Anda di halaman 1dari 16

Nama : Siti Saroh

NIM : 11210130000089
Kelas : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 1C
Mata Kuliah : Linguistik

BIOGRAFI GORYS KERAF

Prof. Dr. Gregorius Keraf, atau lebih dikenal dengan Gorys Keraf adalah salah
seorang legendaris dalam dunia ilmu bahasa dan tata bahasa Indonesia. Tak hanya terkenal di
pulau kelahirannya, Flores, ia juga terkenal di seantero Indonesia karena sumbangsih
pemikiran dan buku-bukunya pada perkembangan ketatabahasaan negeri ini.
Gorys Keraf lahir pada 17 November 1936 di Kampung Lamalera, Lembata, Nusa
Tenggara Timur. Ia menjadi sangat terkenal setelah mengeluarkan buku pertamanya yang
monumental: "Tata bahasa Indonesia" (1970). Lalu disusul dengan sebuah buku monumental
lainnya: "Komposisi" di tahun setelahnya. Kedua buku ini bisa dianggap sebagai kitab suci
Bahasa Indonesia bagi para pelajar dan mahasiswa di era 70-an dan 80-an.
Buku Tata Bahasa Indonesia karangan Gorys Keraf tersebut adalah buku yang
menurut Bambang Kaswanti Purwo (1987), “pengaruhnya begitu mendalam merasuki relung-
relung pengajaran bahasa Indonesia.”
Bambang Kaswanti Purwo, seorang ilmuwan bahasa dari Unika Atma Jaya, Jakarta,
melakukan penelitian terhadap ratusan buku tata bahasa yang terbit tahun 1900-1982 (selama
82 tahun). Dari 174 buku tata bahasa Indonesia yang diteliti oleh Bambang, ada dua buku
yang paling banyak dibaca dan berpengaruh luas di kalangan pelajar dan mahasiswa
Indonesia selama lebih dari 25 tahun. Kedua buku itu adalah Tata Bahasa Baru Bahasa
Indonesia (jilid 1 dan 2) karangan Sutan Takdir Alisjahbana dan Tata Bahasa Indonesia
karangan Gorys Keraf.
Pengaruh buku Tata Bahasa Indonesia yang sangat besar tersebut memiliki dampak
negatif yang jamak terjadi: pembajakan. Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) pada tahun 1989
mensinyalir bahwa buku yang paling banyak dibajak dan dijual secara ilegal di pasaran
bebas pada kurun waktu 1970-an dan 1980-an adalah buku Tata Bahasa Indonesia karangan
Gorys Keraf. Keperkasaan buku ini mulai berkurang setelah pada tahun 1988 Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen P dan K meluncurkan buku Tata Bahasa
Baku Bahasa Indonesia.
Gorys Keraf bisa dibilang sebagai ilmuwan bahasa. Dalam buku-bukunya, ia
menciptakan rumus-rumus ketatabahasaan yang masih dipakai hingga saat ini. Tidak hanya
itu, berdasarkan hasil penelitiannya yang mendalam atas bahasa-bahasa Nusantara
sebagaimana dipaparkannya dalam bukunya Linguistik Bandingan Historis (1984)
membuahkan sebuah “teori baru” tentang asal-usul bahasa dan bangsa Indonesia yang
mengejutkan banyak ahli antropologi. Teori Keraf menyebutkan, nenek moyang bangsa
Indonesia “berasal dari wilayah Indonesia sendiri,” bukan dari mana-mana, bukan pula dari
Asia Tenggara Daratan atau dari Semenanjung Malaka sebagaimana dipahami masyarakat
umum selama ini. Teorinya ini didasarkan pada tiga landasan tinjauan, yakni situasi geografis
masa lampau, pertumbuhan dan penyebaran umat manusia, dan teori migrasi bahasa dan
leksikostatistik.
Doktor linguistik yang dikagumi guru-guru bahasa Flores Timur ini menghembuskan
nafas terakhirnya di Jakarta pada 30 Agustus 1997. Selama hidupnya, ia banyak menularkan
ilmunya dengan cara menjadi guru dan dosen di berbagai universitas, terutama di
almamaternya: Universitas Indonesia. Ia juga meninggalkan warisan tak ternilai berupa buku-
buku hasil karangannya bagi bangsa ini. Buku-bukunya yang telah diterbitkan adalah: Tata
Bahasa Indonesia (1970), Komposisi (1971), Eksposisi dan Deskripsi (1981), Argumentasi
dan Narasi (1982), Diksi dan Gaya Bahasa (1984), Linguistik Bandingan Historis (1985),
Linguistik Bandingan Tipologis (1990), Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia untuk
Tingkat Pendidikan Menengah (1991), Tanya Jawab Ejaan Bahasa Indonesia Untuk Umum
(1992), Cakap Berbahasa Indonesia (1995), dan Fasih Berbahasa Indonesia (1996).
Gorys Keraf telah menempuh berbagai pendidikan dan karir, berikut adalah riwayat
pendidikan beserta karirnya:
1. Pendidikan

 SMP di Seminari Hokeng (1954)


 SMA Syuradikara di Ende (1958)
 Fakultas Sastra Universitas Indonesia, Jurusan Sastra Indonesia, Kejuruan
Linguistik (1964)
 Doktor Universitas Indonesia (1978) dalam bidang linguistik. Judul disertasi:
Morfologi Dialek Lamalera
2. Karir

 Guru SMA Syuradikara, SMA (1962-1965)


 Guru SMA Santa Ursula(1964)
 Guru SMA Santa Theresia (1964)
 Dosen Unika Atmajaya (1967)
 Dosen Perguran Tinggi Kepolisian
 Dosen Jakarta Academy of Languages Jakarta (1971)
 Dosen tetap di Fakultas Sastra UI (sejak 1964)
 Koordinator Mata Kuliah Bahasa Indonesia dan Retorika di Fakultas Hukum
dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.
 Dosen Pascasarjana Hukum UI
 Dosen Universitas Trisakti
 Dosen Universitas Tarumanegara, Jakarta.
 Menjadi pengasuh tetap rubrik "Pembinaan Bahasa Indonesia" di harian Surya
Surabaya
 Sesekali tampil di TVRI membawakan acara "Pembinaan Bahasa Indonesia"
Nama : Gita Indah Cahyani

NIM : 11210130000110

Jurusan : PBSI/ 1C

Matkul : Linguistik

KARYA-KARYA GORYS KERAF

1.) DIKSI DAN GAYA BAHASA

Identitas Buku

Judul : Diksi dan Bahasa

Pengarang : Gorys Keraf

Kategori : Non-fiksi

ISBN : 9789792226577

Ukuran : 140x210mm

Jumlah halaman : 156 hlm.

Tahun Terbit : Maret – 2007


Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Sinopsis :

Untuk dapat menulis sebuah karangan–baik fiksi maupun ilmiah–tentulah dibutuhkan


persyaratan tertentu. Persyaratan itu antara lain: seseorang harus mampu memilih kata-kata
yang tepat, harus luas kosa katanya, harus mampu menggunakan kamus yang ada, dan lain-
lain. Di samping itu, seorang penulis harus pula mampu mengungkapkan maksud dengan
gaya bahasa yang cocok dan tepat. Persyaratan tadilah yang menjadi titik berat pembahasan
buku Diksi dan Gaya Bahasa ini. Gorys Keraf menguraikannya secara sistematis dengan
bahasa yang mudah dipahami, dan disertai contoh-contoh kongkret. Buku yang masih satu
rangkaian dengan buku Komposisi, Eksposisi dan Deskripsi, juga Argumentasi dan Narasi ini
pasti sangat berguna bagi para pelajar, mahasiswa, atau siapa saja yang ingin menulis
karangan, baik fiksi maupun

Isi Buku

 Bab I Retorika
 Bab II Kata dan Pilihan Kata
 Bab III Kamus Sebagai Sumber Diksi
 Bab IV Perluasan Kosa Kata
 Bab V Pendayagunaan Kata dan Ketepatan Pilihan Kata
 Bab VI Pendayagunaan Kata dan Kesesuain Pilihan Kata
 Bab VII Gaya Bahasa

Resensi

Diksi dan Bahasa karya Gorys Keraf merupakan buku yang membahas tentang
pengunaan diksi dan bahasa. Dalam buku ini memiliki 7 Bab yaitu Bab pertama retorika, Bab
kedua kata dan pilihan kata, Bab ketiga kamus sebagai sumber diksi, Bab keempat perluasan
kosakata, Bab kelima pendayagunaan kata dan ketepatan pilihan kata, Bab 6 pendayagunaan
kata dan kesesuaian pilihan kata baku , Bab ketujuh gaya bahasa. Di dalam Bab-Bab tersebut
memiliki sub-Bab lainnya yang menjelaskan tentang rincian dari judul Bab tersebut.

Dalam buku ini diberikan wawasan yang lebih mendalam mengenai segi kebahasaan
sehingga dapat di tingkatkan kemampuan mahasiswa untuk mempergunakan diksi atau
pilihan kata dalam karangan mereka. Untuk mencapai diksi yang baik mereka harus
memahami secara lebih masalah kata dan maknanya, bagaimana mempergunakan kamus
sebagai sumber diksi, bagaimana memperluas dan mengaktifkan kosakata, bagaimana
memilih kata yang tepat, bagaimana memilih kata yang cocok sesuai dengan situasi yang
dihadapi, dan pengenalan dengan beberapa macam corak gaya bahasa sesuai dengan tujuan
penulisan.

Bahasa yang digunakan dalam buku ini adalah bahasa baku seperti sebagaimana
mestinya kebanyakan buku non-fiksi yang menjelaskan tentang teori. Teori diksi dan bahasa
yang ditulis di buku ini cukup terperinci dan lengkap serta mudah dipahami. Dalam buku ini
juga menjelaskan beberapa sejarah dari suatu materi. Misalnya seperti dalam suatu materi
yaitu di dalam Bab Retorika, di dalam Bab retorika dijelaskan bagaimana pengaruh dan
perkembangan retorika di setiap abad.

Adapun pada Bab perluasan kosa kata, dalam buku ini penulis juga mencantumkan
tingkat perluasan kosa kata di berbagai jenjang umur seperti tingkat perluasan kosa kata pada
jenjang masa kanak-kanak, masa remaja, dan masa dewasa yang menurut saya sangat
menarik untuk dibaca dan relatif sebagai pengetahuan baru bagi saya.

Namun menurut penulis untuk menulis sebuah komposisi ilmiah, Buku diksi dan gaya
bahasa tidak berdiri sendiri sebagai panduan komposisi ilmiah, untuk menyusun karangan
yang lebih terarah maka masih ada rangkaian buku lain yang perlu diketahui dan dikuasai
isinya. Buku-buku lain itu ialah eksposisi dan deskripsi serta argumentasi dan narasi.
Penyatuan eksposisi dan deskripsi serta argumentasi dan narasi masing-masing dalam
sebuah buku hanya bersifat praktis tadinya direncanakan untuk menjadikan sebagai satu buku
tetapi akan membawa konsekuensi dalam ketebalan dan harga akhirnya diputuskan untuk
dipisahkan dalam bentuk seperti dikemukakan di atas.
2.) KOMPOSISI

Identitas Buku

Judul : Komposisi

Pengarang : Gorys Keraf

Kategori : Non-fiksi

ISBN : 9794290025

Ukuran : 21cm

Jumlah Halaman :394 hlm

Tahun : 2004

Penerbit : Nusa Indah

Sinopsis
Menuyusun sebuah karya tulis, apalagi karya tulis ilmiah tidaklah mudah. Selain
dituntut untuk berlatih terus-menerus, juga harus menguasai teori menuyusun karya tulis yang
baik dan benar. Buku ini disusun secara khusus untuk membekali siapa yang ingin menjadi
penulis. Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun karya tulis seperti bagaimana
menuliskan kata, tanda baca, kalimat dan alinea dalam tulisan. Bagaimana meerumuskan
tema, kerangka karangan, mengumpulkan data, membuat kutipan, catatan kaki, bibliografi,
mempersiapkan sebuah naskah final, serta bagaimana pula membuat karya tulis sederhana
seperti ringkasan, ikhtisar, resensi, laporan dan usul. Semua hal penting yang penting
merupakan bekal setiap calon penulis, dibahas secara panjang lebar dalam buku ini. Setiap
calon penulis tentu perlu membaca buku ini. Para mahasiswa yang mengalami kesulitan
dalam penyusunan paper, laporan, skripsi dan tesis, sangat terbantu apabila memiliki buku
ini. Para guru dan dosen pun perlu membaca dan memiliki buku bermutu ini.

Isi Buku

 Bab I Pungtuasi
 Bab II Kalimat yang Efektif
 Bab III Kesatuan dan Kepaduan
 Bab IV Perkembangan Alinea
 Bab V Tema Karangan
 Bab VI Kerangka Karangan
 Bab VI Pengumpulan Data dan Kutipan
 Bab VIII Catatan Kaki dan Bibliografi
 Bab IX Konvensi Naskah
 Bab X Reproduksi
 Bab XI Laporan dan Usul
 Bab XII Penyajian Lisan

Resensi

Buku ini memiliki 12 bab yang membahas tentang komposisi dalam penulisan.
Utamanya, buku ini bicara tentang komposisi penyusunan karya tulis ilmiah. Disinggung di
dalamnya berbagai aturan dasar berbahasa (tulis) Indonesia yang baik dan benar. Mulai dari
pungtuasi, efektifitas kalimat, alinea, dsb.
Dalam kaitan dengan karya tulis ilmiah, terdapat pula aturan-aturan penyusunan
bibliografi, penulisan catatan kaki, dan sebagainya. Pendeknya, buku ini adalah salah satu
pegangan terbaik bagi mereka yang sedang terlibat dalam penyusunan karya ilmiah, atau
untuk mereka yang sekedar ingin menambah kemahiran berbahasa Indonesia.
3.) ARGUMENTASI DAN NARASI

Identitas Buku

Judul : Argumentasi dan Narasi

Pengarang : Gorys Keraf

Kategori : Non-fiksi

ISBN : 9794031003

Ukuran : 21cm

Jumlah Halaman : 224 hlm

Tahun : 2006

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Sinopsis

Buku Argumentasi dan Narasi merupakan penggabungan dari “diksi dan gaya bahasa,
Eksposisi dan Deskripsi, Komposisi edisi sebelumnya “, dengan demikian dapat menampung
kebutuhan menuntun dan membimbing seeorang menyusun wacana-wacana yang bersifat
ilmiah atau ilmiah popular.

Isi Buku
Bagian Pertama (Argumentasi)

Bab I Penalaran

Bab II Pernyataan Katagorial

Bab III Induksi

Bab IV Deduksi

Bab V Penolakan

Bab VI Tulisan Argumentatif

Bab VII Persuasi

Bagian Kedua (Narasi)

Bab I Pendahuluan

Bab II Struktur Narasi

Bab III Struktur Perbuatan

Bab IV Makna Sebuah Narasi

Bab V Sudut Pandang

Resensi

Pada bagian pertama dalam buku ini membahas mengenai makna argumentasi dan
narasi yang dimana argumentasi merupakan seorang dapat mempengaruhi dan mengubah
sikap dari pandangan orang lain, sedang kan narasi dapat mengubah sikap orang lain jauh
lebih dominan ke argumentasi baik dari pembaca maupun pendengarnya.

Bagian kedua pada buku ini membahas bentuk wacana terakhir yaitu narasi dan
deskripsi, Dimana narasi terikat dan mengikat diri pada waktu, sedangkan deskripsi tidak
mengikat pada waktu sehingga bersifat statis dan dinamis pada narasi.

Deskripsi dan narasi dapat dimasukan kedalam teknik-teknik eksposisi bila


sasarannya penbaca yang tahu mengenai suatu objek tanpa mempersoalkan kesan. Bila sudah
menyentuh kesan maka narasi itu menjadi narasi sugestif, apabila seorang lebih menekankan
segi sugestif maka karangannya tergolong dalam karya sastra dan apabila seseorang lebih
menekankan segi perluasan pengetahuan teknis maka karangannya masuk ke dalam
kelompok ilmiah atau ilmiah popular.

Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha memengaruhi sikap dan
pendapat orang lain, agar mereka percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan yang
diinginkan oleh penulis atau pembicara. Melalui argumentasi, penulis berusaha merangkaikan
fakta-fakta sedemikian rupa, sehingga ia mampu menunjukkan apakah suatu pendapat atau
suatu hal benar atau tidak. Argumentasi merupakan dasar yang paling fundamental dalam
ilmu pengetahuan. Dan dalam ilmu pengetahuan, argumentasi tidak lain adalah usaha untuk
mengajukan bukti-bukti atau kemungkinan-kemungkinan untuk menyatakan sikap atau
pendapat mengenai suatu hal.

Sementara narasi berusaha menjawab pertanyaan Apa yang telah terjadi? Suatu
bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah tindak-tanduk yang dijalin dan dirangkaikan
menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam suatu kesatuan waktu. Atau dapat juga
dirumuskan sebagai berikut: Narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha
menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi.
4.) EKPOSISI DAN DESKRIPSI

Identitas Buku

Judul : Eksposisi dan Deskripsi

Pengarang : Gorys Keraf

Kategori : Non-fiksi

ISBN : 9795537024

Ukuran : 14 x 21 cm

Jumlah Halaman : 172 hlm

Tahun : 1982

Penerbit : Nusa Indah

Isi Buku
 Bab I Pendahuluan
 Bab II Metode Identifikasi
 Bab III Metode Perbandingan
 Bab IV Ilustrasi atau Eksemplifikasi
 Bab V Metode Klasifikasi
 Bab VI Metode Definisi

Resensi

Buku ini membahas tentang ekposisi dan deskripsi dan membahas tentang metode-
metode dalam eksoposisi dan deskripsi. Pada bagian Pendahuluan, terdapat pengertian
eksposisi, perbedaan eksposisi dan argumen, syarat menulis eksposisi, dan metode-metode
eksposisi.

Menurut Gorys keraf, eksposisi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha
menguraikan suatu objek sehingga memperluas pandangan atau pengetahuan pembaca.
wacana ini digunakan untuk menjelaskan wujud dan hakikat suatu objek.

Dalam bab metode identifikasi menjelaskan tentang pengeritan identifikasi, teknik


penyajian, identifikasi sebagai strategi dasar, dan penerapan identifikasi. Lalu dalam bab
metode perbandingan juga menjelaskan tentang pengertian, teknik, dan penyajian metode
perbandingan.
5.) TATABAHASA INDONESIA

Indetitas Buku

Judul : Tatabahasa Indonesia

Pengarang : Gorys Keraf

Kategori : Non-fiksi

ISBN : 9795118161

Ukuran : 14 x 21 cm

Jumlah Halaman : 195 hlm

Tahun : 1984

Penerbit : Nusa Indah

Isi Buku

 Bab I Bahasa
 Bab II Sejarah dan Kedudukan Bahasa Indonesia
 Bab III Tata Bahasa
 Bab IV Fonologi
 Bab V Morfologi I
 Bab VI Morfologi II - Kata
 Bab VII Morfologi III - Imbuhan (Affiks)
 Bab VII Kata Ulang
 Bab IX Kata Majemuk
 Bab X Semantik Dan Etimologi
 Bab XI Sintaksis I
 Bab XII Sintaksis II – Kalimat Tunggal
 Bab XII Sintaksis III – Kalimat Majemuk

Resensi

Buku ini memiliki 12 Bab yang membahas tentang Tata Bahasa Indonesia, mulai dari
bahasa, sejarah dan kedudukan bahasa Indonesia, tata bahasa, fornologi, morfologi yang
mencakup tiga bab dengan kata dan imbuhan, kata ulang, kata majemuk, semantik dan
etimologi, serta sintaksis yang juga mencangkup tiga bab dengan kalimat tunggal dan kalimat
majemuk mendapatkan babnya tersendiri.

Pada bab bahasa, dijelaskan tentang makna bahasa, fungsinya, serta lainnya. Dalam
bab sejarah dan kedudukan bahasa Indonesia, dijelaskan juga mengenai perkembangan
bahasa Indonesia pada sebelum masa kolonial dan saat masa kolonial. Buku ini juga
menjelaskan tentang morfologi dan fonologi dengan lengkap. Di dalam buku ini juga terdapat
bagian bibliografi yang dapat memudahkan pembaca untuk mencari tahu atau mengingat
kembali deskripsi sebuah buku, hal tersebut meliputi, judul, pengarang, edisi, cetakan, kota
penerbit, nama penerbit, tahun terbit, dan jumlah halaman.

Materi di buku ini dijelaskan dengan jelas dan buku ini cocok untuk menjadi buku
yang mudah untuk dibaca untuk mengenal tatanan bahasa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai