Anda di halaman 1dari 46

Kertas Kerja Penyusunan Business Plan BOD-2

Workshop Business Plan


PT Pupuk Indonesia (Persero)

Oleh
Lembaga Management
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia
Catatan Penting

• Template Kertas Kerja business plan telah disusun sesuai dengan standar sistematika dalam business
plan

• Keterangan #kertas kerja dimaksudkan untuk mempermudah peserta dalam mengikuti alur
sistematika penyusunan business plan. Adapun untuk kepentingan tugas, kata tersebut dapat
dihapus

• Tampilan dalam business plan berupa font, tabel, grafik, bagan, dan seterusnya dapat disesuaikan
oleh peserta

• Setiap data yang digunakan oleh peserta wajib dicantumkan sumbernya

2
DAFTAR
ISI
RINGKASAN EKSEKUTIF 04

ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL 07

ANALISIS FAKTOR INTERNAL 13

RENCANA OPERASIONAL & MANAJEMEN 20

ASPEK LEGAL & TATA KELOLA 25

ANALISIS FINANSIAL 28

PEMETAAN RISIKO & MITIGASI 34

RENCAN AKSI & MILESTONES 38

3
RINGKASAN
EKSEKUTIF

4
4
Ringkasan Eksekutif

1. Apa saja ide dasar dari bisnis Anda, arah strategisnya, target segmen
pasar, dan value proposition uniknya?
2. Seperti apa target penjualan, pangsa pasar, dan pertumbuhan yang
realistis dalam lima sampai sepuluh tahun ke depan?
3. Seperti apa struktur organisasi dan siapa yang akan menjadi
pemimpinnya?

5
Ringkasan Eksekutif

1. Apa saja ide dasar dari bisnis Anda, arah strategisnya, target segmen pasar, dan value proposition uniknya?
PG Brick didirikan untuk mengkomersialkan produk Gycon (bata ringan) dan Gymod (dinding modular) yang diproduksi untuk
memanfaatkan material hasil samping produksi pupuk yaitu: gypsum, pasir silica dan fly ash. Saat ini tersedia stok gypsum di area
open storage (disposal area) sebanyak 8 juta ton dengan potensi peningkatan stok lebih dari 1 juta ton per tahun. Untuk produksi
Gycon dan Gymod membutuhkan gypsum sebesar 25% dari keseluruhan material. Penelitian yang telah dilakukan telah menghasilkan
produk yang sudah memenuhi standar SNI 03-0349-1989. Pendirian PG Brick dengan kapasitas total 400 ribu ton per tahun dapat
membantu menyerap gypsum sebesar 100 ribu ton per tahun.
Gycon dan Gymod bisa dijual 25% lebih murah karena biaya produksi relatif lebih kecil dengan ketersediaan material utama yang bisa
didapatkan secara gratis. Dengan desain unik dan praktis, Gycon dan Gymod akan lebih mudah dilakukan pemasangan dalam proyek
pengembangan property dan pergudangan. Dari keunggulan tersebut diharapkan Gycon dan Gymod segera merebut pangsa pasar
bisnis material bangunan khususnya bata ringan.
Produksi Gycon dan Gymod utamanya untuk memenuhi kebutuhan pembangunan konstruksi dari mitra Petrokimia Gresik (PG). Saat
ini mitra PG sedang dalam pengembangan bisnis property dan warehouse di wilayah Gresik dan Tuban dengan kebutuhan lebih dari
100 ribu ton per tahun. Semenjak dibukanya jalan tol Bunder yang menghubungkan 4 kota Gresik-Surabaya-Mojokerto-Lamongan,
dan adanya dua pelabuhan sekaligus kawasan industri besar, yakni Pelabuhan Teluk Lamong di Surabaya dan Java Integrated Industrial
and Ports Estate (JIIPE) meningkatkan bisnis property dan pergudangan di wilayah Gresik. PG Brick yang juga berlokasi di Gresik dapat
segera memenuhi kebutuhan material untuk bisnis-bisnis tersebut. Pengembangan bisnis pergudangan oleh PT KIG di wilayah tuban
serta mulai banyaknya pabrik dan pergudangan di wilayah Lamongan juga dapat menjadi pasar utama Gycon dan Gymod.

6
Kertas Kerja 1 – 1
Garis Besar Ringkasan Eksekutif
Topik Kunci Deskripsi
Ide Dasar Bisnis Pemanfaatan material hasil samping produksi pupuk: Gypsum
(utama), Silica (support), dan Fly Ash (support)
Arah Strategis Keseluruhan Peningkatan aktivitas ekonomi di wilayah Gresik, meningkatkan
potensi bisnis property dan pergudangan
Segmen Konsumen Sasaran Developer/Kontraktor bisnis Property dan Pergudangan
End user / Konsumen rumahan
Proposisi Nilai Harga murah, mudah dipasang, lebih ekonomis, lebih tahan api,
lebih ramah lingkungan
“PG Brick: lebih murah, lebih mudah, lebih ramah”
Target Penjualan dan Tingkat Pertumbuhan Industri real estate dan pergudangan di wilayah Gresik,
Surabaya, Lamongan, Mojokerto, Tuban dengan pertumbuhan
5% (asumsi berdasarkan kenaikan indeks harga property)
Pangsa Pasar dan Tingkat Pertumbuhan Pangsa pasar 10 % (asumsi kapasitas produksi 10% dari seluruh
produksi bata ringan di Jawa Timur) dengan tingkat
pertumbuhan 9 %
Manajemen dan Penasihat Pejabat Eselon I (Penasihat) dan Pejabat Eselon II (Manajemen)
PT. Petrokimia Gresik

7
ANALISIS
FAKTOR EKSTERNAL
(PEST, PORTER’S FIVE FORCES, POSITION
MAPPING, TARGETING, MARKET SIZE)

8
8
Kertas Kerja 2 – 1
Analisis Faktor Eksternal - PEST

Faktor Faktor Faktor Faktor


Faktor Eksternal
Politik Ekonomi Sosial Teknologi

Deskripsi • Kebijakan • Peningkatan • Adanya • Hasil


pembangunan aktivitas pembangunan penelitian
smelter dalam ekonomi smelter dan terbaru R&D
negeri di akibat adanya dibukanya terhadap
wilayah Gresik pembukaan jalan tol gypsum, dapat
jalan tol penghubung 4 menjadi bahan
penghubung 4 kota utama bata
kota (Gresik, meningkatkan ringan di
Mojokerto, potensi bisnis samping
Lamongan, property di semen dan
Surabaya) Gresik dan pasir.
sekitarnya
9
Kertas Kerja 2 – 2
Analisis Faktor Eksternal – Five-Force Model

Keterangan Tinggi Tinggi


1. Kompetisi pesaing baru potensi rendah, karena Sedang V Sedang
masa pandemic membuat investor kurang berani
mendirikan perusahaan baru V Rendah Rendah
2. Customer bargaining power sedang, karena
masih ada produk subtitusi dan product
knowledge customer juga masih rendah
3. Supplier bargaining power rendah, sebagian V Tinggi
besar bahan baku sudah tersedia dan punya Sedang
kerjasama kuat dengan pemasok material lainnya.
Rendah
4. Kompetisi produk subtitusi sedang, karena masih
terdapat produk subtitusi yang masih dipilih oleh
pelanggan konvesional. Tinggi Tinggi
5. Kompetisi dari pesaing tinggi, di sekitar wilayah
Sedang V Sedang
Gresik terdapat 5 pabrik besar produksi bata
ringan. V Rendah Rendah
Kertas Kerja 2 – 3
Memahami Pesaing Melalui Peta Posisi
PG Brick memiliki citra positif pada para Persepsi
Tinggi
konsumen karena membawa nama harga/kualitas/citra
Petrokimia Gresik, namun PG Brick
belum melakukan penetrasi ke pasar.

PG BRICK
Lingkup Geografis Pasar

Sempit Luas

Rendah
11
#Kertas Kerja 2 – 4
Menentukan Target Pelanggan dan Memahami Wawasannya

Bagaimana produk/jasa anda


Sasaran Pelanggan Kebutuhan/masalah dari pelanggan memenuhi kebutuhan atau
potensial menyelesaikan masalah pelanggan

Industri Property Pelanggan membutuhkan produk yang Gycon dan Gymod dapat ditawarkan
berharga murah dengan kuantitas besar. dengan harga murah, karena sebagian
besar material tersedia dengan gratis.

Industri Pergudangan Pelanggan membutuhkan produk yang Gycon dan Gymod berbahan dasar
berharga murah dengan kemampuan gypsum yang lebih tahan api/tidak
lebih pada ketahanan terhadap api. mudah terbakar.

Rumah Tangga Pelanggan membutuhkan produk yang Gypsum memiliki tingkat radiasi lebih
berkualitas, tahan lama dan ramah rendah daripada batu bata dan
lingkungan. furniture, selain itu kebih cepat
beraklimatisasi sehingga lebih hemat
energi. Gycon dan Gymod lebih tahan
lama karena memiliki daya kapilaritas
rendah terhadap air.

12
#Kertas Kerja 2 – 5
Menentukan Ukuran Pasar dan Pangsa Pasar

Total kapasitas seluruh Pabrik di Kapasitas PG Brick 400rb ton per


Jawa Timur: 3.1 juta ton per tahun
tahun.

13
ANALISIS
FAKTOR INTERNAL
(VISI & MISI, ANALISIS PRODUK, SUMBER DAYA
INTERNAL, SWOT, VALUE CHAIN, STP)

14
14
#Kertas Kerja 3 – 1
Garis Besar Visi, Misi dan Tujuan Strategis
Produk
  Visi
Dapat Dicapai Apa yang ingin dicapai?
 Green Building Material Solution Company in Indonesia
(Menjadi Produsen Bahan Bangunan yang Paling Ramah
Lingkungan di Indonesia)
  Misi
Aspiratif Apa yang kita lakukan?
• Menyediakan produk berkualitas yang ramah lingkungan
• Mengedukasi masyarakat pentingnya bangunan ramah lingkungan
• Manajemen pabrik yang senantiasa mengedepankan keberlanjutan
lingkungan
• Memberikan pelayanan terbaik pada customer
 Tangible Tujuan
Bagaimana kita berprogress?
• Menghadirkan produk inovatif yang lebih ramah
lingkungan pada tahun 2025
• Menjadikan Gresik sebagai kota green building 2030

15
#Kertas Kerja 3 – 2
Membuat Deskripsi Produk atau Jasa

Nama Produk: Gycon & Gymod


Deskripsi: Beton (bata/dinding
modular) memiliki berat ringan dengan
bahan dasar gypsum.
Gycon &
Gymod
Bagaimana cara memenuhi permintaan?
Produk Gycon dan Gymod dapat dipesan
melalui retail bahan bangunan ataupun
langsung ke pusat distributor PG Brick.

Fitur Khas: Produk dengan bahan dasar


Titik Penjualan: Titik Penjualan: Titik Penjualan: gypsum yang lebih ramah lingkungan
lebih murah lebih mudah lebih ramah dari bahan bangunan lainnya.
daripada produk dilakukan lingkungan
lain pemasangan
#Kertas Kerja 3 – 3
Menganalisa Sumber Daya Internal dan Merumuskan Strategi
Sumber Daya
Sumber daya berwujud
Strategi
1. Material Gypsum V V V R X I X N V Kepemimpinan Harga

2. Partnership: Pabrik V V V R X I V N Diferensiasi


Semen Fokus

Sumber daya tak berwujud


V V V R V I V N Biaya produksi relative
1. Formula rendah karena material
2. Pengetahuan V V V R X I V N utama tersedia gratis
Produksi dengan jumlah sangat
besar
Asumsi
• Heterogenitas - keterampilan, kemampuan, dan sumber daya lain yang dimiliki
perusahaan berbeda dari satu perusahaan ke perusahaan lain
• Immobile - Sumber daya tidak berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan
17
lain, setidaknya dalam jangka pendek
#Kertas Kerja 3 – 4
Menganalisa Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman pada Analisis SWOT

Internal 2. Hambatan apa


1. Apakah perusahaan yang harus diatasi
sepenuhnya menangani atau dikurangi untuk
potensi pasarnya? mencapai hasil yang
diinginkan?
Kekuatan Kelemahan
1. Material tersedia 1. Belum melakukan penetrasi pasar
3. Seperti apa 2. Formula sudah didapatkan 2. Variasi produk terbatas
perusahaan saat 3. Brand image perusahaan
ini? sangat baik di wilayah Jawa
Timur
Membantu Menghambat
Tercapainya Tujuan

Peluang Ancaman
4. Seperti apa 1. Kerjasama dengan BUMN 1. Banyaknya kompetitor di wilayah
perusahaan di lain (PT. Semen Indonesia) Jawa Timur
masa depan? 2. Kebutuhan masyarakat 2. Pengenalan produk bata ringan yang
pada hunian/bangunan yang belum tersosialisasi dengan baik di
lebih aman/sehat dan ramah masyarakat
lingkungan

Eksternal
#Kertas Kerja 3 – 5
Menganalisa Kegiatan Kunci dan Biaya dalam Rantai Nilai

Pengangkutan
gypsum dan material
lain menuju hooper
Biaya: Rp 20rb/ton

Pengangkutan
Produksi Bata Ringan
Pengadaan semen sebagai Produk dari Retail ke
dan Dinding Modular
bahan baku tambahan Customer
Biaya: Rp 380rb/ton
Biaya: 5 rb/ton

Pengangkutan Bata Pengangkutan


Ringan dan Dinding Produk dari Gudang
Modular ke Gudang ke Retail
Biaya: 20rb/ton Biaya: 50rb/ton
#Kertas Kerja 3 – 5
Menganalisa Produk, Harga, Promosi dan Tempat pada Bauran Pemasaran

Produk Promosi
1. Diversifikasi produk 2 tipe yaitu bata 1. Penerapan sistem poin yang dapat ditukarkan
ringan dengan ukuran standar dan dengan bonus pada tahun berjalan.
dinding modular. 2. Iklan promosi akan lebih banyak dilakukan
2. Produk dibuat dengan material yang dengan media sosial yang lebih efektif dan
lebih ramah lingkungan dan sesuai 1 2 efisien untuk saat ini.
standar SNI. 3. Program promosi lainnya dengan memberikan
pelatihan product knowledge pada pekerja
bangunan serta masyarakat umum.
Harga 4 Lokasi
1. Harga ditetapkan lebih murah daripada 3 1. Pusat distribusi ada di kota Gresik, yang masih
kompetitor karena sebagian besar strategis untuk penyaluran produk ke
material tidak ada beban biaya. berbagai kota.
2. Pemberian potongan harga untuk 2. Kerjasama dengan banyak toko bangunan
pembelian grosir. untuk pendistribusian produk.
RENCANA OPERASIONAL
& MANAJEMEN

21
21
#Kertas Kerja 4 – 1
Struktur Organisasi

Dewan Komisaris

Eselon I
Direktur Utama

Direktur SDM &


Direktur Produksi Direktur Pemasaran
Keuangan

Manajer Operasi dan


Manajer Kepegawaian Manajer Pemasaran
Perawatan

Manajer Litbang Manajer Akuntansi & Manajer Penjualan


Perpajakan
#Kertas Kerja 4 – 2
Proses Kunci

Keuangan
Marketing Customer
& SDM

Supplier Produksi Penjualan Retail

Aliran Material
Aliran Informasi
Koordinasi
Foaming Agent + Water Gypsum + Flyash Cement Water

Foam Generator Belt Conveyor Screw Conveyor Pump

Foam

Mixer

Slurry Troley Moulds Wire Cutting Machine

CLC Production Process


Blocks Blocks Stack
#Kertas Kerja 4 – 3
Rencana Operasional
No Area Rencana Operasional Rencana Operasional
1 Production
Bagaimana dan dimana produk kita atau jasa kita diproduksi ? Gycon dan Gymod diproduksi dengan metode otomatisasi di pabrik yang
didirikan di Gresik
2 Lokasi
Kualitas apa yang dibutuhkan pada lokasi ? Untuk mengurangi biaya produksi, Gycon dan Gymod harus dibangun
Jelaskan lokasi yang akan kita miliki ? berdekatan dengan lokasi penyimpanan gypsum (area ex Reklamasi). Luas
area yang dibutuhkan minimal 2.5 ha. Lokasi ini sangat strategis, karena
dekat dengan pelabuhan dan akses jalan tol.

3 SDM
Jumlah karyawan yang dibutuhkan ? Pada aktivitas manajemen operasional membutuhkan 10 orang dengan
Tipe karyawan yang dibutuhkan ( skilled, unskilled, professional) kualifikasi level 4-6 KKNI, dan 4 orang level 6 keatas KKNI. Karyawan
produksi membutuhkan 40 orang dengan kualifikasi level 3 KKNI.

4 Inventory
Jenis inventory yang akan disimpan (bahan baku, supplies, barang jadi) ? Open Storage bahan baku utama (gypsum), Gudang bahan pendukung
Inventory turnover rate (semen & flyash), Gudang Penyimpanan Gycon dan Gudang Penyimpanan
Gymod

5 Supplier
Identifikasi supplier utama Supplier Pabrik Semen
6 Kebijakan kredit
Apakah kita merencanakan untuk menjual kredit ? Utang dan piutang Pemberian kredit bisa diberikan pada rekanan distributor atau pelanggan
developer yang sudah melakukan kerjasama tertulis.
7 Lainnya
Hal lain di dalam operasional bisnis yang menjadi unik dan memiliki nilai Produk akan didaftarkan dengan paten serta bersertifikasi SNI dan Green
tambah Label Indonesia.
ASPEK LEGAL & TATA
KELOLA

26
26
#Kertas Kerja 5 – 1
Aspek Legal
Dasar Hukum Terkait Rujukan Regulasi/Aturan Terkait
UU no 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
PP no 8 tahun 2021 tentang Modal Dasar Perseroan
Peraturan Menteri BUMN PER-04/MBU/06/2020
tentang Pedoman Pengangkatan Direksi dan Komisaris
Anak Perusahaan BUMN
1. Bentuk Perusahaan Perseroan Terbatas (PT) Surat Edaran Menteri BUMN SE-13/MBU/10/2021
tentang Penyertaan Modal BUMN
Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.
32/SEOJK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola
Perusahaan Terbuka sebagai standar penerapan GCG
SNI ISO 9001:2015 (Mutu); SNI 14001:2015
2. Penerapan Sistem Manajemen (Lingkungan); OHSAS 18001:2007 (Lingkungan); SMK3
(K3)
3. Pemenuhan Standar Produk SNI 03-0349-1989 bata beton untuk pasangan dinding
4. Green Label Indonesia Sertifikasi Produk Ramah Lingkungan

27
#Kertas Kerja 5 – 2
Tata Kelola
Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) adalah proses dan struktur yang digunakan oleh Organ Perusahaan untuk
menentukan kebijakan dalam rangka meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas Perusahaan sehingga dapat meningkatkan nilai
tambah bagi Pemegang Saham dalam jangka panjang dengan memperhatikan kepentingan para Stakeholders berdasarkan ketentuan
Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Tata Nilai Perusahaan (Corporate Values) adalah suatu falsafah yang didasari oleh nilai-nilai yang diyakini dan diterapkan dalam
Perusahaan secara berkesinambungan yang dijadikan sebagai acuan dan tercermin dalam etika perilaku bisnis di seluruh lini dan aspek
pengelolaan usaha PT. PG BRICK untuk mencapai tujuan Perusahaan;
Para Pemangku Kepentingan (Stakeholders) adalah mereka yang terpengaruh secara langsung oleh keputusan strategis dan operasional
Perusahaan, yang antara lain termasuk namun tidak terbatas pada Pemegang Saham, Pemerintah, Investor, Karyawan, Mitra Bisnis,
Pelanggan, Masyarakat terutama di sekitar tempat usaha Perusahaan;
Organ Perusahaan adalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi;
Karyawan adalah orang yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat Perusahaan yang berwenang sebagai
Karyawan untuk melakukan pekerjaan dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain dari Perusahaan;
Pihak Terafiliasi adalah pihak yang mempunyai hubungan bisnis dan atau kekeluargaan dengan Pemegang Saham pengendali, anggota
Direksi dan Dewan Komisaris lain, serta dengan Perusahaan itu sendiri, termasuk namun tidak terbatas pada mantan anggota Direksi dan
Dewan Komisaris yang terafiliasi serta Karyawan Perusahaan.

PG BRICK memastikan bahwa prinsip-prinsip GCG diterapkan pada setiap aspek bisnis dan di semua jajaran Perusahaan. Prinsip GCG
tersebut meliputi keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), tanggung jawab (responsibility), independensi (independency)
serta kewajaran dan kesetaraan (fairness).

28
#Kertas Kerja 5 – 2
Tata Kelola
Komponen Penjelasan
Struktur Shareholder: PT. PG (Utama), Pemegang Saham Independen
Dewan Komisaris: Perwakilan dari Direksi PT. PG; Komisaris Independen
Dewan Komisaris adalah organ Perseroan yang mewakili pemegang saham
untuk melakukan fungsi pengawasan atas pelaksanaan kebijakan dan strategi
Perseroan.
Dewan Direksi: Pegawai Eselon I PT PG
Direktur Utama bertanggung jawab penuh terhadap operasional Perusahaan
dan mengkoordinasikan seluruh fungsi untuk tetap menjalankan strategi yang
telah ditetapkan untuk mencapai tujuan Perseroan.
Direktur Produksi bertanggung jawab dalam hal pengelolaan proses supply
chain untuk memastikan produksi berjalan sesuai dengan perencanaan dengan
pemenuhan standar produk.
Direktur Keuangan & SDM bertanggung jawab dalam merencanakan
(pengembangan), mengelola, mengendalikan dana dan SDM Perusahaan
sehingga dapat memenuhi semua kebutuhan Perusahaan dan mengelolanya
dengan baik.
Direktur Pemasaran bertanggungjawab pada operasi pemasaran perusahaan
secara keseluruhan seperti merencanakan, mengarahkan dan mengawasi
seluruh kegiatan pemasaran perusahaan demi tercapainya target penjualan.

29
#Kertas Kerja 5 – 2
Tata Kelola
Komponen Penjelasan
Proses Hubungan dengan stakeholders, PG BRICK sebagai anak perusahaan PT PG
senantiasa menjalankan proses tata kelola yang sesuai dengan peraturan BUMN
harus menghormati hak pemangku kepentingan antara lain: karyawan,
pelanggan, pemasok, kreditur, masyarakat, dan lainnya.
Manajemen risiko dan pengendalian internal adalah fungsi yang diperlukan
guna mengantisipasi ketidakpastian dan kerugian yang dapat terjadi di masa
depan. Kebijakan pengelolaan risiko PG BRICK sangat memperhatikan risiko
pasar, risiko suku bunga, risiko kredit, risiko likuiditas.
Satuan pengawasan internal berfungsi mengevaluasi pelaksanaan fungsi
manajemen risiko, pengendalian internal, keuangan dan proses tata kelola
sesuai dengan peraturan yang berlaku. Audit Internal mendukung pengendalian
internal yang semakin intensif diseluruh elemen operasional dan keuangan
Perusahaan. Audit Internal melakukan analisa secara komprehensif terkait
ketentuan dan peraturan yang berlaku. Audit Internal selalu mengedepankan
aspek kepatuhan sebagai konsentrasi tugas audit.
Manajemen kepatuhan berfungsi untuk memastikan segala kebijakan
perusahaan telah sesuai dengan dasar hukum dan pengaturan yang berlaku.
Perencanaan strategis adalah kewajiban dari Direksi untuk disampaikan pada
pemegang saham tentang sasaran dan tujuan perusahaan dalam jangka
Panjang.

30
#Kertas Kerja 5 – 2
Tata Kelola
Komponen Penjelasan
Infrastruktur Kebijakan dan prosedur, kebijakan sejalan dengan prinsip GCG yang diturunkan
sampai dengan prosedur yang mendukung operational excellency.
Pelaporan dan komunikasi, menjelaskan tentang mekanisme formal pelaporan,
rantai pelaporan, serta sistem informasi dan komunikasi perusahaan. PG BRICK
memiliki Sistem Pelaporan Pelanggaran / Whistleblowing System (WBS). WBS
ditujukan untuk membantu Perusahaan mencegah terjadinya pelanggaran atas
kebijakan dan prosedur operasi yang bisa berakhir pada internal fraud yang
merugikan secara finansial, dan menimbulkan risiko reputasi bagi Perusahaan
apabila muncul sebagai berita di media massa.
Kode etik, mencakup Pakta Integritas dan kode etik yang berlaku untuk masing-
masing konteks industri sebagai contoh berkaitan dengan anti korupsi dan
pencucian uang.

31
#Kertas Kerja 5 – 2
Tata Kelola
Komponen Penjelasan
Talenta dan Budaya Organisasi Salah satu upaya yang dilakukan PG BRICK untuk mempertahankan talent-talent
terbaiknya adalah ketersediaan jenjang karir yang jelas. PG BRICK memiliki
program Talent Development dengan memperhatikan kebutuhan
pengembangan yang dirasakan karyawan melalui hasil coaching dalam rangka
penilaian karya dan evaluasi kompetensi yang memunculkan kebutuhan
pelatihan sesuai kondisi operasional di lapangan.
PG BRICK juga menetapkan komposisi program pengembangan hard
competency dan soft competency sesuai dengan tingkat jabatan yang diemban.
Untuk tingkat staf, porsi hard competency lebih besar dibanding soft
competency dan hard competency.
PG Brick sebagai anak perusahaan PT PG memiliki budaya dan tata nilai yang
diturunkan oleh korporasi induk. PG Brick menjunjung tinggi budaya inovatif
dalam menjalankan organisasi perusahaan. PG Brick juga menerapkan nilai-nilai
dengan akronim AKHLAK yaitu:
1. Amanah: Memegang teguh kepercayaan yang diberikan
2. Kompeten: Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas
3. Harmonis: Saling peduli dan menghargai perbedaan
4. Loyal: Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara
5. Adaptif: Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan ataupun
menghadapi perubahan
6. Kolaboratif: Membangun kerja sama yang sinergis

32
ANALISIS
FINANSIAL
(KEBUTUHAN INVESTASI, ANALISIS FINANSIAL,
ANALISIS KELAYAKAN, ANALISIS RASIO)

Proyeksi Keuangan disusun dengan memanfaatkan file Spreadsheet


Project Investment Analysis. Tata cara penggunaan spreadsheet
dapat ditemukan pada petunjuk teknis yang terlampir.

33
33
#Kertas Kerja 6 – 1
Asumsi Kunci Proyeksi
No Skenario Base-Line Skenario Pesimis
1 Seluruh angka dalam IDR Ribu Seluruh asumsi sama dengan skenario base-line
2 Tingkat diskonto = 12% (sumber data BPS), Tingkat Pajak Harga jual turun 5%, tahun kedua akan mengurangi jumlah
= 25% (Regulasi Pemerintah) produksi 20%

3 Kenaikan Gaji 5% per tahun Volume penjualan turun 20%, tahun kedua akan mengurangi
jumlah produksi 20%
4 Harga jual Rp 500.000 untuk 2 tahun pertama tanpa Target DER dibawah 200% untuk tahun pertama, selanjutnya
kenaikan harga dengan asumsi, kita masih melakukan ditetapkan sama dengan scenario base-line yaitu 150%
penetrasi pasar. Setelah itu ada peningkatan harga
sebesar 2% tiap tahun.
5 Penetrasi pasar sesuai rencana pemasaran (diawal 55%
awareness, 45% pembelian) dengan peningkatan 9% per
tahun (data PT Blesscon)
6 Biaya kenaikan harga material 5% per tahun.
7 Penurunan Beban Usaha (Direct Labor Cost) 10% karena
kenaikan target produksi menuju kapasitas maksimal
8 Peningkatan biaya overhead 10% per tahun

34
#Kertas Kerja 6 – 1
Asumsi Dasar Perhitungan Analisa Kelayakan
Perhitungan Asumsi Dasar
1. Penetapan Harga Jual Sumber Tokopedia, harga jual bata ringan per m3 berkisar antara Rp. 600.000 -
Rp. 770.000
Proyeksi didasari oleh proporsi produksi yang dilakukan PT. Blesscon (sebagai
2. Penetapan Jumlah Produksi pesaing utama produsen bata ringan di Jawa Timur) yaitu 65% dari kapasitas
total produksi yang dimilikinya dengan tingkat pertumbuhan penjualan 9%.
1. Penelitian sebelumnya dari ITS perhitungan HPP bata ringan sebesar Rp.
317000/ton
3. Penetapan Biaya Produksi
2. Perhitungan HPP dari salah satu produsen bata ringan Iyantra Company
sebesar 1700-2000 Rs/ton setara Rp. 320000 - Rp. 380000 (per ton)
Gaji pegawai dengan level buruh/operator sesuai dengan UMK Gresik dengan
peningkatan sebesar 5% per tahun
4. Penetapan Gaji Pegawai Gaji pegawai dengan level staf ada penambahan 20% dari gaji buruh
Gaji pegawai dengan level Manajer ada penambahan 20% dari gaji Staf
Gaji Direksi sesuai dengan eselonisasi pada PT. PG
Harga Mesin CLC kapasitas 10-100 ton berkisar antara 7M-35M (merk
India/China)
Harga alat berat Komatsu (forklift, dumptruck, excavator) berkisar Rp. 600juta -
5. Penetapan Investasi Rp. 1.6 M
Harga Truck Diesel Mitsubishi Rp 290 juta - Rp 425 juta
Biaya Bangunan bertingkat Gresik Rp. 4.5 juta per meter

35
#Kertas Kerja 6 – 2
Hasil Finansial Kunci
Skenario Base-Line (dalam ribuan idr)
  Y0 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5
Pendapatan – Revenue -
99,000,000 107,910,000 119,974,338 133,387,469 148,300,188
Laba Kotor - Gross Profit -
33,749,960 33,618,826 35,254,443 36,733,541 38,040,602
EBITDA -
24,400,960 22,863,142 24,793,600 25,707,879 26,516,657
Laba Bersih - Net Income -
14,429,344 14,099,196 16,220,019 17,560,057 18,845,625
Saldo Kas - Cash Balance
5,450,000 34,650,000 37,768,500 41,991,018 46,685,614 51,905,066

Skenario Pesimis (dalam ribuan idr)


  Y0 ` Y2 Y3 Y4 Y5
Pendapatan – Revenue -
75,240,000 82,011,600 91,180,497 101,374,476 112,708,143
Laba Kotor - Gross Profit -
9,989,960 22,578,652 23,404,571 24,051,324 24,500,463
EBITDA -
640,960 11,822,968 12,943,729 13,025,661 12,976,517
Laba Bersih - Net Income -
(4,526,572) 4,571,106 5,758,983 6,121,545 6,381,559
Saldo Kas - Cash Balance
5,450,000 26,334,000 28,704,060 31,913,174 35,481,067 39,447,850
36
#Kertas Kerja 6 – 3
Kebutuhan Investasi

Kebutuhan Investasi Total = IDR 54.5 M

Sumber Dana Penggunaan Dana


Sources of Fund Uses of Fund

Debt IDR 39.5 M Investasi Mesin Produksi IDR 35 M

Equity IDR 15 M Investasi Bangunan IDR 13.5 M

Investasi Alat Berat IDR 5 M

Investasi Kendaraan IDR 1 M


#Kertas Kerja 6 – 4
Analisis Kelayakan

Skenario Base-Line Skenario Pesimis

Payback Period 3.53 Tahun 4.37 Tahun

NPV IDR 67,456,590 IDR 17,003,301

IRR 38.31 % 17.67 %

Berdasarkan analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa rencana bisnis LAYAK untuk direalisasikan,
karena:
1. Payback Period masih dibawah 5 tahun
2. NPV positif
3. Nilai IRR diatas diskonto 12%
#Kertas Kerja 6 – 5
Analisis Rasio

KEY FINANCIAL RATIOS Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Kesimpulan Rule of Thumb


Analisis di samping memperkuat
Liquidity Ratios              
Current Ratio 124% 155% 197% 257% 342% Sangat Baik > 100 % kesimpulan analisis kelayakan, yaitu bahwa
Cash Ratio 87% 108% 138% 179% 239% Sangat Baik > 100 % rencana bisnis LAYAK untuk direalisasikan.
Leverage Ratios              
Debt Ratio 72% 66% 59% 53% 47% Rata-rata < 40 % Dasar argumentasi tersebut adalah karena:
Debt to Equity Ratio 254% 191% 147% 114% 90% Kurang Baik < 70 %
Activity Ratios              
1. Nilai Liquidity Ratio diatas 100%
Asset Turnover 0.98 1.05 1.13 1.21 1.29 Sangat Baik   2. Nilai Asset Turnover lebih dari 1
Profitability Ratios              
Gross Profit Margin 34% 31% 29% 28% 26% Baik > 20% industri bahan 3. Nilai Gross Profit Margin Baik diatas
bangunan
20% (industry bahan bangunan)
Net Profit Margin 15% 13% 14% 13% 13% Baik > 10% atau sesuai
industri 4. Nilai Net Profit Margin Baik diatas 10%
Return on Total Assets 20% 19% 20% 19% 19% Baik > 10%
Return on Equity 50% 40% 38% 34% 31% Baik > 10% 5. Nilai Return on Total Assets diatas 10%
6. Nilai Return on Equity diatas 10%
PEMETAAN RISIKO &
MITIGASI

40
40
#Kertas Kerja 7 – 1
Peta Risiko
Tinggi
Plan Well Address
Urgently

3 2

Kemungkinan
Risiko
1. Kualitas CLC yang dihasilkan kurang
memenuhi standar SNI
Rendah Dampak
2. Manajemen kesulitan menangani
Tinggi
promosi bisnis/produk baru
3. Munculnya pesaing baru
4. Bencana Alam
4 5. Supplyer menaikkan harga bahan
Watch
Prepare baku
5 Closely
to Cope 8 7 6. Kebocoran aksi korporasi
7. Faktor operasional yang berdampak
6 pada kualitas produk
8. Faktor kesalahan manusia

Rendah
#Kertas Kerja 7 – 2
Rencana Mitigasi Risiko
Klasifikasi Kejadian risiko Rencana mitigasi
Address Urgently 1. Kualitas CLC yang dihasilkan kurang 1. Melakukan riset produk secara terus menerus
memenuhi standar SNI untuk mendapatkan formula yang lebih stabil
2. Manajemen kesulitan menangani dan optimal untuk produk yang sesuai dengan
promosi bisnis/produk baru SNI 03-0349-1989. Di samping itu juga
mencoba beberapa alternatif desain yang
lebih praktis namun tetap memenuhi standar
SNI 03-0349-1989.
2. Melakukan training product knowledge dan
marketing secara intensif

Plan Well 3. Munculnya pesaing baru 3. Melakukan inovasi produk dan menekan HPP
Watch Closely 4. Bencana Alam 4. Asuransi bencana
5. Supplyer menaikkan harga bahan 5. Mencoba melakukan riset dengan bahan baku
baku dari berbagai merk.
6. Kebocoran aksi korporasi 6. Meningkatkan kualitas data security
7. Faktor operasional yang berdampak 7. Penerapan Quality control dan assurance
pada kualitas produk

Prepare to Cope 8. Faktor kesalahan manusia 8. Melakukan pelatihan dan menerapkan


evaluasi kinerja pegawai
#Kertas Kerja 7 – 3
Opsi Exit Strategy

Klasifikasi Kelebihan (+) Kekurangan (-)

Opsi 1 • Meningkatkan learning curve • Daya tawar investor menurun


Merger dan Akuisisi operasional dan produksi • Potensi konflik budaya
• Membagi risiko finansial

Opsi 2 • Peluang memperoleh dividen • Biaya yang tinggi


IPO untuk memperkuat • Peluang memperoleh capital • Memakan banyak waktu
modal gain
RENCANA AKSI &
MILESTONES

44
44
#Kertas Kerja 8 – 1
Rencana Aksi

Bulan
No Aktivitas Kunci
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pengembangan Produk Final
2 Riset Pemasaran
3 Persiapan dan Konstruksi Pabrik
4 Rekrutmen dan Pelatihan Pegawai Baru
5 Pembelian Mesin Produksi dan Peralatan
6 Perencanaan Tim Penjualan B2B
7 Tindak Lanjut Tim Penjualan
8 Penyesuaian Formula Harga Penjualan
9 Produksi Berjalan
#Kertas Kerja 8 – 2
Milestone 5 Tahun Pertama

Semester II 2022 2026


Persiapan Produksi 2024
Ekspansi Pasar Ekspansi
(Investasi Alat dan Nasional
Bangunan) diluar 5 Kota Ring I

Semester I 2022 2023 2025


Studi pengembangan Diversifikasi
Produksi tahap I
Produk dan Riset Pasar produk yang lain
dan Pemasaran
Ring I

Anda mungkin juga menyukai