Anda di halaman 1dari 32

HUH1A2

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN ETIKA

EKONOMI SYARIAH
TIM DOSEN AGAMA DAN ETIKA ISLAM
Semester Genap 2018/2019
EKONOMI SYARIAH

Tujuan Pembelajaran:
1. Mampu memahami dan menjelaskan macam-
macam ekonomi syari’ah.
2. Mampu memahami dan menjelaskan
keunggulan ekonomi syari’ah.
3. Mampu menjelaskan jenis-jenis zakat, Infaq,
Shodaqah dan Wakaf dengan berbagai
permasalahannya.
MENGAPA HARUS EKONOMI SYARIAH ?

‫ا الذين أمنوا ال تأكلوا الربوا أضعافا مضاعفة‬N‫يأله‬


‫واتقوا هللا لعلكم تفلحون‬
 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
memakan Riba dengan berlipat ganda dan
bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu
mendapat keberuntungan. (Q.S.3 : 130)
ْ‫ار ًة َعن‬
َ ‫ون ِت َج‬ ِ ‫ين آ َم ُنوا ال َتأْ ُكلُوا أَ ْم َوا َل ُك ْم َب ْي َن ُك ْم ِب ْال َب‬
َ ‫اط ِل إِال أَنْ َت ُك‬ َ ‫َيا أَ ُّي َها الَّ ِذ‬
٢٩( ‫ان ِب ُك ْم َر ِحي ًما‬ َ ‫اض ِم ْن ُك ْم َوال َت ْق ُتلُوا أَ ْنفُ َس ُك ْم إِنَّ هَّللا َ َك‬ ٍ ‫َت َر‬

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah


kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan
yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan
janganlah kamu membunuh dirimu, Sesungguhnya
Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.(Q.S An -
Nisa : 29)
PENGERTIAN EKONOMI SYARIAH

 Ekonomi berasal dari bahasa Yunani “Oikos Nomos” yang diartikan


oleh orang-orang barat sebagai management of household or estate
(tata laksana rumah tangga atau pemilikan. gejala-gejala masyarakat
yang timbul karena perbuatan manusia dalam usahanya untuk
memenuhi kebutuhan atau untuk mencapai kemakmuran

 ekonomi syariah adalah segala gejala di masyarakat yang timbul


karena perbuatan manusia dalam usahanya untuk memenuhi
kebutuhan hidup atau untuk mencapai kemakmuran
berdasarkanparadigma Islam, yakni suatu ajaran hidup yang
bersumber dari al-Qur’an dan Sunnah
LANDASAN FILOSOFI DAN PRINSIP EKONOMI SYARI’AH

 1. berlandaskan tauhid Allah mengatur rizqi


 2. Berlandaskan keadilan dan keseimbangan.
 3. Berlandaskan kebebasan
 4. Bertanggungjawab
 Prinsip ekonomi Syariah
 1. hukum asal semua aktifitas ekonomi itu adalah boleh selama
tidak ditemukan dalil (nash) yang mengharamkannya.
 2. Dilakukan atas dasar suka sama suka ( Q.S.4:29)
 3. Mendatangkan maslahat menolak madharat
 4. terhindar dari unsur gharar, riba dan yang diharamkan syara.
RIBA

 Menurut Muhammad Abduh riba adalah penambahan-penambahan


yang disyaratkan oleh orang yang memiliki harta kepada orang
yang meminjam hartanya (uangnya) karena pengunduran janji
pembayaran oleh peminjam dari waktu yang ditentukan.
 Dalil-dalil haramnya riba
1. Q.S. Albaqorah ; 275
2. Q.S. Ali Imran : 130
3. Q.S. Al Baqarah; ;276
4. HR.Annasa’i: “Rosulullah melaknat pemakan riba, dua saksinya,
dua penulisnya, jika mereka tahu yang demikian, mereka dilaknat
melalui lisan Muhaammad SAW pada haari kiamat
MACAM-MACAM RIBA

 Riba Fadli; berlebih salah satu dari dua pertukaaran yang


diperjual belikan.
 Riba Nasi’ah; riba yang pembayarannya atau penukarannya
berlipat ganda karena waktunya diundurkan
 Contoh pertukaran riba
 A. uang Rp.100.000,- ditukar dengan uang receh Rp. 95.000,-
 B. seseorang meminjamkan uang Rp.100.000,- dengan syarat
dikembalikan ditambah 10%.
 C. seseorang yang menukarkan beras ketan 1 liter dengan
beras dolog 2 liter,
JUAL BELI ATAU TIJARAH

 Pengertian jual beli (tijarah)


‫مقابلة مال قابلين للتصرف بإيجاب وقبول على الوجه المأذون فيه‬ 
 Saling menukar harta yang dapat dikelola, dengan ijab kobul
menurut cara yang dibolehkan oleh syara (taqiyuddin, Kifayatul
akhyar)
 Aqad yang dibangun atas dasar penukaran harta dengan
harta yang berdampak pada pemindahan kepemilikan
secara permanen. (hasbi Ash Shiddiqie, Fiqh Muamalah)
 Rukun Jual Beli : 1) Akad (ijab kabul), 2) Orang yang
Aqad (penjual dan pembeli), 3) Ma’qud alaih (barang).
MACAM-MACAM PRODUK EKONOMI SYARIAH

 1. Giro, Giro ada dua jenis:


 1. Giro yang tidak dibenarkan secara syari’ah, yaitu giro yang berdasarkan
perhitungan bunga.
 2. Giro yang dibenarkan secara syari’ah, yaitu giro yang berdasarkan prinsip
Mudharabah dan Wadi’ah
 Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik dana, dan
bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana.
 2. Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai macam
usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syari’ah dan mengembangkannya,
termasuk di dalamnya mudharabah dengan pihak lain.
 3. Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan bukan
piutang.
 Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam
akad pembukaan rekening.
TABUNGAN

 Tabungan ada dua jenis:


 1. Tabungan yang tidak dibenarkan secara syari’ah,
yaitu tabungan yang berdasarkan perhitungan bunga.
 2. Tabungan yang dibenarkan, yaitu tabungan yang
berdasarkan prinsip Mudharabah dan Wadi’ah.
 Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam
bentuk nisbah dan dituangkan dalam akad pembukaan
rekening.
DEPOSITO

 Deposito ada dua jenis:


 1. Deposito yang tidak dibenarkan secara syari’ah, yaitu Deposito yang berdasarkan perhitungan
bunga.
 2. Deposito yang dibenarkan, yaitu Deposito yang berdasarkan prinsip Mudharabah.
 Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik dana, dan bank
bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana.
 2. Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai macam usaha yang
tidak bertentangan dengan prinsip syari’ah dan mengembangkannya, termasuk di dalamnya
mudharabah dengan pihak lain.
 3. Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan bukan piutang.
 4. Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam akad
pembukaan rekening.
 5. Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional deposito dengan menggunakan nisbah
keuntungan yang menjadi haknya.
 6. Bank tidak diperkenankan untuk mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa persetujuan
yang bersangkutan.
ZAKAT

َّ‫ص ِّل َع َلي ِْه ْم إِن‬


َ ‫يه ْم ِب َها َو‬
ِ ‫ك‬ِّ َ
‫ز‬ ُ
‫ت‬ ‫و‬
َ ‫م‬
ْ ‫ه‬
ُ ‫ر‬
ُ ِّ
‫ه‬ َ
‫ط‬ ُ
‫ت‬ ً
‫ة‬ َ
‫ق‬ ‫د‬
َ ‫ص‬
َ ‫م‬ ْ ‫ه‬
ِ ‫ل‬
ِ ‫ا‬‫ْو‬
َ ‫م‬َ ‫َأ‬ ْ‫ن‬ ‫م‬
ِ ‫ذ‬ ْ ‫ُخ‬
)١٠٣( ٌ‫س ِمي ٌع علِيم‬ َ ُ ‫ك َس َك ٌن َل ُه ْم َوهَّللا‬ َ ‫صال َت‬
َ
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu
kamu membersihkan[658] dan mensucikan[659] mereka dan
mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)
ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi
Maha mengetahui.”

[658] Maksudnya: zakat itu membersihkan mereka dari kekikiran


dan cinta yang berlebih-lebihan kepada harta benda
PENGERTIAN ZAKAT

 Secara etimologi kata “zakâ” adalah bentuk kata dasar (mashdar)


yang berasal dan kata “zakawa-zakã”, dan memiliki banyak
makna, antara lain: “namâ”, berarti tumbuh atau subur,
“thahãrah”, bermakna kesucian, Ibrah al-Mustafa, Al-Mu’jam al-
Wasith, (Teheran : Al-Makatabah al-Diniyah, 1998), jil. 1, hal. 398
 Adapun zakat secara terminologi, menurut ulama-ulama fikih yaitu
penyerahan harta tertentu kepada orang yang berhak menerimanya
dengan syarat-syarat tertentu pula. Abdul al-Rahman al-Jaziry, aI-
Fiqh ‘ala Madzhab al-’Arba’ah, (Beirut: Dâr al-Fikr, 199), Jil. 1,
hal. 621. Dapat dilihat juga Wahbah Zuhaily, AI-Fiqh aI-Islàmy wa
Adilafuhu, (Beirut: Dàr ai-Fikr. 1989),jil. 2, hal. 729.
PRINSIP, TUJUAN DAN HIKMAH ZAKAT

 Menurut M. A. Mannan, zakat mempunyal prinsip, yaitu; prinsip


keyakinan keagamaan (faith), pninsip pemerataan (equity) dan
keadilan, prinsip produktivitas (productivity) dan kematangan,
prinsip nalar (reason), prinsip kebebasan (freedom) dan prinsip
etik (ethic) dan kewajaran. M. A. Mannan, Ekonoini Islam: Teori
dan Praktek, (Jakarta : PT. Intermasa, 1992), cet. ke-1, hal. 257.
 Adapun tujuan zakat yaitu pandangan Yusuf Qardhawi, meliputi
segala bentuk pembersihan dan pensucian, baik material maupun
spiritual, bagi pribadi orang yang berhanta, jiwa, dan harta
kekayaannya. Membantu penerima zakat atau mustahiq.
ADAPUN HIKMAH ZAKAT DALAM PEDOMAN ZAKAT, DEPARTEMEN
AGAMA SEBAGAIMANA DIKUTIP OLEH MOHAMMAD DAUD ALI

 Mensyukuri karunia Ilahi,  Manifestasi kegotong-


menumbuh-suburkan harta royongan dan tolong-
dan pahala serta menolong dalam kebaikan
membersihkan din dan sifat-
dan taqwa.
sifat kikir, dengki, in serta
dosa.
 Mengurangi kefakir-
 Melindungi masyarakat dan miskinan yang merupakan
bahaya kemiskinan dan salah satu masalah sosial.
akibat kemelaratan.  Salah satu jalan
 Mewujudkan rasa solidaritas mewujudkan keadilan
dan kasih sayang antara sosial. 
sesama manusia.
SYARAT-SYARAT WAJIB ZAKAT

Kepemilikan yang pasti, artinya harta tersebut sepenuhnya dalam kekuasaan


pemilik, baik kekuasaan pemanfaatan maupun kekuasaan menikmati hasilnya.
 Berkembang, artinya harta tesebut harus berkembang, baik secara alami

maupun bertambah karena ikhtiar atau usaha manusia.


 Mencapai nishab, artinya mencapai jumlah minimal yang wajib dikeluarkan

zakatnya.
 Bebas dari hutang, artinya harta tersebut harus bersih dan hutang, baik hutang

kepada Allah swt maupun hutang kepada sesama manusia.


 Mencapai haul, artinya harus mencapai waktu tertentu pengeluaran zakat, yaitu

mencapai satu tahun.


HARTA YANG WAJIB ZAKAT

AlQur’an menyebutkan secara global macam-


macam harta yang wajib di zakati yaitu:
 Emas dan perak, (QS. At-Taubah [9] : 34)
 Tanaman dan buah-buahan, (QS. Al-An’âm [6]

141)
 Segala macam usaha yang baik dan halal, (QS.

Al-Baqarah [2] : 267)


MACAM-MACAM ZAKAT

 Zakat terdiri dan dua macam yaitu; zakat mal (zakat


harta) dan zakat fitrah.
 Menurut Husein Syahatah, zakat mal yaitu zakat yang

diwajibkan atas harta yang memenuhi syarat-syarat


tertentu, sedangkan zakat fitrah yaitu, zakat. yang
diwajibkan kepada ummat Islam pada bulan ramadhan.
“Zakat fitrah merupakan pembersih orang yang berpuasa
dan senda gurau dan ucapan kotor serta merupakan
pemberian makan orang miskin”. (HR. Abu Dawud dan Ibn
majah).
MUSTAHIQ ZAKAT

 Fakir dan
 miskin
 Amil Zakat
 Golongan Muallaf
 Memerdekakan Budak Belian
 Orang yang Berhutang (gharimun)
 Di Jalan Allah swt (fisabilillah)
 Ibnu Sabil (QS. At-Taubah [9] 60)
FILANTROPI ZAKAT

 Zakat dari segi bahasa berarti bersih,suci,subur,berkat dan


berkembang
 Menurut istilah adalah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh
orang yang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang
berhak menerimanya (fakir miskin dan sebagainya)
 Zakat merupakan ibadah maliyah sebagai wujud peduli dan
mencintai sesama yang dalam bahasa yunaani disebut dengan
filantropi.
 Jenis Zakat ada dua; zakat fitrah dan zakat maal.
 Mustahiq zakat: fakir, miskin, amilin, muallaf,hamba
sahaya,gharimin, fi sabilillah dan ibnu sabil.
ZAKAT MAAL

 1. Zakat penghasilan, penghasilan wajib


dikeluarkan zakatnya apabila sudah sampai nisab
dan haul.
 2. Semua bentuk penghasilan halal wajib di
keluarkan zakatnya dengan syarat telah mencapai
nishab dalam satu tahun, yakni senilai emas 85
gram. (Fatwa MUI No.03 tahun 2003)
 3. Kadar zakat penghasilan adalah 2,5%.
HIKMAH ZAKAT

 Menjalankan rukun Islam


 Membersihkan diri dari dosa, menghilangkan
rasa sombong dan tamak.
 Membersihkan dan memberkahkan harta
 Memberikan rasa tenang dan tentram di hati
 Sarana untuk bertaqorrub
Apa Perbedaan Zakat, Infaq dan
Shodaqoh, Wakaf ?
INFAQ

Asal kata: Anfaqa, yang berarti mengeluarkan,


memberikan, dan membelanjakan harta untuk
kepentingan sesuatu.

Syara’: Mengeluarkan harta yang mencakup zakat


dan non zakat.
PERBEDAAN INFAQ DAN ZAKAT

 Wajib  Sunah dan Wajib


 Ditentukan nisabnya,  Tidak memiliki batas atau
ditentukan siapa saja nisab, boleh diberikan
yang berhak kepada siapa saja
menerimanya
SHODAQOH

Secara bahasa, shadaqah berasal dari kata shidq yang berarti benar

Secara umum, shadaqah ialah pemberian sesuatu yang bersifat kebaikan,


baik berupa barang maupun jasa dari seseorang tanpa mengharapkan suatu
imbalan apapun selain ridha Allah SWT

Makna Shodaqah adalah


 Pemberian harta kepada orang yang membutuhkan dan yang berhak

menerima shadaqah, tanpa disertai imbalan,

 Sesuatu yang ma’ruf (benar)


WAKAF

Kata waqf menjadi wakaf dalam bahasa indonesia


berasal dari kata kerja bahasa arab wakafa yang
artinya menahan.

Wakaf ialah salah satu ibadah menyerahkan harta


yang kita miliki untuk kegunaan umum masyarakat
dengan niat sebagai ibadah mendekatkan diri
kepada Allah SWT.
8 MACAM RIZKI :

 1. Rizki yang telah Dijamin


 2. Rizki Karena Usaha
 3. Rizki Karena Bersyukur
 4. Rizki yang tidak terduga
 5. Rizki karena Istighfar
 6. Rizki karena Menikah
 7. Rizki karena Anak
 8. Rizki karena sedekah
LATIHAN
1. Jelaskan dasar hukum ekonomi syari’ah!
2. Sebutkan dan jelaskan rukun jual beli, bagaimana implementasi
rukun jual beli tersebut dalam transaksi seperti di supermarket
atau jual beli online?
3. Jelaskan tentang pengertian mudharabah dan wadi’ah, dalam
kasus seperti apa hal tersebut diterapkan di perbankan syari’ah?
4. Zakat merupakan potensi umat Islam yang cukup besar yang
dapat digunakan mengentaskan kemiskinan dan
keterbelakangan pendidikan umat Islam saat ini. Mengapa
sampai saat ini pengelolaan zakat belum optimal?, dan
sebutkan siapa saja yang termasuk mustahiq zakat tersebut?
DAFTAR PUSTAKA
1. Ibnu Rusyd Muhammad ibn Ahmad al Qurthubi al Andalusy,
Bidayatu al Mujtahid wa nihayatu al muqtashid, Daar Ihyai al
Kutubi al Aroby, Indonesia tt.
2. Hendi Suhendi, Prof.Dr.H. Fiqh Muamalah,PT Raja Grafindo
Persada Jakarta, 2014
 FATWA DEWAN SYARI’AH NASIONAL NO: 01/DSN-
MUI/IV/2000 Tentang G I R O
 FATWA DEWAN SYARI’AH NASIONAL NO: 02/DSN-
MUI/IV/2000 Tentang T A B U N G A N
 FATWA DEWAN SYARI’AH NASIONAL NO: 03/DSN-
MUI/IV/2000 Tentang D E P O S I T O
WASSALAMU’ALAIKUM WR. WB.

Anda mungkin juga menyukai