DOSEN PENGAMPU:
Yananto Mihadi Putra, SE., M.Si
DISUSUN OLEH
Kelompok 1
Rijal Faizin Amru 43218010017
Ghozian Nico Saputro 43218010044
Salsabila Ivana Surya Putri 43219010119
Cindy Oktafiani 43219010125
Adella Rizqy Andreyany 43219010142
PT. Gudang Garam Tbk. menggunakan berbagai sistem informasi untuk menunjang
operasi bisnis. Salah satu sistem informasi yang digunakan adalah dalam manajemen resiko.
Dimana di PT. Gudang Garam Tbk.
Dilihat dari aset yang dimiliki, nilai penjualan, pembayaran pita cukai dan pajak
kepada pemerintahan Indonesia, ditambah lagi dengan jumlah karyawannya, PT. Gudang
Garam Tbk merupakan perusahaan terbesar dalam industri rokok kretek di Indonesia. PT.
Gudang Garam telah mencatatkan sebagian sahamnya pada bursa saham.
Salah satu keunikkan yang dimiliki PT. Gudang Garam Tbk dalam hal sumber daya
manusianya. PT. Gudang Garam menerapkan prinsip padat karya sekaligus padat modal
secara bersama-sama. Untuk memproduksi rokok yang berkualitas tinggi PT. Gudang Garam
Tbk harus menggunakan peralatan dan mesin yang canggih, yang berarti butuh pengadaan
dengan modal besar. Disisi lain perusahaan mempunyai komitmen besar terhadap
pemberdayaan sumber daya manusia. PT. Gudang Garam Tbk memiliki jumlah karyawan
lebih dari 41.000 orang yang tersebar di berbagai sektor pekerjaan.
LITERATUR TEORI
Manajemen Proyek
Berdasarkan City of Chandler (2010), proyek (project) adalah kumpulan
sementara individu-individu kunci (key personnel) yang dirancang untuk mencapai
tujuan bisnis tertentu dengan memperhatikan kebutuhan pelanggan. Suatu proyek
memiliki awal dan akhir. Tim proyek akan bubar setelah tujuan proyek terpenuhi.
Proyek harus memiliki tujuan atau sasaran yang jelas dan definitif. Tujuan
proyek spesifik, dapat diidentifikasi, dan dapat diselesaikan. Suatu proyek biasanya
terdiri dari berbagai aktivitas yang memberikan hasil (deliverables) yang dapat diukur
dan memenuhi syarat. Gabungan hasil-hasil dari berbagai aktivitas tersebut akan
mencapai tujuan proyek secara keseluruhan.
Manajemen Proyek (project management) adalah proses pencapaian tujuan
proyek (dalam hal jadwal, anggaran, dan kinerja) melalui serangkaian aktivitas yang
dimulai dan diakhiri pada waktu tertentu dan memberikan hasil (deliverables) yang
dapat diukur dan memenuhi syarat.
Manajemen proyek yang sukses adalah seni menyatukan tugas, sumber daya,
dan orang-orang yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan sasaran bisnis dalam
batasan waktu yang ditentukan dan biaya tertentu.
LANGKAH PROSES
10. Mengembangkan perkiraan biaya. Manajer proyek dan manajer akun harus
menyatakan perkiraan biaya secara akurat. Tim proyek harus memperkirakan
waktu dan biaya pada tingkat terendah dari WBS tingkat tinggi (lowest level of
the high-level WBS) berdasarkan proyek serupa yang telah selesai, jika tersedia,
ditambah dengan lesson learned.
11. Mengembangkan piagam proyek tingkat tinggi (high-level project charter).
Tujuan dari Piagam Proyek adalah untuk memberikan definisi yang jelas dan
konsisten tentang visi/misi, ruang lingkup dan tujuan proyek. Piagam proyek
berisi visi/misi, identifikasi pemilik, ruang lingkup, tujuan, asumsi, kendala,
waktu/milestone, biaya/anggaran, persyaratan kualitas, dan risiko utama proyek.
12. Tinjauan bersama dan pengesahan oleh pemilik proyek. Manajer proyek bersama
dengan pemilik proyek meninjau piagam proyek, WBS, dan penilaian risiko
tingkat tinggi. Pemilik proyek akan memberikan izin kepada manajer proyek
untuk melanjutkan ke tahap perencanaan untuk menyelesaikan piagam proyek.
B. Fase Perencanaan
Tujuan dari fase ini adalah untuk mengembangkan rencana dan penilaian risiko
tingkat tingkat (high level plan and risk assessment) untuk proyek yang diusulkan dan
menyiapkan informasi untuk portofolio menilai kelayakan strategis proyek.
LANGKAH PROSES
1. Melakukan Rapat Perincian Rencana Tim Proyek dan Sesi Kerja. Manajer
proyek akan mengadakan pertemuan perincian rencana proyek setelah tim proyek
dibentuk. Tujuan utama dari pertemuan perincian rencana adalah untuk
memperkenalkan proyek dan meminta tim proyek untuk melanjutkan pekerjaan
menyelesaikan piagam proyek, yang telah dimulai sejak tahap penilaian peluang
dan fase inisiasi.
2. Mengembangkan Rincian WBS. Proses ini bertujuan untuk mengembangkan
perincian WBS. Perincian ini akan menghasilkan dekomposisi lebih lanjut dari
tujuan proyek menjadi hasil (deliverables) yang harus dicapai untuk berhasil
menyelesaikan proyek.
3. Mengembangkan Matriks Penanggung Jawab. Matriks Penanggung Jawab
adalah matriks yang berisi deskripsi hasil (deliverables) dari WBS terperinci
dengan masing-masing kode akun hasil (deliverables code of account) dan pemilik
proyek atau orang yang bertanggung jawab untuk mengelola hasil tersebut.
Matriks ini digunakan selama fase pelaksanaan dan pengendalian proyek untuk
menemukan, melacak, dan menetapkan status untuk setiap hasil.
4. Mengembangkan rencana komunikasi. Manajer proyek harus menjadi titik
pusat komunikasi untuk semua pertukaran informasi proyek. Selama inisiasi
proyek, penting untuk membangun jaringan komunikasi berdasarkan harapan
pemilik proyek untuk mecapai kesuksesan proyek. Berikut adalah komponen dari
rencana komunikasi :
Menetapkan teknologi komunikasi.
Mengembangkan struktur organisasi tim proyek.
Mengembangkan petunjuk proyek.
Mengembangkan matriks komunikasi.
Manajemen pertemuan/rapat.
Manajemen masalah dan tindak lanjut.
Pelaporan status/keadaan.
Mempersiapkan dokumentasi proyek.
5. Penilaian risiko dan perencanaan manajemen
Identifikasi risiko dengan brainstorming kemungkinan ancaman proyek.
Penilaian kemungkinan terjadinya risiko dan potensi dampak yang akan
ditimbulkan apabila risiko tersebut terjadi.
Mengembangkan rencana manajemen risiko terperinci, termasuk strategi
mitigasi dan rencana kontigensi.
Memperoleh persetujuan atas rencana manajemen risiko dari pemilik proyek.
6. Menentukan persyaratan keterampilan sumber daya manusia. Proyek yang
sukses memerlukan tim yang didedikasikan untuk pencapaian suatu tujuan.
Manajemen proyek terdiri dari:
Pemilik/sponsor proyek
Manajer proyek
Asisten manajer proyek
Project office
Tim proyek
7. Menjadwalkan persiapan.
Penjadwalan persiapan proyek terdiri dari: menentukan kalender jadwal
proyek, mengembangkan daftar tugas, memperkirakan upaya yang diperlukan,
menentukan urutan penyelesaian tugas, dan sumber daya yang diperlukan.
LANGKAH PROSES
Tujuan dari fase ini adalah sponsor proyek meninjau proyek dan seluruh pengujian
telah selesai. Fase ini juga memastikan praktik terbaik (best practice) telah diketahui dan
dapat dibagikan untuk proyek selanjutnya, serta mempraktikkan perbaikan berkelanjutan
pada tim proyek maupun personal.
LANGKAH PROSES
Manajemen proyek yang sukses adalah seni menyatukan tugas, sumber daya, dan
orang-orang yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan sasaran bisnis dalam batasan waktu
yang ditentukan dan biaya tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Vidianto, A. S., & Haji, W. H. (2020). Sistem Informasi Manajemen Proyek Berbasis Kanban
(Studi Kasus: PT. XYZ). Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK), 7(2).
Darmawan, D., & Ratnasari, A. (2020). Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen
Proyek Berbasis Web Pada PT Seatech Infosys. Jurnal Sisfokom (Sistem Informasi dan
Komputer), 9(3), 365-372.
Nugroho, A., & Kusumah, L.H. (2021). Analisis Pelaksanaan Quality Control untuk
Mengurangi Defect Produk di Perusahaan Pengolahan Daging Sapi Wagyu dengan
Pendekatan Six Sigma. Jurnal Manajemen Teknologi 20 (1), 56-78.
Saryanto, S., Purba, H., & Trimarjoko, A. (2020). Improve quality remanufacturing welding
and machining process in Indonesia using six sigma methods. J. Eur. SystèMes Autom, 53,
377-384.owledge, 7th Ed. Newton Square: Project Management Institute, Inc.