Anda di halaman 1dari 28

PROGRAM EMAS DI PONED

CIPARAY
KAB BANDUNG
SEKILAS TENTANG EMAS
 EXPANDING MATERNAL AND NEONATAL
SURVIVAL
 Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir
 Program EMAS di RSUD Majalaya dari tahun 2012 –
2013
 Selanjutnya RSUD Majalaya melakukan pendampingan
ke RSUD Cicalengka,RSUD Soreang, RSUD Cibabat
dan RSUD Al Ihsan
KEGIATAN
A. Pembentukan Tim Penyelia fasilitatif terdiri dari unsur :
 Dinas Kesehatan :

Tim Lintas Program terkait.


 Puskesmas :
Tim Puskesmas (Ka Puskesmas, Dokter Puskesmas atau Bidan
Koordinator)
 Rumah Sakit :
Tim Rumah Sakit (Direksi, Bagian Kebidanan dan Bagian Anak)
B. Pelaksanaan Pendampingan oleh LKBK
 Pendampingan 1 (P 1) : tgl 10 Juni 2012 diikuti K1 ke LKBK
 Pendampingan 2 (P 2) : tgl 3 Oktober 2012 diikuti K2 ke LKBK
 Pendampingan 3 (P 3) : tgl 30 April 2013
 Pendampingan 4 (P 4) : tgl 10 Desember 2013

C. Assesment Mandiri Clinical Governance oleh Tim


D. Implementasi ICT untuk sistem rujukan dan pengaduan
E. Mentoring ke Puskesmas Vanguard oleh dokter spesialis
SIKLUS PENYELIAAN FASILITATIF 3 BLN/KALI

Langkah Langkah:
1. Membuat Rencana Kunjungan
2. Melaksanakan Penyeliaan Fasilitatif
3. Memberikan Umpan Balik yang Membangun
4. Membuat Rencana Tindak Lanjut untuk Meng atasi temuan
5. Melaksanakan Penyeliaan berikut untuk Pemantauan
Kemajuan.
Kerangka Pendampingan Program EMAS
Goal:Mengurangi Kematian Maternal dan neonatal

Meningkatkan
Meningkatkan cakupan
cakupan intervensi
intervensi
Penyelamatan
Penyelamatan Ibu
Ibu dan
dan Bayi
Bayi Baru
Baru Lahir
Lahir
Pendekatan Model

Komponen
Komponen II Komponen
Komponen II II
Percontohan

Meningkatkan
Meningkatkan Kualitas
Kualitas Meningkatkan
Meningkatkan Efisiensi
Efisiensi
Pelayanan
Pelayanan Emergency
Emergency dan
dan Efektifitas
Efektifitas System
System
Maternal
Maternal dan
dan neonatal
neonatal rujukan
rujukan

Intervensi
Intervensi klinis
klinis yg
yg
System
System rujukan
rujukan
berdampak
berdampak tinggi
tinggi dlm
dlm
berfungsi
berfungsi secara
secara optimal
optimal
Upaya
Upaya Penyelamatan
Penyelamatan yg yg
dan
dan berkeadilan
berkeadilan
dilakukan
dilakukan melalui
melalui tata
tata
kelola
kelola klinis
klinis yg
yg kuat
kuat

Komponen
Komponen IIIIII :: Akuntabilitas
Akuntabilitas yg
yg kuat
kuat antara
antara Pemerintah,
Pemerintah, Masyarakat
Masyarakat
dan
dan sistem
sistem kesehatan
kesehatan dalam
dalam mendukung
mendukung kebijakan
kebijakan dan
dan manajemen
manajemen
sumber
sumber daya
daya
DEFINISI – PENDAMPINGAN
 adalah suatu sistem pelatihan dan konsultasi
praktis yang mendorong profesional development
yang terus menerus sehingga menghasilkan
pelayanan kesehatan yang berkualitas dan
berkelanjutan menggunakan berbagai metode
termasuk tatap muka, telepon, text, email,
telekonferensi, video, dll.
SKEMA PENDAMPINGAN

