LF SP2020
感谢您下载包图网平台上提供的 PPT 作品,为了您和包图网以及原创作者的利益,请勿复制、传播、销售,否则将承担法律责任!包图网将对作品进行维权,按照传播下载次数进行十倍的索取赔偿!
ibaotu.com
Pelatihan Petugas
Manajemen
Lapangan
TUJUAN
1 Organisasi Lapangan pada Long Form SP2020
Setelah mempelajari
Tugas dan tanggung jawab Koseka, Kortim,
bahan ini, peserta 2 dan Petugas Pendataan Lapangan (PPL)
diharapkan dapat
memahami: 3 Tata Cara Berwawancara
2
ORGANISASI LAPANGAN LONG FORM-SP2020
Lihat Buku 4B Halaman 16-17
BEBAN TUGAS
Koseka
Koseka mengawasi seluruh tim long form
SP2020 yang bertugas di kecamatan yang
menjadi wilayah tugasnya.
Kortim Kortim Kortim Satu koseka membawahi sekitar 3 (tiga)
Kortim. Koseka dapat bekerja lintas
kecamatan.
Satu tim pencacahan terdiri dari 1 (satu)
Kortim yang membawahi sekitar 3 (tiga)
PPL PPL PPL PPL.
Satu PPL bertugas pada 4-5 BS.
Koseka : Koordinator Sensus Kecamatan Masing-masing BS terdiri dari 16 rumah
PPL : Petugas Pendataan Lapangan tangga sampel.
3
Lihat Buku 2B Halaman
12-14
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
KOSEKA
1. Mematuhi semua klausul yang tertera dalam kontrak kerja, khususnya bagi
Koseka non organik.
2. Mengikuti pelatihan petugas bersama dengan Kortim dan PPL.
3. Membantu BPS kabupaten/kota dalam rekrutmen Kortim dan PPL sesuai dengan
kualifikasi yang ditentukan.
4. Melakukan assignment BS kepada Kortim.
5. Bersama Kortim mendistribusikan daftar sampel pendataan long form SP2020
kepada PPL.
6. Menyiapkan dan mendistribusikan buku pedoman pendataan long form SP2020
kepada Kortim di wilayah tugasnya.
4
Lihat Buku 2B Halaman
12-14
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
KOSEKA
7. Bersama Kortim mengawal PPL pada saat menginstall aplikasi pencacahan pada
perangkatnya masing-masing, termasuk login menggunakan username dan
password yang telah disediakan.
8. Menyiapkan dan mengatur pembagian perlengkapan petugas (surat tugas, tanda
pengenal, Alat Pelindung Diri (APD), dan ATK) kepada Kortim saat pelatihan petugas.
9. Melakukan koordinasi dengan tokoh masyarakat (camat, kepala desa/lurah, dan
ketua/pengurus SLS) terkait pendataan long form SP2020.
10. Melakukan koordinasi dengan Kortim.
11. Menjembatani koordinasi antara petugas baik Kortim maupun PPL dengan
ketua/pengurus SLS.
12. Bersama Kortim menyusun jadwal pengawasan lapangan untuk setiap BS di wilayah
tugasnya.
5
Lihat Buku 2B Halaman
12-14
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
KOSEKA
13. Menerima rekapitulasi wilayah lockdown dari Kortim untuk selanjutnya melaporkan
kepada BPS kabupaten/kota.
14. Menerima laporan dari Kortim untuk responden yang menolak diwawancara atau
tidak dapat ditemui selama masa pendataan. Kemudian melaporkan kepada BPS
kabupaten/kota.
15. Mengatur jalannya pendataan sesuai jadwal yang telah ditentukan.
16. Bersama Kortim melakukan pengawasan lapangan dan monitoring kegiatan selama
periode pelaksanaan pemutakhiran dan pendataan penduduk.
17. Mengkoordinir pertemuan rutin antara Koseka, Kortim, dan PPL pada minggu
pertama dan minggu ketiga pendataan.
18. Membantu Kortim dan PPL dalam memecahkan masalah yang ditemui di lapangan.
6
Lihat Buku 2B Halaman
12-14
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
KOSEKA
19. Memastikan Kortim dan PPL melaksanakan instruksi BPS kabupaten/kota terkait
Tindak Lanjut Hasil Temuan Petugas PK.
20. Apabila wilayah tugasnya terpilih sebagai sampel PK, Koseka berkoordinasi dengan
petugas PK mempersiapkan instrumen pendukung keperluan PK, khususnya terkait
informasi sampel PK.
21. Memastikan Kortim dan PPL melaksanakan instruksi BPS kabupaten/kota terkait
Tindak Lanjut Hasil Temuan Petugas PK.
22. Bersama Kortim dan PPL memperbaiki dan mencegah terulangnya kesalahan yang
telah ditemukan oleh Petugas PK, baik terkait SOP maupun isian SP2020-C2.
23. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Instruksi Tindak Lanjut Temuan PK sesuai
ketentuan yang ditetapkan.
24. Melaporkan hasil pelaksanaan Instruksi Tindak Lanjut temua PK sesuai ketentuan
yang ditetapkan melalui ICS.
7
Lihat Buku 2B Halaman
12-14
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
25. Memantau perkembangan kegiatanKOSEKA
pemutakhiran penduduk maupun pencacahan.
26. Mendampingi PPL dan Kortim dalam melakukan wawancara kepada responden yang
sebelumnya menolak diwawancara. Jika responden masih menolak untuk
diwawancara, maka Koseka meminta pendampingan dari BPS kabupaten/kota.
27. Membuat laporan pelaksanaan lapangan sesuai wilayah tugasnya.
28. Memastikan Kortim dan PPL telah mengunduh assignment yang berisi daftar sampel
rumah tangga sesuai dengan wilayah tugasnya pada perangkatnya masing-masing.
29. Memeriksa isian CAPI yang telah disubmit oleh kortim dan melakukan approval data
hasil wawancara.
30. Melakukan submit data hasil wawancara yang telah diperiksa.
31. Melakukan tugas lain yang diperintahkan oleh BPS kabupaten/kota.
8
Lihat Buku 4B Halaman
17-18
12
Lihat Buku 4B Halaman
19-20
15
Lihat Buku 4B Halaman
19-20
17
Lihat Buku 4B Halaman 75
TATA CARA BERWAWANCARA
Agar informasi yang didapat mudah dan akurat, maka PPL perlu memerhatikan hal-hal
berikut:
a. Menggunakan bahasa yang sederhana dan dimengerti oleh responden. Jika
diperlukan, pertanyaan dapat diterjemahkan dari Bahasa Indonesia menjadi bahasa
daerah/lokal dengan tidak mengubah arti setiap pertanyaan;
b. PPL bersikap simpatik (ramah dan sopan) sehingga menciptakan suasana akrab;
c. PPL bersikap sabar ketika menghadapi sikap responden yang tidak diharapkan
(misalnya menolak memberikan keterangan) dan bersikap persuasif (berhati-hati dan
tidak menyinggung perasaan) untuk mendapatkan keterangan khususnya
pertanyaan yang sifatnya sensitif misalnya kematian. Jika usaha persuasif mengalami
kegagalan, PPL melaporkan kepada Kortim.
19
Lihat Buku 4B Halaman 76
TATA CARA BERWAWANCARA
Menyadari pentingnya akurasi informasi yang diberikan oleh responden pada saat
wawancara maka PPL harus fokus pada maksud dan tujuan wawancara:
a. Memastikan setiap pertanyaan pada kuesioner sudah terisi dengan benar;
b. Mengikuti alur pertanyaan pada kuesioner. Ketika pembicaraan responden dirasakan
mulai menyimpang dari alur, maka kembalikan pembicaraan secara bijaksana dan
simpatik;
c. Probing (pertanyaan penelusuran) dan klarifikasi perlu dilakukan oleh PPL untuk
menggali jawaban responden. Probing dilakukan ketika jawaban responden tidak
jelas, tidak wajar, atau tidak sesuai pertanyaan;
d. PPL tidak mengarahkan jawaban responden. Biarkan responden menjawab apa
adanya dan spontan.
20
Lihat Buku 4B Halaman 76
TATA CARA BERWAWANCARA
21
PENEGASAN INTAMA
MITIGASI COVID-19
22
Terima
Kasih