Anda di halaman 1dari 30

TUGAS PROYEK KPBU

PROYEK KPBU KEGIATAN PENGGANTIAN DAN/ATAU DUPLIKASI


JEMBATAN CALLENDER HAMILTON (CH) DI
PULAU JAWA

ELFA PERMATA LESTARI – 03022682327006


DICKY NURFANDI – 03022682327001
ALRIZKY MAHAPUTRA - 03022622428003

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
OUTLINE

INTRODUCTION

PROJECT FRAMEWORK

DEMAND ANALYSIS

FINANCIAL BENEFIT – COST ANALYSIS

ECONOMIC BENEFIT – COST ANALYSIS

SENSITIVITY AND RISK ANALYSIS

FINANCIAL SUSTAINABILITY ANALYSIS

CONCLUSION
INTRODUCTION
INTRODUCTION

Jembatan Ciasem III A, Pamanukan Jembatan Citanduy, Banjar Jembatan Juana I A, Pati Jembatan Trisula Lama, Blitar

Jembatan Tawing, Banten Jembatan Cikeruh, Jatiwangi Jembatan Tajum Karangbawang, Jembatan Ngujang, Tulung Agung
Ajibarang

Jembatan Callender Hamilton (CH) adalah Jembatan rangka baja yang dibuat oleh Balfour
Beatty Ltd, Power Transmission Divison, yang merupakan paten dari Mr. Callender dan Mr.
Hamilton. Jembatan ini menggunakan rangka tipe Warren, yang merupakan jembatan statis
tertentu di atas perletakan sendi dengan bentang maksimum 120 m.
DATA UMUM PROYEK

Lingkup Pekerjaan Skema Pengembalian Investasi


Penggantian dan/atau duplikasi di 37 lokasi Jembatan CH eksisting dengan Pembayaran Ketersediaan Layanan/Availability Payment
Jembatan Steel Box Girder, Steel I Girder, beserta bangunan pelengkap
(termasuk Structural Health Monitoring System/SHMS), serta O&M selama Proyek KPBU Unsolicited
Masa Layanan. Pemrakarsa PT Bukaka Teknik Utama Tbk

Bentuk KPBU
Design-Build—Finance-Operate-Maintenance-Transfer Penanggung Jawab Perjanjian Menteri Pekerjaan Umum dan
Kerjasama (PJPK)* Perumahan Rakyat
Data Proyek
Badan Usaha Pelaksana ** PT Baja Titian Utama

Biaya Proyek Rp 1.814,28 Miliar


*Penanggung Jawab Perjanjian Kerjasama (PJPK) yaitu Menteri Pekerjaan
Biaya Tanah Oleh Pemerintah Umum dan Perumahan Rakyat, melimpahkan kepada:
a. Direktur Jenderal Bina Marga untuk bertindak mewakili Kementerian
Biaya Investasi Rp 2.199,44 Miliar
PUPR sampai berakhirnya Perjanjian KPBU;
b. Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur untuk melakukan proses
Masa Pengerjaan
penyiapan, transaksi, menyampaikan rekomendasi calon pemenang
Masa Konstruksi 2 (Dua) Tahun lelang, pemantauan dan evaluasi terkait dengan pembiayaan
pelaksanaan proyek KPBU.
Masa Layanan 10 (Sepuluh) Tahun **Badan Usaha Pelaksana adalah Perseroan Terbatas yang didirikan untuk
melaksanakan Proyek KPBU CH oleh pemenang Pelelangan atau badan
Masa Konsesi 12 (Dua Belas) Tahun
usaha/konsorsium yang ditunjuk langsung.
SUMMARY SCOPE KPBU CH

JENIS PENANGANAN JUMLAH JEMBATAN PANJANG JEMBATAN


Penggantian 31 Jembatan 2452 meter
Duplikasi Tanpa Penggantian 5 Jembatan 465 meter
Duplikasi dengan Penggantian 1 Jembatan 50 Meter
TOTAL PENANGANAN 37 Jembatan 2967 meter
PIHAK TERLIBAT DALAM KEGIATAN KPBU CH
PETA LOKASI KEGIATAN PENGGANTIAN DAN/ATAU
DUPLIKASI JEMBATAN CH
PROJECT
FRAMEWORK
PROJECT FRAMEWORK

Timeline Proyek
PROJECT FRAMEWORK

INDIKATOR KINERJA JEMBATAN MASA KONSTRUKSI


PROJECT FRAMEWORK

Kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan pada proyek penggantian dan/atau duplikasi jembatan callender Hamilton
di pulau jawa ;
Lingkup kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan
1. Kegiatan Pengembalian Kondisi Jembatan (Callender Hamilton)
2. Pengawasan dan Pemeriksaan Mandiri (Self Monitoring) Selama Masa Konstruksi
3. Kegiatan Pemenuhan IKJ Masa Konstruksi (Kegiatan Perbaikan)

KEGIATAN PENGEMBALIAN KONDISI JEMBATAN


Maksud dari Kegiatan Pengembalian Kondisi Jembatan (Callender Hamilton) ini adalah :
• Untuk mendapatkan informasi kondisi jembatan (NK) secara visual di lapangan.
• Mendapatkan daftar kerusakan jembatan.
• Membuat rencana penanganan pengembalian kodnsi Jembatan Callender Hamilton (CH)
Tujuan dari kegiatan ini adalah:
• Untuk memberikan nilai kondisi (NK) jembatan berdasarkan data hasil inspeksi.
• Melakukan penanganan berdasarkan kerusakan dilapangan.
• Mendapatkan rencana pemeliharaan Jembatan CH selama masa konstruksi (Sebelum
dimulainya kegiatan pembongkaran)
DEMAND
ANALYSIS
DEMAND ANALYSIS

KEBUTUHAN PENGGANTIAN DAN/ATAU DUPLIKASI JEMBATAN


CALLENDER HAMILTON (CH) DI PULAU JAWA

● Sampai dengan tahun 2021, terjadi keruntuhan beberapa jembatan CH (5 di


Sumatera dan 5 di Jawa).
Jembatan Muara Bliti, Sumatera
Selatan ● Keruntuhan jembatan umumnya pada bangunan atas

● Peristiwa keruntuhan terakhir terjadi pada Jembatan Cincin Lama di Jawa Timur
(2018) dan Rembun II A di Jawa Tengah (2021)

● Overloading masih terjadi pada jembatan-jembatan CH di Pulau Jawa


Jembatan Cincin Lama, Jawa
Timur ● Diperlukan penanganan secepatnya untuk penggantian jembatan CH

Jembatan Rembun II A, Jawa


Tengah
FINANCIAL
BENEFIT
FINANCIAL BENEFIT
Data Proyek Skema Pengembalian Investasi
Biaya Proyek Rp 1.814,28 Miliar Pembayaran Ketersediaan Layanan/Availability Payment

Biaya Tanah Oleh Pemerintah

Biaya Investasi Rp 2.199,44 Miliar KELAYAKAN FINANSIAL


FIRR : 9,52%
NPV : 14,049 Milliar
Masa Pengerjaan
Masa Konstruksi 2 (Dua) Tahun NILAI AP PER TAHUN

Masa Layanan 10 (Sepuluh) Tahun RP 477,87 Miliar (sebelum PPN)

Masa Konsesi 12 (Dua Belas) Tahun


DASAR PEMILIHAN SKEMA KPBU-
AVAILABILITY PAYMENT (AP)

● Jembatan Callender Hamilton (CH) termasuk infrastruktur ekonomi, dimana proyek ini tidak
menghasilkan pendapatan dari pengguna infrastruktur. Hal tersebut dikarenakan Jembatan CH dalam
proyek ini berada di jalan nasional sebagai lintas utama dan lintas penghubung yang tidak memiliki tarif
dalam operasionalnya.

● 17 dari 37 lokasi Jembatan CH dalam proyek ini berada di jalur Pantai Utara (Pantura) yang
berfungsi sebagai jalur utama logistik di Pulau Jawa. Sehingga tingkat urgensi proyek ini dinilai tinggi.

● Berdasarkan hal tersebut diatas, skema pengembalian investasi yang sesuai untuk proyek ini
menggunakan skema pembayaran ketersediaan layanan/AP.
MEKANISME PEMBAYARAN AVAILABILITY PAYMENT (AP)

AVAILABILITY PAYMENT (AP)


Availability Payment atau Pembayaran Ketersediaan Layanan adalah pembayaran secara berkala yang dinyatakan dalam Rupiah
yang dibayarkan oleh PJPK atau pihak lain yang ditunjuk oleh PJPK kepada BUP atas tersedianya Layanan sebagaimana diatur
dalam Perjanjian KPBU.

Selama Masa Layanan, Kuasa Pengguna Anggaran yang ditunjuk oleh PJPK sebagaimana ditunjuk oleh Menteri melakukan
Pembayaran Ketersediaan Layanan untuk Ketersediaan Layanan Periode I, Ketersediaan Layanan Periode II, Ketersediaan
Layanan Periode III, dan Ketersediaan Layanan Periode IV kepada BUP sesuai Tagihan sebagaimana disampaikan oleh BUP.
ECONOMIC
BENEFIT
ECONOMIC BENEFIT
Data Proyek Skema Pengembalian Investasi
Biaya Proyek Rp 1.814,28 Miliar Pembayaran Ketersediaan Layanan/Availability Payment

Biaya Tanah Oleh Pemerintah

Biaya Investasi Rp 2.199,44 Miliar KELAYAKAN EKONOMI


EIRR : 17,90%
BCR : 1,01

NILAI AP PER TAHUN


RP 477,87 Miliar (sebelum PPN)
SENSITIVITY AND
RISK ANALYSIS
TANTANGAN DAN RISIKO

Populasi Jembatan CH
Jumlah jembatan CH di seluruh
Indonesia sebanyak 102 jembatan
dengan usia rata-rata > 50 tahun

Keterbatasan Anggaran
Tantangan
PAGU Anggaran Jembatan per tahun
Penggantian berkisar 4,8 T yang terbagi untuk kegiatan
Jembatan CH Pembangunan dan juga preservasi.

Kebutuhan Anggaran
Untuk penggantian atau rehabilitasi jembatan dengan
umur mendekati masa layan dan/atau nilai kondisi kritis
dibutuhkan anggaran sebesar 1,5 T
PERMASALAHAN DALAM PELAKSANAAN CH

• Permasalahan utilitas dan lahan


• Kerusakan jembatan detour (Jembatan Citanduy)
• Bencana alam seperti tanah longsor (Jembatan Tajum Margasana, Jembatan Jetak)
• Menunggu sequence dari jembatan pantura lainnya (Traffic ; Jembatan Pang, dll)
• Jembatan yang memiliki sequence metode pekerjaan lebih dari satu tahap
• Ketidakpastian cuaca, curah hujan, dan debit Sungai
PEMBAGIAN RISIKO

Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur (KPBU) merupakan
kerjasama antara Pemerintah dan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur untuk kepentingan umum
dengan mengacu pada spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya oleh Menteri, yang sebagian atau
seluruhnya menggunakan sumber daya Badan Usaha dengan memperhatikan pembagian risiko diantara
para pihak.

PEMBAGIAN RISIKO BUP DAN PJPK

Penanggung Jawab Peíjanjian Keíja


Badan Usaha Pelaksana (BUP)
Sama (PJPK)

●Penyediaan Pembiayaan ●Monitoring dan Evaluasi Layanan


●Perencanaan Teknis (Desain) Konstruksi (Indikator Kinerja Jembatan)
●Operasi dan Pemeliharaan selama Masa ●Menyiapkan Lahan (Pembebasan Tanah)
Konstruksi ●Pembayaían Availability Payment (AP)
●Operasi dan Pemelihaíaan selama Masa
Layanan
●Penyeíahan Aset Píoyek dalam Kondisi
Baik
FINANCIAL
SUSTAINABILITY
ANALYSIS
FINANSIAL SUSTAINABILITY ANALYSIS

Analisis ini akan melibatkan evaluasi berbagai aspek keuangan yang berkaitan dengan konstruksi, pengoperasian, dan
pemeliharaan jembatan selama umurnya. Berikut beberapa komponen utama yang mungkin disertakan:

• Analisis Biaya-Manfaat: Analisis ini melibatkan perbandingan biaya yang terkait dengan pembangunan dan
pengoperasian jembatan dengan manfaat yang diberikan, seperti pengurangan waktu perjalanan, peningkatan
konektivitas, peningkatan perdagangan, dan potensi pembangunan ekonomi di wilayah sekitarnya.
• Kelayakan Finansial: Penilaian ini mengkaji apakah pendapatan yang dihasilkan dari proyek, jika ada, serta sumber
pendanaan lainnya, cukup untuk menutupi biaya konstruksi, pengoperasian, dan pemeliharaan jembatan selama umur
yang diharapkan.
• Proyeksi Pendapatan: Memperkirakan pendapatan yang diharapkan dari berbagai sumber, termasuk tol, subsidi
pemerintah, atau mekanisme pendanaan lainnya, selama masa proyek berlangsung.
• Proyeksi Biaya: Memperkirakan biaya yang terkait dengan konstruksi awal jembatan, pemeliharaan berkelanjutan,
perbaikan, dan biaya operasional selama umur proyek.
FINANSIAL SUSTAINABILITY ANALYSIS

• Proyeksi Biaya: Memperkirakan biaya yang terkait dengan konstruksi awal jembatan, pemeliharaan berkelanjutan,
perbaikan, dan biaya operasional selama umur proyek.
• Penilaian Risiko: Mengidentifikasi dan menilai potensi risiko yang dapat berdampak pada keberlanjutan finansial proyek,
seperti perubahan pola lalu lintas, kemerosotan ekonomi, pembengkakan biaya, atau perubahan peraturan.
• Opsi Pembiayaan: Mengeksplorasi berbagai opsi pembiayaan yang tersedia untuk mendanai pembangunan jembatan,
seperti kemitraan publik-swasta (KPS), hibah pemerintah, pinjaman, atau obligasi, dan mengevaluasi implikasinya
terhadap keberlanjutan finansial proyek.
• Pengembalian Investasi (ROI): Menghitung pengembalian investasi yang diharapkan bagi pemangku kepentingan proyek,
termasuk investor, lembaga pemerintah, dan masyarakat lokal, berdasarkan proyeksi manfaat dan biaya ekonomi.
• Analisis Biaya Siklus Hidup: Menilai total biaya kepemilikan sepanjang umur jembatan, termasuk biaya konstruksi awal,
pemeliharaan berkelanjutan, perbaikan, dan penghentian atau penggantian pada akhirnya.

Dengan melakukan analisis keberlanjutan finansial yang komprehensif, para pengambil keputusan dapat membuat pilihan
yang tepat mengenai apakah akan melanjutkan proyek Jembatan Callender-Hamilton dan memastikan bahwa proyek
tersebut memberikan manfaat ekonomi jangka panjang namun tetap layak secara finansial.
CONCLUSION
CONCLUSION

• Proyek Penggantian dan/atau Duplikasi Jembatan Callender Hamilton (CH) di Pulau Jawa
menggunakan mekanisme KPBU Availability Payment (AP).
• Proyek dianggap penting untuk dilaksanakan karena umur bangunan jembatan >50 tahun
dan ditemukan keruntuhan beberapa jembatan CH (5 di Sumatera dan 5 di Jawa).
• Pada aspek finansial, proyek ini dianggap layak karena memiliki nilai FIRR: 9,52% dan NPV:
14,049 Milliar
• Berdasarkan aspek ekonomi, proyek ini dianggap layak dengan nilai EIRR: 17,90% dan BCR:
1,01
• Keuntungan dari availability payment adalah mengurangi risiko bagi pihak swasta
karena mereka mendapatkan pembayaran terlepas dari penggunaan infrastruktur,
yang dapat meningkatkan daya tarik investasi mereka. Di sisi lain, model ini
mengharuskan badan publik atau pemerintah untuk membayar sejumlah uang
dalam jangka panjang, sehingga memerlukan perencanaan keuangan yang matang.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai