EPILEPSI
Disusun Oleh: Pembimbing :
Rikianto dr. Dyan Roshinta Laksmi Dewi, Sp.S
I4061191043 dr. Sabar Nababan, Sp.S
dr. Simon Djeno, Sp.S
dr. Dini Astriani, Sp.S
1
IDENTITAS PASIEN
RIWAYAT
TUMBUH
KEMBANG
▸ BB : 38 kg
▸ TB : 133 cm
Kepala : Normocephali
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), isokor (+/+)
Leher : Deviasi trakea (-), Pembesaran KGB (-)
Pulmo
Inspeksi : Simetris kanan dan kiri baik statis maupun dinamis
Palpasi : Fremitus taktil normal, massa (-)
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi : Suara nafas dasar vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Status Generalisata
Cor
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
Perkusi : Batas pinggang jantung pada ICS III linea parasternalis sinistra, batas
jantung kanan pada ICS V linea sternalis dextra, batas jantung kiri ICS V linea
midclavicularis sinistra
Auskultasi : SI/II regular, murmur (-), gallop (-)
Status Generalisata
Abdomen
Inspeksi : Datar, sikatrik (-)
Auskultasi : Bising usus normal 9 kali per menit
Palpasi : massa (-), nyeri tekan (-), hepatomegali (-)
Perkusi : Timpani di seluruh lapang perut
Ekstremitas atas : Akral hangat, CRT <2 detik, edema (-/-)
Ekstremitas bawah : Akral hangat, CRT <2 detik, edema (-/-)
Nervus Pemeriksaan Kanan Kiri
N. I Olfaktorius Daya penciuman Tidak diperiksa Tidak diperiksa
Strabismus konvergen – –
Strabismus konvergen – –
N. VII Fasialis Kedipan mata + +
Lipatan nasolabial Simetris Simetris
Sudut mulut Baik Baik
Mengerutkan dahi Baik Baik
Menutup mata Baik Baik
Meringis Baik Baik
Menggembungkan pipi Baik Baik
PEMERIKSAAN
Daya kecap lidah 2/3 Tidak diperiksa Tidak diperiksa
NEUROLOGIS : anterior
NERVUS N. VIII Vestibulotroklearis Nistagmus - -
Daya Pendengaran Baik Baik
CRANIALIS
N. IX Glossopharyngeus Daya kecap lidah 1/3 Tidak diperiksa Tidak diperiksa
posterior
N. X Vagus
Refleks muntah Tidak diperiksa Tidak diperiksa
Suara serak/lemah -
N. XI Accesorius Otot bahu, leher Baik Baik
N. XII Hypoglossus Artikulasi Baik
Tremor lidah -
Menjulurkan lidah Baik
Trofi otot lidah Eutrofi
Fasikulasi lidah -
Gerakan Kekuatan
+ + 5 5
PEMERIKSAAN + + 5 5
MOTORIK
N N - - - -
N N - -
Sensibilitas
N N
N N
PEMERIKSAAN
SENSIBILITAS &
REFLEKS
Refleks Fisiologis
FISIOLOGIS
Refleks bisep : +/+
Refleks trisep : +/+
Refleks patella : +/+
Refleks achilles : +/+
Refleks Patologis Kanan Kiri
Hoffman - -
Tromner - -
Chaddock - -
REFLEKS
Babinski - -
PATOLOGIS
& Pemeriksaan Hasil
RANGSANG
Kaku kuduk -
MENINGEAL
Kernig sign -
Lasegue sign -
Brudzinski I -
Brudzinski II -
Brudzinski III -
Burdzinski IV -
DIAGNOSIS
50.000.000
WHO
2.288
Kelompok Studi Epilepsi Perhimpunan Dokter Spesialis
Saraf Indonesia (2013)
487
Kasus baru
1801
Kasus lama
ETIOLOG
I
KLASIFIKASI
ILAE 2017
KLASIFIKASI
ILAE 2017
30
PATOFISIOLOGI
31
PATOFISIOLOG
I
Sebelum bangkitan/gejala prodromal:
Kondisi fisik dan psikis yang mengindikasikan akan terjadinya
bangkitan, misalnya perubahan perilaku, perasaan lapar,
berkeringat, hipotermi, mengantuk, menjadi sensitive
DIAGNOSIS:
Selama bangkitan/iktal:
ANAMNESIS
o Apakah terdapat aura, gejala yang dirasakan pada awal
bangkitan?
o Bagaimana pola/bentuk bangkitan?
o Apakah terdapat perubahan pola dari bangkitan sebelumnya?
o Aktivitas penyandang saat terjadi bangkitan, misalnya saat tidur,
saat terjaga, bermain video game, berkemih, dan lain-lain.
▸Pasca bangkitan/ post iktal:
Bingung, langsung sadar, nyeri kepala, tidur, gaduh gelisah
Tidak sadar,
tubuh kaku
dan Kejang umum
Saat kejang
menhentak- tonik-klonik
hentak ke-4
ekstremitas
PEMBAHASAN
Tidak terdapat
Pemeriksaan Dalam batas adanya
Fisik normal gangguan
persarafan
PEMBAHASAN
Alasan pasien
EEG Tidak bisa dilakukan
di rujuk
Untuk memelihara
Mecobalamin
fungsi saraf
KESIMPULAN
Seorang anak laki-laki berusia 8,9 tahun datang ke Poli Saraf
RSUD dr. Soedarso dengan keluhan kejang 1 minggu SMRS.
Keluhan ini dialami dari 4 bulan yang lalu. Riwayat trauma kepala
saat bayi. riwayat demam dan nyeri kepala disangkal.
Pada pemeriksaan fisik tidak didapatkan kelainan. Dari hasil
anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkan diagnosis klinis
kejang umum tonik klonik, diagnosis topis korteks cerebri, dan
diagnosis etiologis unknown epilepsy. Perlu dilakukan
pemeriksaan EEG yang berperan dalam konfirmasi diagnosis
epilepsi, menentukan tipe kejang dan sindrom epilepsi, pemilihan
OAE dan menentukan prognosis.
THANKS!