Anda di halaman 1dari 8

RINGKASAN

MANAJEMEN PROYEK
Di Susun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia (Ringkasan)
Dosen Pengajar : Dra. Margaretha A. Rundengan, M.Pd

Di Susun Oleh :
Jufian Marcho Tangkilisan

KELAS I MB 5
JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS
PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS

POLITEKNIK NEGERI MANADO


2022
BAB I
MANAJEMNEN PROYEK

1.1 Pendahuluan

P erusahaan “ X “ merupakan salah satu perusahaan minyak dan gas bumi. Tujuan
perusahaan adalah mengembangkan dan melakukan ekspolitasi minyak dan gas bumi
untuk kesejahteraan masyarakat, menghasilkan pendapatan atas minyak dan gas bumi
negara serta mensulapi permintaan dari dalam maupun dari luar negeri atas hasil-hasil minyak
dan gas bumi. Maka hal ini akan mengakibatkan pihak manajemen sulit untuk mengontrol
jalannya proyek secara keseluruhan. Apalagi mengingat kebutuhan konsumen akan minyak dan
gas bumi semakin meningkat serta biaya dibutuhkan untuk pelaksanaan proyek sangat besar.
Sebagai informasi, pada tabel 1.1 dapat dilihat aktivitas-aktivitas dalam proyek tersebut.
Tabel 1.1 Data Aktivitas Proyek Pembuatan Sumur Minyak dan Gas Bumi
No Kegiatan
I Kegiatan Persiapan
1 Mobilitas
2 Demobilitas
3 Pembersih Lahan
4 Pengerasan Tanah
5 Pembuatan Pondasi Sumur
6 Pembuatan Area Limbah
7 Rig Up
IIPekerjaan Pemasangan Casing 13 3/8”
1 Pekerjaan Pemboran Dengan Pahat 17 ½ “ sampai 30 m
2 Pekerjaan Memasukan Casing 13 3/8’,K-55-40 ppk, BTC-R2/R3160 m
3 Penyemenan Casing 9 5/8” K-55-40 ppk, BTC-R2/R3
IIIPekerjaan Pemasangan Casing 9 5/8’
1 Pekerjaan Pemboran dengan pahat 12 ¼” sampai 160m
2 Pekerjaan Memasukan Casing 9 5/8” , K-55-40 ppk, BTC-R2/R3
3 penyemenan Casing 9 5/8” K-55-40 ppk, BTC-R2/R3
4 Pemasangan BOP 9 5/8” x 3000 psi
5 Menguji Tekanan Casing 9 5/8” Dengan 100 psi/menit
6 Bongkarn BOP 9 5/8 x 3000 psi
IV Pekerjaan Pemasangan Casing 7”
Pekerjaan Pemboran Dengan pahat 8 ½ sampai kedalaman akhir 708
1
Mku
2 Pekerjaan memasukan Casig 7”, K-55,23#, BTC-R2/R3 708 Mku
3 Penyemenan casing 7” , K-55,23#, BTC-R2/R3
4 Pasang BOP 7” x 3000 psi
No Kegiatan
5 Menguji Tekanan casing 7” dengan 100 psi/15 Menit
6 Bongkar BOP 7” x 3000 psi
V Kegiatan Penyelesaian (completion)
1 Logging CBL-VDL-GR Skala 1:1000 dan 1 : 200
2 Penembakan Lapisan Yang mengandung minyak dan gas
3 pemasangan cubing
4 rig down

Dari Tabel 1.1, dapat kita bayangkan betapa kacaunya pelaksanaan proyek
tersebut jika tidak dilakukan “pengaturan” yang dikenal dengan istilah manajemen proyek. Oleh
karena itu, akan dibahas beberapa poin penting yang dapat menjamin keberhasilan pelakasanaan
sebuah proyek.

1.2 Definisi Manajemen

Manajemen merupakan proses terpadu dimana individu-individu sebagai bagian dari


organisasi dilibatkan untuk merencanakan, mengorganisasikan, menjalankan dan mengendalikan
aktivitas-aktivitas, yang kesemuanya diarahkan pada sasaran yang telah ditetapkan dan
berlangsung terus-menerus seiring dengan berjalannya waktu .

Agar proses manajemen berjalan lancar, diperlukan sistem serta struktur organisasi yang solid.
Pada organisasi tersebut, seluruh aktivitasnya haruslah berorientasi pada pencapaian sasaran.
Jadi, dapat dikatakan bahwa manajemen merupakan suatu rangkaian tanggung jawab yang
berhubungan erat satu sama lainnya.

