Anda di halaman 1dari 46

HIV

DISEASE
Pembimbing
Dr. Vici, Sp. PD

Disusun oleh
Larasati Kusnanto
IDENTITAS PASIEN
●Nama : Tn. BS
●Jenis Kelamin : Laki-laki
●Tanggal lahir : 11/07/1974
●Usia : 47th
●Alamat : Giyanti, Magelang
●Pekerjaan : -
●Status : Belum menikah
●Pembiayaan : BPJS
●Masuk RS : 25 November 2021
●Keluar RS : 29 November 2021
KELUHAN UTAMA
Lemas dan pusing sejak 1 minggu SMRS

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien datang ke poli pada tanggal 25 November 2021 dengan keluhan lemas, pusing melayang,
pandangan tidak fokus, dan cepat lelah ditandai dengan napas menggeh-menggeh setiap
melakukan akivitas, demam(-), diare(-), mimisan(-), gusi berdarah(-). Keluhan tersebut dirasakan
sejak ±1 minggu sebelum masuk RS. Pasien memiliki riwayat MDS (Myelodysplastic Syndromes)
dan sudah berulang kali melakukan transfusi darah, terutama apabila gejala lemas sudah muncul.
Badan lemas yang pasien rasakan sampai mengganggu aktivitas ringan, diikuti dengan napas berat.
Pusing yang dirasakan terus menerus dengan sensasi melayang dan limbung.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
HIV(+) MDS(+) Riw. TBC Riw. RF, HD 2x
HT(+)/DM(-) Peny. Jantung(+) Neoplasma(-) TORCH(-)

2009
Pasien didiagnosis
MDS, melalui
pemeriksaan BMP di
2018 Pasien didiagnosis
TBC dengan tes
PERTENGAHAN sputum positif
RS Sardjito

Pasien rutin melakukan Pasien didiagnosis


transfusi darah, setahun
3-4x. Tahun 2016 sempat 2016
AKI dengan Cr 12.0,
dan HIV dengan CD4
2018
6x transfusi. <100sel/mm3 AKHIR
BONE MARROW PUCTURE
Diagnosis Bisitopenia Tgl Verifikasi 6 Agustus 2016
Gambaran Sediaan Sumsum Tulang (May Grundwald Giemsa)
Kepadatan Selular Kesan normoselular, partikel(+), globul lemak(+)
Trombopoetik Kesan cukup, mudah ditemukan megakariosis
Eritropoetik Kesan cukup, ditemukan NRBC (Polchromatophillic-Acidophillic of NRBC)
Diseritropoetik: megaloblastoid changes, intercytoplasmic bridging

Granulopoetik Kesan cukup, ditemukan promielosit 1%, mielosit 6%, metamielosit 7%, stab 11%, segmen
35%, eosinofil 2%
Disgranulopoetik: peanut cell (bilobus)

Lain-lain Ditemukan limfoblas 1%, limfosit 37%


Kesimpulan Preparat sumsum tulang saat ini mengarah ke diagnosis MDS sub-kategori RCMD
(Refractory Cytopenia with Multilineage Dysplasia)

Pengecatan Sitokimiawi
PAS Positif difus  granulosit
SBB Positif  granulosit
Human Immunodeficiency Virus
• Diagnosis HIV ditegakkan pada tahun 2018 saat pasien memeriksakan diri terkait fungsi ginjalnya
yang menurun. Pasien mengaku saat itu jumlah CD4 <100. Beberapa bulan sebelumnya pasien
mengalami gejala:
 Penurunan berat badan 16kg dalam 2 bulan, pasien mengeluhkan lemas dan tidak bisa jalan,
mobilisasi menggunakan kursi roda
 Tubuh sering mengalami demam >2 bulan
 Sariawan berbulan-bulan sampai pada tenggorokan, seluruh mulut, dan lidah, sembuh lama.
Membuat pasien enggan makan.
 Sering merasa gatal dan banyak terbentuk koreng, lebih dominan pada bagian dekat ketiak,
lapang perut, dan punggung
 Perbesaran kelenjar getah bening berukuran kecil dan muncul beberapa, pada ketiak, belakang
kepala, dan selangkangan

• Pasien mengaku tidak ada riwayat melakukan seks bebas atau berganti-ganti pasangan, tidak ada
riwayat menggunakan obat-obatan narkotika atau menggunakan jarum suntik bergantian, dan tidak
pernah menato bagian tubuh mana pun. Hingga saat diperiksa, pasien mengaku sudah >50x
melakukan transfusi darah terhitung dari tahun 2009.
RIWAYAT PENGOBATAN
HIV ARV 1x3 Tab
MDS Siklosporin Sandimmune 1x1 Tab
Hipertensi Amlodipine tab 1x5mg 1-0-0

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


HIV (-) Asma(-) Alergi(-) Peny. Jantung(-)
HT(-) DM(-) Neoplasma(-) TORCH(-)

RIWAYAT PERSONA SOSIAL


Pasien tinggal seorang diri di rumah, kini sudah tidak bekerja sejak 10th yll. Pasien tidak memiliki
kebiasaan merokok dan meminum alkohol.
STATUS GENERALISATA
27/11/2021

 Kesadaran : compos mentis


 Keadaan Umum : sedang
 Status Gizi : normal
• BB 54 kg
• TB 161 cm
• BMI 18.6
 Tanda Vital
 Tekanan darah : 116/73mmHg
 Nadi : 85x/min
 Laju pernapasan : 24x/min
 SpO2 : 97%
PEMERIKSAAN FISIK
• Wajah : simetris (+)
• Mata: conjungtiva anemis(+/+), • JVP tidak meningkat,
sklera ikterik(-/-), nistagmus (-/-), • pembesaran kelenjar tiroid(-),
Pupil Isokor 2mm/2mm • pembesaran limfonodi(+)
• Hidung: sekret(-), epistaksis(-)
• Mulut: stomatitis(+), candidiasis
oral(-)
• Telinga: sekret(-) • Ins : Simetris (+), retraksi dada (-), lesi(-)
• Pal : Pengembangan paru & vocal
fremitus (dbn), IC tampak(-), thrill(-)
• Per : Sonor(+/+)
• Aus : Pulmo: SDV +/+ , Rh -/-, Wh -/-
• Ins: jejas(-), striae(-) Cor: S1S2Reguler, Bising jantung(-)
• Aus: bising usus(+)
• Per: tympani(+), undulasi(-),
nyeri ketok ginjal(-)
• Bekas jarum suntik(-), tato(-)
• Pal: supel (+) nyeri tekan
• Edema(-)
episgatrium(-), nyeri tekan
• Akral hangat (+)
suprapubik(-), hepatomegali(-),
• CRT <2 detik
splenomegali(-)
• tidak ada tremor
Pemeriksaan  Hasil (25/11) Hasil (27/11) Hasil (29/11) Satuan  Nilai rujukan 
Hematologi 
Hemoglobin  7.0 (L) 8.0(L) 9.8(L) g/dL 13.0 – 18.0
Jumlah sel darah
Leukosit  5.6 3.9(L) 3.6(L) 10^3/ul 4.00 – 11.00
Eritrosit 1.9(L) 2.4(L) 3.1(L) 10^6/ui 4.50 – 6.50
Hematokrit 20.9(LL) 24.4(L) 30.0(L) % 40.0 – 54.0 
Angka trombosit  112(L) 67(L) 55(L) 10^3/ul 150 – 450
Diff Count Persentase
Basofil 0(L) 1 0 % 0-1
Eosinofil 0 1 3 % 1-6
Netrofil Segmen 56 58 40 % 40-75
Limfosit 36 33 50(H) % 20-45
Monosit 7 8 7 % 2-10
Netrofil # 3.14 2.25 1.45(L) 10^3/ul 2.0-7.5
Limfosit # 2.0 1.3 1.8 10^3/ul 1.5-4.0
NLR 1.6 1.7 0.8
Diameter Cell Size
RDW-CV - 30.5(H) 25.2(H) % 11.6-14.4
RDW-SD - 60.8(H) 54.0(H) fL 35.1-43.9
P-LCR 29.4(H) 33.1(H) 32.6(H) % 9.3-27.9
Pemeriksaan  Hasil (25/11) Hasil (27/11) Hasil (29/11) Satuan  Nilai rujukan 
Calculated
MCV 108.9(H) 103.0(H) 96.8(H) fL 76-96
MCH 36.5(H) 33.8(H) 31.6 pg 27.5 – 32.0
MCHC 33.5 32.8 32.7 g/dL 30.0 – 35.0
Elektrolit
Natrium 137 mEq/L 136 - 146
Kalium 2.80(L) mEq/L 3.50 – 5.10
Klorida 102 mEq/L 98.0 – 106.0
Fungsi Ginjal
Ureum 37.2 mg/dL 16.6 – 48.5
Kreatinin 1.13 mg/dL 0.51 – 0.95
FOTO POLOS THORAX
25/11/2021

Foto thorax AP view, posisi supine,


simetris, inspirasi kurang dan kondisi
cukup, hasil:
• Tampak corakan vaskuler meningkat
• Sinus costophrenicus lancip
• Kedua diafragma licin, tidak mendatar
• Cor, CTR <0.6
• Sistema tulang yang tervisualisasi
tampak intak
Kesan:
Bronkhitis
Cor dalam batas normal
25 November 2021 26 November 2021 27 November 2021

S : lemas(+), pusing gliyer(+), pengelihatan S : lemas(+), pusing gliyer(+), pengelihatan S : lemas( ), pusing gliyer( ), pengelihatan
mengabur(+), napas berat(+), sariawan(+), mengabur(+), napas berat(+), sariawan(+), mengabur(+), napas berat(+), sariawan(+),
benjolan belakang kepala(+) benjolan belakang kepala(+) benjolan belakang kepala(+)

O : KU sedang, CM O : KU sedang, CM O : KU sedang, CM


TD 135/82 s/n 36.3/80 TD 111/72 s/n 36.2/80 TD 116/73 s/n 37.4/85
Kep  CA +/+ SI-/- Kep  CA +/+ SI-/- Kep  CA +/+ SI-/-
Thx  SDV+/+ rh-/- wh-/- Thx  SDV+/+ rh-/- wh-/- Thx  SDV+/+ rh-/- wh-/-
S1S2regular BJ(-) S1S2regular BJ(-) S1S2regular BJ(-)
Abd  supel(+), BU(+), NT(-) Abd  supel(+), BU(+), NT(-) Abd  supel(+), BU(+), NT(-)
Ext  edema(-), AH(+) Ext  edema(-), AH(+) Ext  edema(-), AH(+)
Hb 7.0 Na Hb 8.0
AL 5.6 Cl A : - MDS pro perbaikan KU AL 3.9
AT 112 K - B20 AT 67
- Hipokalemia
A : - MDS pro perbaikan KU A : - MDS pro perbaikan KU
- B20 P:- Inf. Asering 20tpm - B20
- Hipokalemia - Inj. Vivena 1x1 - Hipokalemia
- Asam Folat 2x1
P:- Inf. Asering 20tpm - Amlodipine 1x5mg P:- Inf. Asering 20tpm
- Inj. Vivena 1x1 - Transfusi PRC 1 kolf/12j, sampai Hb 10 - Inj. Vivena 1x1
- Asam Folat 2x1 - KSR 3x1 - Asam Folat 2x1
- Amlodipine 1x5mg - ARV lanjut - Amlodipine 1x5mg
- Transfusi PRC 1 kolf/12j, sampai Hb 10 - Transfusi PRC 1 kolf/12j, sampai Hb 10
- KSR 3x1
- ARV lanjut
28 November 2021 29 November 2021

S : lemas( ), pusing gliyer(-), pengelihatan S : lemas(-), pusing gliyer(-), pengelihatan


mengabur(-), napas berat( ), sariawan(+), mengabur(-), napas berat(-), sariawan(+),
benjolan belakang kepala(+) benjolan belakang kepala(+)

O : KU sedang, CM O : KU sedang, CM
TD 113/79 s/n 37/85 TD 113/79 s/n 37/85
Kep  CA +/+ SI-/- Kep  CA +/+ SI-/-
Thx  SDV+/+ rh-/- wh-/- Thx  SDV+/+ rh-/- wh-/- Obat pulang:
S1S2regular BJ(-) S1S2regular BJ(-) • Amlodipine 1x5mg
Abd  supel(+), BU(+), NT(-) Abd  supel(+), BU(+), NT(-)
Ext  edema(-), AH(+) Ext  edema(-), AH(+) • Anemolat 1x1
Hb 9.8 • KSR 1x1
A : - MDS pro perbaikan KU AL 3.8
- B20 AT 55
- Hipokalemia
A : - MDS pro perbaikan KU
P:- Inf. Asering 20tpm - B20 Kontrol:
- Inj. Vivena 1x1 - Hipokalemia Rabu, 1 Desember 2021
- Asam Folat 2x1
- Amlodipine 1x5mg P:- Inf. Asering 20tpm
- Transfusi PRC 1 kolf/12j, sampai Hb 10 - Inj. Vivena 1x1
- KSR 3x1 - Asam Folat 2x1
- ARV lanjut - Amlodipine 1x5mg
- Transfusi PRC 1 kolf/12j, sampai Hb 10
- KSR 3x1
- ARV lanjut
- BLPL
TINJAUAN PUSTAKA 01

HI
HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS
Defisiensi imun terjadi akibat kegagalan atau Virus adalah
ketiadaan elemen sistem imun, termasuk kumpulan kecil
• Hanya limfosit, fagosit, dan sistem komplemen. kode genetik,
menginfeksi baik DNA atau
Primary
manusia RNA, dikelilingi
• Menular T-cell deficiency, B-cell deficiency, both T-cell oleh lapisan
antarmanusia and B-cell deficiency, complement deficiency, protein.
bukan dari phagocyte deficiency, and immunoglobulin A
hewan deficiency Retrovirus
• Tidak ditularkan adalah virus
dari gigitan Secondary yang
nyamuk, defisiensi imun didapat sebagai akibat penyakit menggunakan
kelelawar atau atau faktor lingkungan, seperti HIV, malnutrisi, RNA sebagai
spesies lainnya. atau perawatan medis (misalnya kemoterapi). materi
genetiknya.
inang.
Estimated number of adults and children newly infected with HIV  2020

Eastern
Eastern Europe
Europe
and
and central
central Asia
Asia
North
North America
America and
and western
western and
and central
central
Europe
Europe 140
140 000
000
[120
[120 000–160
000–160 000]
000]
67 000
[53
[53 000–81
000–81 000]
000]

Caribbean
Caribbean Middle
Middle East
East and
and North
North
Africa
Africa
13 000 16 000
[8700–18
[8700–18 000]
000] 000
Western
Western and central
and[12central
[12 000–28
000–28 000]
000]
Africa
Africa Asia
Asia and
and the
the Pacific
Pacific
200 000
000 240
Latin
Latin America
America [130
[130 000–330
000–330 000]
000] 240 000
Eastern [170
[170 000–310
000–310 000]
000]
100 000 Eastern and
and southern
southern
000 Africa
Africa
[66
[66 000–150
000–150 000]
000]
670
670 000
000
[470
[470 000–930
000–930 000]
000]

Total: 1.5 million [1.0 million–2.0 million]

Source: UNAIDS 2021 epidemiological estimates.


• Fungsi utama limfosit B adalah imunitas
humoral (antibodi). Setiap sel B dapat mengena
spesifik target antigen dan dapat mengeluarkan
antibodi spesifik. Mereka dikelompokkan menjad
lima kelas, masing-masing memiliki fungsi
khusus: imunoglobulin G (IgG), IgA, IgM, IgE,
dan IgD.

• Limfosit T memiliki dua fungsi utama:


regulasisistem kekebalan dan pembunuhan sel
yang mengandung antigen target spesifik. Setia
sel T memiliki penanda permukaan, seperti
CD4+, CD8+, dan CD3+, yang membedakannya
dari sel lain. Sel CD4+ adalah sel pembantu yan
mengaktifkan sel B, sel pembunuh, dan makrofa
ketika antigen target spesifik hadir.
Tenovir Efavirenz

Lamivudine
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai