Perusahaan yang ada pada industri jasa konstruksi di Indonesia hanya didominasi oleh
beberapa perusahaan konstruksi besar, sehingga kompetisinya tidak terlalu intensif. Namun,
tidak menutup kemungkinan masuknya perusahaan asing yang besar dan dapat menjadi
pesaing. Dapat dikatakan entry barrier untuk sektor jasa konstruksi cukup tinggi karena
sulitnya pesaing kecil untuk bisa masuk ke dalam industri ini.
Cost Leadership
Jasa konstruksi terutama untuk pembangunan gedung dan infrastruktur sangat sulit dilakukan
oleh kontraktor individual, sehingga PT PP yang merupakan perusahaan jasa konstruksi
berplat merah memiliki daya tawar yang kuat. Sektor konstruksi adalah pasar oligopoli yang
hanya ada beberapa perusahaan yang saling bersaing di dalamnya. Kompetitor terbesar PT
PP adalah WIKA.
Untuk dapat menekan biaya dan bersaing dengan perusahaan konstruksi lainnya, PT PP
menerapkan berbagai strategi misalnya dengan berekspansi melalui anak usaha untuk
menggarap segmen middle up dan middle low yang mengusung konsep flexibilitas,
aksesabilitas dan konektifitas. Membatasi gedung tidak lebih dari 40% jumlah proyek
agar competitiveness terjaga. Portofolio investasi juga dibatasi agar investasinya tidak
mendahului building-nya. Menyiapkan SDM tiap tahun dengan menyekolahkan minimal
empat orang.
Beberapa hal lain yang dilakukan adalah optimalisasi lahan, pengendalian kegiatan
konstruksi yang mempengaruhi lingkungan, meminimalisasi terjadinya sampah, menjaga
ketersediaan sumber daya energi, menjaga ketersediaan sumber daya air, pengelolaan
penggunaan material, dan pengelolaan gedung dan kawasan.
Diferensiasi Produk.
Saat ini PT PP memiliki 7 (tujuh) lini bisnis dimana dikelompokan menjadi 3 (tiga) kategori,
Upstream - Middlestream - Downstream. Lini bisnis yang berada di Upstream terdiri dari
investasi dibidang properti , infrastruktur dan energi. Midstream terdiri dari lini bisnis
konstruksi dan EPC sedangkan Downstream terdiri dari lini bisnis Pracetak dan Low cost
residential serta Kontraktor berbasis alat berat. Strategi bisnis properti di bawah Anak
Perusahaan PT PP Properti Tbk fokus pada pengembangan landbank yang telah dimiliki
untuk dijadikan kawasan mixed-use sehingga dapat berperan sebagai Master Developer.
Keunggulan proyek proyek PP Property adalah berkonsep green, healthy dan smart building,
dengan selalu menyediakan infrastruktur ruang terbuka hijau. Semua apartemen yang
dibangun hadir pada lokasi strategis dan daerah bisnis. Semuanya mixed use development,
yang didalamnya akan dibangun hunian apartemen, mall, hingga gedung perkantoran. Selain
konsep Smart Home Technology, apartemen PP Property mencanangkan bebas dari narkoba
Keunggulan lain yang dimiliki PT PP yaitu Memiliki tower crane terbanyak sejumlah75 unit,
Memiliki keuntungan terbesar di sektor konstruksi, Memiliki diversifikasi bisnis yang
meningkatkan margin laba, Mampu melakukan efisiensi untuk HPP sehingga bisa turun
sebesar 5,4%.
Kelemahan yang dimiliki PT PP yaitu Belum terlalu fokus untuk ekspansi keluar negeri,
Perusahaan memerlukan kebutuhan dana yang besar untuk menjalankan proyeknya sehingga
harus meminjam atau menerbitkan obligasi baru. Kemudian apabila ada keterlambatan
pembiayaan dari pemerintah dapat berpengaruh terhadap arus kas perusahaan. Selain itu
marjin di sektor konstruksi tergolong kecil di banding dengan sektor lain.
Kelemahan produk Green Building yang dominan adalah persepsi harga konstruksi yang
lebih mahal daripada building konvensional sehingga perlu ada strategi pemasaran produk
secara khusus agar calon konsumen dan pontensi market memiliki “Product Knowledge”
yang baik. Meskipun harganya tinggi, tetapi produk ini memiliki value lebih tinggi dari
produk konvensional.
https://www.industry.co.id/read/6582/strategi-pp-properti-menjadi-5-besar-pengembang-
terkemuka-indonesia 21.55
https://www.academia.edu/15148242/PT_PEMBANGUNAN_PERUMAHAN_PP_PERSER
O_EQUITY_RESEARCH 21.55
https://marketeers.com/strategi-pt-pp/
https://www.wartaekonomi.co.id/read193026/ptpp-buru-proyek-besar-berteknologi-
tinggi.html