Anda di halaman 1dari 17

PERTEMUAN 10

Uji Asumsi Klasik Menggunakan SPSS


Uji Normalitas

Uji Normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan


dengan tujuan untuk menilai sebaran data pada sebuah
kelompok data atau variabel, apakah sebaran data tersebut
berdistribusi normal ataukah tidak.
Uji Normalitas
Tahapan-tahapan analisis data dalam uji normalitas dimulai
dari memasukkan atau menginput data penelitian ke
program SPSS, baru kemudian melakukan analisis data
dengan uji normalitas
 Langkah pertama buka lembar kerja baru SPSS, lalu klik
variabel view, selanjutnya isi pada kolom Name, Decimals,
Label, dan Measure, sementara untuk pilihan lainnya biarkan
tetap default. Tampak pada layar SPSS sebagaimana gambar di
bawah ini.
Uji Normalitas
 Jika sudah, langkah berikutnya klik Data View, lalu
masukkan data X dan Y sesuai dengan judul kolam yang
ada di layar SPSS. Data sesuai dengan contoh soal
pertemuan 2.
Uji Normalitas
Langkah-langkah Uji Normalitas
 Dari menu utama SPSS klik menu Analyze >> Descriptive
Statistics >> Explore…
Uji Normalitas
 Maka muncul kotak dialog “Explore” selanjutnya
masukkan semua variabel penelitian ke kotak Dependent
List: kemudian pada bagian “Display” pilih Both, setelah
itu klik Plots…
Uji Normalitas
 Maka muncul kotak dialog “Explore Plots” lalu beri tanda
ceklist (√) pada Normality plots with tests, selanjutnya
klik Continue, kemudian klik Ok
Uji Normalitas
 Maka akan mucul output SPSS, kita cukup perhatikan
pada tabel output “Tests of Normality” tampak dilayar
seperti gambar di bawah ini.
Uji Normalitas
Pembahasan Uji Normalitas

Untuk mengetahui apakah variabel X dan Y yang digunakan dalam penelitian berdistribusi normal
atau tidak, maka terlebih dahulu kita harus mengetahui teori tentang dasar pengambilan keputusan
untuk uji normalitas. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas adalah sebagai
berikut.
 Jika nilai Signifikansi (Sig.) < 0,05, maka variabel tidak berdistribusi normal.
 Jika nilai Signifikansi (Sig.) > 0,05, maka variabel berdistribusi normal.
 Berdasarkan tabel output SPSS “Tests of Normality” di atas, diketahui bahwa nilai Sig. dalam uji
normalitas Shapiro-Wilk adalah sebagai berikut.
Nilai X Sig. adalah sebesar 0,290
Nilai Y Sig. adalah sebesar 0,317

Karena nilai signifikansi (Sig.) untuk semua variabel penelitian di atas > 0,05 maka dapat disimpulkan
variabel X dan Y adalah berdistribusi normal.

 Catatan: Metode Shapiro-Wilk dipakai untuk sampel < 50, sementara metode Kolmogorov-Smirnov
dipakai untuk sampel > 50.
Uji Linearitas
Secara umum uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang linear secara signifikan atau tidak. Korelasi yang baik
seharusnya terdapat hubungan yang linear antara variabel predictor atau
independent (X) dengan variabel kriterium atau dependent (Y).
Dasar Pengambilan Keputusan dalam Uji Linearitas
 Membandingkan Nilai Signifikansi (Sig.) dengan 0,05
Jika nilai Deviation from Linearity Sig. > 0,05, maka ada hubungan yang linear
secara signifikan antara variabel independent dengan variabel dependent.
Sebaliknya jika nilai Deviation from Linearity Sig. < 0,05, maka tidak ada
hubungan yang linear secara signifikan antara variabel independent dengan
variabel dependent.
 Membandingkan Nilai F hitung dengan F tabel
Jika nilai F hitung < F tabel, maka ada hubungan yang linear secara signifikan
antara variabel independent dengan variabel dependent. Sebaliknya jika nilai F
hitung > F tabel, maka tidak ada hubungan yang linear secara signifikan antara
variabel independent dengan variabel dependent.
Uji Linearitas
Langkah-langkah Uji Linearitas dengan Program SPSS
Seperti pada uji normalitas sebelum kita masuk ke langkah-langkah uji
linearitas sebelumnya kita isi data terlebih data. Data sama dengan contoh
sebelumnya.
 Selanjutnya, dari menu utama SPSS pilih Analyze, lalu klik Compare
Means, dan pilih Means...
Uji Linearitas
 Muncul kotak dengan nama "Means". Kemudian, masukkan variabel X ke
kotak Independent List: dan Y ke kotak Dependent List:
Uji Linearitas
 Selanjutnya, klik Options, pada bagian "Statistics for First Layer" pilih Test
of Linearity kemudian klik Continue
Uji Linearitas
  Langkah terakhir adalah klik Ok untuk mengakhiri perintah. Maka akan
muncul output SPSS. Dalam hal ini kita cukup memperhatikan pada tabel
output "ANOVA Table“
Uji Linearitas
Seperti yang sudah dijelaskan diawal, bahwa dasar pengambilan keputusan
dalam uji linearitas dapat dilakukan dengan dua cara yakni melihat nilai
signifikansi dan nilai F.
 Berdasarkan Nilai Signifikansi (Sig): dari output di atas, diperoleh nilai
Deviation from Linearity Sig. adalah 0,745 lebih besar dari 0,05. Maka
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan linear secara signifikan antara
variabel X dengan variabel Y.
 Berdasarkan Nilai F: dari output di atas, diperoleh nilai F hitung adalah
0,612 < F tabel 4,82. Karena nilai F hitung lebih kecil dari nilai F tabel
maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan linear secara signifikan
antara variabel X dengan variabel Y.
Uji Linearitas
Catatan: Nilai F tabel dicari dengan rumus (df) Deviation from Linearity ;
Within Gorups. Berdasarkan output SPSS di atas diketahui nilai df adalah (8;
5). Kemudian kita tinggal melihat distribusi nilai F tabel pada signifikansi 5%
atau 0,05 dengan berpedoman pada nilai df tersebut. Maka ditemukan nilai F
tabel adalah sebesar 4,82. Lihat gambar di bawah ini.
Tugas
Ujilah data pada tugas 1 dengan menggunakan uji
normalitas dan uji linearitas.

Anda mungkin juga menyukai