sisi sudut. Sebut titik
potong itu D dan E.
2. Dengan ujung jangka pada D dan dengan membuka jangka lebih dari DE, buat suatu
busur di bagian dalam sudut itu. Ulangi prosedur ini dan usahakan setting sama tetapi dengan
ujung jangka pada E. Label perpotongan dari busur itu titik F.
3. Gambar . Maka membagi sudut ABC . Dengan cara yang sama, anda dapat melukis
(mengonstruksi) garis bagi lainnya dalam suatu segitiga ABC.
Melukis (mengonstruksi) garis sumbu pada sisi AB dari segitiga ABC.
1. Tempatkan ujung jangka pada B dan buat busur dibagian atas dan di bagian bawah .
2. Usahakan jari-jari sama, tempatkan ujung jangka pada A dan buat busur di bagian atas
dan bagian bawah
3. Label titik potong busur D dan E. Hubungkan titik D dan E di mana? AB yang
merupakan garis sumbu pada. Dengan cara yang sama, anda dapat melukis (mengonstruksi)
garis sumbu lainnya dari segitiga ABC.
2. Tempatkan ujung jangka pada B dan buat busur dibagian atas dan di bagian bawah .
3. Usahakan jari-jari sama, tempatkan ujung jangka pada C dan buat busur di bagian atas
dan di bagian bawah.
4. Label titik potong busur D dan E. Titik Q pada yang merupakan titik tengah .
5. Hubungkan titik A dengan titik Q, diperoleh yang merupakan garis berat dari titik A ke
dalam segitiga ABC. Dengan cara yang sama, anda dapat melukis (mengonstruksi) garis berat
lainnya dari segitiga ABC.
Bentuk-bentuk kongruen adalah bangun-bangun yang memiliki ukuran dan bentuk yang
sama. Bentuk-bentuk tersebut merupakan duplikat yang persis satu sama lainnya. Bentuk-
bentuk tersebut dapat dibuat bertumpang tindih sehingga bagian-bagiannya yang bersesuaian
saling berhimpit.
Segitiga yang mempunyai ukuran dan bentuk yang sama persis disebut segitiga kongruen.
Simbol kongruen adalah . Dua segitiga dikatakan kongruen jika ketiga sisi dan ketiga sudut
suatu segitiga mempunyai ukuran yang sama dengan ketiga sisi dan ketiga sudut segitiga
yang satunya. Segitiga kongruen diberi nama dengan mengurutkan sudut-sudut dengan urutan
yang sama.
Jika dua sisi dan sebuah sudut yang diapit dari suatu segitiga sama dengan bagian-bagian
yang sama dari segitiga yang lain, maka kedua segitiga itu kongruen.
Jika dua sudut dan sebuah sisi yang diapit dari suatu segitiga sama dengan bagian-bagian
yang sama dari segitiga yang lain, maka kedua segitiga itu kongruen.
Jika dua sudut dan sebuah sisi yang tidak diapit dari suatu segitiga sama dengan bagian-
bagian yang sama dari segitiga yang lain, maka kedua segitiga itu kongruen.
Teorema 2.4. Jika sisi miring dan satu kaki suatu segitiga siku-siku sama dengan bagian-
bagian yang sama dari segitiga siku-siku yang lain, maka kedua segitiga itu kongruen.
Teorema 2.5. Jika sisi miring dan satu sudut lancip suatu segitiga siku-siku sama dengan
bagian-bagian yang sama dari segitiga siku-siku yang lain, maka kedua segitiga itu
kongruen.
Teorema 2.6. Jika kaki-kaki suatu segitiga siku-siku sama dengan bagian-bagian yang sama
dari segitiga siku-siku yang lain, maka kedua segitiga itu kongruen.
Teorema 2.7. Jika satu kaki dan satu sudut lancip suatu segitiga siku-siku sama dengan
bagian-bagian yang sama dari segitiga siku-siku yang lain, maka kedua segitiga itu
kongruen.
Teorema 2.8. Besar dua sudut dihadapan kaki yang sama dari segitiga sama kaki adalah
sama.
Teorema 2.9. Besar ketiga sudut segitiga sama sisi adalah sama.
Teorema 2.10. Jika dua sudut suatu segitiga sama, maka segitiga itu adalah segitiga sama
kaki.
Teorema 2.11. Jika ketiga sudut suatu segitiga sama, maka segitiga itu adalah segitiga sama
sisi.
Latihan:
1. Buktikan bahwa:
a. dua segitiga sama kaki kongruen jika sisi alas dan satu sudut alasnya sama
b.dua segitiga siku-siku kongruen jika satu sisi siku-siku dan sudut dihadapannya sama
c. dua segitiga sama kaki kongruen jika satu sisi tegak dan garis berat ke sisi tersebut sama
1. dua segitiga sama kaki kongruen jika satu sudut alas dan garis bagi sudut alas itu
sama
2. Dua segitiga sama kaki mempunyai alas berimpit. Buktikan bahwa garis yang
menghubungkan puncak kedua segitiga tersebut membagi sudut puncak dan alas
segitiga menjadi dua bagian yang sama.
3. Segitiga ABC adalah segitiga sembarang. CD CB, CD=CB, A dan D terletak
berseberangan terhadap BC. CE AC, CE=AC, B dan E terletak berseberangan
terhadap AC. Buktikan bahwa AD=BE.
Rasio adalah perbandingan ukuran. Rasio dari dua bilangan a dan b dengan b 0 adalah
pecahan atau a : b , yang biasanya disajikan dalam bentuk yang disederhanakan.
Contoh:
1. Rasio dua buah sudut pelurus adalah 2 dan 3. Carilah ukuran sudut setiap sudutnya!
2. Sebuah penggal garis berukuran 50 cm dibagi menjadi 3 bagian dengan panjang yang
mempunyai rasio 2 : 3 : 5 . Berapakah panjang garis yang terpanjang?
Perbandingan adalah kesamaan yang menyatakan bahwa dua rasio sama. Misal a : b = c :
d atau , dalam hal ini a dan d adalah ekstrem sedangkan b dan c adalah mean.
1. Jika maka ad = bc ,
4. Jika maka
Dua buah segitiga sebangun, jika segitiga hasil kali dari segitiga yang satu kongruen dengan
segitiga yang lainnya.
~. Selanjutnya
Garis tinggi, garis bagi, dan garis berat yang ditarik dari titik-titik yang bersesuai dikatakan
sebagai garis tinggi, garis bagi, dan garis berat yang bersesuaian.
Bilangan yang mengalikan sehingga diperoleh disebut faktor pengali di sebut faktor
kesebangunan dan .
Dua segi banyak dikatakan sebangun, jika segi banyak hasil kali dari segi banyak yang satu
kongruen dari segi banyak yang lain.
Teorema 2.13
a) A =P, B = Q, dan C = R
Dua segitiga sebangun, jika dua pasang sisinya sebanding dan sudut apitnya sama
Akan dubuktikan: ~
Bukti:
Diketahui b : q = c : r maka , jadi adalah segitiga hasil kali dari dengan A sebagai pusat.
Selanjutnya sebab
Akibatnya ~
Teorema 2.15
Jika dua sudut dari sebuah segitiga sama dengan dua sudut segitiga yang lain, maka kedua
segitiga tersebut sebangun.
Teorema 2.16
Jika dua pasang sisi sebuah segitiga sebanding dengan dua pasang sisi segitiga yang lain dan
sudut dihadapan sepasang sisi yang sebanding sama serta sudut dihadapan sisi yang
sebanding lainnya sejenis, maka kedua segitiga tersebut sebangun.
Latihan:
1. Buktikan bahwa:
1. Dua buah segitiga sama kaki sebangun, jika
Jika sebuah garis sejajar dengan salah satu sisi segitiga dan memotong dua sisi lain dari
segitiga tersebut, maka garis ini akan membagi kedua sisi dengan perbandingan sama.
Jika sebuah sinar garis membagi sebuah sudut segitiga, maka sinar garis tersebut akan
membagi sisi berlawanan menjadi bagian-bagian garis yang sebanding dengan sisi-sisi yang
membentuk sudut.
A D C
Bukti:
Buktikan!
Teorema 2.23 (Teorema Panjang garis tinggi ke sisi miring segitiga siku-siku)
Kuadrat garis tinggi yang ditarik ke sisi miring sebuah segitiga siku-siku sama dengan hasil
kali panjang kedua bagian sisi miringnya.
Buktikan!
Pada setiap segitiga siku-siku, jumlah kuadrat sisi siku-siku sama dengan kuadrat sisi miring.
Bukti:
B c=x+y
diperoleh a2 + b2 = c (x + y) = c2
C b A
Teorema 2.25. Jika sebuah segitiga mempunyai sisi-sisi dengan panjang a, b, dan c, dengan
c sisi yang terpanjang dan c2 = a2 + b2 , maka segitiga tersebut adalah segitiga siku-siku
dengan c sisi miringnya.
Teorema 2.26. Jika sebuah segitiga mempunyai sisi-sisi dengan panjang a, b, dan c, dengan
c sisi yang terpanjang, maka segitiga tersebut adalah segitiga tumpul bila c2 > a2 +
b2 dan segitiga lancip bila c2 < a2 + b2
Soal Latihan:
1. Dalam segitiga ABC, b=18 cm, c= 13 cm dan proyeksi b pada c = 5 cm. Hitunglah
panjang sisi a, jika sudut a lancip dan hitunglah luas segitiga tersebut.
2. Pada segitiga ABC, AC=BC. D terletak ditengah-tengah AC dan E di tengah-tengah
BC. Pada perpanjangan AB terletak F dan pada perpanjangan BA terletak G, BF=AG.
Buktikan bahwa DF=EG.
3. Pada segitiga sama sisi ABC, sisi-sisi AB, BC, dan CA masing-masing diperpanjang
dengan potongan-potongan garis yang sama panjang BD, CE, dan AF. Buktikan
bahwa segitiga DEF adalah segitiga sama sisi.
4. Dua buah segitiga sama kaki memiliki alas bersekutu, Buktikan bahwa garis yang
menghubungkan puncak kedua segitiga tersebut membagi sudut puncak atas dua
bagian yang sama dan membagi alas atas dua bagian yang sama pula.
5. Dalam segitiga ABC, garis bagi dari A dan B saling memotong di P. Buktikan bahwa
6. Dua garis l dan m sejajar. Garis tersebut dipotong oleh garis ke tiga n. Buktikan
bahwa garis-garis bagi dua sudut dalam sepihak saling tegak lurus.
7. Garis bagi sudut A dalam segitiga ABC memotong BC di D. Garis yang melalui D,
sejajar AB, memotong AC di E. Buktikan bahwa AE=DE.