Anda di halaman 1dari 98

MESIN BUBUT

amrul
FUNGSI DAN TUJUAN
 Mesin bubut membuat benda kerja menjadi
benda berbentuk selinder dengan melepaskan
logam (geram) yang tidak dibutuhkan.
 Secara umum kerja mesin bubut yaitu benda
kerja yang akan dibentuk dicepit , diputarkan dan
pahat potong digerakan kearah benda kerja
sehingga terciptalah bentuk selinder yang
diinginkan.
 Jika pahat bergerak sejajar terhadap sumbu
putar benda kerja maka akan dihasilkan bentuk
selinder dan bila pahat bergerak tegak lurus
sumbu putar benda kerja maka akan dihasilkan
permukaan datar pada silinder.
2
TIPE MESIN BUBUT

Mesin bubut dapat diklasifikasi


berdasarkan penggunaan, desain,
jumlah pahat yang terpasang, tingkat
mekanisasi dan lainnya, yaitu :
1.Mesin bubut produksi rendah atau
terbatas
2.Mesin bubut produksi menengah
3.Mesin bubut produksi tinggi
3
Mesin bubut produksi rendah

Center lathe Bench lathe Tool room lathe

Engine lathe 4
Speed lathe
Mesin bubut produksi menengah

Mesin bubut Turret

Mesin Bubut Copi


5
Mesin bubut produksi tinggi

Semi automatic
CNC automatic

6
KONFIGURASI

3
4

7
KONFIGURASI

8
Bagian Utama

Head Stock
Tail Stock

Carriage

Lead screw

Bed

Column
9
Headstock & Tailstock

Headstock Tailstock

10
Kereta luncur (carriage)

CR

SADLE

11
Detail Kereta luncur (Carriage)

 Saddle

 Cross-slide

 Compound Rest
 ToolPost
 Apron

12
SADDLE

13
Compound rest

14
Tool post

single tool upto four tools

15
Bor presisi

Tool post

16
Pahat bor ditempatkan pada tool post
Cross slide (Eretan lintang)

17
APRON

18
LEAD SCREW

19
BED & COLUMN

20
SPESIFIKASI MESIN BUBUT
 Panjang dan diameter Maksimum benda kerja
yang dapat diakomodir.
 Daya dari penggerak (motor) utama
 Cakupan kecepatan spindel
 Kecepatan hantar
 Ruangan penempatan mesin

21
Ukuran Mesin Bubut

Diameter benda kerja


Panjang benda kerja

Example: 300 - 1500 Lathe 22


KLASIFIKASI
 Berdasarkan konfigurasi
 Berdasarkan tujuan penggunaan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan tunggal

3. Tujuan khusus

 Berdasarkan ukuran atau kapasitas


1. Kecil (low duty) ; s/d 1,1 kW
2. Sedang (medium duty) ; s/d 11 kW
3. Mesin bubut Mini atau mikro
contoh swiss type automatic lathe
23
Tujuan Umum

Centre Lathe 24
Tujuan tunggal

facing lathe

25
Tujuan khusus

gear blank machine lathe


26
swiss type automatic lathe

27
ALAT PEMEGANG BENDA KERJA

Peralatan yang dipakai memegang :


1.Benda Kerja : Fixture
2.Pahat : JIG

28
CENTER

29
Berputar diantara 2 center

30
Chucks

3-Jaw chuck 2-Jaw chuck

31
Chucks

Universal chuck 4 jaw Independent chuck

32
FACE PLATE

33
FACE PLATE

34
Collet

35
Collet

36
COLLET

37
Mandrel

38
Mandrel

39
FIXED & TRAVELING STEADY REST

Traveling steady rest

40
Fixed steady rest
Pembawa(Lathe Dog)

41
Pembawa(Lathe Dog)

42
Pembawa(Lathe Dog)

43
ARBOR

44
DRIVE

45
DRIVE

Z1 Z2
n1  n0 x n2  n0 x
Z4 Z5
Z3
n3  n0 x
Z6
n1 , .n1 ,  2 .n1 ,  3 .n1 ,... z1 .n1
1
nmax
 ( ) Z 1
nmin
φ : rasio tingkatan

n1 = nmin ; φZ-1.n1 = nmax

Contoh -1 46
Feed Drive

Feed drive dari mesin bubut

Reversing mechanism

47
Feed Drive

Change gear quadrant Quick-change gear box (tipe


norton)

48
APRON

Keterangan :
1.Lead screw
2.Feed rod
3.Worn
4.Worm wheel
5.Spur gear
6.Gear
7.Pinion
8.Stationary rack
9.Nut
10. lever
11.carriage
Apron mechanism
49
Operasi Pembubutan

50
Operasi Pembubutan

51
Turning – Benda Kerja Selinder

52
Turning – Benda Kerja Selinder

53
Facing – Permukaan rata/Panjang dikurangi

54
KARTEL (KNURLING)

55
ALAT KARTEL

56
GROOVING

57
PARTING

58
CHAMFERING

59
TIRUS (TAPER)
D1  D 2
tan  
2l

Contoh soal - 2 60
TIRUS

Dd
tan  
2l

L( D  d )
h
2l
Contoh soal-3 61
Pembuatan Tirus dengan Form Tool

62
Pembuatan Tirus dengan Compound Rest

63
Taper turning attachment

64
DRILLING

65
Contoh soal Operasi Bubut
Bagaimana membuat Benda Kerja dari Material Awal Panjang
60 mm x Diamater 30 mm menjadi Panjang 40 mm x
Diamater 20 mmx 15 mm knurling, jelaskan beberapa proses
sekuensinya yang dapat dilakukan

66
Tugas-1
WAKTU PEMESINAN
Kecepatan Potong (Vc)
DN Vc : Kecepatan potong, m/min
VC  D : Diamater pemotong, mm
1000 N : putaran tiap menit
Estimasi Waktu Potong (Tc)

Lc : Panjang aktual yang akan dipotong, mm


= LW + A + O
LW : Panjang benda kerja, mm
A : Pendekatan panjang sedikit pemotongan ( 2 s/d 5 mm)
O : Panjang sedikit pemotongan (1 s/d 3 mm)
N : Kecepatan spindel, rpm
so : pemotongan/makan , m/rev
np : Jumlah passes yang dibutuhkan

D1  D2
LC 
2t
TC  np t : Kedalaman pemotongan untuk satu pas, mm
N .so
Contoh soal -4
68
Kecepatan potong (putaran spindel
kurang dari 10.000 rpm)

69
Kecepatan potong Untuk putaran
spindel 10.000 rpm(Sumber : Ashley,1995)

70
MANUFACTURING TIME

Manufacturing Time =
Machining Time + Setup Time +
Moving Time + Waiting Time

71
PAHAT BUBUT
Geometri pahat potong ujung tunggal

72
Right Hand Single point cutting tool

73
Single point cutting tool

74
Sudut Pahat

75
Material Pahat Potong

76
Kecepatan Potong, Kedalaman potong
dan Hantaran

77
Standar yang digunakan

1. American Standard Association (ASA)

2. Orthogonal rake system (ORS)

3. Normal rake system (NRS)

4. Maximum rake system (MRS)

78
American Standard Association (ASA)

Back rake angle-side rake angle-end relief angle-side relief angle-end cutting edge angle-side cutting edge angle-nose radius

8 -14 – 6 – 12 – 6 – 15 – 1/8
79
American Standard Association (ASA)

80
Mekanisme Pepotongan

81
Mekanisme Pepotongan

Orthogonal Oblique
82
Terminilogi Memotong Logam

83
Rasio Ketebalan Serpihan (r) dan Sudut Geser (Shear Angle ø)

1 t0 sin 
r  
rc tc cos(   )

tc : tebal geram (chip)

to : kedalam potong
α : sudut garuk (rake angle)
84
Hubungan Kecepatan potong Logam

(a) Skematik mekanisme dasar dari formasi serpihan dalam memotong,


(b) diagram kecepatan dalam daerah memotong.
85
Analisa kecepatan memotong
DN
Vc 
1000

v f  vc .r

vc : kecepatan memotong (m/min atau ft/min)


vs : kecepatan geser
vf : kecepatan gesek
Analias Gaya Pahat Saat Pemotongan
Pahat pemotongan miring (oblique)

87
Analias Gaya Pahat Saat Pemotongan
Pahat pemotongan miring (oblique)

88
Analias Gaya Pahat Saat Pemotongan
Pahat pemotongan miring (oblique)

Chip

Chip
Tool

Tool

89
Analias Gaya Pahat Saat Pemotongan
Pahat pemotongan miring (oblique)

t2 = tc
t1 = to F

N
  tan 1 
µ : kofisien geser

90
Analias Gaya Pahat Saat Pemotongan
Pahat pemotongan miring (oblique)

91
Analias Gaya Pahat Saat Pemotongan
Pemotongan ortogonal, Fr = 0

92
Hubungan Gaya, Kecepatan,
Hantaran dan Kedalam potong

93
Merchant’s Force Circle
1
  tan 
F

N
β =

94
Theory of Ernst and Merchant (1944)
Hubungan Ernest and Merchant

Secara praktis :
 Jika α > 15o , maka ø = α
 Jika α < 15o , maka ø = 15o

Tegangan rata-rata pada luas bidang miring


 Tegangan geser (ԏs) F
S  S
AS bt o
AS 
 Tegangan Normal (σs) Fn sin 
S 
AS
 Regangan(γ) b : lebar pemotongan

 Laju regangan geser (S) Vs


S
ts
ts : tebal deformasi 1 t
ts  panjang bidang geser  o
ts = 25 x 10-3 mm (max) 2 2sin 95
Laju Pelepasan Logam (Material
Removal Rate,MMR=Q)

MRR= Q=12 x tox f x vc


MRR/Q : laju pelepasan logam, in3/min (mm3/min)
to : kedalaman potong, in. (mm)
f : hantaran, in. per putaran (mm/rev.)
vc : kecepatan potong, ft/min (m/s)

96
DAYA
Daya yang dibutuhkan untuk pemotongan (Pc)

FcVc vc : kecepatan potong, m/s


Pc 
1000 Fc : Gaya potong , N
Pc : Daya potong, kW
Daya yang dibutuhkan motor listrik (Pm)
Pc
Pm  ηmt : Efisiensi mesin bubut (0.8 – 0.9)
 mt

Contoh soal-5
97
USIA PAHAT

VTn = C
V : kecepatan memotong, m/min
T : umur pahat, menit
n : eksponen tergantung pada kondisi pemotongan
C : konstan = kecepatan memotong untuk suatu umur pahat satu menit.

Contoh soal-6
98

Anda mungkin juga menyukai