Mata
Disusun Oleh:
Kelompok XII-F
pemeriksaan OD OS
Palpebra Edema(-), Hiperemis(-), Enteropion (-), Ekstropion(-), Edema(-), Hiperemis(-), Enteropion (-), Ekstropion(-),
Ptosis(-) Ptosis(-)
Conjungtiva Injeksi conjungtiva (-), Injeksi Siliar (-),Injeksi Injeksi conjungtiva (-), Injeksi Siliar (-), Injeksi
Episklera (-), skret (-), Edema (-) Corpus Alineum (-) Episklera (-), skret (-), Edema (-) Corpus Alineum (-)
Sklera Ikterik (-), injeksi Sklera (-) Ikterik (-), injeksi sclera (-)
STATUS OFTALMOLOGI
Kornea Keruh (-), Sikatrik (-), Ulkus (-), Edema (-), Keruh (-), Sikatrik (-), Ulkus (-), Edema (-),
Infiltrat (-) Infiltrat (-)
Camera Oculi Anterior Kedalaman Cukup Kedalaman Cukup
Iris Reguler, Tidak ada tanda inflamasi (-) Reguler,Tidak ada tanda inflamasi (-)
Pupil Bulat, Reflek cahaya (+) Bulat, Reflek cahaya (+)
Lensa Jernih, shadow test( ), IOL ( ) Jernih, shadow test( ), IOL ( )
funduskopi Papil nervus optic, Papil nervus optic,
arteri dan vena sentral arteri dan vena sentral
makula makula
Palpasi TIO Normal (N) nyeri tekan (-) Normal (N), nyeri tekan (-)
Lapang Pandang + + + +
+ + + +
Dalam batas norma Dalam batas normal
Koreksi* Hasil koreksi Hasil koreksi
01
Pemeriksaan Visus
Pemeriksaan Visus
• Pasien duduk menghadap kartu Snellen dengan jarak 6
meter.
• Tutup salah satu mata dengan menggunakan telapak
tangan atau pinhole.
Bila pasien hanya dapat melihat atau menentukan jumlah jari yang diperlihatkan pada jarak 3
meter, maka dinyatakan tajam penglihatan 3/60.
Dengan pengujian ini tajam penglihatan hanya dapat dinilai sampai 1/60, yang berarti hanya
dapat menghitung jari pada jarak 1 meter.
Lambaian Tangan
Orang normal dapat melihat gerakan atau lambaian tangan pada jarak
300 meter.
Bila mata hanya dapat melihat lambaian tangan pada jarak 1 meter,
berarti tajam penglihatan nya adalah 1/300.
Cahaya
Orang normal dapat melihat adanya sinar pada jarak tak berhingga.
Uji Ishihara merupakan uji untuk mengetahui uji defek penglihatan warna didasarkan pada
menentukan angka atau pola yang ada pada kartu dengan berbagai ragam warna.
Cahaya ruangan harus cukup, tidak terlalu terang dan tidak terlalu redup agar warna pada buku
ishihara terlihat jelas.
Pasien diminta untuk membaca tulisan pada buku ishihara dengan jarak ± 30-40 cm dalam
waktu 10 detik.
02
Pemeriksaan Tekanan
Bola Mata
Pemeriksaan Tekanan Bola Mata Tonometer
Digital
1. Pemeriksa duduk berhadapan dengan pasien dengan jarak
jangkauan tangan pemeriksa (25 – 30 cm).
2. Meminta pasien untuk melirik ke bawah.
3. Mulailah pemeriksaan dari mata kanan.
4. Kedua jari telunjuk berada pada palpebra superior. Ibu jari,
kelingking, jari manis, dan jari tengah memfiksasi di daerah
tulang sekitar orbita.
5. Jari telunjuk secara bergantian menekan bola mata melalui
palpebra dan merasakan besarnya tekanan bola mata.
6. Prosedur yang sama dilakukan pula pada mata kiri.
Pemeriksaan Tekanan Bola Mata Tonometer
Digital
Besarnya tekanan dilambangkan dengan N, N+1, N+2,
N+3, dan sebaliknya N-1 dan seterusnya.
Atau N-1, N-2, N-3 yang berarti tekanan bola mata lebih
rendah.
Pemeriksaan Tekanan Bola Mata Tonometer
Schiotz
Dengan Tonometer Schiotz dilakukan indentasi
(penekanan) terhadap permukaan kornea.
● Konjungtiva,
evaluasi adanya kelainan-kelainan seperti hiperemi, benda
asing, folikel, sekret, membran, jaringan fibrovaskular,
benjolan , luka
Gambar A. Gambar B.
Minta pasien untuk melihat ke atas, pergunakan Eversio palpebra superior. Pergunakan lidi
ibu jari untuk sedikit menekan dan menarik kapas yang diletakkan pada lipatan
palpebra inferior ke arah bawah, sehingga palpebra superior. Balik dengan cara
sklera dan konjungtiva terpapar. menarik bulu mata ke arah atas, pasien
diminta melirik ke arah bawah. Untuk
mengembalikannya, minta pasien melihat
ke arah atas.
● Kornea
Perhatikan kornea (menggunakan lampu senter dari
arah 45 derajat temporal kornea.
evaluasi adanya kelainan-kelainan seperti
kekeruhan akibat edema/sikatrik, erosi, infiltrat,
ulkus, benda asing, ukuran, kecembungan,
permukaan.
● Pupil
evaluasi dengan cara mengarahkan cahaya senter pada pupil untuk mengetahui reflex
pupil, diameter pupil, isokor/anisokor, bentuk pupil.
● Lensa
evaluasi dimulai dengan melihat apakah ada kekeruhan pada lensa. Derajat kekeruhan pun
bisa dilihat dengan menyinari lensa dari samping. Apabila pada lensa terlihat bayangan iris
(Iris Shadow), berarti kekeruhan lensa pada tahap imatur. Apabila sudah matur, maka iris
shadow akan menghilang.
Pemeriksaan Segmen Posterior
Alat yang digunakan : Oftalmoskop Direct (langsung)
- Oftalmoskop
o Langsung memberikan gambaran normal atau tidak terbalik
- Obat pelebar pupil
dari gambaran fundus okuli.
o Pemeriksaan dilakukan dikamar gelap dengan pasien duduk
dan dokter berdiri disebelah mata yang akan diperiksa.
o Mata kanan diperiksa dengan mata demikian sebaliknya.
o Jarak pemeriksaan anatara mata pemeriksa dan mata pasien
adalah 15 cm
o Setelah terlihat refleks pupil merah oftalmoskop didekatkan
hingga 2-3 cm dari mata pasien
o Jika kelopak terlihat tanda akan menutup dapat ditahan dengan
tangan yang tidak memegang oftalmoskop.
o Untuk memperluas lapang penglihatan maka pasien dapat
disuruh melirik kesamping atau kebawah.
Oftalmoskop indirect ( tidak langsung)
o Oftalmoskop tidak langsung mmberikan bayangan terbalik dan kecil serta lapangan penglihatan yang
luas dalam fundus okuli pasien
o Jarak periksa adalah 50 cm atau sejarak panjang lengan selain itu dipergunakan lensa 12-20dioptri
yang diletakkan 10 cm dari mata sehingga letak fundus berada di titik api lensa.
o Sama dengan oftalmoskopi langsung pasien diminta untuk melihat ke berbagai jurusan untuk dapat
diperiksa dibagian retinanya.