Anda di halaman 1dari 29

Analisis Korelasi

SPSS
Analisis korelasi atau asosiasi merupakan studi pembahasan
tentang derajad keeratan hubungan antar variabel yang
dinyatakan dengan koefisien korelasi. Hubungan antara
variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) dapat bersifat :
Positif, artinya jika variabel bebas (X) naik, maka variabel
terikat (Y) naik.
Negatif, artinya jika variabel bebas (X) turun, maka variabel
terikat (Y) turun.
Derajad hubungan biasanya dinyatakan dengan r,
yang disebut dengan koefisien korelasi sampel yang
merupakan penduga bagi koefisien populasi.
Sedangkan r2 disebut dengan koefisien determinasi
(koefisien penentu). Kekuatan korelasi linear antara
variabel X dan veriabel Y disajikan dengan rxy
didefinisikan dengan rumus :
Arti Angka Korelasi
Koefisien korelasi bernilai paling kecil -1 dan paling besar bernilai 1.

Berkenaan dengan besaran angka, jika 0, maka artinya tidak ada korelasi sama
sekali dan jika korelasi 1 berarti korelasi sempurna hal ini berarti bahwa
semakin mendekati 1 atau -1 maka hubungan antara dua variabel semakin kuat.
Sebaliknya, jika r mendekati 0 berarti hubungan dua variabel semakin lemah.
Sebenarnya jika tidak ketentuan yang tepat mengenai apakah angka korelasi
tertentu menunjukkan tingkat korelasi yang tinggi atau lemah. Namun, hal ini
dapat dijadikan pedoman sederhana, bahwa angka korelasi di atas 0,5
menunjukkan korelasi yang cukup kuat sedangkan di bawah 0,5 korelasi lemah.
Selain besarnya korelasi, tanda korelasi juga berpengaruh pada penafsiran hasil.
Tanda negatif (-) pada output menunjukkan adanya arah yang berlawanan,
sedangkan tanda positif (+) menunjukkan arah yang sama.
Tabel Koefisien Korelasi
Berdasarkan nilai Signifikansi : Jika nilai signifikansi
< 0,05 maka terdapat korelasi, sebaliknya jika nilai
signifikansi > 0,05 maka tidak terdapat korelasi.
Berdasarkan Tanda Bintang (*) yang diberikan SPSS
: jika terdapat tanda bintang pada pearson
correlation maka antara variabel yang di analisis
terjadi korelasi, sebaliknya jika tidak terpadat tanda
bintang pada pearson correlation maka antara variabel
yang di analisis tidak terjadi korelasi.
KORELASI

• Merupakan teknik statistik yang


digunakan untuk meguji ada/tidaknya
hubungan serta arah hubungan dari dua
variabel atau lebih
• Korelasi yang akan dibahas dalam
pelatihan ini adalah :
• Korelasi sederhana pearson & spearman
ARAH HUBUNGAN

• Positif (Koefisien 0 s/d 1)


• Negatif (Koefisien 0 s/d -1)
• Nihil (Koefisien 0)

SAM-SPSS-06
PEARSON CORRELATION

• Digunakan untuk data interval &


rasio
• Distribusi data normal
• Terdiri dari dua variabel
• 1 Variabel X (Independen)
• 1 Variabel Y (dependen)

SAM-SPSS-06
CONTOH

• Judul: Hubungan antara intensitas


belajar
dengan prestasi mata kuliah statistik
• Variabel X Intensitas belajar (diukur dari
lamanya belajar dalam satu minggu)
• Variabel Y Prestasi matakuliah statistik
(diukur dari nilai ujian akhir semester)
• Hipotesa:
• H0 : Tidak ada hubungan antara Intenitas
belajar dengan prestasi mata kuliah statistik
• Ha : Ada hubungan antara Intenitas belajar
dengan prestasi mata kuliah statistik

SAM-SPSS-06
INPUT DATA KE
SPSS

SAM-SPSS-06
SPSS

• Ada dua view dalam SPSS


• Data View digunakan untuk
memasukkan data yang akan
dianalisis
• Variabel View digunakan untuk
memberi nama variabel dan
pemberian koding
Data
Pearson

SAM-SPSS-06
UJI
NORMALITAS

SAM-SPSS-06
UJI
NORMALITAS
1. Masukkan variabel
yang akan diuji
normalitasnya ke
kotak dependent list

2. Klik Plots

3. Aktivkan Box Normality


plots with test, klik continue
kemudian OK

SAM-SPSS-06
INTERPRETASI
NORMALITAS

Lihat Sig. Kolmogorov-


Smirnov.
Normal apabila Sig. > 0,05
Tidak normal apabila Sig. <
0,05

SAM-SPSS-06
TAHAP ANALISIS KORELASI PEARSON

SAM-SPSS-06
TAHAP
ANALISIS

1. Blok kedua 2. Klik tombol


variabel

3. Aktifkan Box Pearson & Klik


OK

SAM-SPSS-06
CARA BACA OUT PUT

Lihat Koefisien pearson korelasi


=0,843 dan
Sig. (2-tailed) = 0,000

SAM-SPSS-06
INTERPRETASI

• Untuk pengambilan keputusan


statistik, dapat digunakan 2 cara:
1. Koefisien Korelasi dibandingkan
dengan nilai rtabel (korelasi tabel)
• Apabila Koefisien Korelasi > rtabeL Maka ada
korelasi yang signifikan (Ha Diterima)
• Apabila Koefisien Korelasi < rtabeL Maka
tidak ada korelasi yang signifikan (H0
Diterima)
2. Melihat Sig.
• Apabila nilai Sig. < 0,05 Maka ada korelasi
yang signifikan (Ha Diterima)
• Apabila nilai Sig. > 0,05 Maka tidak ada
korelasi yang signifikan (H0 Diterima)
SAM-SPSS-06
INTERPRETASI

• Arah hubungan:
• Dilihat dari tanda koefisien korelasi
• Tanda (-) berarti apabila variabel X tinggi
maka variabel Y rendah
• Tanda (+) berarti apabila variabel X tinggi
maka variabel Y juga tinggi

SAM-SPSS-06
KORELASI SPEARMAN

• Digunakan untuk jenis data ordinal


• Cara analisis dan interpretasi sama
dengan Pearson.
• Perbedaan hanya pada waktu
memilih box yang diaktifkan adalah
box spearman
SPEARMAN

Aktifkan Spearman & Klik OK


KORELASI
PARTIAL
• Korelasi yang digunakan untuk
menguji hubungan dua atau lebih
variabel independen dengan satu
variabel dependen dan dilakukan
pengendalian pada salah satu
variabel independennya
X1
Y
X2

X2 Dikendalikan

SAM-SPSS-06
CONTOH

• Judul: Hubungan antara biaya promosi


dan penjualan dengan mengendalikan
jumlah outlet
• Variabel X1 Biaya Promosi
• Variabel X2 Jumlah outlet (dikendalikan)
• Variabel Y Penjualan
• Hipotesa:
• H0 : Tidak ada hubungan antara biaya promosi
dengan penjualan apabila jumlah outlet
dikendalikan
• Ha : Ada hubungan antara biaya promosi dengan
penjualan apabila jumlah outlet dikendalikan

SAM-SPSS-06
CONTOH

• Buka data : Korelasi ganda dan


partial.sav

Data Korelasi Ganda


& Partial

SAM-SPSS-06
ANALISI
S

SAM-SPSS-06
KORELASI
PARTIAL

1. Variabel
Penjualan &
Biaya Promosi
masukkan dalam
kotak variabel

2. Variabel Jumlah
Outlet masukkan
dalam kotak
Controlling for: dan
klik OK

SAM-SPSS-06
OUTPUT PARTIAL

Interpretasi
sama dengan
korelasi
Pearson &
Spearman
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai