DOSEN PENGAJAR:
DR. DRA. CONNY RIANA TJAMPAKASARI, MS, DMM
Piramida Makanan
Piramida makanan adalah suatu diagram yang memperlihatkan ukuran relatif dari
berbagai macam komponen pada beragam level tropik pada rantai makanan.
Pada piramida makanan, setiap level tropik di setiap rantai makanan digambarkan oleh
bar horizontal.
Panjang setiap bar menggambarkan jumlah organisme dan jumlah biomassa yang
ada pada level tersebut.
https://biology-igcse.weebly.com/food-pyramids.html
Level 1 (terbawah) produser
biomassa,
Level 2 konsumen pertama,
Level 3 konsumen kedua.
https://biology-igcse.weebly.com/food-pyramids.html
Piramida energi menunjukkan distribusi energi di antara tingkat trofik.
Piramida energi adalah diagram yang membandingkan energi yang digunakan oleh
produsen, konsumen primer, dan tingkat trofik lainnya.
Dengan kata lain, piramida energi menunjukkan berapa banyak energi yang tersedia
di setiap tingkat trofik.
Energi hilang pada setiap tingkat trofik rantai makanan.
Karena itu, piramida energi khas memiliki basis produsen yang besar.
Setiap tingkat di atas semakin kecil, karena energi hilang sebagai panas, energi yang
tersedia sebagai makanan bagi organisme semakin sedikit.
Semakin panjang rantai makanan, semakin banyak energi yang hilang antara mata
rantai bawah dan atas.
Biomassa adalah ukuran jumlah total, atau massa kering organisme di area tertentu.
Piramida biomassa adalah diagram yang membandingkan biomassa tingkat trofik
yang berbeda dalam suatu ekosistem.
Ini menunjukkan massa produsen yang dibutuhkan untuk mendukung konsumen
primer, massa konsumen primer yang dibutuhkan untuk mendukung konsumen
sekunder, dan seterusnya.
Perhatikan bahwa setiap tingkat trofik memiliki biomassa yang lebih kecil daripada
yang ada di bawahnya.
Piramida biomassa menunjukkan
massa kering total organisme yang
ditemukan di setiap tingkat trofik.
Maier, R.M., Pepper, I.L and Gerba, C.P. Environmental Microbiology : Review of Basic Microbiological Concepts. 2009. Academic Press, Inc. USA.
Populasi daerah padat penduduk atau di sekitar industri dapat meningkatkan
jumlah limbah seperti limbah rumah tangga, limbah kimiawi dari pestisida atau sisaan
pabrik sehingga meningkatkan kontaminasi oleh mikroorganisme atau zat kimia
terhadap tanah dan sumber air disekitarnya.
Containment kontaminan seperti bioremediasi diperlukan untuk mengurangi resiko
paparan kontaminan terhadap masyarakat yang tinggal disekitar dan dilewati oleh
aliran sumber air tersebut.
Maier, R.M., Pepper, I.L and Gerba, C.P. Environmental Microbiology : Review of Basic Microbiological Concepts. 2009. Academic Press, Inc. USA.
Emisi karbon yang terus meningkat seiring dengan kemajuan teknologi,
Peningkatan laju industri,
Perpindahan manusia yang semakin banyak,
Namun tidak diikuti dengan peningkatan pada lahan hijau untuk menyerap karbon
yang dilepaskan sehingga berpotensi meningkatkan pemanasan global dan
mengganggu keseimbangan pada berbagai ekosistem.
Maier, R.M., Pepper, I.L and Gerba, C.P. Environmental Microbiology : Review of Basic Microbiological Concepts. 2009. Academic Press, Inc. USA.