Anda di halaman 1dari 10

Teks Prosedur

Oleh : Gilang Larasati, S.Pd.


1. Pengertian Teks Prosedur
Teks prosedur merupakan teks yang menunjukkan atau menjelaskan langkah-langkah, tahapan, atau prosedur ya
ng harus dilaukan oleh seseorang untuk mencapai tujuan.

Fungsi sosial (tujuan komunikasi) teks prosedur adalah mejelaskan bagaimana sesuatu itu dibuat ata
u dilakukan dengan langkah-langkah yang urut atau teratur.
2. Menganalisis pernyataan umum dan tahapan dalam teks prosed
ur

Pernyataan umum dalam teks prosedur sering berisi pengantar ke arah materi/objek seperti peng
ertian materi/objek, dasar hukum melakukan sesuatu, syarat-syarat, bahan, dan tujuan yang akan
dicapai oleh partisipan(seseorang)

Tahapan atau langkah prosedur adalah hal/tindakan yang harus dilaukan oleh pa
rtisipan untuk mencapai tujuan yang ada pada awal teks.

Jenis-jenis teks prosedur:


1. Prosedur sederhana: teks prosedur ini sering hanya terdiri atas dua atau tiga
langkah tunggal.
2. Prosedur kompleks: prosedur terdiri atas beberapa langkah dan setiap langk
ahnya berjenjang dengan sublangkah adan atau ada syarat-syarat lain yang
harus dilakukan
3. Prosedur protokol: teks prosedu yang langkah-langkahnya bisa dibolak-bali
k, tapi tujuannya tetap bisa tercapai.
Contoh teks prosedur

Pernyataan umum dalam teks prosedur di atas berisi tujuan yang akan dicapai, yaitu agar seseorang
dapat membuat manisan dari mangga. Pada bagian pernyataan umum itu disertakan bahan untuk
membuat manisan mangga. Prosedur/langkah yang ditempuh hanya terdiri atas enam langkah tung
gal.
Struktur teks prosedur
a. Pembuka karangan yang dapat berisi:
1. Pengantar ke arah materi (objek)
2. Tujuan atau hasil akhir yang akan dicapai jika partisipan mengikuti prosedur/langkah
3. Bahan darri materi/objek

b. langkah-langkah atau prosedur yang harus diikuti atau ditempuh untuk mencapai tujuan yaitu:
– langkah awal
– Langkah kemudian
– Langkah berikutnya
– Langkah selanjutnya
– Langkah sesudah itu
– Terakhir
Pada teks protokol langkah-langkah tidak berurutan, sehingga tidak digunakan konjungsi temporal atau tid
ak menggunakan penomoran langkah/prosedur
Ciri kebahasaan teks prosedur
1. Menggunakan partisipan manusia secara umum. Yang menyuruh/menulis dan yang diminta
melakukan/membuat sesuatu (yang disuruh) adalah setiap orang meskipun yang dimaksud d
alam teks adalah Anda.
2. Menggunakan kalimat perintah (imperatif). Misalnya: Rendam air. Didihkan air. Masak denga
n api kecil. Angkat dan dinginkan.
3. Menggunakan kalimat aktif dan kalimat pasif.
4. Menggunakan kata-kata teknis yang berkaitan dengan topik/objek yang dibahasnya, seperti:
proses booting, RAM, neorologi, sirkuit neuron, silent partner, dsb.
5. Menggunakan konjungsi temporal
6. Menggunakan konjungsi syarat, pilihan dan pengandaian
7. Kadangkala konjungsi syarat/pilihan/pengandaian sebagai bukti teks prosedur kompleks tida
dijumpai dalam teks. Untuk itu, digunakan keterangan syarat. Kata depan yang digunakan un
tuk menandai keterangan syarat adalah dalam atau dengan
8. Menggunakan adjektiva (kata sifat) untuk menandai kondisi.
Kalimat aktif
Kalimat aktif adalah penjelasan subjek dalam melakukan tindakan yang disebut sebagai predikat.
Suatu tindakan ini dilakukan kepada objek tanpa melalui perantara. Inilah mengapa disebut kalim
at aktif karena subjek langsung melakukan sesuatu terhadap objek . 
Ciri-ciri kalimat aktif:
1. memiliki imbuhan Me- atau Ber- untuk bagian predikatnya
2. subjek selalu melakukan sebuah tindakan secara langsung
3. Memiliki Pola SPOK atau SPK
contoh kalimat aktif :
– Farhan memakan roti di rumah dengan lahap.
– Ibu membeli sayur di pasar dekat rumah.
– Bagus bermain game komputer hingga larut malam.
– Dito menyeduh kopi pada pagi hari.
– Joan bermain piano di kamarnya.
Kalimat pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjek dikenai suatu tindakan. Predikat yang digunakan dalam kalimat pasif biasany
a diawali dengan imbuhan ter- dan di-.

Ciri-ciri Kalimat Pasif


 Subjek berperan sebagai pelaku yang dikenai suatu perbuatan
 Predikatnya berimbuhan di-, ter- ke-an, dan ter-an.
 Predikatnya bisa berupa jenis-jenis kata ganti orang yang diikuti kata kerja tak berimbuhan.
 Objek pada kalimat pasif adalah subjek pada kalimat aktif.
 Biasanya terdapat kata oleh atau dengan di dalamnya.
Contoh kalimat pasif:
– Ikan kembung digoreng Ibu siang tadi.
– Bunga mawar itu disiram Rani agar subur.
– Ayah terjatuh.
– Raisa ketakutan saat rumah mati lampu
Konjungsi
Konjungsi temporal
Konjungsi temporal adalah konjungsi yang berfungsi untuk menjelaskan hubungan waktu antara dua hal atau peristiwa.
Contoh; apabila, bila, hingga, ketika, sebelum, sampai, selama, sementara, sesudah, setelah, sejak, tatkala.
Contoh kalimat: 
– Apabila hari sudah malam, Ani bergegas harus pulang.
– Putri harus pulang sebelum waktu magrib.
– Adi sudah sampai rumah, setelah seharian sekolah.
Konjungsi Syarat (Konjungsi Kondisional)
Konjungsi syarat berfungsi untuk menghubungkan dua unsur yang mempunyai hubungan syarat di dalamnya. Contoh; j
ika, apabila, jikalau, bilamana, asalkan.
Contoh kalimat: 
– Kalau saja hari itu aku tidak sakit, aku pasti bisa mengikuti OSN
– Bila Ibu pulang detik ini juga, aku akan langsung berhambur memeluknya.
Konjungsi Disjungtif (pilihan)
Konjungsi pilihan merupakan konjungsi koordinatif yang menghubungkan dua unsur yang sederajat dengan memilih sa
lah satu dari dua hal atau lebih, misalnya: atau, atau….atau, maupun, baik…baik…, dan entah…entah…
Kalimat pengandaian termasuk kedalam kalimat majemuk karena terdiri dari dua klausa atau lebih dimana antar satu k
lausa dengan yang lainnya dihubungkan dengan kata penghubung “konjungsi”, kalimat pengandaian sering juga disebu
t dengan kalimat bersyarat karena diekspresikan dengan ungkapan-ungkapan seperti “bila”, “jika”, “kalau”, “seandainya”,
dll.
Adjektiva (kata sifat)
Kata sifat sering juga disebut dengan nama lain adjektiva. Fungsi kata ini adalah memberikan keterangan terhadap no
mina atau pronomina dalam sebuah kalimat. Selain itu, jenis kata ini juga menjelaskan atau memberi keterangan kepa
da nomina atau pronomina, kata sifat juga dapat menduduki fungsi predikat
Adapun jenis-jenis kata sifat yaitu:
a.Adjektiva bertaraf, yaitu kata sifat yang memiliki tingkatan atau urutan atau ukuran. Dalam hal ini seperti halnya kata “dekat”, bert
araf = dekat, cukup dekat, sangat dekat, dekat sekali. Adjektiva bertaraf dibagi dalam beberapa kategori:
Pemberi sifat = bersih, indah, panas, dingin, aman, cocok
Sikap atau perilaku = bahagia, bangga, lembut, iba, kagum, rindu, sedih, yakin
Ukuran = berat, ringan, tinggi, rendah, panjang, pendek, besar, kecil, tebal, luas
Waktu dan usia = lama, lambat, singkat, sering, jarang, larut, mendadak
Warna = merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu
Kuasa tenaga = kuat, lemah, segar, lesu, tegar
Jarak = jauh, dekat, akrab
Kesan = cantik, manis, tampan, wangi, bau, kasar, halus, lembut, manis, pahit, lezat, merdu
b.Adjektiva tidak bertaraf, yaitu kata sifat yang tidak memiliki tingkatan atau urutan atau ukuran. Adjektiva tidak bertaraf = buntu,
mutlak, sah, tunggal, ganda, bulat, lonjong, lurus, bengkok, abadi
Contoh kata sifat dalam sebuah kalimat:
Asmara memiliki paras yang cantik, ia juga memiliki sifat yang lembut.
Ibu membelikan baju kuning dan celana hitam untuk hadiah ulang tahun Ani.
Andi dan Bella telah sah menjadi sepasang suami dan istri.

Anda mungkin juga menyukai