Anda di halaman 1dari 19

TUGAS AKHIR

PENGARUH AKTIVASI ZEOLIT ALAM MENGGUNAKAN HCl DAN


KOH DALAM PEMURNIAN BIOGAS DENGAN SISTEM SATU DAN
DUA TINGKAT

O
L
E
H
MUH SAMSUL ARIFIN
F1C017065

Dosen pembimbing I Hendry Sake Tira, S.T., M.T., Ph.D.


Dosen pembimbing II Yesung Allo Padang, S.T., M.Eng.
VARIABEL
LATAR BELAKANG PENELITIAN
TABUNG
ADSORBEN DAN
RUMUSAN
RANGKAIAN
MASALAH
PENELITIAN
TUJUAN HASIL DAN
PENELITIAN PEMBAHASAN

BATASAN
PENUTUP
MASALAH
Bahan bakar fosil
LATAR
BELAKANG
Rumusan masalah

1. Bagaimanakah pengaruh larutan KOH dan HCl sebagai aktifator zeolit


alam terhadap persentase CH4, CO2, dan H2S dalam biogas?
2. Bagaimakah pengaruh kombinasi antara zeolit alam diaktifasi KOH dan
zeolit alam diaktifasi HCl terhadap kandungan CH 4, CO2, dan H2S dalam
biogas?
3. Bagaimanakah mekanisme penyerapan zeolit alam terhadap CO 2, dan
H2S?
Tujuan penelitian

1. Mengetahui pengaruh larutan HCl dan KOH sebagai aktifator


zeolit alam terhadap kandung hasil CH4, CO2, dan H2S dalam
biogas
2. Mengetahui pengaruh kombinasi antara zeolit alam diatifasi
HCl dan zeolit alam diaktifasi KOH terhadap kandungan CH4,

CO2, dan H2S dalam biogas.


3. Mengetahui mekanisme penyerapan zeolite alam terhadap
CO2, dan H2S
Batasan masalah
1. Penelitian hanya dilakukan pada biogas berbahan limbah kotoran sapi.
2. Perbandingan campuran kotoran sapi dan air yang digunakan adalah 1:1
3. Massa zeolit alam yang digunakan adalah 200 gram
4. Perbandingan massa zeolit tingkat pertama dengan tingkat kedua yang
digunakan adalah 1:1
5. Kecepatan aliran biogas 1 L/menit
6. Perbandingan antara massa zeolit dengan volume larutan kimia adalah
1:1 g/ml
7. Aktifasi secara fisika dilakukan pada suhu 300 oC selama 3 jam
8. Hanya membahas kandungan gas CH4, CO2, dan H2S.
9. Tidak membahas proses pembuatan biogas
Variabel penelitian
Variabel terikat Variabel bebas
a. Pemurnian biogas satu tingkat
1. zeolit alam tanpa aktifasi
 CH4 2. zeolit alam diaktifasi secara kimia (HCl dengan konsentrasi 1 M, 2 M, dan 3 M) dan
fisik (pemanasan selama 3 jam dengan temperatur 300 ­oC.
3. zeolit alam diaktifasi secara kimia (KOH dengan konsentrasi 10%, 15%, dan 20% ) dan
fisik (pemanasan selama 3 jam dengan temperatur 300 ­oC.
 CO2 b. Pemurnian biogas Sistem dua tingkat
Tingkat pertama menggunakan hasil terbaik dari pengujian satu tingkat dengan zeolit alam
diaktifasi secara fisik dan kimia menggunakan larutan KOH sedangkan Tingkat kedua
menggunakan hasil terbaik dari pengujian satu tingkat dengan zeolit alam diaktifasi secara
 H2S fisik dan kimia menggunakan larutan HCl
Tabung adsorben dan rangkaian
penelitian

Tabung adsorben Rangkaian peralatan pengujian

Valve
Zeolit alam Tandon biogas sebelum
pemurnian
diaktifasi KOH
Vacum pump

Sekat Gas analyzer

valve
Tabung
adsorben
 

Zeolit alam
diaktifasi HCl
Digester Tandon biogas hasil
pemurnian
HASIL DAN
PEMBAHASAN
ZEOLIT ALAM TANPA DIAKTIFASI

Pada detik ke 40 menunjukkan nilai tertinggi persentase


CH4 yakni 84,31 % kemudian perlahan menurun,
sedangkan untuk CO2 pada detik awal menurun kemudian
perlahan naik dan pada detik akhir pada konsentrasi
17,05%. Untuk kandungan H2S dapat ditahan pada 0 ppm
hanya pada detik awal, setelah itu mengalami peningkatan
menuju ke kondisi awal biogas.Peningkatan kualitas
biogas menggunakan adsorben zeolit alam tanpa perlakuan
hanya dapat menaikkan kandungan CH4 hingga konsentrasi
84,31 %, hasil tersebut belum maksimal dikarena dalam
zeolit masih terdapat kandungan air dan kation-kation
pengotor dalam pori-pori zeolit yang menyebabkan
kemampuan untuk menyerap CO2 dan H2S tidak dapat
dilakukan secara maksimal (Čejka, dkk., 2017).
HASIL DAN
PEMBAHASAN
KOH 10 % KOH 15 % KOH 20 %

• Dari hasil penelitian didaptkan semakin tinggi konsentrasi KOH yang digunakan persentasi CH 4 semakin
meningkat. Hal ini terjadi karena semakin tinggi konsentrasi KOH yang digunakan maka akan semakin banyak
senyawa pengotor yang keluar dari zeolite sehingga pori-pori zeolite semakin terbuka.
• Pengurangan kadar silika akibat reaksi antara senyawa basa (KOH) dengan silika membentuk senyawa silikat menyebabkan
pengurangan kadar silika (4+) yang kemudian digantikan oleh senyawa aluminia (3+) sehingga membuat permukaan zeolit
menjadi lebih negatif (Wang, dkk., 2012). Zeolit yang bersifat lebih negatif akan membuat penyerapan senyawa CO 2 dan H2S
semakin maksimal ( Ngapa, 2017).
• Bersifat hidrofilik
• Afinitas terhadap senyawa polar meningkat
HASIL DAN PEMBAHASAN

Adasorpsi zeolite alam diaktifasi KOH Adsorpsi (%) = (Y1-Y2 )x 100%

Y1
Pada gambar tersebut terlihat bahwa hasil terbaik didapatkan
pada pemurnian biogas dengan aktifasi KOH 20%. Hal tersebut
dapat diketahui dengan melihat penurunan kemampuan adsorpsi
dari waktu ke waktu pada grafik. Pada detik ke-300 kemampuan
adsorpsi dengan menggunakan zeolit diaktifasi KOH 20, 15 dan
10 % berturut turut adalah 70,92%, 69,34% dan 68,76.

• Penyerapan CO2 pada biogas menggunakan zeolit alam


terjadi karena polaritas yang dimiliki oleh senyawa CO 2­
dimana atom O2 memiliki muatan negatif sehingga cenderung
mendonorkan elektronya ke kation pada permukaan zeolit
yang bermuatan positif seperti Li+, Na+, K+, Ca2+, Sr2+, Ba2+,
Cu2+, Zn2+, dan Mg2+
• pertukaran kation antara larutan aktifasi dengan zeolit
HASIL DAN PEMBAHASAN
HCl 1 M HCl 2 M HCl 3 M

Pada pemurnian menggunakan zeolit alam diaktifasi HCl 1 M konsentrasi maksimal CH 4 yng diperoleh adalah
85,54 %, zeolit alam diaktifasi HCl 2 M sebesar 86,73 % dan zeolit alam diaktifasi HCl 3 M adalah 87,15 %.

Aktifasi kimia menggunakan HCl akan mengakibatkan gugurnya gugus Al dalam kerangka zeolit.
bersifat hidrofobik
berkurangnya afinitas terhadap senyawa polar
HASIL DAN PEMBAHASAN

Adasorpsi zeolite alam diaktifasi HCl


Pada gambar tersebut terlihat bahwa pada detik awal
kemampuan adsorpsi CO2 terbaik didapatkan pada
zeolit alam diaktifasi HCl 3 M diikuti 1 M dan 2 M.
namun pada detik ke 30 hingga ke 300 kemampuan
adsorpsi zeolite alam diaktifasi 2 M lebih baik
dibandingkan dengan zeolite alam diaktifasi 1 M

Aktifasi menggunakan HCl juga berpengaruh pada


gugurnya garam-garam mineral seperti Ca2+ , K+ ,
Mg2+ dan Na+ sehingga memperluas permukaan zeolit
(Zilfa, dkk., 2020).
HASIL DAN PEMBAHASANPemurnian dua tingkat zeolite alam diaktifasi KOH 20% dan zeolite
alam diaktifasi HCl 3 M
Dari gambar diatas bahwa konsentrasi CH4 tertinggi didapatkan
pada detik ke-40 dengan konsentrasi CH4 sebesar 89,21 %,

Kemampuan adsorpsi CO2 dapat dilihat pada gambar adsorpsi


CO2. Dalam gambar tersebut terlihat bahwa kemampuan
adsorpsi awal CO2 sebesar 95,68 % kemudian menurun secara
perlahan hingga pada detik ke 300 dengan konsentrasi
69,99%.

• Adsorben pada tingkat ke dua menggunakan zeolite alm


doaktifasi HCl 3 M
• zeolit juga memiliki kemampuan untuk menyerap CH 4 dalam
jumlah yang sedikit (Sugiarto, dkk., 2013).
• CH4 yang merupkan senyawa non polar akan lebih banyak
diserap oleh zeolit yang diaktifasi HCl dibandingkan KOH
Dari grafik tersebut terlihat bahwa
pemurnian menggunakan zeolit alam
diaktifasi KOH 20 % memiliki nilai rasio
CH4/CO2 terbesar disetiap detiknya. Hal ini
disebabkan karena kemampuan adsorpsi
CO2 terbaik dilakukan oleh zeolit alam
diaktifasi KOH 20% sehingga CH4
meningkat seiring dengan turunnya
konsentrasi CO2 dalam biogas (Dienullah,
dkk., 2017).
Zeolit alam tanpa diaktifasi Zeolit alam diaktifasi KOH 20%
7200 5600

6400 4800

SiKa
SiKa
5600
4000

FeLa OKa
4800

OaKa
3200

FeLl FeL
4000

Counts

FeKesc
Counts

CaKa
AlKa
AlKa
FeLl
3200 2400

CaKa

KKa
MgKa

CaKb
MgKa

FeKesc
2400

KKa KKb
1600

FeKa
KKb
NaKa
CKa

FeKb
NaKa
1600

FeKa
CaKb

FeKb
CKa
800
800
0
0
0.00 3.00 6.00 9.00 12.00 15.00 18.00 21.00
0.00 3.00 6.00 9.00 12.00 15.00 18.00 21.00
keV
keV
ZAF Method Standardless Quantitative Analysis(Oxide) ZAF Method Standardless Quantitative Analysis(Oxide)
Fitting Coefficient : 0.0379 Fitting Coefficient : 0.0344
Total Oxide : 24.0 Total Oxide : 24.0
Element (keV) Mass% Sigma Mol% Compound Mass% Cation K Element (keV) Mass% Sigma Mol% Compound Mass% Cation K
C K 0.277 11.19 0.31 40.34 C 11.19 0.00 3.3090 C K 0.277 14.98 0.33 49.37 C 14.98 0.00 5.0323
O 43.56 O 38.17
Na K 1.041 1.21 0.07 1.14 Na2O 1.63 0.46 2.2575 Na K 1.041 0.48 0.05 0.41 Na2O 0.64 0.21 0.7912
Mg K 1.253 0.32 0.05 0.56 MgO 0.52 0.11 0.5196 Mg K 1.253 0.51 0.06 0.83 MgO 0.84 0.21 0.7573
Al K 1.486 6.72 0.18 5.39 Al2O3 12.69 2.19 13.2241 Al K 1.486 6.13 0.18 4.50 Al2O3 11.58 2.29 10.9443
Si K 1.739 30.76 0.43 47.41 SiO2 65.81 9.66 65.4688 Si K 1.739 24.72 0.39 34.85 SiO2 52.88 8.85 48.5204
K K 3.312 1.41 0.06 0.78 K2O 1.69 0.32 3.3460 K K 3.312 7.43 0.13 3.76 K2O 8.95 1.91 16.8216
Ca K 3.690 2.05 0.08 2.22 CaO 2.87 0.45 5.1461 Ca K 3.690 3.20 0.10 3.16 CaO 4.48 0.80 7.3344
Fe K 6.398 2.79 0.13 2.16 FeO 3.58 0.44 6.7288 Fe K 6.398 4.39 0.16 3.11 FeO 5.64 0.79 9.7984
Total 100.00 100.00 100.00 13.64 Total 100.00 100.00 100.00 15.06

Zeolit alam diaktifasi HCl 3 M


7200
ZAF Method Standardless Quantitative Analysis(Oxide)
6400 Fitting Coefficient : 0.0427
SiKa

5600 Total Oxide : 24.0


OKa

Element (keV) Mass% Sigma Mol% Compound Mass% Cation K


4800 C K 0.277 15.53 0.08 49.68 C 15.53 0.00 4.8214
FeLl FeLa

4000 O 41.80
Counts

Na K 1.041 0.73 0.04 0.61 Na2O 0.99 0.29 1.4488


AlKa

3200
CaKb

Mg K 1.253 0.26 0.03 0.41 MgO 0.43 0.10 0.4509


KKb CaKa KKa
NaKa MgKa

2400 Al K 1.486 6.71 0.09 4.78 Al2O3 12.69 2.29 13.9326


ClKa ClKb

Si K 1.739 29.89 0.21 40.91 SiO2 63.95 9.78 66.6429


FeKesc

1600 Cl K 2.621 0.35 0.02 0.38 Cl 0.35 0.00 0.8732


FeKa
FeKb
CKa

800 K K 3.312 1.53 0.03 0.75 K2O 1.84 0.36 3.7648


Ca K 3.690 1.02 0.04 0.98 CaO 1.43 0.23 2.6525
0 Fe K 6.398 2.17 0.05 1.49 FeO 2.79 0.36 5.4129
0.00 3.00 6.00 9.00 12.00 15.00 18.00 21.00 Total 100.00 100.00 100.00 13.41
DISTRIBUSI DIAMETER PORI
Zeolit alam tanpa diaktifasi Zeolit alam diaktifasi KOH 20% Zeolit alam diaktifasi HCl 3 M

Terlihat bahwa zeolit alam diaktifasi HCl 3M memiliki ukuran pori yang hampir seragam yaitu dikisaran 5000-15000 µm dengan rata-rata
ukuran pori yaitu 10425,01637±101,0086 µm . sedangkan zeolit alam diaktifasi KOH 20 % mengalami peningkatan pada ukuran pori 0-5000
µm dan ukuran pori dominan yaitu di rentang 5000-1000 µm dengan rata-rata ukuran pori sebesar 9399,00925±1015,52551 µm. pada zeolit
alam tanpa diaktifasi ukuran pori berkisar di 5000-2000 dengan rata-rata ukuran pori 12307,00663±2585,585 µm.lebih seragamnya ukuran pori
zeolit pada zeolit diaktifasi HCl 3 M disebabkan banyaknya garam-garam mineral yang gugur seperti Fe 3+, Mg2+ , dan Ca2+. dari permukaan
zeolit
Porositas Zeolit alam diaktifasi KOH 20%
Zeolit alam tanpa diaktifasi Paramete satua
Paramete satua r Nilai n
r Nilai n H Max 60000,00 µm
H Max 65200,00 µm H Min 0,00 µm
H Min 0,00 µm X 2559,00 µm
X 2559,00 µm Y 1741,00 µm
Y 1744,00 µm V Total 267313140000,00 µm3
µm3 V Solid 78059849382,50 µm3
V Total 290980819200,00
V Integral 78059849382,50 µm3
V Solid 92300562284,75 µm3
V Pori 189253290617,50 µm3
V Integral 92300562284,75 µm3
Porositas 0,71  
V Pori 198680256915,25 µm3
Prosentas %
Porositas 0,68  
e 71,00
Prosentas %
e 68,28

Zeolit alam diaktifasi HCl 3 M


Paramete Satuan
r Nilai Terlihat bahwa zeolit diaktifasi menggunakan HCl 3 M
H Max
H Min
65600,00
0,00
µm
µm
memiliki porositas yang paling besar dibandingkan dengan
X 2559,00 µm zeolit alam diaktifasi KOH 20% dan zeolit alam tanpa diaktifasi
Y 1727,00 µm
289912180800,0 µm yaitu berturut-turut 74%, 71% dan 68%. Namun jika dilihat
3

V Total 0
V Solid 75343444642,25 µm kemampuan adsoprsi zeolit, zeolit yang diaktifasi KOH 20%
3

V µm
memiliki kemampuan adsorpsi yang lebih baik dibandaingkan
3

Integral 75343444642,25

V Pori
214568736157,7
5
µm
dengan HCl 3 M. Hal ini terjadi karena kemampuan adsorpsi
3

Porositas
Prosentas
0,74
%
 
tidak hanya dipengaruhi oleh porositas melainkan banyak factor
e 74,00 lainnya seperti rasio SI/Al, geometri zeolit, dan bentuk pori
zeolit
PENUTUP
Kesimpulan
1. Larutan KOH dan HCl berpengaruh terhadap peningkatan kualitas CH 4 dan penurunan kadar CO2 dan H2S dalam
biogas. Hasil pemurnian terbaik pada aktifasi menggunakan KOH didapatkan pada aktifasi dengan konsentrasi KOH
berturut-turut adalah 20% (CH4=99,35%), 15% (CH4=91,82%),dan 10% (CH4=88,80%), sedangkan untuk aktifasi

menggunakan HCl adalah 3 M (CH4=87,15%), 2M (CH4=86,73%), dan 1 M (CH4=85,54%).


2. Pengaruh kombinasi zeolit alam diaktifasi KOH 20% dan zeolit alam diaktifasi HCl 3 M meningkatkan hasil
pemurnian lebih baik (CH4=89,21%) dibandingkan dengan ketika aktifasi dengan HCl 3M (CH 4=85,54%). namun

masih lebih rendah jika dibandingkan dengan hanya menggunakan zeolit alam diaktifasi KOH 20% (CH 4=99,35%)

3. Mekanisme penyerapa zeolit alam terhadap gas CO2 dan H2S yaitu gas tersebut akan mengalir melalui pori-pori yang
dimiliki oleh zeolit alam dimana dalam permukaan pori-pori tersebut terdapat kation-kation yang dapat bereaksi
dengan gas CO2 dan H2S sehingga senyawa tersebut menempel dalam permukaan pori-pori zeolit.
4. Hasil SEM-EDX menunjukkan bahwa dengan aktifasi menggunakan KOH 20% akan menyebabkan berkurangnya
kandungan siliki dan semakin bertambahnya kation-kation seperti Na +, Mg2+,Ca2+, Fe2+, dan K+, permukaan pori
semakin bersih dan lebih bersifat porous (71%) dibandingkan kondisi tanpa pemurnian (68%). Sedangkan aktifasi
menggunakan HCl 3 M mengakibatkan berkurangnya kation-kation seperti Na +, Mg2+,Ca2+, Fe2+, dan K+, permukaan
zeolite menjadi lebih bersih, ukuran pori lebih seragam dan lebih bersifat porous (74%) dibandingkan dengan aktifasi
menggunakan KOH 20%

Anda mungkin juga menyukai