Anda di halaman 1dari 17

FACILITATION EXAMPLES

MAULIDA ROHMAH FAUZIAH, M.FIS


Lying to Sitting
(Front)

Hal yang perlu diperhatikan saat memfasilitasi


dari tidur ke duduk:
• Aktifkan tonus untuk bangun melawan
gravitasi
• Memfasilitasi fleksi thorax terhadap pelvis,
disertai dengan stabilitas dinamis dari pelvis
and hip sebagai titik tumpu
• Mengaktivasi lower abdominals dan upper
abdominals secara selektif
• Memerlukan rotasi antara segmen satu
dengan yang lainnya
• Memerlukan terciptanya sisi weight bearing
melalui stabilitas hip kemudian rotasi.
Modifikasi Lying to Sitting
(Rolling to side lying)

Hal-hal yang harus diperhatikan:


• Mengenalkan rotasi pelvis kearah sisi badan
yang akan menjadi weight bearing side untuk
memudahkan fasilitasi.
• Abduksi di tungkai sisi weight bearing tapi
tetap dalam range alignment yang netral
tanpa disertai gerakan pelvic.
• Lengan melewati dada (place not put).
• Handling di upper limb dapat di thenar,
triceps, scapula atau kombinasi semuanya
untuk lebih membantu scapula kearah
protraksi shoulder girdle.
• Pasien dapat diinstruksikan untuk melihat ke
hip di sisi weight bearing untuk menginisiasi
fleksi di upper cervical.
Side lying to affected side
(Miring ke sisi lesi)
Side lying ke sisi yang sehat
• Latihan efficient rolling bagi sisi lesi
• Memerlukan orientasi terhadap midline –
rotasi tubuh disekitar central axis (sternum)
• Aktivasi dari upper quadrant sisi lesi – rib dan
scapula
• Membedakan kiri ke kanan dan sebaliknya,
gerak thorax kearah pelvis – awalan core
stability
SIDE LYING TO LESS AFFECTED SIDE
(sisi sehat)
Sitting to Standing
(Depan)
Duduk merupakan kombinasi dari fleksi dan ekstensi –
memerlukan selective extension sebagai dasar gerakan
sit to stand.
- Minimal ada 1 kaki sebagai tumpuan.
Komponen gerakan:
• Pelvic tilt ke anterior dan upright trunk melalui aktivasi
multifidus untuk melawan gaya gravitasi saat duduk.
• Trunk condong ke depan – untuk memindahkan beban
badan secara bertahap ke tungkai.
Komponen Gerakan :

• Aktivasi ekstensi dan abduksi hip untuk


mengangkat pantat dari tempat duduk (hip
thrust).
- Sedikit anterior tilt pelvic dan trunk semakin
condong kedepan.
- Timing harus pas dengan gerakan hip thrust.
• Trunk ke depan dan naik – koneksi gerakan
pelvis melalui core activity
Sit to stand
Potensial ckp untuk sit to stand :
• Pelvis
• Thorax
• Keduanya ( foot dengan terapis foot, thorax
dengan forearm, tangan pada pelvis)

Penempatan handling : untuk memfasilitasi dari


pelvis, handling ke ototnya atau sendi hip bukan
tulangnya.
Sit to Stand
(Depan)

• Pelvis dan Hip control


• Memfasilitasi eksternal rotasi hip
• Box paha dengan forearm
• Letakkan kedua lengan pasien di bahu
terapis sebagai titik referensi bagi
alignment thorax
Posisi dari Samping
(1 Therapist)

• Thorax dan pelvis control


• Gunakan lateral tilt pelvic untuk mengurangi
innertia
• Kontrol LL alignment dengan kaki terapis
• Lengan pasien aktif, thrust extensi dan
external rotasi hip, shoulder girdle protraksi.
Bantuan Depan dan Belakang
(pair/2 therapist)

Tujuan:
• Mengkombinasikan handling di thorax,
pelvis/hips
• Mengurangi beban kerja thorax agar
pelvic bisa bergerak dengan mandiri

Anda mungkin juga menyukai