Anda di halaman 1dari 5

PEMILIHAN TOPIK, JUDUL, ABSTRAK, DAN KATA KUNCI DALAM

ARTIKEL ILMIAH

Oleh : Kelompok 5

Hartini Mangalla (105041100621)


Haspina Hasan (105041101621)
Mihrani Nur (105041102421)

MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
1. Topik
Topik adalah pokok permasalahan yg akan dibahas. Topik artikel yg baik harus sesuai dengan latar
belakang pengetahuan penulis, menarik, sesuai dengan pengetahuan pembaca, aktual, fenomenal,
kontroversial,dibatasi dan harus ditinjau oleh referensi yang tersedia.
 
2. Judul
Judul adalah identitas karangan. Judul harus singkat, padat, relevan. Judul berupa kata, frasa, klausa, atau
kalimat Tanya. Judul harus mengembangkan penelitian yang dilakukan. Selain itu, variable penelitian dan
hubungan antarvariabel serta informasi yang dianggap penting juga harus dimunculkan
Judul ditulis dengan huruf kapital, dicetak tebal (bold) dengan jenis huruf Times New Roman font 12, spasi
tunggal dengan jumlah kata maksimum 15.
 
3. Abstrak
Abstrak harus memberi gambaran ringkasan tentang penelitian yaitu masalah, tujuan, metode dan hasil.
kata abstrak di cetak tebal (bold). Jumlah kata dalam abstrak tidak lebih dari 250 kata yang disusun dalam satu
paragraph. Abstrak diketik dengan spasi tunggal dalam dan dengan format yang lebih sempit dari teks utama.
Jenis huruf abstrak adalah Times New Roman Font 11, disajikan dengan rata kiri dan kanan dan ditulis tanpa
menjorok (indent) pada awal kalimat.
 
4. Kata Kunci
Kata kunci terdiri atas 3-5 kata yang menjadi inti dari uraian abstraksi. Kata kunci dicetak tebal (bold)
JUDUL

TOPIK

Lanskap Linguistik di Museum Radya


Sosiolinguistik (Lanskap Linguistik) Pustaka Surakarta
Penelitian ini mengungkap pemakaian bahasa dalam informasi yang ABSTRAK
menerangjelaskan benda-benda peninggalan sejarah di Museum Radya Pustaka
(MRP) Surakarta dari perspektif LL dan menjawab pertanyaan tentang bahasa
apa saja yang dipakai dalam informasi di MRP, bagaimana pemakaian bahasa-
bahasa tersebut ditinjau dari ukurannya, dan bagaimana konfigurasi penempatan
bahasa-bahasa tersebut secara posisional. Penelitian ini menggunakan ancangan
kualitatif melalui deskripsi pemakaian bahasa di MRP Surakarta. Data berupa
informasi yang menjelaskan benda-benda di MRP diambil dengan cara dipotret.
Delapan puluh enam gambar (photographs) hasil potretan dikumpulkan dan
dianalisis berdasarkan (1) nama bahasa, (2) ukuran, dan (3) konfigurasi
posisional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemangku kepentingan di
MRP sudah menggunakan tanda monolingual, bilingual, dan multilingual untuk
menyampaikan informasi tentang benda-benda peninggalan sejarah di MRP.
Namun tanda bilingual begitu dominan, yakni berbahasa Indonesia dan Inggris.
Beranekanya bahasa (Jawa, Indonesia, Inggris) yang hadir dalam tanda Kata Kunci:
informasi juga memberi informasi tentang komposisi sosiolinguistis di Kota Bahasa, kamera, lanskap linguistik, museum
Surakarta, utamanya di kawasan warisan MRP, bahwa ada pengunjung
(wisatawan nusantara/wisnu) yang berbahasa ibu Jawa, pengunjng yang
berbasantara Indonesia, dan pengunjung (wisatawan mancanegara/wisman)
yang berbahasa internasional Inggris.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai