Anda di halaman 1dari 21

Seminar Hasil Laporan Praktikum Kesehatan

Masyarakat di Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi


Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
Selatan
PELAKSANAAN PROGRAM PELAYANAN
KESEHATAN REPRODUKSI BAGI CALON
PENGANTIN

Shinta Oktaviani (10011181722116)

Fakultas Kesehatan Masyarakat


Universitas Sriwijaya
Tahun 2020
Latar Belakang
Saat ini di Indonesia masih mempunyai banyak permasalahan dan
tantangan dalam upaya pelayanan kesehatan reproduksi dan pemenuhan
hak-hak reproduksi, hal ini tercermin dari masih tingginya Angka Jumlah Kematian Ibu di
Kematian Ibu (AKI). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Provinsi Sumatera Selatan
Sumatera Selatan tiga tahun terakhir, Jumlah angka kematian ibu di
Provinsi Sumatera Selatan masih tinggi. Yakni pada tahun 2017 130
120
sebanyak 107 kasus, serta pada tahun 2018 meningkat menjadi 120 120 Tahun
110 107
kasus, dan pada tahun 2019 sebanyak 105 kasus kematian ibu.Tingginya 105
angka kematian ibu merupakan salah satu dampak dari rendahnya 100
pemberian pelayanan kesehatan reproduksi sebelum masa kehamilan. 90
Tujuan diadakannya program kesehatan reproduksi bagi calon pengantin 2017 2018 2019
adalah agar dapat mempersiapkan kehamilan dan menghasilkan
keturunan yang sehat dan berkualitas. Hal inilah yang menjadi dasar
untuk mengetahui pelaksanaan program kesehatan reproduksi calon
pengantin di Dinas Kesehatan provinsi Sumatera Selatan.
TUJUAN
Tujuan umum dari Praktikum
Kesehatan Masyarakat ini adalah
untuk meningkatkan pengetahuan,
01 Tujuan Khusus
pemahaman serta keterampilan
mahasiswa mengenai Pelaksanaan
02
Menganalisis komponen input pelaksanaan program
Program Kesehatan Reproduksi bagi
Calon Pengantin yang berada di
03 pelayanan kesehatan reproduksi calon pengantin di
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan.

wilayah kerja Dinas Kesehatan 04 Menganalisis komponen proses pelaksanaan program


pelayanan kesehatan reproduksi calon pengantin di Dinas
Provinsi Sumatera Selatan. Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan.
05 Menganalisis komponen output pelaksanaan program pelayanan

Tujuan Umum 06 kesehatan reproduksi calon pengantin di Dinas Kesehatan Provinsi


Sumatera Selatan.
Mengetahui informasi terkait target dan capaian program pelayanan
kesehatan reproduksi calon pengantin di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
Selatan.
Mengetahui gambaran permasalahan yang ditemukan dalam proses pelaksanaan
program pelayanan kesehatan reproduksi calon pengantin di Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Selatan.
Memberikan
. alternatif pemecahan masalah dalam proses pelaksanaan program pelayanan
kesehatan reproduksi calon pengantis di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan.
Hasil dan Pembahasan
Komponen Input
01 Sumber Daya Manusia (Man)
 kepala bidang kesehatan masyarakat
 kepala seksi kesehatan keluarga dan gizi masyarakat
 pemegang program kesehatan reproduksi calon pengantin

02 Sumber Dana (Money)


 APBN
 APBD

03 Metode (Method)
 Pertemuan
 Bimtek (bimbingan Teknis)
 Monev (Monitoring dan Evaluasi)
 Dropping

04 Sarana & Prasarana (Material)


 Buku saku kesehatan reproduksi calon pengantin Tahun 2018
 Lembar balik kesehatan reproduksi tahun 2015
 Buku petunjuk KIE kesehatan reproduksi calon pengantin

05 Mesin (Machine)
 Komputer

06 Pasar (Market)
 Penyeberan informasi melalui media massa, ataupun secara langsung.
Komponen Proses

Analisis Situasi dan Perencanaan Kegiatan Implementasi Kegiatan Evaluasi Kegiatan


Identifikasi Masalah Program Pelayanan Program Pelayanan Program Pelayanan
Kesehatan Reproduksi Kesehatan Reproduksi Kesehatan Reproduksi
bagi Calon Pengantin bagi Calon Pengantin bagi Calon Pengantin

1. Seluruh Puskesmas
1. Menentukan masalah 1. Pertemuan, penguatan
Data laporan terkait mampu melaksanakan
kesehatan. implementasi pelayanan
permasalahan kesehatan pelayanan kespro catin
2. Menentukan prioritas masa sebelum hamil
reproduksi serta laporan yang bekerja sama dengan
program kesehatan (termasuk orientasi kohort
cakupan program tahun KUA (Membuat MOU
3. Menetapkan usia reproduksi) bagi 17
lalu merupakan data untuk bersama) sesuai dengan
perencanaan program Kabupaten/Kota serta lintas
menganalisis situasi, yang target RPJMN dan
kesehatan program dan lintas sektor
selanjutnya dimanfaatkan RENSTRA
terkait.
untuk merencanakan 2. Tidak semua puskesmas
2. Persiapan administrasi surat
bahkan ditindak lanjuti memiliki pemeriksaan
menyurat terkait pertemuan
sebagai pelaksanaan laboratorium yang lengkap
yang akan dilaksanakan.
program. untuk menunjang program
3. Penyebaran Informasi
pelayanan kesehatan
reproduksi bagi calon
pengantin
Cakupan Puskesmas Mampu Kespro Catin
Komponen Output Tahun 2020
120% Your Picture Here
100%

80%
60%
Dari 340 Puskesmas yang berada di Provinsi Sumatera 100.00%
40%
100.00%
100.00%
90.90%
86.60% 100.00%
100.00%
100.00%
100.00%100.00%
100.00% 100.00%
100.00%
88.00%
Selatan, sebanyak 262 Puskesmas sudah mampu memberikan 20%
60.00%
50.00%
pelayanan kespro catin atau sebanyak 77%. Berdasarkan 24.30%
0%
RPJMN dan RENSTRA target indikator pelayanan kesehatan
usia reproduksi terdapat 4 Kabupaten/Kota yang menjadi
fokus utama. Yaitu, Musibanyuasin, Banyuasin, Palembang,
Ogan Ilir.
Definisi Operasional

Kriteria Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan


pelayanan kesehatan usia reproduksi adalah :
• Minimal 50% Puskesmas yang memberikan
pelayanan kesehatan reproduksi bagi calon pengantin.

DO tiap variabel :
• Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan
reproduksi bagi catin : Puskesmas yang memberikan
pelayanan konseling, informasi, edukasi (KIE) Kespro
Catin, dan Skrining kesehatan bagi calon pengantin,
minimal pemeriksaan status gizi dan tanda anemia
(IMT,HB, LILA)
Komponen Outcome
• Aplikasi Kesehatan Reproduksi bagi Calon Pengantin

Buku saku berisi informasi


kesehatan reproduksi yang dapat
dibaca secara mandiri oleh calon
pengantin.

Cek kondisi layak hamil


secara mandiri.
Target & Capaian Program
Target Your Picture Here

Target dari Program pelayanan kesehatan reproduksi


calon pengantin Berdasarkan RPJMN dan RENSTRA
KEMENKES RI Pembinaan Kesehatan Keluarga Pada
tahun 2020 adalah sebesar 4 Kabupaten/Kota telah
menyelenggarakan pelayanan kesehatan usia
reproduksi. Dengan 4 Kabupaten/Kota fokus utama
yaitu, Musi Banyuasin, Banyuasin, Palembang, Ogan
Ilir.
.
Target & Capaian Program
Capaian
Cakupan puskesmas yang mampu
Capaian dari program pelayanan kesehatan reproduksi kespro catin (%)
calon pengantin belum sepenuhnya memenuhi target 120%
100% 100%
dari RPJMN dan RENSTRA KEMENKES RI Pembinaan 100%

Kesehatan Keluarga Pada tahun 2020. Kota 80%


60%
60%
Palembang yang merupakan salah satu 40% 24%
Kabupaten/Kota fokus utama program, cakupan 20%
puskesmas nya yang mampu meberikan pelayanan 0%
Musi Banyuasin Banyuasin Ogan Ilir Palembang
kespro catin tidak mencapai 50%, yakni hanya
mencakup sebanyak 24% puskesmas pada kota
tersebut.
Identifikasi Masalah

(M1) (M3)
Akibat adanya pandemi covid ini,
pelaksanaan pelayanan
Pelaporan dan pengumpulan data dari
kesehatan reproduksi bagi calon
tingkat Kabupaten/Kota seringkali
pengantin sedikit terhambat
terlambat, tidak sesuai dengan deadline
dikarenakan pelaksanaannya
yang telah ditentukan.
untuk sementara waktu tidak bisa
dilakukan secara langsung.

(M2) (M4)
MOU antara puskesmas belum
Program kesehatan reproduksi calon ada, sehingga lembaga KUA
pengantin masih kurang mendapatkan belum dapat mewajibkan kepada
perhatian khusus dari pihak puskesmas. setiap calon pengantin agar
Fasilitas pemeriksaan laboratorium untuk memeriksakan kesehatannya di
menunjang kespro catin tidak merata puskesmas terlebih dahulu
pada setiap puskesmas. sebelum mendaftarkan
pernikahannya di KUA.
Metode USG
Tabel
Penentuan Prioritas Masalah

Kriteria M1 M2 M3 M4

Tingkat Urgency 4 5 3 4
Tingkat Keterangan :
3 5 4 4
Seriousness
1 = Tidak Penting
Tingkat Growth 3 4 4 4 2 = Sedikit Penting
3 = Sedang
Total (USG) 10 14 11 12
4 = Penting
Prioritas Masalah IV I III II 5 = Sangat Penting
Akar Penyebab Masalah (FishBone)
MACHINE MATERIALS MAN
Banyak
pengelola
SDM tidak Program
program
memegang
Masih Pemeriksaan
program secara
yang belum kesehatan
banyak laboratorium memahami reproduksi
khusus,
masyarakat pada puskesmas definisi calon pengantin
melainkan
yang tidak lengkap operasional
merangkap pada
gaptek dari program.
beberapa puskesmas
bagian kespro masih kurang
lainnya. berjalan. Serta
Fasilitas
pemeriksaan
laboratorium
Pendanaan untuk untuk
Perekapan data per alat penunjang
Program Masih ada menunjang
Kabupaten/Kota kespro catin
kurang kegiatan kespro catin
belum optimal seperti
tersosialisa dalam
Dana pemeriksaan lab tidak merata
sikan ke program yang Data sulit kurang masih kurang. pada setiap
masyarakat tidak terkumpulkan tepat dianggarkan puskesmas.
terealisasikan pada batas waktu secara rinci
pengumpulan.
MARKET METHOD MONEY
Alternatif Pemecahan Masalah Program Kesehatan Reproduksi Calon Pengantin
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Selatan Tahun 2020
No Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah
Pemeriksaan laboratorium untuk penunjang program kespro Mengkooordinir pihak puskesmas untuk melengkapi
1. catin tidak merata pada setiap puskesmas, masih banyak pemeriksaan laboratorium dengan cara mengalokasikan
yang tidak lengkap. perencanaan anggaran dana khusus untuk program kesehatan
reproduksi bagi calon pengantin.

Program kespro catin kurang tersosialisasikan ke Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan hendaknya
2. masyarakat sehingga masyarakat kurang memahami adanya memperbanyak agenda sosialisasi kepada masyarakat, agar
kewajiban untuk mengikuti program. masyarakat mengetahui adanya program tersebut.

SDM tidak memegang program secara khusus, melainkan Membentuk tim khusus yang bertanggungjawab atas
3. merangkap beberapa bagian kespro lainnya. Serta program kespro catin dengan mengeluarkan SK.
pengelola program kespro catin baik pada tingkat
puskesmas maupun Dinas Kesehatan tidak tetap, sering
berganti-ganti.

Masih banyak masyarakat yang gaptek. Melakukan penyebaran informasi mengenai program
4. kesehatan reproduksi calon pengantin dengan cara
penyuluhan secara langsung, tidak hanya melalui aplikasi.
Alternatif Pemecahan Masalah Program Kesehatan Reproduksi Calon Pengantin
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Selatan Tahun 2020
No Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah
Banyak pengelola program yang belum memahami Meningkatkan kapasitas SDM dengan cara mengadakan
5. definisi operasional dari program. pelatihan ataupun sosialisasi. Agar SDM dapat memahami
definisi operasional dari program kespro catin.
Perekapan data per Kabupaten/Kota belum optimal. Dalam hal ini Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan
6. harus lebih tegas lagi pada tingkat Kabupaten/Kota agar bisa
mengumpulkan data terkait program kespro catin sebelum
deadline yang telah ditentukan, dengan cara melakukan
feedback laporan setiap bulan secara berjenjang. Serta bila
perlu untuk Kabupaten/Kota yang telat menngumpulakan
data diberi surat

Pendanaan untun kegiatan serta alat penunjang program Diupayakan untuk menganggarkan dana yang lebih besar
7. kespro catin masih kurang maksimal. dalam pelaksanaan program kespro catin demi terwujudnya
kelancaran operasional dari program.
KESIMPULAN

Pemberian KIE kesehatan reproduksi kepada calon pengantin


merupakan salah satu upaya strategis untuk meningkatkan derajat
kesehatan ibu dan bayi baru lahir melalui peningkatan pengetahuan
calon pengantin agar kelak dapat merencanakan kehamilan yang
sehat dan melahirkan generasi penerus yang berkualitas. Namun,
dalam pelaksanaannya, di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
Selatan masih terdapat beberapa kendala, seperti pelaporan dan
pengumpulan data dari tingkat Kabupaten/Kota seringkali terlambat,
tidak sesuai dengan deadline yang telah ditentukan, serta kurangnya
anggaran dana untuk kegiatan program mengakibatkan peralatan
sarana dan prasarana untuk penunjang kegiatan kesehatan reproduksi
bagi calon pengantin tidak lengkap, dan tidak merata di seluruh
daerah.
Rekomendasi
Mensosialisasikan mengenai pedoman Permenkes No. 97 tahun
01 2014 kepada penanggung jawab program kespro catin di setiap
puskesmas dan petugas di Dinas Kesehatan yang bertanggung
jawab dalam pelaksanaan program kesehatan rerproduksi bagi
calon pengantin.
Memberikan pelatihan khusus terkait materi pelayanan
02 kesehatan reproduksi bagi tenaga kesehatan yang bertanggung
jawab dengan program, secara berkala tiap tahunnya .

Pihak Dinas Kesehatan perlu mengkoordinir Kabupaten/Kota


untuk melakukan pelaporan data – data terkait kesehatan
03 reproduksi calon pengantin secara berjenjang dari tingkat
puskesmas melalui aplikasi komdat.

Mengkoordinir Seluruh Puskesmas yang


04 mampu melaksanakan pelayanan kespro catin
untuk bekerja sama dengan KUA (Membuat
MOU bersama) terkait pelaksanaan program.
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai