Anda di halaman 1dari 20

PENILAIAN RESIKO

KELOMPOK 6

Sovia Wally
Stevanus Mangge
Stevanny Rantetondok
Susan Wetipo
Syulul Eka Wahyuningsih
Theresia Barbara Wombon
Theresia Larasati Santoso
Theodor Rumsarwir
Ulfa Safitriani Satta
Vebryanti Riki Mangende
Penilaian Resiko
 Berasal dr Industri Asuransi yg mrpkn satu proses
dlm menentukan & memperluas pertanggungan yg
ditawarkan. Yi berupa cr2 yg digunakan majikan utk
dpt mengelola dgn baik risiko yg dihadapi olh
pekerjanya
 Mjd inti perundang-undangan kshtn keselamatan krj
yg baru yg berhubungan dgn mslh2 yg m’pengaruhi
kshtn, kslamatan, & keamanan org2 yg bkrja.
Regulasi manajemen
 Menempatkan tanggung jawab khusus di pundak
majikan utk :
1. Mengidentfikasi bahaya yg beresiko thd kshtn &
keslmtn krj pekerjanya.
2. Melakukan penilaian resiko yg “sesuai &
mncukupi” thdp bhya yg teridentifikasi.
3. Memutuskan apa yg “sesuai & mencukupi” itu
bdsrkan situasi & kondisi operasinya.
4. Menentukan lingkup penilainan.
5. Lbh memprioritaskan perlindungan thd slrh
angkatan krj ketimbang perorangan.
1. Mempertimbangkan sgla resiko dr
keg.operasional yg dpt m’pengaruhi org yg
bkn pekerja.
2. Mengangkat seorang penilai :
 Untuk melakukan penilaian2
 Yg mpunyai pengetahuan ttg pros2 krj,
perundang-undangn kshtn & kslmtn krj,
standar kshtn & kslmtan krj terbaru utk
industri.
 Memberikan wkt kpd penilai utk
melakukan penilaian slma jam krj.
 M’pekerjakan lima pekerja/lbh, catatlah
kematian hsl penilaian resiko.
Istilah2 dlm penilaian resiko
 Bahaya (hazard) – s’suatu yg b’potensi
menyebbkn kerugian/kelukaan.
 Probabilitas – kemungkinan bhw bhya dpt
m’yebbkn kerusakan atau kerugian/kelukaan.
 Risiko – perpaduan antr probabilitas & tgkt
keparahan kerusakan atau kerugian/kelukaan.
 Berbahaya (danger) – keadaan yg beresiko
 Tingkat risiko (extent of risk) – ukuran jml org
yg mgkn terkena pgaruh & tgkat keparahan
kerusakan atau kerugian/kelukaan.
Sasaran penilaian resiko
 Mengidentifikasikan bhya shg tindakan dpt
di ambil utk menghilangkan, mengurangi,
atau mengendalikannya sblm tjd
kecelakaan yg dpt myebabkn
cedera/kerusakan.
Strategi
 Diperlukan utk mncapai sa2ran & mengefektifkan serta
mnjlnkan penilaian resiko, perlu dilakukan pendekatan yg
sistematis
 Langkah2 pndekatan yg sistematis & logis :
1. Mengidentifikasikan tugas yg akn dinilai
2. Mengidentifikasikan bahaya
3. Mnghilangkn atau mengurangi bahay hingga minimum
4. Mengevaluasi risiko dr bahaya residual
5. Mengembangkn strategi2 pencegahan
6. Menjlnkan pelatihan metode2 kerja yg baru
7. Mengimplementasikan upaya2 pencegahan
8. Memonitor kinerja
9. Melakukan kajian ulang secara berkala & membuat revisi jk
perlu
Pemeringkatan Resiko

 Jika ada sejumlah bahaya residual, perlu


menentukan prioritas untk mengtasinya.
 Diselesaikan berdasarkan pengetahuan
penilaian tentang proses tersebut atau
melalui penentuan nilai numerik utk
setiap bahaya residual.
Faktor Cakupan Nilai

Bahaya Tdk mugkin menyebabkan cedera 1


mnyebabkan cedera ringan 2
mnyebabkan cedera yg mmbutuhkan P3K 3
Dpt mnyebabkan cedera yg mmbutuhkn 4
perawatan medis
Mnybabkn cedera berat 5
Mngancam nyawa, kmgknan korban jiwa 6
Probabilitas Besar kemngkinan tdk trjadi 1
Kmgknan msh jauh 2
Kmgknan msk akal 3
Kmgknan trbuka 4
Sngat mgkin 5
Hampir pasti 6
Keparahan Cedera dpt diabaikan 1
Cdera ringan 2
Cdera serius 3
Cdera berlapis 4
Korban-jiwa tunggal 5
Korban-jiwa berlapis 6
 Peringkat resiko tsb diperoleh dgn
mengalikan seluruh nilai yg diberikan
setiap faktor :

Nilai bahaya x nilai probabilitas x nilai keparahan = peringkat risiko

 Hasilnya memberikan nilai numerik utk


setiap bahaya yg sama halnya dgn
penonjolan resiko tertinggi, mnyediakan
pemeringkatan prioritas
Penilaian resiko pada tahap desain
 Penilaian resiko pd tahap desain memerlukan
pengetahuan dan kerap dilaksanakan oleh tim
multi-disiplin.
 teknik yang dipakai meliputi :
1. Teknik “BAGAIMANA-JIKA”
2. Analisis Keselahan Berjenjang
3. Analisis Pengaruh dan modal kegagalan
 Pertimbangan desain penilaian resiko yang
lebih rinci dicantumkan dalam ‘safety with
machinery’
Perundang-Undangan
 Perundang-undangan yg ada saat ini memiliki ketentuan
penilaian resiko adl :
1. The control of asbestos at work regulations 2002
2. The control of lead at work regulations 2002
3. The control of substances hazardous to health
regulations 2002
4. The managementof health and safety at word
regulations 1999
5. The personal protective equipment at word regulations
2002
6. The manual handling operations regulations 1992
1. The health and safety (display screen
equipment) regulation 1992
2. The provision and use of work equipment
regulation 1998 dalam ketentuannya untuk
menetapkan keselamatan penggunaan ‘so far
as is reasonably practicable’
3. The suplay of machinery (safety) regulation
1992 yang dalam ‘ketentuan keselamatan
dasar’ menghilangkan atau mengurangi resiko
sedapat mungkin.
Sumber-sumber Informasi
Sumber informasi utama yang dipakai adlh
Approved Codes of Practice yg
digabungkan dgn regulasi-regulasi di
atas. Sumber-sumber di bawah ini
berasal dari buku HSE :
COP 2 : kendali penggunaan timbal balik
dlm pekerjaan
L 5 : General COSHHA ACOP, Carcinogens
ACOP & Biological Agents ACOP
L 21 : menejemen kesehatan & keselamatan
dalam pekerjaan
L 22 : pennggunaan perlengkapan kerja secara
aman
L 23 : penggunaan manual
L 24 : kesehatan, keselamatan, & kenyamanan di
tempat kerja
L 25 : perlengkapan pelindung diri dalam
pekerjaan
L 26 : penggunana layar display dlm pekerjaan
L 27 : kendali penggunaan abses dlm pekerjaan
HSG 97 : petunjuk COSHH lengkah demi langkah
IND 163 : 5 langkah penilaian resiko
Teknik Identifikasi bahaya
 Pengidentifikasia bahaya sebelum bahaya
tersebut menyebabkan kecelakaan adalah inti
seluruh kegiatan pencegahan kecelakaan.
 Dengan mengulangi atau menjalankan sejumlah
teknik pengidentifikasian, jmlh bahaya residual
akan dpt dikurangi.
 Temuan pd setiap inpeksi harus dicatat sehingga
dpt dijadikan ucuan ketika memutuskan
tindakan korektif yg diperlukan & u/
membandingkan dgn inpeksi sebelumnya.
Banyak tekni identifikasi yg salah satunya
dapat dipilih sebagai yg mungkin paling efektif
di organisasi tertentu atau yg dapat
menyediakan informasi yg di butuhkan dlm
proses tertentu. Teknik tersebut meliputi :
1. Survei keselamatan kerja
2. Patroli keselamatan kerja
3. Audit keselamatan kerja
4. Pemeriksaan lingkungan
5. Laporan kecelakaan
6. Laporan kecelakaan yg nyaris terjadi
7. Masukan dr para karyawan
Sekian & Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai