Anda di halaman 1dari 31

Would you

be at
these
risk ?
APAKAH “HAZARD” ITU?
Sesuatu/sumber yang berpotensi menimbulkan
cedera/kerugian (manusia, proses, properti dan
lingkungan)
APAKAH
Resiko?
Kesempatan untuk terjadinya cedera/kerugian
dari suatu bahaya, atau kombinasi dari
kemungkinan dan akibat.
Resiko akan mempunyai 2 dimensi/parameter
yaitu

Likelihood Akibat
RISK ASSESSMENT
Adalah proses menganalisa tingkat
Resiko, pertimbangan Tingkat Bahaya,
dan mengevaluasi apakah Bahaya
dapat dihitung dan dikendalikankan
segala kemungkinan yang terjadi di
tempat kerja.
Apakah Penilaian Resiko?
Adalah suatu proses untuk:
 Mengidentifikasi dan mengukur setiap
potensi bahaya (?) dari setiap tahapan
pekerjaan yang berdampak pada
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
lingkungan kerja;
 Menilai besaran Resiko, dan:
 Mengendalikan Resiko atas dasar
prioritas tertentu.

8
Mesin, Pesawat,
Alat Kerja dan
Bahan

Proses
Produksi Sifat
APA ITU Pekerjaan
POTENSI
BAHAYA……….
?

Lingkungan
Cara Kerja
Kerja
Tahapan Penilaian Resiko
K Persiapan
o P
Identifikasi Bahaya e
m n R
u i e
Evaluasi Resiko la s
n ia i
i n k
Pengendalian Resiko o
k
a
s Pelaksanaan dan
i Pendokumentasian
Pengkajian Ulang

10
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Resiko 3 Resiko

Tahap Identifikasi Bahaya terdiri dari 3


kegiatan,yaitu:
– Pengenalan Kegiatan adalah tahapan menemukan, mengenali
dan mendeskripsikan tahapan kegiatan dari suatu pekerjaan
yang dilakukan oleh suatu unit yang menghasilkan atau
mendukung produk atau jasa.
– Pengenalan Bahaya adalah tahapan untuk menemukan,
mengenali, dan mendeskripsikan potensi bahaya yang terdapat
dalam setiap tahapan kegiatan atau pekerjaan. Baik yang
muncul dari mesin, alat dan bahan; lingkungan kerja; cara
kerja; sifat pekerjaan dan proses produksi.
– Validasi daftar Bahaya adalah tahapan memasukan setiap
sumber bahaya dalam suatu daftar bahaya.

11
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Resiko 3 Resiko

Apa yang harus diketahui? Bagaimana mendapatkan


informasi?
 Dimana pekerjaan dilakukan?  Denah lokasi pekerjaan/lay out
 Siapa yang melakukan  Data pekerja, Observasi
pekerjaan?
 Peralatan dan bahan yang  Daftar alat dan bahan yang
digunakan? digunakan, Lembar Data
Keselamatan Bahan dll
 Bagaimana urutan pekerjaan?  Diagram alir/Instruksi Kerja
 Tindakan kendali yang telah  Laporan kecelakaan /Penyakit
ada? Akibat Kerja
 Apakah ada  Peraturan Perundang-undangan,
peraturan/ketentuan terkait Standar, dan Pedoman
yang mengatur?
 Wawancara, Inspeksi, Audit dll12
Formulir Penilaian Resiko
Unit Kerja : Tanggal :
Pekerjaan : Penilai :
Resiko
Pokok Potensi Akibat Kecelakaan dan Rating
No Kendali Skala
Kegiatan Bahaya Penyakit Akibat Kerja P K Resiko

1 2 3 4 5 6 7 8 9
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Resiko 3 Resiko

Evaluasi Resiko
pada dasarnya adalah melakukan
pengukuran. Pengukuran dalam pedoman
ini dilakukan dengan metode semi-
kuantitatif, yaitu dengan menilai
seberapa besar Peluang dan Konsekuensi
apabila suatu Resiko benar-benar
terjadi.

14
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Resiko 3 Resiko

TABEL – 1: PELUANG
Skala Sifat
Rutin Non Rutin
1 Secara teori bisa terjadi, tetapi belum Secara teori bisa terjadi, tetapi yakin tidak
pernah mengalami atau pernah akan terjadi selama pekerjaan
mendengar terjadi. berlangsung
2 Pernah terjadi sekali pada suatu waktu Bisa terjadi, tetapi sangat kecil
yang tidak diketahui dengan pasti kemungkinan akan terjadi sekali selama
pekerjaan berlangsung
3 Pernah terjadi dalam waktu 5 (lima) Bisa terjadi paling banyak 1 kali selama
tahun terakhir pekerjaan berlangsung
4 Pernah terjadi dalam masa 3 (tiga) Bisa terjadi 1-3 kali selama pekerjaan
tahun terakhir berlangsung
5 Pernah terjadi dalam masa 1 (satu) Bisa terjadi lebih dari 3 kali selama
tahun terakhir pekerjaan berlangsung

15
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Resiko 3 Resiko

Pengukuran peluang:
 Penentuan skala peluang dengan melihat jenis
kegiatan, yaitu:
 kegiatan operasional rutin yang berulang setiap waktu atau
dengan hasil kegiatan yang sama atau hampir sama, atau
 kegiatan operasional non-rutin yang tidak berulang yang
dilakukan untuk masa tertentu dengan hasil kegiatan yang
tidak-sama.
 Jika suatu sumber Resiko dinilai mempunyai skala
peluang berbeda, maka yang digunakan adalah
skala peluang yang paling tinggi.
 Penentuan peluang kejadian dilakukan
menggunakan Tabel-1.

pei_2010 16
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Resiko 3 Resiko
TABEL – 2: KONSEKUENSI

Skala Kategori
K3 Pendapatan Kerusakan Lingkungan Hidup Gangguan Usaha
Aset
1 Tindakan < 5% < 5% nilai aset < Baku Mutu Lingkungan <5% < 2 X 24 jam
P3K
2 Perawatan 5-15% 5-15% nilai Dapat pulih dengan 5-15% > 2 X 24
medis aset sendirinya < setahun jam
3 Cacat 15-30% 15-30% nilai Dapat dipulihkan dengan 15-30% > 2 X 24
permanen 1 aset intervensi manusia dalam jam
orang waktu <12 bulan
4 Kematian 1 30-50% 30-50% nilai Dapat dipulihkan dengan 30-50% > 2 X 24
orang; cacat aset intervensi manusia dalam jam
permanen > 1 waktu lama >12 bulan
orang
5 Kematian > 1 >50% >50% nilai aset Tidak dapat dipulihkan >50% > 2 X 24
orang dengan cara apapun. jam
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Resiko 3 Resiko

Pengukuran konsekuensi:
 Skala Konsekuensi ditentukan berdasarkan
penjumlahan terhadap 5 (lima) sub konsekuensi
yaitu dampak terhadap K3, Pendapatan, Kerusakan
Aset, dan Lingkungan Hidup serta Gangguan Usaha,.
 Jika suatu sumber Resiko dinilai mempunyai skala
konsekuensi berbeda, maka yang digunakan adalah
skala konsekuensi yang paling tinggi;
 Untuk skala sub konsekuensi pendapatan dan
kerusakan aset mengikuti skala K3, apabila belum
ditetapkan nilai dari suatu unit kerja oleh
pengurus;
 Penentuan skala konsekuensi dilakukan
menggunakan Tabel-2.
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Resiko 3 Resiko

R = P X Σ (K1+K2+K3+K4+K5)
Rating Skala Keterangan
A 5-19 Resiko dapat diterima, langkah
pengendalian dinilai efektif
B 20– 39 Resiko belum dapat diterima, perlu
tindakan pengendalian
C 40– 69 Resiko tidak dapat diterima, harus
tindakan pengendalian
D 70– 99 Resiko sangat tidak dapat diterima,
harus tindakan pengendalian segera
E 100- 125 Resiko amat sangat tidak dapat
diterima, harus dilakukan tindakan
pengendalian segera
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Resiko 3 Resiko

Langkah terakhir untuk mendapatkan


profil unit kerja, dilakukan dengan cara:
– Mengumpulkan semua rating Resiko yang
didapatkan (A, B, C, D dan E);
– Jika hanya terdapat rating A, B, dan C
ditetapkan dengan memilih yang terbanyak
yaitu A atau B atau C;
– Jika terdapat rating D dan E, ditetapkan
dengan memilih yang terburuk, yaitu E
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Resiko 3 Resiko

Eliminasi

Substitusi

Rekayasa Teknis

Rekayasa Administratif

Alat Pelindung Diri


Resiko
Pokok Potensi Akibat Kecelakaan dan Peluang Konse Rating
No
Penyakit Akibat Kerja Kendali Skala
Resiko
Kegiatan Bahaya k

1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Persiapan Alat Pestisida Keracunan Akut/kronik Sarung tangan 3 16 48 C
dan Bahan ( K1: 4; K2: 4; K3:
4;K4: 2; K5=2)
Sprayer Cedera/Luka Memar Sepatu Boot 2 5 10 A
Sumber
BAHAYA
Eliminate the Hazard
If not possible then:

Substitute for a lesser hazard

Isolate the hazard from the person

Minimise by engineering measures

Minimise by Administrative means

Last Resort – Personal protective equipment


Elimination
 Mencari penyelesaian masalah pada sumbernya
 Bila hazard dapat disingkirkan dari tempat
kerja, maka:
– Tidak akan terjadi cidera
– Tidak akan terjadi gangguan kesehatan
– Tidak akan terjadi kerusakan property

 Contoh:
– Singkirkan hazard yg dapat menyebabkan orang tersandung
– Buang bahan kimia yang tidak diperlukan
– Eliminasi proses-proses yang berbahaya
Minimising the risk
Substitution
 Apabila tidak memungkinkan mengeleminasi hazard, maka
lakukan substitusi dengan bahan, alat, atau proses yang lebih
kecil hazardnya
 Substitusi bahan kimia berbahaya dengan yang kurang
berbahya
 Apabila substitusi dengan bahan yang lebih aman tidak dapat
diterapkan, kurangi kesempatan untuk kontak
 Rancang ulang peralatan, proses kerja atau tools
 Gunakan bantuan peralatan mekanik untuk meminimalkan
cidera karena manual handling
 Gunakan ventilasi untuk menghilangkan gas/ uap bahan kimia
 Ubahlah ketinggian bangku kerja untuk mengurangi kerja
membungkuk
Isolation

 Lindungipekerja dan masyarakat dari


potensi hazard dengan menjaga jarak
hazard jauh dari orang
 Cara-cara yang dapat dilakukan:
– Secara fisik : berikan pelindung pada hazard
berupa wadah, kontainer dll

– Buat konstruksi bangunan untuk membatasi


pekerja dan masyarakat
Engineering Controls
 Merupakan pendekatan tradisional yang
melibatkan penggunaan peralatan
mekanik
– Contoh: pelindung mesin, mechanical
devices, ventilator, merancang ulang
peralatan
Administrative Controls
 Dapat
meliputi sejumlah pendekatan-
pendekatan:
– Pelatihan, rotasi job
– Pembatasan waktu terpapar hazard
– Pendidikan dan pelatihan bagaimana bekerja
secara aman
– Menetapkan prosedur kerja secara tertulis
– Merancang ulang job
– Menerapkan teknik manual handling yang aman
Personal Protective Equipment (PPE)
 Merupakan cara terakhir bilamana cara-cara lain
untuk meminimumkan resiko telah dilakukan
tetapi masih terdapat hazard tersisa yang
signifikan
 Digunakan bila metode kerja lainnya yang ada
tidak praktis
 Penting untuk menjamin bahwa Alat Pelindung
Diri Perorangan memadai:
 Apakah sudah sesuai standard ?
 Apakah pelatihan pemakaiannya dipersyaratkan?
 Persyaratan pemeliharaannya, siapa yg bertanggung jawab?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai