Hasil Inventarisir Jaringan D I Sukamandi

KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN

DAERAH
STRATEGIC IRRIGATION MODERNIZATION
AND URGENT REHABILITATION PROJECT
(SIMURP)
PENYUSUNAN PROFIL SOSIAL EKONOMI TEKNIK KELEMBAGAAN LINGKUNGAN
LATAR BELAKANG
SIMURP merupakan program yang mendorong
moderenisasi pengelolaan sumber daya air , melalui
pembenahan kelembagaan sebagai wadah untuk
peningkatan kapasistas pengelolaan. Program ini juga
mendorong pada pembenahan jaringan fisik irigasi sebagai
sarana penunjang peningkatan hasil produksi pertanian.
Langkah strategis yang dilakukan selain pembenahan
kelembagaan dilakukan juga penyusunan rencana kerja
serta rencana pembenahan fisik jaringan yang melibatkan
seluruh pengelola irigasi sampai pada tingkatan petani
melalui kegiatan penyusunan PSETKL dengan metode PPKDI.
DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH
DOKUMENTASI DAN INVENTARISASI
PENGAMATAN B.TT 22 – 27 (hulu)

Sumber : Hasil Pengamatan Tim PSETKL SIMURP 2021
NO NAMA KONDISI SALURAN

1 Saluran Tarum Timur • Kondisi Saluran kriteria Baik
(B.TT 22-27) • Fungsi Saluran Baik
• Permasalahan Terjadinya sedimentasi,kebocoran saluran, tumbuhnya vegetasi liar (Rumput) dan Sampah kiriman
2 Jalan Inspeksi Saluran • Kondisi Jalan Inspeksi Kriteria Rusak Berat

Tarum Timur • Fungsi Jalan Inspeksi Kurang Optimal untuk mobilitas inspeksi
• Permasalahan Kerusakan Jalan kriteria Berat Sudah terlihatnya Lapisan Permukaan Bawah Jalan (LPB) dikarenakan
akibat masa layan jalan
3 Bagi Tarum Timur (B.TT) • Kondisi Bangunan Bagi kriteria Rusak ringan
22 • Fungsi Bangunan Bagi Baik
• Permasalahan Bangunan akibat Tekanan Air dan masa layan Bangunan melewati batas

N NAMA KONDISI SALURAN

O
5 Bagi Tarum • Kondisi Bangunan Bagi kriteria Rusak

Timur (B.TT) 23 ringan
Ki • Fungsi Bangunan Bagi Baik
• Permasalahan Bangunan akibat Tekanan
Air dan masa layan Bangunan melewati
batas


O
6 Bagi Tarum Timur • Kondisi Bangunan Bagi kriteria Rusak ringan
(B.TT) 24 Ki 1 • Fungsi Bangunan Bagi Baik
• Permasalahan Bangunan akibat Tekanan Air
dan masa layan Bangunan melewati batas

(B.TT) 24 Ki 2 • Fungsi Bangunan Bagi Baik

(B.TT) 24 Ka • Fungsi Bangunan Bagi Baik untuk PDAM

O
(B.TT) 25 Ki • Fungsi Bangunan Bagi Baik, sebagian kecil untuk
komoditas kolam ikan
• Permasalahan Bangunan akibat Tekanan Air dan
masa layan Bangunan melewati batas

(B.TT) 25 Ka • Fungsi Bangunan Bagi Baik, sebagian Besar untuk


26 Ki • Fungsi Bangunan Bagi Baik, sebagian kecil untuk komoditas kolam
ikan
• Permasalahan Bangunan akibat Tekanan Air dan masa layan
Bangunan melewati batas
26 Ki 2 • Fungsi Bangunan Bagi Baik, sebagian kecil untuk komoditas kolam
ikan
26 Ki 3 • Fungsi Bangunan Bagi Baik, sebagian kecil untuk komoditas kolam
ikan
26 Ka • Fungsi Bangunan Bagi Baik, sebagian Besar untuk komoditas kolam
ikan

O

(B.TT) 27 ki 2 dan 3 • Fungsi Bangunan Bagi Baik, sebagian Besar untuk
16 Bagi Tarum Timur • Kondisi Bangunan Bagi kriteria Rusak Sedang

(B.TT) 27 ki 1 • Fungsi Bangunan Bagi Baik,
masa layan Bangunan melewati batas sering terjadi
kebocoran

HASIL INVENTARISASI
PENGAMATAN DI. BARUGBUG

HASIL INVENTARISASI
PENGAMATAN SALURAN SEKUNDER
BANGGALA (HULU)

Inventarisasi Pengamatan Saluran Sekunder Banggala (Hulu)
1 SS. Banggala • Kondisi Rusak Berat
(Bg 2) • Fungsi Rusak Berfungsi
• Permasalahan Pasangan sayap ambruk sehingga terjadi kebocoran air dan kehilangan
air
2 SS. Banggala • Kondisi Rusak Berat

(Bg 2-3) • Fungsi Rusak Berfungsi
• Permasalahan Gorong – Gorong ambruk dan sedimentasi di dalam gorong – gorong
sehingga air menjai tersendat oleh endapan lumpur dan puing –puing pasangan batu.
3 SS. Banggala • Kondisi Rusak berat

(Bg 3 ka) • Fungsi Rusak Berfungsi
• Permasalahan Bangunan Pintu air Mengalami Kerusakan sliding psangan sehingga
terjadi kebocoran air

• Permasalahan Bangunan pasangan tegak mengalami kerusakan /ambruk sehingga air
menjadi terhambat

• Permasalahan Bangunan Jembatan Amblas sehingga lalu lintas masyarakat menjadi
terganggu
6 SS. Banggala • Kondisi pendangkalan sedimentasi

(Bg 5-6) • Fungsi Rusak Berfungsi
• Permasalahan terjadinya penyempitan saluran dan sedimentasi sehingga air menjadi
melimpas ketika debit air cukup tinggi. Dan menjadi permasalaan di masyarakat
karena lokasi tersebut ada di pemukiman warga

DOKUMENTASI INVENTARISASI
PENGAMATAN SS. BANGGALA (HULU)

HASIL INVENTARISASI
PARAPATAN (TENGAH)

Inventarisasi Pengamatan Saluran Sekunder Banggala

1 SS. Parapatan (Pn 1) • Kondisi Rusak Berat
• Fungsi Rusak Berfungsi
• Permasalahan pasangan tegak hancur ambruk sehingga
aliran menjadi terhambat akibat puing – puing pasangan
dan terjadi penumpukan sampah di dalam saluran air
dan aliran air menjadi terhambat
2 SS. Parapatan (Pn -1) • Kondisi Rusak Berat
• Fungsi Rusak Berfungsi
• Permasalahan Gorong – Gorong megalami sedimentasi
dan penumpukan sampah di dalam gorong – gorong
sehingga air menjai tersendat oleh endapan lumpur dan
sampah harus segera di normalisasi.

PENGAMATAN SS. PARAPATAN (TENGAH)

HASIL INVENTARISASI
PABUARAN (HILIR)

Inventarisasi Pengamatan Saluran Sekunder Pabuaran (Hilir)
1 SS. Pabuaran • Kondisi Rusak berat
(Pbr 1) • Fungsi Rusak Berfungsi
• Permasalahan Bangunan pasangan tegak mengalami kerusakan /ambruk sehingga air menjadi
terhambat akibat tekanan beban lalu lintas jalan tani
• Permasalahan Bangunan lantai Pelayan mengali kerusakan sehingga air menjadi terhambat akibat
tekanan beban lalu lintas jalan tani
• Permasalahan Bangunan terjun mengalami kerusakan dan pendangkalan sehingga bangunan
terjunan tidak berfungsi maksimal.
• Permasalahan Bangunan pembuang mengalami kerusakan /ambruk sehingga fungsi dari jenis
bangunan tersebut tidak maksimal

PENGAMATAN SS. PABUARAN (HILIR)

HASIL INVENTARISASI
BERES (HULU)

Inventarisasi SS Beres (Hulu)
PENGAJUAN PRIORITAS PERBAIKAN
Nomenklatur/Ru Bangunan Irigasi Saluran Irigasi Bentuk Persoalan Penyebab Timbulnya Akibat bila tidak Upaya Petani Baru/Rehabilit Keterangan
as Saluran Persoalan diperbaiki asi
B. Saluran Sekunder Beres

mempengaruhin
Penyempitan Sedimen,banyak layanan yg sudah lama debit air dan Tidak Ada upaya Normalisasi
1 B.Brs 3 - B.Brs 4 Bangunan Sadap Saluran Irigasi Tanaman Air dan debit air tinggi volume ke Hilir petani Rehabilitasi saluran
Saluran
Sudah melewati mempengaruhin

2 B.Brs 4 Bangunan Sadap Bocornya TPT di B.brs Retensi pembangunga debit air dan Tidak Ada upaya Rehabilitasi
4 ke B.brs 5 TPT volume ke Petak petani
tersier
mempengaruhin Normalisasi
Penyempitan Sedimen,banyak layanan yg sudah lama debit air dan Tidak Ada upaya saluran dan
3 B.Brs 4 - B.Brs 5 Bangunan Sadap Saluran Irigasi Tanaman Air dan debit air tinggi volume ke Hilir petani Rehabilitasi Pelebaran
Saluran Saluran
Akan Ada ke
4 B.Brs 5b Bangunan TPT Bangunan TPT Bangunan TPT yg bocoran dan Tidak Ada upaya Rehabilitasi
sudah memasuki Umur penghambatan petani
debit air

PENGAMATAN SS BERES (HULU)

HASIL INVENTARISASI
RAWAGEBANG (HULU)

Inventarisasi SS Rawagebang (Hulu)
Nomenklatur/Ruas Penyebab Akibat bila tidak Upaya

Saluran Bangunan Irigasi Saluran Irigasi Bentuk Persoalan Timbulnya diperbaiki Petani Baru/Rehabilitasi Keterangan
Persoalan
B. Saluran Sekunder Rawagebang
TANAMAN TERHAMBATNYA
BANGUNAN PERDU
1 Rwg ki 1 SADAP RAWAGEBANG PENDANGKALAN DANSEDIMENT ALIRAN AIR DAN GOROL REHABILITASI
ASI PENDANGKALAN
HANCURNYA BUKAN
3 Rwg ki 2 JEMBATAN RAWAGEBANG SEPARUH KENDARAAN ALIRAN AIR KE HILIR LEWEN REHABILITASI
TERGANGGU ANGAN
JEMBATAN PETANI

PENGAMATAN SS RAWAGEBANG (HULU)

HASIL INVENTARISASI
SUKAMANDI (TENGAH)

Inventarisasi SS Sukamandi (Tengah)
Penyebab
Nomenklatur/R Bangunan Akibat bila tidak Baru/Rehabili
Saluran Irigasi Bentuk Persoalan Timbulnya Upaya Petani Keterangan
uas Saluran Irigasi Persoalan diperbaiki tasi
D. Saluran Sekunder Sukamandi
air limpas ke jalan,
sedimentasi, tanaman dan air tidak
rusak berat penyempitan, liar, pengendapan sampai ke wilayah membuat normalisasi dan
1 B.Si 5 Ka pintu bagi berfungsi pengikisan dan lumpur, pelandaian hilir, sehingga usulan Rehabilitasi perbaikan
kebocoran saluran tanggul, aktivitas terjadi kekurangan perbaikan
selain pertanian volume air
debit air ke tersier membuat

2 B.Si 6 Ka gorong-gorong rusak berat kebocoran saluran saluran gorong-gorong berkurang, wilayah usulan Rehabilitasi perbaikan
berfungsi gorong-gorong berlubang sekitar lubang perbaikan
tergenang/banjir
3 B.Si 11 Ka 3 pintu bagi rusak berat pintu dan tiang Penjarahan liar pengaturan air Rehabilitasi perbaikan
berfungsi bangunan bagi hilang tidak terkendali

PENGAMATAN SS SUKAMANDI (TENGAH)

HASIL INVENTARISASI
SUKAMANDI (HILIR)

Inventarisasi SS Sukamandi (Hilir)
Nomenklatur/Ru Bangunan Irigasi Saluran Irigasi Bentuk Persoalan Penyebab Timbulnya Akibat bila tidak Upaya Petani Baru/Rehabilit Keterangan
as Saluran Persoalan diperbaiki asi
D. Saluran Sekunder Sukamandi
air limpas ke
rusak berat tidak terawat, gorong- pemukiman saat membuat normalisasi dan
15 B.Si 14 Ki gorong-gorong berfungsi jaringan irigasi rusak gorong mengalami debit air usulan Rehabilitasi perbaikan
kebocoran tinggi/musim perbaikan
hujan
pengendapan lumpur, air limpas membuat
B.Si 16 Ki tanggul, pintu rusak berat jaringan irigasi rusak tanggul mengalami menggenangi usulan Rehabilitasi normalisasi dan
bagi berfungsi penyempiyan, terkikis pemukiman warga perbaikan perbaikan
dan rusak.
membuat
17 B.Si 17 Ki pintu bagi rusak berfungsi pintu bagi hilang Penjarahan liar debit aair kurang usulan Rehabilitasi perbaikan
terkendali perbaikan

PENGAMATAN SS SUKAMANDI (HILIR)

HASIL INVENTARISASI
DI JENGKOL (HULU)

Inventarisasi DI Jengkol (Hulu)
Nomenklatur/Ruas Saluran Bentuk Penyebab Akibat bila tidak Baru/Rehabilit

Bangunan Irigasi Timbulnya Upaya Petani Keterangan
Saluran Irigasi Persoalan diperbaiki asi
Persoalan
HULU D I JENGKOL
1
BANGUNAN TEMBOK KEHILANGAN TANGGUL
BJK 2 BANGUNAN PINTU AIR JENGKOL BOCOR JEBOL DEBIT AIR KARUNG REHAB URGENT
NORMALISASI
2 BLB 1 GORONG -GORONG LABAN PENDANGKALA DIPERSEMPIT
BANGUNAN MENGHAMBAT MANUAL NORMALISASI URGENT
N ALIRAN AIR DENGAN
LIAR
CANGKUL
PENYEMPITAN BANGUNAN MANGHAMBAT NORMALISASI

3 BLB 4 SALURAN LABAN DAN LIAR DAN ALIRAN AIR DENGAN NORMALISASI URGENT
PENDANGKALA SEDIMENTASI CANGKUL

Bjk 2 : Kondisi bocoran dari
sayap , banyak air yang
terbuang yang seharusnya
mengalir di saluran tersier.
Blb 4 : sedimentasi dan penyempitan

Blb 1 : kondisi gorong-gorong
akibat dari bangunan berada di bantaran
sedimentasi , ada bangunan di atas
saluran , tidak ada TPT longsoran tanggul
gorong-gorong , menghabat aliran
menghambat aliran air
air.
HASIL INVENTARISASI
DI JENGKOL (TENGAH)

Inventarisasi DI Jengkol (Tengah)
Nomenklatur/Ruas Penyebab Akibat bila

Saluran Bangunan Irigasi Saluran Irigasi Bentuk Persoalan Timbulnya tidak Upaya Petani Baru/Rehabilita
si Keterangan
Persoalan diperbaiki
TENGAH D I JENGKOL
1 SAYAP SISI BOCOR BANGUNAN USULAN

BJK 5 BANGUNAN PINTU JENGKOL DAN JEBOL TERKIKIS OLEH ALIR AMBRUK PERBAIKAN REHAB URGENT
SEDIMEN TASI + ALIRAN AIR

2 B.TLS 2 SALURAN LONGSORAN MENUJU
PENDANGKALAN TANAH TANPA PINTU BTLS 3 MEMBUAT
DAN TANGGUL debitnya USULAN
TALANGSARI PENYEMPIRTAN PENAHAN TANAH terbatas PERBAIKAN REHAB URGENT
3 PEMBAGIAN
AIR TIDAK
BANGUNAN RUSAK TERKONTROL MEMBUAT
BERAT DAN TIDAK ( BANJIR AREA USULAN
B KCU3 BANGUNAN PINTU AIR KEBON CAU ADA PINTU AIR TERKIKIS OLEH ALIR PESAWAHAN ) PERBAIKAN REHAB URGENT

Bjk 5 : Bangunan pintu air
sayap bocor dan jebol ,
amblas bagian dalam ,
beresiko bangunan rubuh.
Bkcu 3 : saluran terkikis air , bocor ,

tanpa pintu air ketika debit berlebih
Bjk 4 : Pendangkalan dan penyempitan
air meluap / limpas.
akibat tidak ada TPT sehingga longsoran
tanah meyebabkan penyempitan saluran ,
kondisi aliran air terhambat menuju btls 3
hampir 135 ha yang terdampak.
HASIL INVENTARISASI
DI JENGKOL (HILIR)

Inventarisasi DI Jengkol (Hilir)
Nomenklatur/Ru Saluran Bentuk Penyebab Akibat bila Upaya Baru/Rehabil

as Saluran Bangunan Irigasi Irigasi Persoalan Timbulnya tidak Petani itasi Keterangan
TENGA
H D I JENGKOL
TIDAK ADA SALURAN TERGENANG PENGAJUAN
1 SALURAN DRAINASE HAMPIR 100 USULAN
BJK 10 SALURAN JENGKOL BUANG TERTUTUP HA PERBAIKAN BARU URGENT

BJK 10 : sebagai pintu hilir dengan kondisi beberapa
saluran yang tidak berfungsi , kedala utama saluran
pembuang yang tertutup menyebabkan hampir 100Ha
sawah terendam jika suplai air berlebih, konflik dengan
petani tambak yang menjadi penyebab penutupan
saluran drainase .

HASIL INVENTARISASI
PENGAMATAN SALURAN SEKUNDER KAMURANG
(HULU)

Inventarisasi SS Kamurang (Hulu)
Nomenklatur/Ru Bentuk Penyebab Akibat bila Upaya Baru/Rehabil Keterangan

as Saluran Bangunan Irigasi Saluran Irigasi Persoalan Timbulnya tidak Petani itasi
Hulu SS Kamurang
TERGENANG PENGAJUAN
1 SAYAP SISI TERKIKIS OLEH HAMPIR 14 USULAN
BOCOR DAN
B.Km.2. Ki BANGUNAN PINTU Kamurang JEBOL AIR HA PERBAIKAN BARU URGENT

B.Km.2.Ki : sebagai pintu hulu dengan kondisi debit air
yang masih tinggi akan menyuplai ke areal sawah, kendala
utama pintu bagi tersier hilang, sehingga menyebabkan
hampir 14 Ha sawah terendam jika suplai air berlebih,
konflik petani yaitu pembagian air tidak terkontrol
menyebabkan lahan terendam.

HASIL INVENTARISASI
PENGAMATAN SALURAN SEKUNDER KAMURANG
(HILIR)

Inventarisasi SS Kamurang (Hilir)
Nomenklatur Penyebab Akibat bila Upaya Baru/Rehabil Keteranga

/Ruas Bangunan Irigasi Saluran Irigasi Bentuk Persoalan Timbulnya tidak Petani itasi n
Saluran Persoalan diperbaiki
Hilir SS Kamurang
PINTU BAGI AIR KIRI DAN
SAYAP SISI KANAN HILANG, ALIRAN AIR MENUJU PENGAJUAN
1 BANGUNAN PINTU BOCOR dan
SALURAN DANGKAL DAN PINTU 8 DEBITNYA USULAN
JEBOL, SALURAN
B.Km.7. Ka, Ki dan SALURAN Kamurang SANGAT TIPIS TIPIS TERBATAS PERBAIKAN BARU URGENT

B.Km.7.Ki, Ka : Kondisi Pintu Bagi Air Kanan
dan Kiri Hilang, sehingga menyebabkan
kesulitan dalam pembagian debit air yang
tidak terkontrol. Dan saluran menuju pintu
8 sangat tipis dan dangkal sehingga
menyebabkan debit air sulit mengalir
sampai ke hilir.

HASIL INVENTARISASI
KARANGTOMAN (HULU)

Inventarisasi SS Karangtoman (Hulu)
Nomenklatur Penyebab Akibat bila Upaya Baru/Rehabil Keteranga

/Ruas Bangunan Irigasi Saluran Irigasi Bentuk Persoalan Timbulnya tidak Petani itasi n
Saluran Persoalan diperbaiki
Hulu SS Karangtoman
PENGAJUAN
SAYAP SISI PEMBAGIAN
1 BOCOR dan USULAN
AIR TIDAK
B.Krt.3. Ka BANGUNAN PINTU Karangtoman JEBOL PINTU BAGI AIR HILANG TERKONTROL PERBAIKAN BARU URGENT

B.Krt.3.Ki : kendala utama bangunan pintu
bagi tersier hilang, sedangkan saluran tersier
lebih tinggi dari saluran sekunder sehingga
pembagian air sulit untuk menyuplai ke areal
sawah yang menyebabkan areal sawah
kekeringan apabila tidak menggunakan
bantuan alat pompanisasi.


Hasil Inventarisir Jaringan D I Sukamandi

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Hasil Inventarisir Jaringan D I Sukamandi

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

NO NAMA KONDISI SALURAN

2 Jalan Inspeksi Saluran • Kondisi Jalan Inspeksi Kriteria Rusak Berat

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

N NAMA KONDISI SALURAN

5 Bagi Tarum • Kondisi Bangunan Bagi kriteria Rusak

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

N NAMA KONDISI SALURAN

7 Bagi Tarum Timur • Kondisi Bangunan Bagi kriteria Rusak ringan

8 Bagi Tarum Timur • Kondisi Bangunan Bagi kriteria Rusak ringan

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

10 Bagi Tarum Timur • Kondisi Bangunan Bagi kriteria Rusak ringan

Sumber : Hasil Pengamatan Tim PSETKL SIMURP 2021

NO NAMA KONDISI SALURAN

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

15 Bagi Tarum Timur • Kondisi Bangunan Bagi kriteria Rusak ringan

16 Bagi Tarum Timur • Kondisi Bangunan Bagi kriteria Rusak Sedang

Sumber : Hasil Pengamatan Tim PSETKL SIMURP 2021

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

2 SS. Banggala • Kondisi Rusak Berat

3 SS. Banggala • Kondisi Rusak berat

4 SS. Banggala • Kondisi Rusak berat

5 SS. Banggala • Kondisi Rusak berat

6 SS. Banggala • Kondisi pendangkalan sedimentasi

Sumber : Hasil Pengamatan Tim PSETKL SIMURP 2021

Sumber : Hasil Pengamatan Tim PSETKL SIMURP 2021

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

NO NAMA KONDISI SALURAN

Sumber : Hasil Pengamatan Tim PSETKL SIMURP 2021

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Sumber : Hasil Pengamatan Tim PSETKL SIMURP 2021

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Sumber : Hasil Pengamatan Tim PSETKL SIMURP 2021

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Sumber : Hasil Pengamatan Tim PSETKL SIMURP 2021

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

B. Saluran Sekunder Beres

Sudah melewati mempengaruhin

Sumber : Hasil Pengamatan Tim PSETKL SIMURP 2021

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Sumber : Hasil Pengamatan Tim PSETKL SIMURP 2021

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Nomenklatur/Ruas Penyebab Akibat bila tidak Upaya

B. Saluran Sekunder Rawagebang

Sumber : Hasil Pengamatan Tim PSETKL SIMURP 2021

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Sumber : Hasil Pengamatan Tim PSETKL SIMURP 2021

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

debit air ke tersier membuat

Sumber : Hasil Pengamatan Tim PSETKL SIMURP 2021

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Sumber : Hasil Pengamatan Tim PSETKL SIMURP 2021

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Sumber : Hasil Pengamatan Tim PSETKL SIMURP 2021