Anda di halaman 1dari 19

BUDIDAYA SORGHUM

tututwirawati@yahoo.com
DESKRIPSI

SORGUM (Sorghum bicolor  L.)


 Tanaman serealia
 Toleran pada daerah marginal (kering)
 Input lebih sedikit untuk produksi tinggi
 Lebih tahan terhadap hama & penyakit
 Kandungan nutrisinya tinggi (karbohidrat, lemak,
protein)

sumber bahan pangan


 Pakan ternak alternatif
 Dapat diratun
 Seluruh bagian tanaman memiliki nilai ekonomis
tinggi
Perbandingan Kandungan Nutrisi 100 gr sorgum dan beras.
 
SENTRA PENGHASIL SORGUM DI INDONESIA
 Jawa Barat
 Jawa Tengah
 DIY
 Jawa Timur
 NTT

JENIS
 Sorgum berumur pendek/semusim (Sorghum vulgare)
* Sorgum Makanan Ternak (batang bergula)
* Sorgum penghasil biji non saccharine (tdk bergula)
* Sorgum sapu (malai panjang 30-90 cm) 
* Sorgum rumput (Sorgum vulgare sudanense)
 Sorgum Tahunan (Sorgum helepensis)
VARIETAS

• Sorghum almum • Sorghum drummondii


• Sorghum amplum • Sorghum ecarinatum
• Sorghum angustum • Sorghum exstans
• Sorghum arundinaceum • Sorghum grande
• Sorghum bicolor • Sorghum halepense
• Sorghum brachypodum • Sorghum interjectum
• Sorghum bulbosum • Sorghum intrans
• Sorghum burmahicum • Sorghum laxiflorum
• Sorghum controversum • Sorghum leiocladum
KLASIFIKASI DAN ANATOMI
Famili Gramineae : rerumputan

AKAR 
@ Akar seminal (akar primer) pd dasar buku
 pertama pangkal batang
@ Akar koronal (akar pangkal pd batang tumbuh
ke arah atas) 
@ Akar udara (akar tumbuh dipermukaan tanah) 

Tan. sorgum 
membtk perakaran sekunder 2 x dari jagung

BATANG
@ Beruas & berbuku, tumbuh tegak lurus ( + 2,5 m)
@ Tdk bercab, bag. tengah tdpt seludang pembuluh yg
diselubungi lapisan keras (sel­sel parenchym).
Lanjutan………….
.
DAUN 
@ Tumbuh melekat pd buku batang & tumb. memanjang
@ Terdiri dari kelopak daun, lidah daun & helaian daun 
@ Berlapis lilin yg dpt menggulung bila terjadi kekeringan

Bunga 
@ Muncul pada pucuk batang 
@ Tersusun dalam malai, terdiri atas banyak bunga 
@ Dapat menyerbuk sendiri atau silang

BIJI
@ Sebagian tertutup rapat oleh sekam yg liat (tahan hama)
@ Kulit biji berwarna putih abu-abu, merah hingga coklat
tua, kuning/kehitam-hitaman
@ Bentuk agak bulat hingga agak pipih
BIJI SORGUM
SORGUM
SYARAT LINGKUNGAN TUMBUH

Suhu optimum  : 23° ­ 30° C


Kelembaban relatif  : 20% ­ 40%
Suhu tanah  : ± 25° C
Ketinggian tempat : dataran rendah sampai
ketinggian 1.500 m dpl
Curah hujan  : 375 – 425 mm/th
pH  : 5,0 – 7,5 
Tanah : berpasir hingga yg berat
TEKNIK BUDIDAYA
 PENYEDIAAN BIBIT
 PENGGARAPAN TANAH
 PENANAMAN
 PEMELIHARAAN
 PENGENDALIAN HAMA & PENYAKIT
 PANEN
PENGGARAPAN TANAH

 DI BERSIHKAN
 DIBAJAK/CANGKUL
 DI RATAKAN
 DIBUAT DRAINASE
 DIBERI PUPUK KANDANG
 DILAKUKAN 2-3 MINGGU SEBELUM TANAM
PENANAMAN
WAKTU TANAM
@ Disemua musim tanam asalkan pd saat tanaman muda 
tdk tergenang/kekeringan.
@ Waktu tanam yg paling baik yi pd akhir musim hujan /
awal musim kemarau
JARAK TANAM
@ Bervariasi sesuai dg varietas & kesuburan (var. pendek
& sedang jarak tanam lebih rapat dibandingkan dg var.
tinggi
@ Kebutuhan benih berkisar 10 kg/ha pd 70 cm x 20 cm
atau 15 ­20 kg/ha pd 60 cm x 20 cm.
CARA TANAM
@ Dg tugal, 3 ­5 biji/lub. (jarak tanam tdk terlalu rapat), kmdn
tutup dg tnh ringan.
@ 3 mst tan. dijarangi & tinggalkan 2 tan.
PEMELIHARAAN
PENGAIRAN 
Tan. hrs ckp air saat tan. berdaun empat, masa bunting (biji
malai berisi). Saat pertumbuhan pemberian air cukup
dilakukan 3 ­6 kali setiap 4 ­10 hari sekali. Pemberian air
dilakukan sore/malam hari, stlh suhu tanah tidak terlalu tinggi.
Pemberian air dihentikan setelah biji mulai agak mengeras,
hal ini dikarenakan agar biji dapat masak dengan serempak.

PEMUPUKAN
Dosis anjuran adalah 200 kg Urea, 100 kg TSP atau SP­36 &
50 kg KCl. Pupuk Urea diberikan 2x, yaitu 1/3 bag. pada
waktu tanam sebagai pupuk dasar bersama­sama dengan
pemberian pupuk TSP/SP­36 dan KCl. Sisanya (2/3 bag.)
setelah umur satu bulan setelah tanam.
PENJARANGAN
Penjarangan dilakukan dg mencabut tanaman yg tumbuh
kurang baik.

PENYIANGAN
Mencabut tumb. pengganggu (gulma) dg hati­hati hingga
perakarannya, agar tdk mengganggu perakaran tan. utama.

PEMBUBUNAN
Menggemburkan tanah disekitar tan. sorgum, kmd menimbun
kan tanah tsb pd pangkal bat. tan. sorgum shg membentuk
guludan­guludan kecil yg bertujuan utk mengokohkan batang
tan. agar tdk mudah rebah & merangsang terbentuknya akar­
akar baru pd pangkal batang.
PENGENDALIAN HAMA & PENYAKIT

Lalat bibit (Atherigona exiqua Stein)


Menyerang tan.di bag. pangkal batang dg menggerek
& menyerang tanaman sorgum muda (3 mst), menyebabkan
berlubang kecil tidak teratur & akhirnya tanaman layu mati

Ulat Tanah (Agrotis sp)


Menyerang tan. malam hari dg sasaran tan.stadium
muda, menyebabkan pangkal batang tanaman terpotong tepat
diatas permukaan tanah shg bekas serangannya tampak
terkulai. Cara pengendalian : menaburkan insektisida Furadan
3G berdosis 20 ­30 kg/ha dilakukan bersamaan saat
penanaman.
Hama bubuk
Disebabkan serangan Sitophilus sp, menyerang biji di
gudang penyimpanan menyebabkan biji berlubang & keropos
shg tdk layak utk dikonsumsi.
Pengendalian : menyimpan biji sorgum dicampur dg serbuk
daun putri malu (Mimosa pudica) perbandingan 10 : 1.
Daun putri malu mengandung protein mimosan yg dpt
merusak & menghambat pertumb. larva

Karat daun
Gejala serangan : muncul noda­noda kecil berwarna
merah karat yg kemudian diikuti dg timbulnya massa
tepung berwarna coklat kekuning­kuningan yg menutupi
permukaan daun.
Pengendalian : memangkas daun yg terinfeksi berat &
melakukan pergiliran/rotasi tanaman.
PANEN
@ Tan. dipanen umur 3 ­4 bulan tgt varietas.
@ Ciri panen : daun berwarna kuning dan mengering, biji

bernas & keras serta berkadar tepung maks


@ Pemanenan dilakukan pd cuaca cerah/terang.
@ Pemotongan dilakukan pd pangkal tangkai/malai buah
sorgum dengan panjang sekitar 15 ­25 cm.

TERIMAKASIH
SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai