KEPERAWATA
N
Marwanti, S.Kep.,Ns.,M.Kep
DIII KEPERAWATAN
KOMPETENSI UMUM
Florence Nightingale dilahirkan dalam keluarga yang kaya dan cerdas, ia merasa terpanggil
untuk membantu sesama manusia dan meningkatkan kesejahteraannya. Ia memutuskan
untuk menjadi seorang perawat walaupun mendapat pertentangan dari keluarga karena
dianggap melanggar aturan dan kebiasaan sebagai keluarga bangsawan Inggris.
Berkat kegigihan dan kontribusinya dalam bidang perawatan terutama pada saat-saat
terjadi perang salib di Semenanjung Krimea, membuatnya dianugrahi gelar “Lady with the
lamp”.
2. Lilian Wald (1867 – 1940 )
Lilian dan dan Mary Brewster merupakan orang pertama yang memberikan layanan keperawatan
yang terlatih bagi kaum miskin di daerah kumuh New York, mereka berdua memberikan layanan
keperawatan, layanan sosial, mengadakan kegiatan pendidikan dan budaya, mendirikan sekolah
keperawatan sebagai tambahan keperawatan kunjungan rumah.
Negara Indonesia masih di jajah oleh bangsa Inggris, Belanda dan Jepang.
Penjajahan Belanda khususnya pada zaman VOC (1602- 1799)
Penjajahan Belanda I, didirikan rumah sakit (Binnen Hospital) yang terletak di Jakarta
pada tahun 1799. Tenaga perawatnya diambil dari penduduk pribumi yang berperan
sebagai penjaga orang sakit.
Penjajahan Inggris, pada masa ini upaya perbaikan di bidang kesehatan dan
keperawatan mulai berkembang cukup baik yang dipelopori oleh Rafless mereka
memperhatikan kesehatan rakyat dengan moto kesehatan adalah milik manusia
pada saat itu pula telah diadakan berbagai usaha dalam memelihara kesehatan
diantaranya usaha pengadaan pencacaran secara umum, membenahi cara perawatan
pasien dangan gangguan jiwa dan memperhatikan kesehatan pada para tawanan.
Penjajahan Belanda II (1816 – 1942)
Beberapa Rumah Sakit dibangun khususnya di Jakarta yaitu pada tahun 1819,
didirikan Rumah Sakit Stadsverband kemudian pada tahun 1919 Rumah Sakit
tersebut pindah ke Salemba dan sekarang dikenal dengan nama RSCM (Rumah
Sakit Cipto Mangunkusumo).
Kemudian diikuti Rumah Sakit milik swasta Pada masa ini sebagian besar
tenaga keperawatan dilakukan oleh penduduk pribumi sedangkan tenaga
pengobatan dalam hal ini tenaga dokter masih didatangkan dari negara Belanda.
Pada tahun 1942-1945 terjadi kekalahan tentara sekutu
dan kedatangan tentara Jepang.
Sejarah perkembangan kesehatan dan keperawatan tidak
mengalami perkembangan justru keperawatan mengalami
kemunduran yang sangat dratis
MASA SETELAH KEMERDEKAAN
Berkembangnya perilaku profesional yang keliru dari diri perawat. Ada sebagian
perawat yang menjalankan praktik pengobatan yang sebenarnya merupakan
kewenangan dokter. Realitas seperti ini sering kita temui di masyarakat.
Uniknya, sebutan untuk perawat pun beragam. Perawat laki-laki biasa disebut mantri,
sedangkanperawat perempuan disebut suster.
Ketimpangan ini terjadi karena perawat sering kali diposisikan sebagai pembantu
dokter. Akibatnya, perawat terbiasa bekerja layaknya seorang dokter, padahal lingkup
kewenangan kedua profesi ini berbeda.
Perawat adalah pihak yang paling mengetahui perkembangan kondisi kesehatan klien
secara menyeluruh dan bertanggung jawab atas klien.
Selayaknya jika profesi kesehatan lain meminta “izin” terlebih dahulu kepada perawat
sebelum berinteraksi dengan klien.
Hal yang sama juga berlaku untuk keputusan memulangkan klien. Klien baru boleh
pulang setelah perawat menyatakan kondisinya memungkinkan.
Walaupun program terapi sudah dianggap selesai, program perawatan masih terus
berlanjut karena lingkup keperawatan bukan hanya pada saat klien sakit, tetapi juga
setelah kondisi klien sehat.
PERKEMBANGAN KEPERAWATAN TERKINI TERKAIT UU
KEPERAWATAN N0 38 2014
• Meminta pemerintah dan DPR agar mengundangkan RUU Keperawatan paling lambat
tahun 2009 melalui inisiatif DPR RI (PP PPNI, 2008)
2008
• Meminta pemerintah dan DPR agar mengundangkan RUU Keperawatan paling lambat tahun
2009 melalui inisiatif DPR RI (PP PPNI, 2008)12 Mei 2008
2008
• Kamis, 25 September 2014 hari bersejarah perawat Indonesia. Sidang Paripurna DPR RI mengetukkan
palu tanda pengesahan Undang-Undang Keperawatan.
• Undang-Undang memuat 13 BAB 66 Pasal, dengan ditetapkan Undang-Undang Keperawatan No.38
2014 Tahun 2014, akan melindungi masyarakat penerima jasa pelayanan kesehatan dan meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Perawat.
DALAM UNDANG UNDANG KEPERAWATAN
• Kegiatan pemberian asuhan kepada individu, keluarga, kelompok, • Seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi
atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun sehat Keperawatan, baik di dalam maupun di luar
negeri yang diakui oleh Pemerintah sesuai
dengan ketentuan Peraturan Perundang-
undangan
Keperawatan Perawat
Praktik Pelayanan
Keperawatan Keperawatan