Agar proses manajemen berjalan lancar, diperlukan sistem serta struktur organisasi yang solid.
Organisasi tersebut berfungsi sebagai wadah untuk menuangkan konsep, ide-ide serta pemikiran
dari individu-individu yang memikul tanggung jawab manajemen.

Selain itu, dalam pencapaian tujuan, terdapat beberapa fungsi manajerial lainnya yang diemban
oleh pihak manajemen yakni sebagai inspirator, motivator, fasilitator, aditor, acsessor, executor,
dan lain-lain.

Manajemen merupakan sebuah proses, jadi dibutuhkan masukan terhadap proses tersebut.
Sebagai masukannya adalah bermacam sumber daya atau resources, yakni manusia, material,
modal, mesin-mesin, dan metode kerja. Pada gambar 1.1 dapat dilihat bagan proses manajemen.

PROSES
MASUKAN KELUARAN
MASUKAN
Gambar 1.1 Bagan Proses Manajemen

Selanjutnya, apabila ke dalam suatu manajemen diberikan masukan-masukan (input)


secukupnya, maka diharapkan manajemen dapat menghasilkan keluaran-keluaran (output), yaitu
tercapainya tujuan apapun sasaran sebagaimana diharapkan.

1.3 Definisi Proyek

Sebuah Proyek merupakan suatau usaha/aktivitas yang kompleks, tidak rutin, dibatasi
oleh waktu, anggaran, resources dan spesifikasi performansi yang dirancang untuk memenuhi
kebutuhan konsumen.

Proyek selalu melibatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Senantiasa dibutuhkan


pemberdayaan sumber daya yang tersedia, yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan, sasaran,
dan harapan penting tertentu. Akhirnya kita akan dapat melihat bahwa pelaksanaan proyek pada
umumnya merupakan rangkaian mekanisme tugas dan kegiatan yang kompleks, membentuk
saling ketergantungan, dan secara otomatis mengandung permasalahan tersendiri.

Proyek merupakan aktivitas yang bersifat temporer. Bila dibandingkan dengan proyek,
program mempunyai jangka waktu yang lebih lama, lingkupnya lebih luas dan sumberdaya yang
dibutuhkan juga lebih banyak.

Untuk membedakan antara proyek dan program, maka berikut ini adalah beberapa
karakteristik yang dimiliki oleh proyek, yakni :

1. Memiliki sebuah tujuan tertentu.


2. Memiliki titik (saat) awal dan titik akhir tertentu.
3. Melibatkan beberapa departemen dan profesi.
4. Sering kali melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
5. Spesifik dalam waktu, biaya dan syarat performansi.

1.4 Manajemen Proyek

Dari sub bab 1.2 dan 1.3 telah digambarkan dengan jelas definisi manajemen dan definisi
proyek. Sehingga akhirnya dapat ditarik benang merah di antara keduanya.
Manajemen proyek dapat adalah kegiatan merencanakan, mengorganisasikan,
mengarahkan dan mengendalikan sumber daya orgaisasi untuk mencapai tujuan tertentu dalam
waktu tertentu dengan sumber daya tertentu pula.

Manajemen proyek sangat cocok untuk suatu lingkungan bisnis yang menuntut
kemampuan akuntansi, fleksibilitas, inovasi, kecepatan, dan perbaikan.

1.5 Jenis – Jenis Proyek

Terdapat berbagai jenis kegiatan proyek, yakni kegiatan – kegiatan yang terkait dengan
pengkajian aspek ekonomi, masalah lingkungan, desain engineering, marketing, manufaktur, dan
lain – lain.

Secara realita, kita dapat membagi proyek – proyek kepada satu jenis tertentu saja, karena
umumnya merupakan kombinasi dari beberapa jenis kegiatan sekaligus. Namun berdasarkan
aktivitas yang paling dominan dilakukan pada sebuah proyek, maka jenis – jenis proyek dapat di
kategorikan pada :

1. Proyek Engineering-Konstruksi aktivitas utama jenis proyek ini terdiri dari pengkajian
kelayakan, desain engginering, pengadaan dan konstruksi.
2. Proyek engineering manufaktur, aktivitas proyek ini adalah untuk menghasilkan produk
baru. Jadi proyek manufaktur merupakan proses untuk menghasilkan produk baru.
3. Proyek pelayanan manajemen, aktivitas utamanya antara lain adalah : merancang sistem
informasi manajemen, merancang program efisiensi dan penghematan, diversifikasi,
penggabungan dan pengembilalihan, memberikan bantuan emergency untuk daerah yang
terkena musibah, merancang strategi untuk mengurangi kriminalitas dan penggunaan
obat-obatan terlarang dan lain-lain.
4. Proyek penelitian dan pengembangan, aktivitas utamanya adalah melakukan penelitian
dan pengembangan suatu produk tertentu.
5. Proyek kapital, biasanya digunakan oleh sebuah badan usaha atau pemerintah.

Berdasarkan uraian di atas, untuk satu jenis proyek yang memiliki beberapa
aktivitas sekaligus maka pembagian jenisnya adalah merupakan kombinasi.
1.6 Pentingnya Manajemen

Manajemen proyek kini merupakan sebuah manajemen yang dibutuhkan secara khusus.
Ada beberapa alasan yang menguatkan pentingnya manajemen proyek yakni :

1. Kompresi Daur Hidup Produk


Manajemen proyek semakin penting karena daur hidup produk semakin pendek. Siklus
daur hidup rata-rata 1,5 sampai 3 tahun. Siklus yang semakin pendek ini akan memaksa
produsen untuk secepat mungkin memasarkan produk mereka.
Oleh karenanya, kecepatan menghasilkan produk merupakan sebuah keuntungan
kompetitif, sehingga banyak organisasi yang mengandalkan fungsi silang dari tim-tim
proyek untuk mendapatkan produk dan jasa baru dengan secepat mungkin.
2. Kompetisi Global
Saat ini, permintaan pasar tidak hanya pada produk dan jasa yang murah tetapi juga pada
produk dan jasa terbaik. Inilah yang mengakibatkan tibulnya spesifikasi ISO yang
merupakan suatu persyaratan dalam menjalankan bisnis. Kebanyakan, awal dari teknik
manajemen proyek berada pada ruang lingkup manajemen mutu.
3. Perkembangan Pengetahuan
Perkembangan yang pesat dalam pengetahuan, telah meningkatkan komplesitas proyek.
Hal ini berpengaruh terhadap spesifikasi, penggunaan bahan, peraturan, nilai estetika,
peralatan eletronik yang tidak memiliki mikrochip di dalamnya.
Hal ini membuat kebutuhan terhadap manajemen proyek meningkat dan menjadi sangat
penting.
4. Perampingan Badan Usaha
Pada dekade terakhir dapat dilihat aksi-aksi retrukrisasi pada perusahaan. Perampingan
berbasis kompetensi-kompetensi inti menjadi penting untuk keberlangsungan suatu badan
usaha. Perusahaan outsource merupakan bagian penting dari pelaksanaan proyek,
sehingga manajer proyek tidak hanya menangani personil-personil yang ada pada
perusahaan mereka, tetapi juga harus mampu bersinergi dengan pihak lain.
5. Fokus Pada Pelanggan
Peningkatan kompetensi harus difokuskan pada kepuasan pelanggan. Mereka
menginginkan produk dan jasa-jasa yang umum eksekutif-esksekutif keuangan dan sales
representative dapat berperan sebagai pimpinan proyek ketika fokus proyek adalah pada
pemenuhan kebutuhan dan permintaan dari pelanggan.

Sebuah organisasi profesional untuk para ahli manajemen proyek didirikan


dengan namam Proyek manajement institute (PMI). Organisasi ini memiliki anggota
lebih dari 24.000 orang dari 160 negara, yang mempraktikan manajemen proyek di
berbagai area industri meliputi otomotif, konstruksi, jasa finansial, teknologi informasi
dan telekomunikasi, dan lain-lain.
BAB II

J
ORGANISASI : STRUKTUR DAN PERKEMBANGANNYA
ika sesuatu ketika pihak manajemen mendapatkan sebuah proyek, maka kemudian
muncul pertanyaan, bagaimana proyek tersebut diimplementasikan. Dalam
pengimplementasiannya tentu saja dibutuhkan organisasi yang akan mengelola
proyek tersebut. James D. Mooney, Mengatakan, “Organisasi adalah suatu sistem dari
aktivitas kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Organisasi dalam arti
bagan atau struktur adalah gambaran secara skematis tentang hubungan-hubungan,
kerjasama dari orang-orang yang tertentu, dalam rangka pencapainn suatu tujuan.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa organisasi adalah suatu wadah yang
terdiri dari sekelompok orang yang bekerjasama dalam mengatur unsur-unsur sumber
daya yang dimiliki oleh suatu pesuhaan yang terdiri dari tenaga kerja, tenaga ahli,
material, dana, dan lain-lain dalam suatu gerak langkah yang sinkron untuk mencapai
suatu tujuan tertentu.
Pada bab ini akan di uraikan empat jenis struktur organisasi yang dapat digunakan oleh
perusahaan yakni struktur organisasi fungsional fungsional, tim proyek khusus, struktur
matriks dan organisasi virtual.

Anda mungkin juga menyukai