Anda di halaman 1dari 15

Tips dalam Pembuktian Geometri

Tips dalam Pembuktian Geometri


Oleh Samsul Maarif

Geometri adalah cabang dari matematika yang berhubungan dengan titik, garis, bidang dan
ruang. Untuk memahami konsep-konsep geometri diperlukan suatu definisi yang sering kita
sebut dengan postulat. Adapun sifat-sifat dari konsep tersebut diperoleh dari pembuktian-
pembuktian yang disebut dengan dalil ataupun teorema. Oleh karena itu, pembuktian dalam
geometri sangat penting untuk mengetahui ataupun mengeksplorasi sifat-sifat dari suatu
konsep geometri.

Sebelum penulis menjabarkan lebih lanjut tentang bagaimana tips dalam pembuktian
geometri, penulis ingin mengajak para pembaca untuk mengetahui arti pentingnya sebuah
pembuktian. Penulis ingin memulainya dengan firman Alloh QS. al-Mu’minun [23]: 117

“Dan barang siapa menyembah tuhan lain selain Allah, padahal tidak ada suatu bukti pun
baginya tentang itu, maka perhitungannya hanya pada Tuhannya. Sungguh orang-orang kafir
itu tidak akan beruntung.”

Dari ayat tersebut di atas Alloh sangat menekankan bahwa sesuatu hal yang harus kita
lakukan atas keyakinan kita haruslah didasarkan pada sebuah bukti. Bahkan Alloh
menegaskan jika seseorang menyembah selain Alloh tanpa bukti adalah orang kafir yang
tidak beruntung. Dalam artian jika kita bertindak tanpa adanya bukti kita tidak beruntung atau
mengada-ada. Tentunya akan menjadi salah jika kita berjalan tanpa adanya bukti. Lalu apa
hubunganya dengan pembuktian geometri atau pembuktian matematika secara umum?

Kemampuan membuktikan sangat dibutuhkan karena jika seseorang mampu membuktikan


suatu hal maka keyakinan akan hal yang ingin dibuktikan menjadi bertambah. Keyakinan itu
dapat menjadikan acuan untuk mengembangkan pemikiranya untuk terus mangaitkan dengan
konsep-konsep lain dalam matematika sehingga tercipta suatu dugaan baru. Alhasil,
seseorang yang mampu membuktikan akan menjadi orang yg beruntung karena dapat
meyakinkan dirinya pada suatu konsep matematika atau geometri pada khususnya.
Sebuah bukti dalam geometri sama halnya bukti dari cabang matematika yang lainya yaitu
argumentasi dari sebuah fakta-fakta yang telah diketahui sebelumnya kemudian merangkai
fakta-fakta tersebut dalam seraingkaian berpikir logis hingga pada akhirnya sampai pada hal
yang ingin dibuktikan. Pembuktian dimaksudkan untuk mengetahui suatu kebenaran dari
suatu sifat geometri. Pembuktian tentunya harus didasarkan pada suatu kebenaran-kebenaran
sebelumnya. Dengan kemampuan pembuktian geometri diharapkan seseorang yang belajar
geometri mampu memahami secara utuh dan mendasar sebuah konsep geometri dan mampu
menjadikan konsep tersebut untuk acuan menyelesaikan permaslahan-permasahan geometri
yang lainya.
Dalam beberapa kesempatan dalam pembelajaran di kelas pembuktian geometri menjadi
persoalan. Masalah yang muncul dari berbagai observasi yang penulis lakukan diantaranya:
kurangnya memahami permaslahan yang akan dibuktikan, kurang memahami sifat-sifat
ataupun geometri sebelumnya, kurangnya kemampuan mengkonstruksi sifat-sifat yang terkait
dengan masalah yang ingin dibuktikan menjadi satu kesatuan sehingga tercipta sebuah
konjektur, dan tidak terbiasa menulis bukti secara sistematis. Bercermin pada permaslahan
yang telah disebutkan, penulis ingin membahas bebebrapa trik dalam pembuktian geometri,
yaitu:

Misalkan terdapat permaslahan pembuktian sebagi berikut:

Buktikan: “Jika pada sebuah segitiga sudut puncaknya dibagi dua sama besar, maka garis
bagi sudut luar puncak dengan perpanjangan alas merupakan sudut yang sama dengan
setengah selisih sudut alasnya.”

1. Memahami masalah yang akan dibuktikan dengan menuliskan terlebih dahulu kata kunci
pada permasalahan yang ingin di buktikan, kemudian pikirkan sifat-sifat yang dimiliki oleh
kata-kata kunci tersebut

Dari permaslahan di atas kita dapat menuliskan kata kunci seperti: Sudut Puncak, Sudut Luar.
Dari kata-kata kunci itu kita bias mengaitkan kata kunci itu dengan sifat yang dimilikinya
seperti, Sudut Puncak yaitu sudut yang terbentuk oleh sisi tegak, karana susut puncaknya
dibagi dua sama besar berarti terdapat garis bagi sudut. Sudut luar merupakan pelurus dari
sudut dalam besarnya 1800 – sudut dalam yang bersisian.

2. Pisahkan hal yang ada pada permasalahan sebagai preposisi dan konklusi.

Dari permaslahan diatas kita dapat memisahkan

Preposisi: “Jika pada sebuah segitiga sudut puncaknya dibagi dua sama besar, maka garis
bagi sudut luar puncak dengan perpanjangan alas”

Konklusi:” sudut yang terjadi yaitu sudut yang sama dengan setengah selisih sudut alasnya

3. Menggambarkan bentuk geometri yang akan dibuktikan dengan detail dari apa yang
diketahui dari permasalahan yang ingin dibuktikandan tuliskan apa yang diketahui dari
gambar yang telah dibuat.

Dari permasalahan di atas kita dapat membuat gambarnya.


Dari gambar kita dapat menuliskan informasi yang diketahui dan apa yang ingin dibuktikan:

Diketahui:
Segitiga ABC sembarang
CD: garis bagi sudut C
CF: Garis bagi sudut BCF
FB perpanjangan AB
CF dan FB berpotongan membentuk sudut BFC

Yang ingin dibuktikan:

sudut BFC = ½ abs(Sudut A-sudut B)

4. Mulailah mengaitkan apa informasi yang diketahui berikut sifat-sifatnya satu sama lain,
Arahkan pada suatu konsep yang ingin dibuktika.

Pada masalah di atas yang mau dibuktikan adalah konsep sudut pada segitiga, sehingga harus
diidentifikasi segitiga apa saja yang terdapat pada gamabar tersebut yaitu, Segitiga ABC,
segitiga AFC, segitiga DFC, segitiga BDC, dan Segitiga ADC. Kemudian lihat dari masing-
masing segitiga mana yang terkait langsung dengan sudut yang akan kita buktikan. Dari
segitiga tersebut kita mendapatkan dua segitiga yaitu segitiga AFC dan segitia BCF yang
berkaitan langsing dengan sudut BFC dan segitiga ABC yang berkaitan dengan sudut A dan
Sudut B.

5. Tuliskan secara sitematis dugaan kaitan konsep dan jangan lupa setiap statement harus di
tulis alasanya.

Kita dapat menuliskan secar sistematis seperti berikut:

>> Lihat segitiga AFC


Sudut A + sudut AFC + sudut ACF = 1800 ( Jumlah Sudut Segitiga)……….pernyataan (i)

Sudut AFC = Sudut BCF ( titik A, B dan F segaris atau coliner ) …………...pernyataan (ii)

Sudut ACF = sudut C + sudut BCF …………………………………………..pernyataan (iii)

Sudut BCF = ½ sudut BCE ( FB garis bagi sudut BCE)……………………...pernyataan (iv)

Substitusikan pernyataan (iv) ke persamaan (iii), sehingga

Sudut ACF = sudut C + ½ sudut BCE…………………………………………pernyataan (v)

Sudut BCE = 1800 – sudut C (Berpelurus)…………………………………….pernyataan (vi)

Substitusikan pernyataan (vi) ke persamaan (v), sehingga

Sudut ACF = sudut C + ½ (1800 – sudut C)


= sudut C + 900 – ½ sudut C
= 900 + ½ sudut C………………………………………………..pernyataan
(vii)

Substitusikan pernyataan (ii) dan (vii) ke persamaan (i), sehingga

Sudut A + sudut AFC + sudut ACF = 1800

Sudut A + 900 + ½ sudut C + sudut BCF = 1800

sudut BCF = 1800 - 900 - Sudut A - ½ sudut C


= 900 - Sudut A - ½ sudut C …………………………………..pernyataan (ix)

>> Lihat segitiga BCC

Sudut CBF = 1800 – sudut B (Berpelurus)………………………………....pernyataan (x)


sudut BFC+ sudut CBF+ sudut CBF = 1800 ( Jumlah Sudut Segitiga)…….pernyataan (xi)

Substitusikan pernyataan (vii) dan pernyataan (x) ke pernyataan (xi), sehingga:

sudut BFC+ sudut CBF+ sudut BCF = 1800

sudut BFC+ 1800 – sudut B + ½ sudut BCE = 1800 ……………………...pernyataan (xii)

Substitusikan pernyataa (vi) ke pernyataan (xii), sehingga

sudut BFC+ 1800 – sudut B + ½ (1800 – sudut C )= 1800

sudut BFC – sudut B + 900 – ½ sudut C = 0

Sudut BFC = sudut B +½ sudut C - 900………………………………….......pernyataan (xiii)


Dengan menjumlahkan pernyataan (ix) dan pernyataan (xiii), didapat:

2 sudut BFC = (900 - Sudut A - ½ sudut C) + (sudut B + ½ sudut C - 900)

2 sudut BFC = 900 - Sudut A - ½ sudut C + sudut B + ½ sudut C - 900

2 sudut BFC = sudut B - Sudut A

sudut BFC = ½ abs(sudut B - Sudut A ) = ½ abs(sudut A - Sudut B )…….terbukti

6. Periksalah kembali langkah-langkah pembuktian yang telah anda buat. Jika terjadi kesalahan
perbaiki dengan mengaitkan konsep yang lebih tepat. Apabila sudah dirasa benar, berarti
langkah-langkah pembuktian sudah dapat diterima.
7. Lakukan pembuktian dengan cara yang lain dari cara pembuktian yang sudah anda buat

Demikian beberapa tips dalam pembuktian geometri. Teruslah berlatih. Selamat


mencoba……..

SEGITIGA
6 Desember 2013 Ahmad Zamroni Tinggalkan komentar

23 Votes

TUJUAN

 Menyelesaikan masalah terkait besar sudut dalam dan sudut luar segitiga
 Mengenal macam-macam segitiga
 Mengenal dan melukis garis-garis istimewa dalam segitiga
 Menyelesaikan masalah terkait kongruensi segitiga
 Menyelesaikan masalah terkait kesebangunan segitiga.

2.1 SUDUT DALAM DAN SUDUT LUAR SEGITIGA

Definisi:

Segitiga adalah bangun datar yang mempunyai 3 sisi dan 3 sudut pada bagian dalamnya.
Simbol yang sering digunakan adalah . Segitiga diberi nama menggunakan 3 huruf pada
ketiga titik sudutnya.

Teorema 2.1. Jumlah ukuran sudut-sudut dalam segitiga adalah 1800


Bukti:

1 B Menggunakan teorema kesejajaran

2 3 kita peroleh

Sudut luar segitiga terbentuk bila sisi-sisi segitiga diperpanjang.

Teorema 2.2. Ukuran sebuah sudut luar suatu segitiga sama dengan jumlah dua sudut dalam
yang tidak berpelurus dengan sudut luar tersebut.

Coba Anda buktikan sebagai latihan!

2.2 JENIS SEGITIGA

Kita dapat mengelompokkan segitiga berdasarkan ukuran sisi-sisinya, ukuran sudut-sudutnya,


maupun gabungan keduanya, seperti didefinisikan sebagai berikut:

A. Jenis segitiga ditinjau dari ukuran sisi-sisinya

1. Segitiga samasisi adalah segitiga yang ketiga ukuran sisinya sama panjang.
2. Segitiga samakaki adalah segitiga yang dua ukuran sisinya sama panjang.
3. Segitiga sebarang adalah segitiga yang panjang sisi-sisinya tidak sama panjang.
4. B. Jenis segitiga ditinjau dari ukuran sudutnya
1. Segitiga siku-siku adalah segitiga yang ukuran salah satu sudutnya 900.
2. 2. Segitiga tumpul adalah segitiga yang salah satu ukuran sudutnya tumpul.
3. 3. Segitiga lancip adalah segitiga yang ketiga ukuran sudutnya lancip.

C. Jenis segitiga ditinjau dari ukuran sisi-sisi dan sudutnya

1. Segitiga siku-siku samakaki adalah segitiga yang ukuran salah satu sudutnya 90 dan
dua sisinya sama panjang.
2. Segitiga tumpul samakaki adalah segitiga yang salah satu sudutnya tumpul dan
panjang kedua sisinya sama.
3. 3. Segitiga lancip samakaki adalah suatu segitiga yang salah satu sudutnya lancip
dan panjang kedua sisinya sama.

2.3 GARIS-GARIS ISTIMEWA DALAM SEGITIGA

Dalam segitiga terdapat empat garis istimewa, garis-garis tersebut adalah garis tinggi, garis
bagi sudut dalam (atau garis bagi), garis berat, garis sumbu yang didefinisikan sebagai
berikut:

1. Garis tinggi suatu segitiga adalah segmen garis yang ditarik dari suatu titik sudut
segitiga hingga sebuah titik pada sisi didepan sudut itu atau perpanjangannya dan
tegaklurus sisi itu atau perpanjangannya.
2. Garis bagi suatu sudut dalam suatu segitiga adalah segmen garis yang ditarik dari
suatu titik sudut segitiga hingga sebuah titik pada sisi didepan sudut itu dan membagi
sudut itu menjadi dua sama besar.
3. Garis berat suatu segitiga adalah segmen garis yang ditarik dari suatu titik sudut
segitiga hingga titik tengah sisi dihadapan sudut itu.
4. Garis sumbu suatu segitiga adalah garis yang tegak lurus dan melalui titik tengah
suatu sisi segitiga.

Langkah-langkah melukis (mengonstruksi) garis tinggi, garis bagi dalam sudut, garis sumbu,
dan garisberat dalam dalam suatu segitiga sebagai berikut:

Melukis (mengonstruksi) garis tinggi segitiga ABC dari titik sudut A.

Dengan titik A sebagai titik awal tarik garis tegak lurus ke sisi BC

Melukis (mengonstruksi) garis bagi sudut B dalam sgitiga ABC.

1. Untuk membagi sudut ABC, buat suatu busur yang memotong sisi-sisi sudut. Sebut titik
potong itu D dan E.

2. Dengan ujung jangka pada D dan dengan membuka jangka lebih dari DE, buat suatu
busur di bagian dalam sudut itu. Ulangi prosedur ini dan usahakan setting sama tetapi dengan
ujung jangka pada E. Label perpotongan dari busur itu titik F.

3. Gambar . Maka membagi sudut ABC . Dengan cara yang sama, anda dapat melukis
(mengonstruksi) garis bagi lainnya dalam suatu segitiga ABC.
Melukis (mengonstruksi) garis sumbu pada sisi AB dari segitiga ABC.

1. Tempatkan ujung jangka pada B dan buat busur dibagian atas dan di bagian bawah .

2. Usahakan jari-jari sama, tempatkan ujung jangka pada A dan buat busur di bagian atas
dan bagian bawah

3. Label titik potong busur D dan E. Hubungkan titik D dan E di mana? AB yang
merupakan garis sumbu pada. Dengan cara yang sama, anda dapat melukis (mengonstruksi)
garis sumbu lainnya dari segitiga ABC.

Melukis (mengonstruksi) garis berat pada .

1. Buka jangka sedemikian sehingga terbuka lebih dari setengah panjang

2. Tempatkan ujung jangka pada B dan buat busur dibagian atas dan di bagian bawah .

3. Usahakan jari-jari sama, tempatkan ujung jangka pada C dan buat busur di bagian atas
dan di bagian bawah.

4. Label titik potong busur D dan E. Titik Q pada yang merupakan titik tengah .

5. Hubungkan titik A dengan titik Q, diperoleh yang merupakan garis berat dari titik A ke
dalam segitiga ABC. Dengan cara yang sama, anda dapat melukis (mengonstruksi) garis berat
lainnya dari segitiga ABC.

2.4 KONGRUENSI SEGITIGA

Bentuk-bentuk kongruen adalah bangun-bangun yang memiliki ukuran dan bentuk yang
sama. Bentuk-bentuk tersebut merupakan duplikat yang persis satu sama lainnya. Bentuk-
bentuk tersebut dapat dibuat bertumpang tindih sehingga bagian-bagiannya yang bersesuaian
saling berhimpit.

Segitiga yang mempunyai ukuran dan bentuk yang sama persis disebut segitiga kongruen.
Simbol kongruen adalah . Dua segitiga dikatakan kongruen jika ketiga sisi dan ketiga sudut
suatu segitiga mempunyai ukuran yang sama dengan ketiga sisi dan ketiga sudut segitiga
yang satunya. Segitiga kongruen diberi nama dengan mengurutkan sudut-sudut dengan urutan
yang sama.

Postulat 2.1 (Postulat S S S)


Jika setiap sisi suatu segitiga sama dengan sisi-sisi segitiga yang lain maka ke dua segitiga itu
adalah kongruen.

Postulat 2.2 (Postulat S Sd S)

Jika dua sisi dan sebuah sudut yang diapit dari suatu segitiga sama dengan bagian-bagian
yang sama dari segitiga yang lain, maka kedua segitiga itu kongruen.

Postulat 2.3 (Postulat Sd S Sd)

Jika dua sudut dan sebuah sisi yang diapit dari suatu segitiga sama dengan bagian-bagian
yang sama dari segitiga yang lain, maka kedua segitiga itu kongruen.

Teorema 2.3 (Teorema Sd Sd S)

Jika dua sudut dan sebuah sisi yang tidak diapit dari suatu segitiga sama dengan bagian-
bagian yang sama dari segitiga yang lain, maka kedua segitiga itu kongruen.

Teorema Kongruensi Dua Segitiga Siku-siku.

Teorema 2.4. Jika sisi miring dan satu kaki suatu segitiga siku-siku sama dengan bagian-
bagian yang sama dari segitiga siku-siku yang lain, maka kedua segitiga itu kongruen.

Teorema 2.5. Jika sisi miring dan satu sudut lancip suatu segitiga siku-siku sama dengan
bagian-bagian yang sama dari segitiga siku-siku yang lain, maka kedua segitiga itu
kongruen.

Teorema 2.6. Jika kaki-kaki suatu segitiga siku-siku sama dengan bagian-bagian yang sama
dari segitiga siku-siku yang lain, maka kedua segitiga itu kongruen.

Teorema 2.7. Jika satu kaki dan satu sudut lancip suatu segitiga siku-siku sama dengan
bagian-bagian yang sama dari segitiga siku-siku yang lain, maka kedua segitiga itu
kongruen.

Ciri-ciri Segitiga Sama Kaki dan Sama Sisi

Teorema 2.8. Besar dua sudut dihadapan kaki yang sama dari segitiga sama kaki adalah
sama.

Teorema 2.9. Besar ketiga sudut segitiga sama sisi adalah sama.

Teorema 2.10. Jika dua sudut suatu segitiga sama, maka segitiga itu adalah segitiga sama
kaki.
Teorema 2.11. Jika ketiga sudut suatu segitiga sama, maka segitiga itu adalah segitiga sama
sisi.

Latihan:

1. Buktikan bahwa:

a. dua segitiga sama kaki kongruen jika sisi alas dan satu sudut alasnya sama

b.dua segitiga siku-siku kongruen jika satu sisi siku-siku dan sudut dihadapannya sama

c. dua segitiga sama kaki kongruen jika satu sisi tegak dan garis berat ke sisi tersebut sama

1. dua segitiga sama kaki kongruen jika satu sudut alas dan garis bagi sudut alas itu
sama
2. Dua segitiga sama kaki mempunyai alas berimpit. Buktikan bahwa garis yang
menghubungkan puncak kedua segitiga tersebut membagi sudut puncak dan alas
segitiga menjadi dua bagian yang sama.
3. Segitiga ABC adalah segitiga sembarang. CD CB, CD=CB, A dan D terletak
berseberangan terhadap BC. CE AC, CE=AC, B dan E terletak berseberangan
terhadap AC. Buktikan bahwa AD=BE.

2.5 RASIO DAN PERBANDINGAN

Rasio adalah perbandingan ukuran. Rasio dari dua bilangan a dan b dengan b 0 adalah
pecahan atau a : b , yang biasanya disajikan dalam bentuk yang disederhanakan.

Contoh:

1. Rasio dua buah sudut pelurus adalah 2 dan 3. Carilah ukuran sudut setiap sudutnya!
2. Sebuah penggal garis berukuran 50 cm dibagi menjadi 3 bagian dengan panjang yang
mempunyai rasio 2 : 3 : 5 . Berapakah panjang garis yang terpanjang?

Perbandingan adalah kesamaan yang menyatakan bahwa dua rasio sama. Misal a : b = c :
d atau , dalam hal ini a dan d adalah ekstrem sedangkan b dan c adalah mean.

Teorema 2.12 (Sifat-sifat perbandingan)

1. Jika maka ad = bc ,

2. Jika ad = bc 0 maka dan

3. Jika maka dan

4. Jika maka

5. Jika maka atau

2.6 KESEBANGUNAN SEGITIGA


Definisi: Kesebangunan segitiga

Dua buah segitiga sebangun, jika segitiga hasil kali dari segitiga yang satu kongruen dengan
segitiga yang lainnya.

Pada gambar di atas, adalah segitiga hasil kali dari dan .

dikatakan sebangun dengan , dilambangkan dengan

~. Selanjutnya

a) A dan P, B dan Q, C dan R, titik sudut-titik sudut yang bersesuaian.

b) A dan P, B dan Q, C dan R, sudut- sudut yang bersesuaian.

c) AB dan PQ, BC dan QR, AC dan PR, sisi-sisi yang bersesuaian

Garis tinggi, garis bagi, dan garis berat yang ditarik dari titik-titik yang bersesuai dikatakan
sebagai garis tinggi, garis bagi, dan garis berat yang bersesuaian.

Bilangan yang mengalikan sehingga diperoleh disebut faktor pengali di sebut faktor
kesebangunan dan .

Kesebangun segi banyak di kembangkan dari kesebangunan segitiga,

Dua segi banyak dikatakan sebangun, jika segi banyak hasil kali dari segi banyak yang satu
kongruen dari segi banyak yang lain.

Teorema 2.13

Jika dua segitiga sebangun dengan faktor kesebangunan k, maka

1. sudut-sudut bersesuaian sama besarnya


2. sisi-sisi bersesuaian dan potongan-potongan garis yang bersesuaian seban- ding,
dengan kata lain perbandingan dua sisi bersesuaian sama dengan k

Jadi jika ~ maka

a) A =P, B = Q, dan C = R

c) AB : PQ= BC : QR= AC : PR= k

(Untuk membuktikan perhatikan gambar pd definisi kesebangunan, gunakan konsep


kesejajaran dan kongruensi).
Teorema 2.14

Dua segitiga sebangun, jika dua pasang sisinya sebanding dan sudut apitnya sama

Diketahui: Dalam dan , dan b : q = c : r

Akan dubuktikan: ~

Bukti:

Pada diambil pada AB dan AC berturut-turut dan .

Diketahui b : q = c : r maka , jadi adalah segitiga hasil kali dari dengan A sebagai pusat.

Selanjutnya sebab

Akibatnya ~

Teorema 2.15

Jika dua sudut dari sebuah segitiga sama dengan dua sudut segitiga yang lain, maka kedua
segitiga tersebut sebangun.

Teorema 2.16

Jika dua pasang sisi sebuah segitiga sebanding dengan dua pasang sisi segitiga yang lain dan
sudut dihadapan sepasang sisi yang sebanding sama serta sudut dihadapan sisi yang
sebanding lainnya sejenis, maka kedua segitiga tersebut sebangun.

Latihan:

1. Buktikan bahwa:
1. Dua buah segitiga sama kaki sebangun, jika

1) sudut puncaknya sama.

2) alas dan sebuah kakinya sebanding.

3) alas dan garis tinggi dari sudut puncaknya sama.

1. Dua buah segitiga siku-siku sebangun, jika

1) sebuah sudut lancip sama


2) perbandingan sisi-sisi siku-sikunya sama

3) perbandingan sebuah sisi siku-siku dan sisi miringnya sama

1. Dua buah segitiga siku-siku sama kaki sebangun


2. Dua buah segitiga sama sisi sebangun

1. Buktikan bahwa dalam segitiga sebangun


1. garis tinggi yang bersesuaian sebanding dengan sisi-sisi yang bersesuaian
2. garis berat yang bersesuaian sebanding dengan sisi-sisi yang bersesuaian
3. garis bagi yang bersesuaian sebanding dengan sisi-sisi yang bersesuaian
4. Jika segitiga lancip ABC. AD dan BE dua buah garis tinggi. Buktikan bahwa
CD: CE = CA: CB.
5. Jika segitiga lancip ABC. AD dan BE dua buah garis tinggi. Buktikan bahwa
segitiga CED dan CBA sebangun (ambil sudut C lancip dan tumpul)
6. Pada segitiga ABC, . Pada BC dipilih sebuah titik D demikian hingga .
Buktikan bahwa CA.BA=CB.AD
7. Jika segitiga lancip ABC. AD dan BE dua buah garis tinggi yang berpotongan
di H. Buktikan bahwa AH.HD = BH.HE.

Teorema 2.18 (Teorema Pembagian Sisi)

Jika sebuah garis sejajar dengan salah satu sisi segitiga dan memotong dua sisi lain dari
segitiga tersebut, maka garis ini akan membagi kedua sisi dengan perbandingan sama.

Teorema 2.19 (Teorema Sudut Bagi)

Jika sebuah sinar garis membagi sebuah sudut segitiga, maka sinar garis tersebut akan
membagi sisi berlawanan menjadi bagian-bagian garis yang sebanding dengan sisi-sisi yang
membentuk sudut.

A D C

Bukti:

 Tarik garis dari D // AB memotong BC di E


 Tarik garis dari D // BC memotong AB di F
 Tunjukkan bahwa DE = DF
o Gunakan kesebangunan untuk memperoleh

Teorema 2.22 (Teorema Garis tinggi ke sisi miring segitiga siku-siku)


Garis tinggi yang ditarik ke sisi miring sebuah segitiga siku-siku menghasilkan dua segitiga
siku-siku sebangun yang masing-masing sebangun dengan segitiga siku-siku aslinya.

Buktikan!

Teorema 2.23 (Teorema Panjang garis tinggi ke sisi miring segitiga siku-siku)

Kuadrat garis tinggi yang ditarik ke sisi miring sebuah segitiga siku-siku sama dengan hasil
kali panjang kedua bagian sisi miringnya.

Buktikan!

Teorema 2.24 (Teorema Pythagoras)

Pada setiap segitiga siku-siku, jumlah kuadrat sisi siku-siku sama dengan kuadrat sisi miring.

Bukti:

B c=x+y

Berdasarkan teorema sebelumnya,

x diperoleh c/a = a/x sehingga a2 = cx

a dan c/b = b/y sehingga b2 = cy

t y jumlahkan dan dengan sifat distributif

diperoleh a2 + b2 = c (x + y) = c2

C b A

Teorema Perluasan Teorema Pythagoras

Teorema 2.25. Jika sebuah segitiga mempunyai sisi-sisi dengan panjang a, b, dan c, dengan
c sisi yang terpanjang dan c2 = a2 + b2 , maka segitiga tersebut adalah segitiga siku-siku
dengan c sisi miringnya.

Teorema 2.26. Jika sebuah segitiga mempunyai sisi-sisi dengan panjang a, b, dan c, dengan
c sisi yang terpanjang, maka segitiga tersebut adalah segitiga tumpul bila c2 > a2 +
b2 dan segitiga lancip bila c2 < a2 + b2
Soal Latihan:

1. Dalam segitiga ABC, b=18 cm, c= 13 cm dan proyeksi b pada c = 5 cm. Hitunglah
panjang sisi a, jika sudut a lancip dan hitunglah luas segitiga tersebut.
2. Pada segitiga ABC, AC=BC. D terletak ditengah-tengah AC dan E di tengah-tengah
BC. Pada perpanjangan AB terletak F dan pada perpanjangan BA terletak G, BF=AG.
Buktikan bahwa DF=EG.
3. Pada segitiga sama sisi ABC, sisi-sisi AB, BC, dan CA masing-masing diperpanjang
dengan potongan-potongan garis yang sama panjang BD, CE, dan AF. Buktikan
bahwa segitiga DEF adalah segitiga sama sisi.
4. Dua buah segitiga sama kaki memiliki alas bersekutu, Buktikan bahwa garis yang
menghubungkan puncak kedua segitiga tersebut membagi sudut puncak atas dua
bagian yang sama dan membagi alas atas dua bagian yang sama pula.
5. Dalam segitiga ABC, garis bagi dari A dan B saling memotong di P. Buktikan bahwa
6. Dua garis l dan m sejajar. Garis tersebut dipotong oleh garis ke tiga n. Buktikan
bahwa garis-garis bagi dua sudut dalam sepihak saling tegak lurus.
7. Garis bagi sudut A dalam segitiga ABC memotong BC di D. Garis yang melalui D,
sejajar AB, memotong AC di E. Buktikan bahwa AE=DE.

Anda mungkin juga menyukai