Anda di halaman 1dari 20

Efek Faktor Abiotik

Pertumbuhan Mikroorganisme
DRG. DEAJENG LARAS H (2006541782)

DOSEN PENGAJAR
DR. DRA. CONNY RIANA T, M.BIOMED, DMM
Siklus H2O
 Penguapan / Evaporasi
 Transpirasi
 Kondensasi
 Curah Hujan

Talaro, K. P., & Chess, B. (2017). Foundation in Microbiology, Tenth Edition. New York: The McGraw-Hill Companies Inc.
Siklus O2
 Mikroorganisme juga terlibat dalam
penghilangan oksigen dari atmosfer sebagai
konsumen oksigen. Proses respirasi
menggunakan oksigen untuk menghasilkan
energi.
 Misalnya pembusukan bahan organik oleh
mikroorganisme seperti bakteri dan jamur yang
mengkonsumsi oksigen. Proses penguraian
mikroba melibatkan banyak spesies bakteri dan
jamur. Beberapa di antaranya melepaskan
oksigen.

Talaro, K. P., & Chess, B. (2017). Foundation in Microbiology, Tenth Edition. New York: The McGraw-Hill Companies Inc.
 Mikroorganisme juga berkontribusi pada siklus
oksigen secara tidak langsung. Misalnya,
degradasi senyawa organik (misalnya selulosa)
oleh bakteri dapat membuat senyawa tersebut
mampu digunakan sebagai sumber makanan oleh
organisme lain.
 Pemanfaatan selanjutnya ini dapat mengonsumsi
dan menghasilkan oksigen pada berbagai tahap
proses pencernaan.

Talaro, K. P., & Chess, B. (2017). Foundation in Microbiology, Tenth Edition. New York: The McGraw-Hill Companies Inc.
 Bakteri yang menghasilkan oksigen
(cyanobacteria) akan berlokasi di wilayah
permukaan air, karena sinar matahari paling
banyak tersedia di sana.
 Sumber makanan yang tidak dikonsumsi oleh
bakteri ini dan makhluk hidup permukaan lainnya
tenggelam ke air yang lebih dalam.

Talaro, K. P., & Chess, B. (2017). Foundation in Microbiology, Tenth Edition. New York: The McGraw-Hill Companies Inc.
 Di perairan yang lebih dalam, bakteri dan
mikroorganisme lain yang dapat hidup dengan
kadar oksigen rendah kemudian memanfaatkan
nutrisi. Pada kedalaman terbesar terdapat
mikroorganisme yang tidak dapat mentolerir
oksigen. Mikroorganisme anaerobik ini
mendegradasi nutrisi yang mencapai dasar.
Stratifikasi kehidupan mikroba ini akan
mempengaruhi keberadaan kehidupan lain di
dalam air, serta siklus senyawa lain (misalnya
siklus karbon).

Talaro, K. P., & Chess, B. (2017). Foundation in Microbiology, Tenth Edition. New York: The McGraw-Hill Companies Inc.
 Hubungan antara siklus oksigen dalam
mikroorganisme dan polusi air. Air yang tercemar
biasanya diperkaya dengan nutrisi yang akan
mendukung pertumbuhan cepat bakteri dan
mikroba lainnya. Pertumbuhan mereka
menghabiskan oksigen di dalam air. Di air yang
sangat tercemar, penipisan ini bisa begitu luas
sehingga air tidak dapat mendukung kehidupan
yang bergantung pada oksigen.

Talaro, K. P., & Chess, B. (2017). Foundation in Microbiology, Tenth Edition. New York: The McGraw-Hill Companies Inc.
 Dengan demikian, siklus oksigen pada
mikroorganisme, terutama bakteri, sangat penting
dalam menentukan kualitas suatu badan air dan
juga kemampuan air untuk menjadi sumber
kehidupan yang produktif.

Talaro, K. P., & Chess, B. (2017). Foundation in Microbiology, Tenth Edition. New York: The McGraw-Hill Companies Inc.
Siklus C
 Karbon dioksida adalah sumber karbon utama
untuk sintesis senyawa organik.
 Siklus karbon pada dasarnya diwakili oleh dua
langkah berikut:
 Oksidasi senyawa organik menjadi karbon
dioksida dengan produksi energi dan panas
oleh heterotrof.
 Fiksasi karbon dioksida menjadi senyawa
organik oleh tumbuhan hijau dan beberapa
bakteri.

Talaro, K. P., & Chess, B. (2017). Foundation in Microbiology, Tenth Edition. New York: The McGraw-Hill Companies Inc.
 Makhluk hidup termasuk bakteri belerang hijau
dan ungu akan mengikat karbon dioksida ke
dalam bahan organik menggunakan energi dari
sinar matahari. Selanjutnya kemoheterotrof
berperan untuk menyalurkan karbondioksida dari
organisme ke organisme lain pada rantai
makanan.

Talaro, K. P., & Chess, B. (2017). Foundation in Microbiology, Tenth Edition. New York: The McGraw-Hill Companies Inc.
 Kemoheterotrof, termasuk hewan, menggunakan
beberapa molekul organik untuk memenuhi
kebutuhan energinya. Ketika energi ini
dilepaskan melalui respirasi, karbon dioksida
segera tersedia untuk memulai siklus lagi.
Banyak karbon tetap berada di dalam organisme
sampai mereka mengeluarkannya sebagai limbah
atau mati. Saat tumbuhan dan hewan mati,
senyawa organik ini diuraikan oleh bakteri dan
jamur. Selama dekomposisi, senyawa organik
teroksidasi, dan CO2 kembali ke siklus.

Talaro, K. P., & Chess, B. (2017). Foundation in Microbiology, Tenth Edition. New York: The McGraw-Hill Companies Inc.
 Terdapat efek langsung dan tidak langsung dari
perubahan iklim pada komunitas mikroba tanah
dan jalur umpan balik untuk pemanasan global
melalui produksi karbon dioksida.
 Pengaruh langsung meliputi pengaruh suhu
pada mikroba tanah dan produksi gas rumah
kaca, perubahan curah hujan dan peristiwa
iklim ekstrim.
 Sedangkan pengaruh tidak langsung
disebabkan oleh perubahan iklim yang
didorong oleh produktivitas tanaman dan
struktur vegetasi yang mengubah kondisi
fisikokimia tanah, pasokan karbon ke tanah
dan struktur dan aktivitas komunitas mikroba
yang terlibat dalam proses dekomposisi dan
pelepasan karbon dari tanah.

Talaro, K. P., & Chess, B. (2017). Foundation in Microbiology, Tenth Edition. New York: The McGraw-Hill Companies Inc.
Siklus N
 Nitrogen merupakan komponen atmosfer paling
dominan dengan jumlah sekitar 79% dari total
volume udara. Siklus Nitrogen terdiri dari 4
proses umum, yaitu:
 Fiksasi nitrogen
 Ammonifikasi

 Nitrifikasi

 Denitrifikasi

Talaro, K. P., & Chess, B. (2017). Foundation in Microbiology, Tenth Edition. New York: The McGraw-Hill Companies Inc.
 Fiksasi nitrogen  Pengubahan N2 menjadi
bentuk yang dapat digunakan oleh makhluk
hidup, dilakukan oleh bakteri di tanah atau air
yang mampu memfiksasi nitrogen.
 Bakteri tersebut dapat hidup bebas (bakteri genus
Azotobacter dan Azospirrilum, Cyanobacteria
(Anabaena, Nostoc) atau melalui simbiosis
(Rhizobium, Azorhizobium) dengan tanaman
legume (kedelai, kacang-kacangan)

Talaro, K. P., & Chess, B. (2017). Foundation in Microbiology, Tenth Edition. New York: The McGraw-Hill Companies Inc.
Simbiosis antara Bakteri Fiksasi Nitrogen dengan Tumbuhan
 Bakteri Rhizobium merupakan bakteri Gram
negatif yang motil dan menempel pada rambut
akar legume sehingga membentuk struktur nodul
akar.
 Rhizobium mensuplai nitrogen tereduksi untuk
nutrisi bagi legume. Legume menggunakan
NH4+ dari bakteri untuk mensintesis karbohidrat
melalui penambahan gugus amina dan sintesis
asam amino sebagai komponen organik dasar
pada tumbuhan dan hewan.

Talaro, K. P., & Chess, B. (2017). Foundation in Microbiology, Tenth Edition. New York: The McGraw-Hill Companies Inc.
Siklus S
 Siklus sulfur mempunyai kesamaan dengan siklus Phosphor dan merupakan bagian dari siklus sedimenter
sehingga elemen kedua siklus kebanyakan terdiri dari bentuk sedimenter natural yang ada di bebatuan, lautan
dan danau. Bukan dari atmosfer seperti siklus nitrogen dan siklus karbon.
 Sulfur ada di alam dalam bentuk elemen S, gas hidrogen sulfida (H2S), sulfat (SO4) dan thiosulfat (S2O3).
 Proses oksidasi dan reduksi sulfur inorganik menjadi bentuk lainnya dilakukan oleh bakteri, karena banteri dan
tumbuhan hanya mampu mengasimilasi sulfat (SO4).

Talaro, K. P., & Chess, B. (2017). Foundation in Microbiology, Tenth Edition. New York: The McGraw-Hill Companies Inc.
 Sulfur banyak ditemukan di asam amino sistein dan metionin yang penting untuk menjalankan fungsi protein.
 Bakteri dari Genus Thiobacillus berperan penting dalam siklus sulfur di biosfer. Thiobacillus merupakan bakteri
Gram negatif, berbentuk batang, bersifat litotorof dan motil yang banyak terdapat di lumpur, air limbah,
pembuangan tambang yang tidak dapat digunakan oleh organisme yang membutuhkan nutrien kompleks.
 Thiobacillus thiooxidans banyak ditemukan pada habitat dengan kondisi paling asam di bumi.

Talaro, K. P., & Chess, B. (2017). Foundation in Microbiology, Tenth Edition. New York: The McGraw-Hill Companies Inc.
Siklus P
 Siklus fosfor merupakan siklus diantara
komponen biotik dan abiotk pada lingkungan
dengan sumber fosfat yang tidak terlarut berupa
batuan fosfat Ca5(PO4)3F.
 Mineral pada batuan akan difosfatasi, diubah
dalam bentuk PO43− oleh asam sulfur yang
dihasilkan bakteri Thiobacillus yang kemudian
melarutkan batuan dan melepas fosfat terlarut ke
alam. Fosfat terlarut di tanah dan air menjadi
salah satu sumber utama bagi organisme autotrof
untuk difiksasi menjadi molekul fosfat organik
yang dapat digunakan oleh organisme heterotrof.

Talaro, K. P., & Chess, B. (2017). Foundation in Microbiology, Tenth Edition. New York: The McGraw-Hill Companies Inc.
 Fosfat organik kemudian akan menjadi kumpulan
fosfat terlarut oleh dekomposer dan menjadi
sumber mineral kembali melalui reaksi geologis
lambat seperti sedimentasi.
 Penambahan fosfat dapat meningkatkan hasil
pertanian melalui pemberian pupuk, karena lahan
dengan kadar fosfat rendah mengurangi
produktivitas lahan.

Talaro, K. P., & Chess, B. (2017). Foundation in Microbiology, Tenth Edition. New York: The McGraw-Hill Companies Inc.
Siklus Fe
 Fe atau besi merupakan salah satu elemen yang paling berlimpah di bumi dan salah satu besi transisi yang
paling banyak digunakan di biosfer. Fe juga merupakan komponen penyusun seluler dan banyak digunakan
untuk fungsi fisiologis, sehingga Fe merupakan mikronutrien essensial untuk eukaryota dan sebagian besar
prokaryota.
 Mikroorganisme mempunyai kemampuan siderofor, yaitu meningkatkan ketersediaan besi terlarut dalam
lingkungan.
 Siderofor digunakan bila mikroorganisme membutuhkan besi untuk biosintesis komponen tertentu dan
mengubah kondisi Fe dari tidak terlarut (Fe3+) menjadi terlarut (Fe2+), terutama dalam keadaan lingkungan
anaerob.
 Mikroorganisme dengan kemampuan metabolisme besi (Fe) berpengaruh dalam siklus Fe di lingkungan,
terutama untuk oksidasi Fe2+ menjadi Fe3+ oleh mikroba bersifat asidofilik seperti Thiobacillus ferrooxidans
Sulfobacillus acidophilus dan reduksi Fe3+ menjadi mineral Fe(III) oleh Thiobacillus thiooxidans.

Talaro, K. P., & Chess, B. (2017). Foundation in Microbiology, Tenth Edition. New York: The McGraw-Hill Companies Inc.

Anda mungkin juga menyukai