Infiks (sisipan)
(-el- , -em, dan -er-)
1. Awalan se- berfungsi untuk membentuk kata benda. Contoh: Ikat – Menyatakan intensitas frekuentif, artinya menyatakan banyaknya waktu.
seikat, Indah – seindah. Contoh: getar→gemetar, artinya menunjukan banyaknya waktu getar
2. Awalan ke- yang mempunyai sifat atau ciri, misalnya ketua. atau gerak suatu benda. guruh→gemuruh, artinya menunjukan
3. Awalan ke- yang dituju dengan,misalnya: banyaknya waktu guruh. gertak→gemertak, artinya menujukan
kasih → kekasih yaitu orang yang dikasihi atau dicintai.
banyaknya waktu bunyi gertak. cicit→cericit, artinya menujukan
hendak → kehendak yaitu kemauan; keinginan dan harapan
banyaknya waktu bunyi cicit.
yang keras.
4. Awalan ke- menunjukkan kumpulan, misalnya: kedua orang - kelima
buku-. C. Sufiks (akhiran)
5. Awalan se- untuk mendapatkan makna “satu” awalan “se-“ (-an, -at, -si, -ika, -in, -ir, -ur, -ris, -us, -isme, -is, -isasi, -isida, -ita, -or,
diimbuhkan pada kata benda (nomina) dan kata-kata yang dan -tas)
menyatakan satuan ukuran.
Contoh: 1. –asi/isasi misalnya pada afiksasi, konfirmasi, nasionalisasi,
a) Dia memesan segelas susu dingin dan seporsi sate kambing. kaderisasi, komputerisasi. Akhiran tersebut menyatakan ‘proses
(segelas, seporsi artinya satugelas, satu porsi)
menjadikan’ atau ‘penambahan’.
b). Berapa harga seliter bensin sekarang?
(seliter artinya satu liter) 2. –asme misalnya pada pleonasme, aktualisme, sarkasme,
6. Awalan se- untuk mendapat makna “seluruh atau segenap” awalan antusiasme. Akhiran ini menyatakan kata benda.
“se-“ diimbuhkan pada kata benda (nomina). 3. –et seperti pada operet, mayoret, sigaret, novelet. Akhiran ini
Contoh: menyatakan pengertian ‘kecil’. Jadi operet itu ‘opera kecil’, novelet
a) Menteri Dalam Negeri membuka rapat kerja gubernur se-
itu ‘novel kecil’.
Indonesia.
(se-Indonesia artinya seluruh Indonesia) 4. –ik seperti pada linguistik, statistik, semantik, dedaktik. Akhiran
b) Penduduk sedesa itu kena penyakit demam berdarah. ini menyatakan ‘benda’ dalam arti ‘bidang ilmu’.
(sedesa artinya seluruh desa) 5. –is pada kata ateis, novelis, sukarnois, marxis, prosaic, eseis.
Akhiran ini menyatakan orang yang mempunyai faham seperti
disebut dalam kata dasar, atau orang yang ahli menulis dalam Imbuhan pe-an/per-an
bentuk seperti yang disebut di dalam kata dasar. Menyatakan tempat. Contoh : perhentian , pelabuhan , pengadilan ,
6. –isme seperti pada nasionalisme, patriotisme, Hinduisme, pemakaman
bapakisme. Isme artinya ‘faham’. Menyatakan hasil perbuatan. Contoh : pemalsuan , permainan ,
7. –logi seperti pada filologi, sosiologi, etimologi, kriminologi, -logi pengaduan , penahanan, penghitungan
artinya ‘ilmu’. Menyatakan peristiwa / hal perbuatan / proses. Contoh :
8. –ir seperti pada marinir, avonturir, bankir. Akhiran ini menyatakan pengajaran , pencarian , pengaturan , pendidikan
orang yang bekerja pada bidang atau orang yang mempunyai
kegemaran. E. Kombinasi afiks
9. –or seperti pada editor, operator, deklamator, noderator. Akhiran (pemer-, keber-an, kese-an, keter-an, pember-an, pemer-an, penye-
an, perse-an, dan perseke-an)
ini artinya orang yang bertindak sebagai orang yang mempunyai
kepandaian seperti yang tersebut pada kata dasar. Contoh kalimat :
10. –ur seperti pada donatur, redaktur, kondektur, debitur, direktur.
Akhiran ini seperti yang di atas menyatakan agentif atau pelaku. 1. Keberhasilan tidak bisa doraih tanpa usaha yang keras.
2. Keterlibatan Ranto dalam kasus korupsi membuat ia kehilangan
11. –itas seperti pada aktualitas, objektivitas, universitas,
kepercayaan.
produktivitas. Akhiran ini menyatakan benda.
3. Daerah kumuh perlu dipugar untuk penyerasian dengan daerah
12. –ita, seperti pada kata biduanita yang bermakna wanita. sekitarnya.
13. –ika seperti pada informatika, statistika, fisika. Akhiran ini 4. Garuda Pancasila merupakan salah satu
menyatakan tentang ilmu. alat pemersatu bangsa.
D. Konfiks (imbuhan gabung)
imbuhan ke-an
Menyatakn tempat /daerah/wilayah. Contoh : kerajaan , kecamatan ,
kedutaan , kelurahan , kementrian , kesultanan
Latihan Nominalisasi
No. Nomina (Kata Kata Asal Jenis Kata Asal Imbuhan Jenis Afiks
Benda)
1. Pertumbuhan
2. Dorongan
3. Pertemuan
4. Gagasan
5. Pertahanan
6. Kepentingan
7. Hubungan
8. Penghormatan
9. Kedaulatan
10. Kesamaan
11. Kemerdekaan
12. Penyelesaian
13. Pertikaian
14. Keadilan
15. Kewajiban
16. Gerakan
17. Solidaritas
18. Pembentukan
19. Kegagalan
20. Pertentangan
21. Kelemahan
22. Keanggotaan
23. Keberadaan
24. Pendidikan
25. Pengetahuan
26. Kebudayaan
27. Organisasi
28. Kesadaran
29. Pengembangan
30. Perkembangan
31. Pemecahan
32. Kebijakan
33. Rancangan
34. Peningkatan
35. Pertalian
36. Perhimpunan
Latihan Nominalisasi
No. Nomina (Kata Kata Asal Jenis Kata Asal Imbuhan Jenis Afiks
Benda)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
Latihan Nominalisasi
No. Nomina (Kata Kata Asal Jenis Kata Asal Imbuhan Jenis Afiks
Benda)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.