OBAT-OBATAN
DIRUANG ICU DAN
TERAPI DIET PADA
KASUS KRITIS
KELOMPOK 1
UMMI SALAMAH ( 1914301017 )
NAILAH GIFIRIA APCHANTIKA ( 1914301034 )
ISMA YUNITA SARI ( 1914301044 ) STR
BELA ARYANTO HASIBUAN ( 1914301047 ) TK3
DIAN ANIS SANI ( 1914301049 )
REG1
FARMAKOLOGI ATAU OBAT-OBATAN DIRUANG ICU
Inotropik / inotropes, adalah obat yang mengubah tekanan kontraksi otot jantung (detak
jantung).
d) Milrinon,
Mekanisme kerjanya 20 kali lebih paten disbanding amrinon. Kerjanya sama. Indikasinya mirip
amrinon, sedangkan efek takdiinginkannya efek samping sangat sedikit. Pernah dilaporkan sakit
kepala dan pemburukan angina.
FARMAKOLOGI ATAU OBAT-OBATAN DIRUANG ICU
2. OBAT PELUMPUH OTOT
Obat pelumpuh otot adalah obat yang dapat digunakan selama intubasi dan pembedahan
untuk memudahkan pelaksanaan anestesi dan memfasilitas intubasi.
Interaksiobat
1. Kolinesteraseinhibitor
memperpanjang fase I block pelumpuh otot depolarisasi dengan 2 mekanisme yaitu
dengan menghambat kolinesterase, maka jumlah asetilkolin akan semakin banyak,
maka depolarisasi akan meningkatkan depolarisasi. Selain itu, ia juga akan menghambat
pseudokolinesterase.
2. Pelumpuh ototnondepolarisasi
Secara umum, dosis kecil dari pelumpuh otot nondepolarisasi merupakan antagonis dari
fase I bock pelumpuh otot depolarisasi, karena ia menduduki reseptor asetilkolin
sehingga depolarisasi oleh suksinilkolin sebagian dicegah.
Obat Pelumpuh Ototnondepolarisas
Pavulon
Mulai kerja pada menit kedua- ketiga untuk selama 30-40 menit.
Memiliki efek akumulasi pada pemberian berulang sehingga dosis
rumatan harus dikurangi dan selamg waktu diperpanjang.
Atracurium
Keunggulannya adalah metabolisme terjadi di dalam darah,
tidak bergantung pada fungsi hati dan ginjal, tidak
mempunyai efek akumulasi pada pemberian berulang.
Rekuronium
Keuntungannya adalah tidak mengganggu fungsi ginjal,
sedangkan kerugiannya adalah terjadi gangguan fungsi hati dan
efek kerja yang lebih lama
FARMAKOLOGI ATAU OBAT-OBATAN DIRUANG ICU
3. ANALGETIK
Analgesia dapat diberikan melalui beberapa rute seperti Enteral / oral, parenteral (intra-muskular atau
intravena), transdermal / trans-mukosa, neuraaksial (intrathecal/ epidural), intra-arterial dan regiona.
Analgesik non-opioid lain yang umum digunakan meliputi: parasetamol, NSAID (obat antiinflamasi non
steroid), Ketamine, clonidine dan dexmeditomidine. Obat analgetik seperti iboprofen dan paracetamol
mampu mengurangi aktivitas nyeri,
FARMAKOLOGI ATAU OBAT-OBATAN DIRUANG ICU
4. SEDASI
Prosedural sedasi adalah suatu teknik memasukkan obat-obatan sedatif, atau disosiatif, dengan atau
tanpa analgesik, untuk menginduksi suatu keadaan di mana tubuh pasien akan mentoleransi prosedur
medis yang invasif, yang biasanya tidak menyenangkan, seperti rasa nyeri, sementara tetap
mempertahankan fungsi kardiorespiratori.
2) Propofol
Propofol adalah salah satu obat sedasi intravena yang paling umum digunakan di semua ICU.
3) Ketamin
Ketamin adalah agen yang unik karena dapat memberikan efek sedasi dan analgesia. Ketamin
memiliki onset kerja yang cepat (30 detik) dan cocok untuk sedasi prosedural di ICU, terutama pada
pasien dengan penyakit saluran napas reaktif dan mereka dengan fungsi jantung yang menurun.
FARMAKOLOGI ATAU OBAT-OBATAN DIRUANG ICU
5. OBAT EMERGENCY
berikut ini adalah jenis-jenis obat yang digunakan untuk resusitasi jantung paru dalam keadaan emergency yang
sering digunakan di lingkungan rumah sakit :
c) Lidocain (lignocain,xylocain)
indikasi : untuk mengurangi gangguan irama antara lain VF/VT (ventrikel fibrilasi/ventrikel takikardi), PVC yang
multipel, multifokal, salvo R on T
d) Sulfat Atropin
digunakan pada bradikardia (denyut nadi < 60x/menit) bertujuan untuk memperbaiki tonus vagal dan
memperbaiki sistem konduksi atrioventrikuler
e) Ephedrin simpatomimetik
menyebabkan pelepasan nor adrenalin dan menstimulasi alfa dan beta adenoreseptor
FARMAKOLOGI ATAU OBAT-OBATAN DIRUANG ICU
6. OBAT ANTI ANGINA
Angina adalah kondisi jantung yang biasanya dinyatakan sebagai nyeri dada dan lebih dari gejala kondisi
dari penyakit itu sendiri. Nyeri di dada disebabkan ketika suplai darah ke otot-otot jantung menurun
dari jumlah yang diperlukan
a) Antiangina golonganBeta-blocker
Obat ini mempengaruhi efek hormon epinephrine dan norepinephrine pada jantung dan organ
lainnya.Beta blocker mengurangi denyut jantung pada saat istirahat.
Aritmia atau disritmia adalah perubahan pada frekuensi dan irama jantung yang disebabkan oleh
konduksi elektrolit abnormal atau otomatis (Doenges, 1999). Aritmia timbul akibat perubahan
elektrofisiologi sel-sel miokardium.
Pengelompokan kerja obat anti aritmia yang paling banyak di gunakan secara luas dibagi menjadi
beberapa golongan yaitu :
Golongan 1A Golongan 1B Golongan 1C
Prokainamid Lidokain Flekainid
Dengan memblokade kanal natrium, memperlambat Untuk menekan takikardia ventrikel Di gunakan untuk pasien yang memiliki aritmia
upstroke potensial aksi, memperlambat hantaran dan dan mencegah vibrilasi ventrikel supraventrikel tetapi jantungnya normal
memper panjang durasi QRS dan EKG. setelah kardioversi pada keadaan
iskemia akut
Kuinidin Propafenon
Digunakan untuk mempertahankan irama sinus normal Untuk meblokade kanal natrium
pada pasien yang menderita flutter/fibrialis
Morisizin
Disopiramid Obat antiaritmia derifat fenotoazine yang di gunakan
Obat yang memperlambat hantaran atreoventrikular untuk pengobatan aritmia ventrikel.
harus diberikan bersama dengan disopiramid pada
pengobatan flutter atau fibrilasi atrium .
FARMAKOLOGI ATAU OBAT-OBATAN DIRUANG ICU
2) Antikoagulan oral
Antikoagulan oral berguna untuk pencegahan dan pengobatan tromboemboli
FARMAKOLOGI ATAU OBAT-OBATAN DIRUANG ICU
2) Dipiridamol
Obat ini juga banyak digunakan bersama aspirin pada pasien untuk mencegah struk efek samping yang
paling sering yaitu sakit kepala biasanya jarang menimbulkan masalah dngan dosis yang di gunakan
sbagai anti trombotik. Efek samping lain adalah pusing,,dan gangguan saluran cerna.
3) Tiklopidin
Tiklopidin digunakan untuk penceghan kejadian vascular pda pasien stroke. Efek samping yang paling
sering mual,muntah dan diare
TERAPI DIET PADA KASUS KRITIS
Terapi diet atau tatalaksana nutrisi bertujuan mencegah terjadinya malnutrisi, mempertahankan asupan energi
dan nutrien yang adekuat akibat terjadinya disfagia, penurunan kesadaran dan depresi dapat mempersulit asupan
nutrisi pasien.
Pemantauan status hidrasi sangat penting untuk mempertahankannya tetap dalam kondisi yang seimbang.
Perlu diperhatikan dalam tatalaksana nutrisi yang diberikan, Asupan natrium perlu dibatasi untuk mengontrol
tekanan darah, mengurangi asupan lemak jenuh dan menjaga status gizi tetap normal.
Hindari makanan tinggi gula, tinggi garam,makanan instan tinggi natrium,minuman beralkohol
Makanan yang Dianjurkan :
- Bahan makanan yang mengandung lemak tak jenuh : minyak yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (minyak
kacang
tanah, minyak sawit, minyak jagung, minyak kedelai, margarine).
- Sumber hidrat arang : nasi, nasi tim, nunur, roti, gandum, makaroni, pasta, kentang, ubi, havermout, sereal.
- Sumber protein : tempe, tahu, oncom, kacang-kacangan, daging tak berlemak, ayam tanpa kulit, ikan.
- Sayuran yang tidak menimbulkan gas : bayam, buncis, labu kuning, labu siam, wortel, tauge, tomat, kacang
panjang.
- Makanan yang tidak berlemak dan menggunakan santan
- Makanan yang ditumis lebih dianjurkan daripada digoreng.
SEKIAN
TERIMAKASI
H