Pendampingan Pendampingan
Workshop& Kunjungan 2 Pendampingan
Kunjungan ke Pendampingan 3 4
ke LKBK 2
LKBK 1 1
Persamaan persepsi Studi banding Pendampingan Pendampingan Pendampingan
Tim dan aktor pada
Hubungan baik fasilitas kesehatan Melihat praktik klinik di faskes klinik di faskes klinik di faskes
Gambaran Strategic memahami terbaik dalam Monitoring Monitoring Monitoring
Leadership – mampu dan Clinical berkelanjutan berkelanjutan berkelanjutan
Learning bersedia menjadi Governance (CG) Evaluasi dan Evaluasi dan Evaluasi dan
Organization & model Evaluasi Rencana Tindak Rencana Tindak Rencana Tindak
Good Clinical pencapaian Lanjut Lanjut Lanjut
memanfaatkan
Governance di Rencana Tindak Penyiapan faskes Uji coba
keterlibatan stake
RS.Budi Lanjut (RTL) Vanguard untuk pendampingan oleh
holder
Kemuliaan Penyusunan RTL menjadi Faskes Vanguard
Partisipatory
Peserta: baru Pendamping Klinis
assessment
Leader Faskes berikut
Pendampingan
RTL
PENDEKATAN MODEL

 1. Pembentukan POKJA
 2. Pembuatan PK ( Perjanjian kerjasama )
 3. Perbaikan sistem rujukan dengan SijariEMAS
 4. Penguatan Akuntabilitas
 5. Pelaksanaan AMP ( Audit Maternal Perinatal )
 6. Pembentukan FMM ( Forum Masyarakat Madani )
 7. Pengawasan dengan menggunakan APKJR ( alat
Pantau Kinerja Jejaring Rujukan )
 Dari tiap komponen tersebut diperlukan
instrumen penilaian.
 Instrumen penilaian tersebut harus jelas,terukur
dan mudah dipahami.
 Tujuan adanya instrumen tersebut untuk menilai
“Kesiapan “ fasilitas kesehatan dalam
penanganan kegawatdaruratan ibu dan bayi baru
lahir.
INSTRUMEN / ALAT PENILAIAN SISTEM KINERJA
KOMPONEN 1 KOMPONEN 2
Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis Effisiensi dan Efektivitas Sistem Rujukan
RUMAH SAKIT PUSKESMAS RUMAH SAKIT PUSKESMAS
15 Instrumen 5 Instrumen 7 Instrumen 6 Instrumen
Maternal : 6
- Respons Emergensi
- MAK III
- PPH - Respons Emergensi - Jejaring Pelayanan Rujukan - Jejaring Pelayanan
- PEB/E Ibu & BBL
- Penerimaan Awal Rujukan
- Sepsis - Penilaian - Persiapan Pra Rujukan
- Persalinan Macet Keterampilan Emergensi - Pengenalan Tanda Bahaya
- Pencegahan Infeksi - Ambulans Emergensi - Paket Persiapan Rujukan
Neonatal : 6 - Rujukan Emergensi
- Audit Maternal Perinatal - Persiapan Pelayanan
- Respons Emergensi Ibu & BBL Rujukan
- Resusitasi - Perlengkapan & (AMP) - Rujukan Kembali &
Peralatan - Akuntabilitas Publik Umpan Balik
- Sepsis
- Komplikasi Prematur - Pembinaan Kualitas
- IMD dan ASI Eksklusif Pelayanan
- PMK
- Rujukan Kembali
Tatakelola Klinis : 2
- Kinerja Klinik dan Evaluasi
- Kepuasan Pelanggan
Penceg Infeksi : 1
- Pencegahan Infeksi
PRINCIPLES OF GOOD CARE DALAM ALUR
PELAYANAN PASIEN

Kamar Bersalin

Ruang Nifas

IGD Kamar Operasi

 Komunikasi Pulang
 Organisasi tempat kerja
 Privasi ICU
 Pencegahan Infeksi
 Dokumentasi
PENYUSUNAN PERJANJIAN KERJASAMA (PK)
Perjanjian Kersasama antar Faskes dan Penunjangnya (Ambulan, UTD
PMI) adalah salah satu instrument yng digunakan untuk meningkatkan
kinerja sistem rujukan berjenjang mulai dari PPK 1, PPK 2, dan PPK 3
melalui kesepakan semua Faskes untuk berjejaring dan memastikan
berjalannya 7 aspek sistem rujukan, sebagai LAMPIRAN PK :
1. Mekanisme Rujukan yang disepakati antar fasilitas
2. Alur Rujukan antar fasilitas

3. Tugas dan Peran masing masing fasilitas dalam jejaring

4. Alur Data termasuk Data kematian dan Audit

5. Pembiayaan Sosial

6. Komunikasi, moda dan mekanisme rujukan

7. Pembinaan Jejaring medis dan non medis


SIJARIEMAS
 Sistem Informasi Rujukan dan Info Kesehatan
(*khusunya Maternal Neonatal)
 Layanan Online 24 Jam non-stop
 Puskesmas, klinik, swasta, masyarakat cukup mengirim
berita rujukan / bertanya melalui SMS atau telpon,
Sistem yang akan mengatur RS tujuan sesuai pemetaan
dan kesepakatan
 Call Center akan mengawal proses rujukan
 Call Center menjawab pertanyaan ibu hamil (konsul
dulu ke dokter jika diperlukan)
LATAR BELAKANG
Alkes
Alkes tdk
tdk Dokter 4 Terlambat
Dokter
punya,
punya, sedang
sedang
Ruangan
Ruangan tidak Diterima
Bingung tidak Diterima
penuh
penuh !!!
!!! standby
menentukan standby !!
!!
RS yang akan
dituju, Tdk
ada
komunikasi Tida
k
tind ada
a
stab kan
il i
sebe sasi
l
me r u m
ujuk
Kondisi pasien memburuk saat sampai RS

Terlambat mendapatkan penanganan


Terjadi komplikasi saat
proses persalinan / 4
Terlalu Pasien tidak selamat
KONTEN
SIJARIEMAS :
1. Rujukan gawat darurat
2. Rujukan terencana
3. Edukasi ibu dan bayi
4. SMS pengingat
5. SMS tanya
jawab/konsultasi
6. SMS Saran dan
Pengaduan
DAMPAK & BERKELANJUTAN
Manfaat
Kepastian RS
yang dituju RS Lebih
Komunikasi siap
RS &
Perujuk
(PKM) Biaya
Adanya Fungsi
Langsung
advis poned
stabilisasi meningkat (Penanganan)
(Penanganan)
Basis data dan biaya Tidak
(Perencanaan) Langsung lebih
rendah
rendah
Rujukan Digunakan oleh
Umpan
Semua
balik ke balik untuk Puskesmas
Perujuk / RS (Transparan
PKM Akuntabel)
SIJARIEMAS 2012 : RS MAJALAYA
KONTEN
SIJARIEMAS :
1. Rujukan gawat
darurat
2. Rujukan terencana
3. Edukasi ibu dan
bayi
4. SMS pengingat
5. SMS tanya
jawab/konsultasi
6. SMS Saran dan
Pengaduan

Monitor SiJariEMAS di Rumah Sakit, selalu online


0811-2000-220

(022) 5894455

0812-2484-3919
HALAMAN RUJUKAN DI PONEK / VK

Semua rujukan harus masuk (di sms, d tlpon, datang langsung, dari poli, dari
web semua harus masuk ke sijariemas)
TAMPILAN SMS SIGAPKU
APKJR ( ALAT PANTAU KINERJA JEJARING RUJUKAN )

Alat pantau yang bertujuan agar terbangun suatu jejaring sistem rujukan
kegawatdaruratan IBU DAN BBL (Neonatal) yang efektif dan berkeadilan

Alat pantau Kinerja ini terdiri dari 2 bagian:


 Bagian Puskesmas

 Bagian Rumah Sakit

Fungsi Alat Pantau Kinerja sebagai :

 Alat Pantau melalui Penyeliaan Fasilitatif bagi Dinas Kesehatan,


Puskesmas dan Rumah Sakit.
 Alat Pantau melalui Kajian Mandiri di Puskesmas dan Rumah Sakit.
MANFAAT YANG DIRASAKAN
1. Mendapatkan ilmu yang baru /penyegaran ilmu
2. Kegiatan yang dilakukan menjadi lebih terarah,ter-organisasi
lebih baik
3. Persamaan persepsi antar petugas kesehatan rumah sakit
dalam melayani pasien ibu dan bayi baru lahir maupun
dengan petugas perujuk diluar RS diharapkan terjalin
kerjasama dan koordinasi yang terus menerus
4. Menjembatani kesenjangan / gap yang ada secara bertahap
PEMBERIAN HIBAH DARI EMAS
TELECONFERENCE RSUD WALED – RS BK
JAKARTA – RSUD MAJALAYA – RSBK JKT
Sekian, Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai