Anda di halaman 1dari 11

KEARIFAN LOKAL DALAM

SUATU
KONFLIK SOSIAL
Konflik sosial
Konflik merupakan bagian dari suatu kehidupan di dunia yang kadang tidak dapat dihindari. Konflik
umumnya bersifat negatif karena ada kecenderungan antara pihak- pihak yang terlibat konflik saling
bertentangan dan berusaha untuk saling meniadakan atau melenyapkan, yang bertentangan dianggap
sebagai lawan atau musuh. (Minnery 1985:35)
Macam-macam konflik
Konflik Politik Antargolongan

01
Konflik pribadi
konflik pribadi diawali perasaan tidak
suka terhadap orang lain, yang pada
04 dalam Satu Masyarakat Maupun
antara NegaraNegara yang
Berdaulat
akhirnya melahirkan perasaan benci yang
mendalam

Konflik rasial
02 Konflik rasial umumnya terjadi di suatu
negara yang memiliki keragaman suku
dan ras.
05
Konflik Bersifat Internasional
Konflik internasional biasanya terjadi
karena perbedaan-perbedaan kepentingan
di mana menyangkut kedaulatan negara
yang saling berkonflik

03 Konflik antarkelas sosial


Seseorang yang memiliki kekayaan dan
kekuasaan yang besar menempati posisi
atas, sedangkan orang yang tidak
memiliki kekayaan dan kekuasaan berada
pada posisi bawah
Penyebab konflik

2 4

1 3
Perbedaan Perbedaan Antar
kebudayaaan Perorangan

Perbedaan antar Perbedaan


perorangan kepentingan
Resolusi konflik
1. Tahap de-eskalasi konflik
2. Tahap negoisasi
3. Tahap problem solving approach
4. Tahap peace building
Dampak konflik sosial
Dampak positif konflik social menurut Parsons, et. Al,1994:
• Konflik dapat meningkatkan kohesivitas dan solidaritas anggota kelompok.
• Memunculkan isu, harapan terpendam yang dapat menjadi katalisator perubahan sosial.
• Memperjelas norma dan tujuan kelompok.
• Munculnya pribadi-pribadi atau mental-mental masyarakat yang akan tahan uji dalam menghadai
segala tantangan dan permasalahan yang dihadapi sehingga lebih bisa mendewasakan masyarakat.

Dampak negative konflik social menurut (Parsons et. Al, 1994):


• Retaknya persatuan kelompok
• Perubahan kepribadian individu
• Dominasi pihak yang lebih kuat
• Banyaknya kerugian, baik harta benda, jiwa, maupun mental bangsa
Kearifan lokal

Menurut Moendardjito dalam (Ayatrohaedi 1986:40-44)


mengatakan bahwa unsur budaya daerah potensial sebagai
kearifan lokal adalah:
• Mampu bertahan terhadap budaya luar,
• Memiliki kemampuan mengakomodasi unsur-unsur budaya
luar,
• Mempunyai kemampuan mengintegrasikan unsur budaya luar
ke dalam budaya asli,
• Mempunyai kemampuan mengendalikan,
• Mampu memberi arah pada perkembangan budaya.
Kearifan Lokal untuk Penyelesaian
Konflik Sosial
masyarakat yang hidup bersama dalam tuntunan sebuah tata nilai, akan saling melengkapi aturan-aturan mereka
dengan sejumlah kebijakan lokal yang membudaya. Ke lima ciri kearifan lokal yang dicontohkan olehnya merupakan
kekuatan yang potensial bagi penyelesaian konflik :

• Kearifan Lokal Mampu Bertahan terhadap Budaya Luar; Salah satu keunikan kearifan lokal adalah kekuatannya
untuk berhadapan dengan budaya luar..
• Kearifan Lokal Memiliki Kemampuan Mengakomodasi Unsur-unsur Budaya Luar.
• Kearifan Lokal Mempunyai Kemampuan Mengintegrasikan Unsur Budaya Luar ke dalam Budaya Asli
• Pola yang terbentuk dalam kearifan lokal menunjuk pada nilai kebersamaan, kekeluargaan, kegotong-royongan dan
kemauan untuk menyelesaikan permasalahan dengan jalan musyawarah.
• Kearifan Lokal Mampu Memberi Arah pada Perkembangan Budaya.
Hambatan penerapan kearifan lokal
1. Dinamika pertarungan politik lokal berbasis masyarakat dengan
menggunakan simbol etnisitas tertentu.
2. Menguatnya ‘premanisme’ sebagai alat untuk memperoleh kekuasaan.
3. Pola pemukiman masyarakat yang masih terkotak-kotak berdasarkan
kepentingan dan status sosial ekonomi yang dapat menghambat proses
akulturasi dan asimilasi budaya
4. Terbatasnya sarana transportasi, komunikasi dan informasi antarwilayah
bagi masyarakat
5. Belum optimalnya upaya pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat banyak
6. Struktur kebijakan yang masih tidak berpihak terhadap kepentingan rakyat
7. Pengelolaan sumberdaya alam yang eksploitatif dan tidak memberi ruang
bagi masyarakat banyak.
8. Masih lemahnya kapasitas politisi lokal dalam mengelola konflik
9. Pengangguran dan kemiskinan yang semakin meningkat
10. Masih lemahnya penegakan hukum menangani konflik dan masih lemahnya
kapasitas aparat penegak hukum dalam mengelola konflik
Study kasus

Perang Kearifan Lokal Sunda Dalam Menyelesaikan Konflik


Kepercayaan Masyarakat
REFERENCES
● Rahmatiani, L., Maftuh, B., & Malihah, E. (2020). Kearifan Lokal Sunda dalam
Menyelesaikan Konflik Kepercayaan Masyarakat Desa Cirejag. Jurnal Pendidikan
Politik, Hukum Dan Kewarganegaraan, 10(2).
● Astri, H. (2011). Penyelesaian konflik sosial melalui penguatan kearifan
lokal. Aspirasi: Jurnal Masalah-masalah Sosial, 2(2), 151-162.
● Sormin, S. A., & Siregar, A. P. (2019, August). Dinamika Konflik dan Resolusi
Berbasis Kearifan Lokal Pertambangan Emas di Hutan Batang Toru. In Seminar
Nasional Multi Disiplin Ilmu Universitas Asahan
● Dirdjosisworo, S. (2002). Misteri dibalik kontrak bermasalah. Mandar Maju
● Sukardi. (2016). Penanganan Konflik Sosial Dengan Pendekatan Keadilan Restoratif.
Jurnal Hukum & Pembangunan 46 No. 1 (2016): 70-89
● Rosidi, A. (2016). Integrasi Sosial Umat Beragama dalam Penyelesaian Konflik
Bernuansa Agama di Kecamatan Kepil Wonosobo. Harmoni, 15(3), 20-32.

Anda mungkin juga menyukai