Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ORGANIK 2

PEMBUATAN BENZIL ALKOHOL DAN KALIUM BENZOAT

Disusun Oleh :

Naufa Yusuf Fadhillah

062118048

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PAKUAN

BOGOR

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan percobaan


Tujuan percobaan kali ini yaitu, dapat memahami hal-hal sebagai
berikut:
- Teknik laboratorium dan susunan alat-alat yang bertalian dengan pembuatan
senyawa organik
- Azas-azas reaksi cannizaro

1.2 Dasar Teori


Suatu aldehid yang tidak mempunyai atom Hα, seperti benzaldehid
dan formaldehid, jika dipanaskan dalam suasana basa kuat akan teroksidasi dan
tereduksi secara simultan menghasilkan alkohol dan garam karboksilat (modul,
kimia organic 2, 2020)
Benzil alkohol merupakan cairan tak bewarna dan berbau dengan berat
molekul seberat 108,14 g/mol. Massa jenis dari benzil alkohol adalah 1,04 g/cm 3,
benzil alkohol ini memiliki titik didih 205,3°C dan titik leleh -15,2°C, benzil
alkohol larut dalam dietil eter, etanol dan aseton. Benzil alkohol larut sebagian
dalam air dingin (Anonim, 2014)
Benzaldehida mempunyai nama lain Aldehida benzoate. Senyawa
benzaldehida berupa cairan tidak berwarna, mempunyai titik didih 179ºC,dan titik
leleh -56,5 ºC. Benzaldehida sedikit larut dalam H2O, tetapi lebih terlarut dalam
alkohol maupun eter (Budavari, 1996)
Aldehida aromatik dan alifatik yang tidak mempunyai hydrogen α
dapat mengalami oksidasi dan reduksi jika direaksikan dengan NaOH atau basa
kuat lainnya. Satu molekul aldehida teroksidasi menjadi asam dan yang lainnya
tereduksi menjadi alkohol primer. Reaksi ini dikenal sebagai reaksi Canizzaro.
Reaksi Canizzaro melibatkan peralihan hidrida dari molekul aldehida yang tidak
memiliki hidrogen α misalnya HCHO, R3CCHO, ArCHO ke molekul kedua,
yaitu baik aldehida yang sama (disproporsionasi) maupun terkadang ke molekul
aldehidalain (Canizzaro silang) (March, 2001)
BAB II
ALAT DAN BAHAN
2.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan :
- KOH - Labu alas bulat
- Benzaldehid - Kondensor
- Eter - Corong pisah
- Es batu
BAB III
METODE KERJA

12,5 gr KOH pellet dalam 60ml aqua DM dalam labu bundar 250ml
dilarutkanm lalu dinginkan, lalu ditambahkan 21,1 gr benzaldehid murni yang
baru didestilasi. Pasang kondensor lalu campuran direfluk selama 1 jam dengan
penangas air, lalu dinginkan lalu ditambahkan aqua DM 70ml hingga endapan
kalium benzoate tepat larut.
Cairan dipindah kecorong pisah, labu dibilas dengan 20ml eter, lalu
eter dimasukan kecorong pemisah. Dikocok,lalu pisahkan lapisan air yang paling
bawah, elstraksi eter kembali, lalu digabungkan, cuci dengan air keringkan
dengan MgSO4 anhidrat. Dikeluarkan pelarut eter dengan cara destilasi Claisen
dan didinginkan dengan air es. Diubah kondensor air menjadi kondensor udara
kemudian dilakukan destilasi terhadap residu dengan penangan udara.
Dikumpulkan fraksi didih 204-207°C, larutkan air + 30 ml air kurang lebih 50
gram es kasar dan diaduk. Endapan disaring dengan pengisapan, cuci dengan
sedikit air panas dengan volume 100-150 mL. ditimbang hasilnya dan tentukan
titik lelehnya.
BAB IV
DATA PENGAMATAN
4.1 Data Pengamatan
1. Hasil pengamatan refluk :
a. Sebelum refluk : larutan bewarna kuning keruh
b. Sesudah refluk : larutan bewarna kuning kecoklatan dan terdapat
minyak dilapisan atas
2. Hasil pengamatan ekstraksi dengan eter :
a. Bawah : terdapat lapisan air bewarna kuning
b. Atas : terdapat lapisan eter yang bewarna kuning keruh
3. Data bobot penimbangan KOH
a. Bobot kaca arloji kosong : 22,3660 gram
b. Bobot kaca arloji + sampel : 28,6367 gram
c. Bobot sampel : (bobot arloji kosong) – (bobot arloji + isi) – 6,4707
gram
4. Volume akhir eter : 12,5 mL

4.2 Pembahasan

Pada percobaan kali ini yaitu pembuatan benzil alkohol dan kalium
benzoat, pembuatan benzil alkohol dan kalium benzoat dilakukan dengan
mencampur KOH yang sudah dibuat dengan benzaldehid sebanyak 10,1 ml,
dihasilkan 2 fase yaitu fase air dan fase minyak, fase air bewarna kuning keruh
dan fase minyak bewarna kuning jernih, terjadi 2 fase karena air merupakan
senyawa polar dan benzaldehid merupakan senyawa non polar,

Lalu larutan direfluk selama 30 menit, dilakukan refluk untuk


mempercepat reaksi dimana yang tadinya 2 fase akan menjadi 1 fase dan
dihasilkan warna coklat kekuningan dalam suasana basa, yang menyebabkan
asam karboksilat yang terbentuk langsung bereaksi dengan KOH lalu
membentuk garam kalium benzoat.

Setelah di refluk lalu ditambahkan eter 20 ml, lalu didinginkan


diwadah berisi air, pengamatan yang dilakukan pada saat pendinginan larutan
tidak terbentuk endapan, lalu larutan terbentuk 2 fase, fase air dan fase eter,
kemudian fase eter dipisahkan menggunakan pipet volumetric dilakukan
diruang asam. Volume akhir eter adalah 12,5 ml, lalu selanjutnya destilasi
dengan MgSO4 tetapu karena alat laboratorium belum memadai maka
percobaan kali ini hanya sampai pemisahan eter dari air.

Adapun reaksi-reaksi:

O- O H
H

C H C C + H C

OH O OH O-

O H

C + C OH
-
OK
H
kalium benzoat benzil alkohol
O O-

-
C + OH C H

H
OH

BAB V
KESIMPULAN

Pada percobaan kali ini dapat disimpulkan, reaksi cannizzaro dapat mensintesis benzil
alkohol dan kalium benzoate, prinsip refluk pada percobaan kali ini agar
mempercepat mendidihnya larutan membentuk 2 fase pada fase air dan minyak
karena memiliki kepolaran yang berbeda, fase air merupakan senyawa polar dan fase
minyak merupakan senyawa non polar.

DAFTAR PUSTAKA

Ridwan, 1990. Kimia Organik Edisi I. Jakarta: Binarupa Aksara


March, M.B. Smith. (2001). March’s Advanced Organic Chemistry:
Reactions
Mechanisms, and Structure (Fifth ed.). New York, Weinheim,
Singapore
and Toronto : AWiley - Interscience Publication.

Fessenden 1982, Kimia Organik 1, Jakarta : Erlangga

Petrucci, Ralph H, 1999, Kimia Dasar II, Jakarta : Erlangga


LAMPIRAN

Tugas

1. Bagaimana teknik ekstraksi yang benar?


Jawab : pertama zat yang akan diekstraksi dalam air kemudian
dimasukan kedalam corong pemisah dan di timbang dengan pelarut
pengekstraksi, corong pemisah dikocok sesekali dibuang gasnya
dengan membuka kran penutup corong lalu akan terbentuk dua lapisan
atau dua fasa.
2. Apa yang dimaksud dengan reaksi Cannizaro?
Jawab: sebuah reaksi kimia yang melibatkan disproporsionasi aldehida
tanpa hydrogen pada posisi alfa yang diinduksi oleh basa
3. Peralatan apa saja yang digunakan pada percobaan kali ini?
Jawab: kondensor, labu alas bulat, porong pemisah, pipet gondok,
bulp, pipet tetes, botol semprot dan penangas air.
4. Bagaimana menentukan titik leleh?
Jawab : masukan sampel padat kedalam pipa kapiler hingga mencapai
panjang sekitar 0,5 cm. usahan sampel mencapai bagian bawah, pipa
kapiler masuk kedalam alat penentu titik leleh. Pastikan padat dalam
pipa teramati lewat kaca pembesar. Nyalakan alat dan mulai
mengamati kenaikan suhu lewat thermometer. Catat suhu jika padatan
mulai meleleh dan catat suhu sekali lagi saat seluruh padatan meleleh

Foto:

Anda mungkin juga menyukai