Anda di halaman 1dari 24

Perubahan Lingkungan

dan Resiko Bencana


Kamal Muara
Potongan 3

Potongan 1
Potongan 2
Potongan 1
Pemukiman Nelayan

Pesisir Darat Pesisir Laut

Pasang

Surut
Potongan 2
Tol Sedyatmo Hutan Bakau Pulau Reklamasi

Pesisir Darat Pesisir Laut

Pasang

Surut
Kawasan Kawasan Pulau Reklamasi
Potongan 3
Bisnis Residensial

Pesisir Darat Pesisir Laut

Pasang

Surut
PERMASALAHAN
EKOLOGIS
Pembangunan di Daerah Kamal
Muara
Terdapat banyak proyek perumahan/apartemen di daerah utara
Jakarta, termasuk di Kamal Muara.
Beberapa pembangunan tersebut memerlukan reklamasi di
daerah teluk, sehingga banyak wilayah perairan dibabat habis
ditimpa oleh material.
Selain itu juga terdapat banyak pabrik yang walaupun sebagian
telah memenuhi standar analisis mengenai dampak lingkungan,
masih banyak yang membuang limbah tidak diolah langsung ke
laut
Akhirnya berujung pada berpindahnya perairan yang dihilangkan
ke daerah sekitar reklamasi, serta pencemaran limbah pada air
laut di pesisir
Akumulasi Logam Berat
Menurut Lucky Cahyo Kencono dari Institut Pertanian
Bogor pada tahun 2010 yang meneliti kandungan logam
pada air di daerah pinggir Kamal Muara, menemukan
bahwa kandungan logam timbal telah mencapai 0.023
ppm, dimana batas wajarnya adalah <0.008 ppm.
Penelitian dilakukan melalui pemeriksaan terhadap
kerrang hijau di daerah kamal muara, yang pada
akhirnya ditemukan juga bahwa kandungan timbal pada
kerrang hijau Kamal Muara mencapai range 2.176
31.176 ppm, dimana batas wajarnya adalah <2.00 ppm.
Ini juga berarti kerang hijau dan segala biota laut yang
ditangkap oleh nelayan Kamal Muara berbahaya untuk
Perubahan Curah
Hujan, Suhu, dan Iklim
Grafik Iklim
Presipitasi terendah
di bulan Agustus
Hampir semua
presipitasi jatuh pada
bulan Januari
Grafik Suhu
Oktober bulan
terpanas, yaitu 28.2o
Januari memiliki suhu
terendah
Iklim Kamal Muara diklasifikasikan sebagai iklim tropis
yang curah hujannya cukup tinggi di bulan-bulan
tertentu.
Curah hujan rata-rata 1755 mm yang menyebabkan
kenaikan permukaan laut bisa menggenangi daerah
pemukiman
Ketinggian air di wilayah Kamal Muara paling rendah 10
cm dan paling tinggi bisa mencapai 40 cm

Sumber : https://id.climate-data.org/location/628786/
http://utara.jakarta.go.id/srv4/detail/Rumdis-Lurah-Jadi-Tempat-Pengungsian/1125
Banjir ROB

Ancaman rob di Jakarta akan makin meningkat di masa mendatang karena penurunan
permukaan tanah terus menurun tanpa bisa dikendalikan. Dari hasil pengukuran tahun
1925-2010, permukaan air laut Jakarta selalu naik setiap tahun. Kenaikannya rata-rata
0,5 sentimeter (cm) per tahun.
Sebaliknya, laju penurunan muka tanah Jakarta mencapai 5 cm hingga 12 cm per tahun
di sejumlah titik selama tiga dekade terakhir. Kondisi itu yang menyebabkan akumulasi
Penyebab utama banjir ROB
Tangan tangan manusia yang melakukan Eksploitasi air
tanah besar-besaran membuat dataran Jakarta semakin
ambles
Pada daerah utara, termasuk daerah kamal
muara, penurunan muka tanah sudah mencapai
4.1 meter dalam kurun waktu 36 tahun.

Jika eksploitasi air tanah terus dilakukan, kondisi


ini akan semakin parah, didukung dengan
kondisi air laut indonesia yang terus naik tiap
tahunnya.

Perkiraan
keinaikan
air laut dan
penurunan
daratan
jakarta,
pada tahun
2050
diperkiraka
n air sudah
semakin
menggenan
gi daerah
jakarta
utara
Upaya mengurangi eksploitasi air
tanah

Pengaplikasian lubang biopori


MITIGASI BENCANA
Berdasarkan LAPORAN AKHIR RENCANA AKSI DAERAH
ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM (RAD-API)
Infrastruktur

SASARAN
Terbangunnya infrastruktur perkotaan yang tahan terhadap
perubahan iklim
Meningkatnya konsistensi penggunaan lahan dan rencana
tata ruang wilayah
Meningkatnya sistem layanan transportasi massa darat dan
air
Meningkatnya ketahanan wilayah daratan dan pesisir
terhadap kejadian hujan ekstrim dan pasut dan kenaikan air
laut
STRATEGI
Pengembangan rancangan insfrasatruktur jalan yang lebih adaptif terhadap
perubahan iklim
Pengintegrasian upaya adaptasi perubahan iklim ke dalam rencana peataan
rruang perkotaan
Perbaikan sistem drainase perkotaan yang lebih tahan terhadap perubahan
iklim
Penyediaan sarana dan prasarana sistem sanitasi dan pengelolaan limbah
yang tangguh terhadap perubahan iklim
Pengemmbangan sistem transportasi massa darat dan air yang berintegrasi
Pengembangan bangunan pengendali kejadian iklim ekstrim , pasut dan
kenaikan air laut
Pengembangan regulasi untuk pengenmbangan sistem infrastruktur dengan
resulansi iklim tinggi
Pemukiman

SASARAN
Terbangunnya kawasan kota terpadu yang lebih tahan
terhadapa perubahan iklim
Meningkatnya konsistensi penggunaan lahan dan
rencana tata ruang wilayah
Terlaksananya sistem pembangunan kawasan
pemukiman dengan limpasan minimum
STRATEGI
Peningkatan pengetahuan dan kemampuan adaptasi
masyarakat, khususnya pada pemukiman kumuh dan pesisir
dalam mengatasi resiko iklim
Pengembangan kawasan kota terpadu dan pemukiman
berbasis zero waste
Pengembangan wilayah pemukiman dengan aliran permukaan
minimum melalui peningkatan serapan air permukaan
Peningkatan kuallitas dan kuantitas kawasan terbuka hijau
kawasan pemukiman
Pengembangan secara intensif bagi para pengembang yang
memperhatikan aspek perubahan iklim

Anda mungkin juga menyukai