Samuel Anggara
Data Pegawai
https://media.neliti.com/media/publications/281100-perancangan-sistem-informasi-pengelolaan-06b7dd90.pdf
1. Kode Pegawai 11. NPWP
2. NIP 12. Jabatan
3. Nama Pegawai 13. Divisi
4. Tanggal Lahir 14. Status Perkawinan
5. Jenis Kelamin 15. Status Pegawai
6. Agama 16. Status
7. Alamat Kewarganegaraan
8. No Telpon 17. Gaji Pokok
9. Pendidikan Terakhir 18. Tunjangan
10. Lama Bekerja 19. Keterangan Pegawai
(mutasi, Promosi)
Interview Kerja
Perhitungan
Kinerja dan Perhitungan
Kehadiran Pengurangan
Iya
Gaji
Tidak
Lolos ?
Pemotonga
Iya n Gaji
Pelatihan Karena
Registrasi kesalahan?
dan
pegawai
Penugasan
Perhitungan Gaji Yang
Diterima (pajak dan
sebagainya)
https://www.online-pajak.com/seputar-pph21/siklus-penggajian
Registrasi Pegawai Baru
Kinerja
Penilaian kinerja pegawai selama sebulan, apakah perlu pengurangan gaji
Perhitungan Gaji dan potongannya
Yt : Studi Pajak
Penghasilan Tidak Kena Pajak
Yt : Studi Pajak
Penghasilan Tidak Kena Pajak
Yt : Studi Pajak
Yt : Studi Pajak
Yt : Studi Pajak
JKK
Dihitung berdasarkan risiko pekerjaan == 0,24%, 0,54%, 0,89%,
1,27%, 1,74%
JKM
0,3%
JP
3 % == 2% perusahaan dan 1% pegawai
JHT
5,7 % == 2 % pekerja dan 3,7% perusahaan
Talenta.co
Taxable Income
DALAM penghitungan PPh 21, JKK dan JKM yang seluruhnya dibayarkan
perusahaan menjadi komponen penambah penghasilan bruto karyawan,
sehingga JKK dan JKM merupakan taxable income (penghasilan kena
pajak) bagi karyawan saat iuran dibayarkan.
Sementara itu, JHT dan JP memiliki porsi kewajiban pembayaran oleh
pemberi kerja dan oleh pekerja. JHT dan JP yang dibayarkan pemberi kerja
tidak masuk penghitungan PPh 21, sedangkan JHT dan JP yang dibayarkan
pekerja menjadi pengurang penghasilan bruto.
Artinya, JHT dan JP bukan taxable income saat iuran dibayar, melainkan saat
klaim pengembalian simpanan dilakukan. Tapera memiliki sifat pemanfaatan
mirip JHT dan JP, atau sangat berbeda dengan JKK dan JKM. Karena itu,
perlakuan iuran Tapera dalam PPh 21 dapat disamakan dengan JHT dan JP.
Talenta.co
BPJS Kesehatan
https://sleekr.co/blog/pajak-untuk-pegawai-expatriate/
Ex :
Contoh 1
Contoh 2
Rizal Fahmi (belum menikah) adalah seorang karyawan yang bekerja sebagai
perakit TV pada suatu perusahaan elektronika. Upah yang dibayar
berdasarkan atas jumlah unit/satuan yang diselesaikan yaitu Rp 125.000,-
per buah TV dan dibayarkan tiap minggu. Dalam waktu 1 minggu (6 hari
kerja) dihasilkan sebanyak 24 buah TV dengan upah Rp 3.000.000,-
Pegawai Tidak Tetap (Harian)
Contoh 3
Mawan (bukan arsitek) mengerjakan dekorasi sebuah
rumah dengan upah borongan sebesar Rp 950.000,-,
pekerjaan diselesaikan dalam 2 hari.
4. Bukan Pegawai
Contoh 1
Toga Marolop Simanjuntak adalah seorang pengacara.
Dalam menangani sebuah kasus, Toga Marolop
Simanjuntak mendapatkan fee sebesar
Rp450.000.000,00 dari PT Manis Manja. Bagaimana
penghitungan PPh 21-nya?
Bukan Pegawai
5. Tarif Pemotongan PPh Pasal 21 Bagi Tenaga Ahli
Rumus :
Sebagai ilustrasi dari data saudari Hayati diatas, jika beliau memiliki
suami yang telah terdaftar sebagai Wajib Pajak serta memiliki NPWP
dan bekerja di PT Merdeka, maka Saudari Hayati harus melampirkan
fotokopi NPWP Suami, Surat Nikah dan Kartu Keluarga. Saudari Hayati
hanya bekerja membuka praktek di Rumah Sakit Amanda saja dan
telah memiliki Surat Pernyataan secara tertulis kepada rumah sakit
tersebut. Berdasarkan data penghasilan bruto yang diperoleh saudari
Hayati di Rumah Sakit Amanda selama Tahun 2017, maka perhitungan
PPh Pasal 21 terutang adalah sebagai berikut:
Promosi Jabatan
Mutasi (Rotasi)
Demosi
file:///C:/Users/USER/Downloads/14.H1.0045%20Bena%20Atika%20Lintang%20Kinanti%20BAB%20IV.pdf
“Untuk perhitungan PPh Pasal 21 yang harus dipotong setiap masa pajak
kecuali masa pajak terakhir, tarif diterapkan atas perkiraan
penghasilan yang akan diperoleh selama satu tahun”.
Perhitungan Pajak Karyawan Pindah
Cabang
“Untuk perhitungan PPh Pasal 21 yang harus dipotong setiap masa pajak
kecuali masa pajak terakhir, tarif diterapkan atas perkiraan
penghasilan yang akan diperoleh selama satu tahun”.
Studi Kasus Perhitungan Pajak
Karyawan Pindah Cabang
Gaji Rodiah seorang lajang di kantor cabang Makassar senilai Rp4,5
juta per bulan, kemudian pada Agustus 2019, Rodiah dipindah ke
kantor cabang Jakarta dengan gaji menjadi Rp5,3 juta per bulan.
Maka besaran PPh 21 Rodiah per tahun 2019 dapat dihitung dengan
menjumlah gaji Rodiah selama 7 bulan di Makassar dengan gaji
Rodiah selama 5 bulan di Jakarta.
BPJS
BPJS Kesehatan
Berdasarkan Perpres No 64 Tahun 2020 tersebut, tarif iuran BPJS Kesehatan terbaru untuk peserta
pekerja penerima upah (PPU), termasuk karyawan perusahaan, tidak mengalami perubahan atau
masih sama dengan Perpres No 75 Tahun 2019, yaitu sebesar 5% dari upah dengan ketentuan:
a. 4% dibayar oleh pemberi kerja (perusahaan)
c. Iuran 5% berlaku untuk lima orang anggota keluarga (karyawan, pasangan pernikahan yang sah, 3
orang anak)
e. Batas upah tertinggi yang digunakan sebagai dasar perhitungan iuran adalah Rp 12.000.000,
sedangkan batas upah terendah adalah upah minimum kabupaten/kota (UMK).
f. Jika pemerintah daerah tidak menetapkan UMK, maka batas upah terendah menggunakan upah
minimum provinsi (UMP).
g. Peserta dengan upah sampai dengan Rp 4.000.000 mendapat manfaat layanan rawat inap kelas
II.
h. Peserta dengan upah lebih dari Rp 4.000.000 mendapat manfaat layanan rawat inap kelas I.
https://www.gadjian.com/blog/2021/01/28/contoh-perhitungan-bpjs-kesehatan-karyawan/
BPJS
BPJS Ketenagakerjaan
A. Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) Pasal 16 PP No 44 Tahun 2015
Iuran JKK sepenuhnya ditanggung oleh perusahaan atau diberikan dalam bentuk
tunjangan JKK, di mana komponen ini sebagai penambah penghasilan bruto
karyawan.
Misalnya, seorang karyawan memiliki gaji Rp 10.000.000 bekerja di lingkungan
kerja dengan risiko rendah, maka perusahaan membayar tunjangan JKK sebesar:
0,54% x Rp 10.000.000 = Rp 54.000
https://www.gadjian.com/blog/2021/01/28/contoh-perhitungan-bpjs-kesehatan-karyawan/
BPJS
BPJS Ketenagakerjaan
B. Iuran Jaminan Kematian (JKM)
BPJS
BPJS Ketenagakerjaan
C. Iuran Jaminan Hari Tua (JHT)
BPJS
BPJS Ketenagakerjaan
D. Iuran Jaminan Pensiun (JP)
Sejak Maret 2020, batas upah tertinggi sebagai basis pengali iuran
Jaminan Pensiun ditetapkan Rp 8.939.700. Artinya, apabila upah
melebihi nominal tersebut, dalam perhitungannya dianggap memiliki
upah Rp 8.939.700.
Iuran JP ditetapkan sebesar 3% dari upah, dengan ketentuan:
a. 2% diberikan oleh perusahaan melalui tunjangan JP
b. 1% dipotong dari gaji karyawan
Potongan iuran JHT dan JP dari gaji karyawan dapat menjadi pengurang penghasilan bruto karyawan
sebelum dipotong pajak PPh 21.
https://www.talenta.co/blog/insight-talenta/kontrak-kerja-sah-di-indonesia/
Kontrak Kerja
Berdasarkan ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata) pasal
1320, syarat kontrak kerja dianggap sah antara lain:
Selain itu, pada pasal 52 ayat 1 UU No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
menerangkan bahwa perjanjian kerja dibuat atas dasar:
Kesepakatan kedua belah pihak
Kemampuan atau kecakapan melakukan perbuatan hukum
Adanya pekerjaan yang diperjanjikan
Pekerjaan yang diperjanjikan tidak bertentangan dengan ketertiban umum, kesusilaan,
dan peraturan perundang undangan yang berlaku.
https://www.talenta.co/blog/insight-talenta/kontrak-kerja-sah-di-indonesia/
Kontrak Kerja
Berdasarkan ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata) pasal
1320, syarat kontrak kerja dianggap sah antara lain:
Tak hanya itu, perjanjian kerja yang dibuat secara tertulis sekurang-kurangnya harus
memuat hal-hal sebagai berikut:
Nama perusahaan, alamat perusahaan, dan jenis usaha.
Nama, jenis kelamin, umur, dan alamat pekerja/buruh.
Jabatan atau jenis pekerjaan.
Tempat pekerjaan.
Upah dan cara pembayaran.
Syarat-syarat kerja yang memuat hak dan kewajiban pengusaha dan pekerja.
Mulai dan jangka waktu berlakunya perjanjian kerja.
Tempat dan tanggal perjanjian kerja dibuat.
Tanda tangan di atas materai oleh para pihak dalam kontrak perjanjian.
https://www.talenta.co/blog/insight-talenta/kontrak-kerja-sah-di-indonesia/
Kontrak Kerja
Jenis-jenisnya Kontrak Kerja
Kontrak Kerja
Jenis-jenisnya Kontrak Kerja
Kontrak Kerja
Pengangkatan Permanent
Namun, ada kalanya perjanjian kerja tidak dibuat secara tertulis. Dalam hal
PKWTT dibuat secara lisan, maka pengusaha wajib membuat surat
pengangkatan bagi pekerja yang bersangkutan (lihat Pasal 63 ayat [1] UUK).
Dan status permanen pekerja tersebut terhitung sejak tanggal pengangkatan
yang tercantum dalam surat pengangkatan tersebut.
https://www.talenta.co/blog/insight-talenta/kontrak-kerja-sah-di-indonesia/
Kesimpulan
Jadi dari awal karyawan masuk ke dalam dunia kerja maka data-data karyawan (entitas) dibutuhkan
perusahaan untuk data arsip perusahaan yang berguna untuk pengambilan keputusan perusahaan
(penggajian, pembayaran pajak, bpjs, dan juga hal-hal lainnya yang berhubungan dengan dunia kerja.
Kategori pajak bagi karyawan dapat dibagi menjadi beberapa bagian yang sudah dijelaskan dan terdapat
perhitungan-perhitungan yang berbeda setiap kategorinya.
Mutasi, Resign, dan PHK telah diatur dalam Undang-Undang dan tertera syarat dan ketentuan yang
berlaku untuk proses perhitungan pajak setelah perubahan NPWP akibat mutasi.
BPJS merupakan komponen penting dalam perhitungan pajak karyawan. BPJS yang berlaku di Indonesia
ada dua yaitu BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Perhitungan potongan gaji untuk BPJS sudah
diatur dalam Undang-Undang yang berlaku.
Setiap karyawan/pegawai yang bekerja tentunya memiliki kontrak kerja antara perusahaan dan pegawai
yang bekerja. Syarat-syarat kontrak kerja yang berlaku sudah diatur sehingga sebuah kontrak kerja dapat
dianggap sah. Impact pada pengangkatan karyawan permanent pada perbedaan pajak PKWTT dan
PKWTT