Anda di halaman 1dari 10

BTN (BANK TABUNGAN NEGARA)

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :


 AHMAD NOR HAMIDY
 M. NUR FAIZIN
 MOCH. FAQIH FARIZ MADANI
 RICO WAHYU LAKSANA
PETA KONSEP

BTN

SEJARAH
PENGERTIAN BERDIRINYA

FUNGSI DAN TUJUAN


MANFAAT
PENGERTIAN
Bank Tabungan Negara atau BTN adalah Badan Usaha Milik Negara
Indonesia yang berbentuk perseroan terbatas dan bergerak di bidang
jasa keuangan perbankan. Sejak tahun 2012, bank ini dipimpin oleh
Maryono sebagai direktur utama.
Cikal bakal BTN dimulai dengan didirikannya Postspaarbank di
Batavia pada tahun 1897. Pada tahun 1942, sejak masa pendudukan
Jepang di Indonesia, bank ini dibekukan dan digantikan dengan
Tyokin Kyoku atau Chokinkyoku ( 貯金局 ?). Setelah proklamasi
kemerdekaan Indonesia bank ini diambil alih oleh pemerintah
Indonesia dan diubah menjadi Kantor Tabungan Pos. Nama dan
bentuk perusahaan selanjutnya berubah beberapa kali hingga
akhirnya pada tahun 1963 diubah menjadi nama dan bentuk resmi
yang berlaku saat ini.
SEJARAH BERDIRINYA
Dibentuk Agar Masyarakat Rajin Nabung, Pernah Dibekukan Jepang Menyimak
perjalanan Bank BTN, cukup mengharubiru. Sebab, bank itu lahir ketika rakyat kita
tengah "getol" merebut kemerdekaan yang dirampas Belanda. Sekitar 1897,
berdirilah bank Postspaar Bank cikal bakal Bank BTN. Postpaarbank berkedudukan
di Batavia (Jakarta) yang didirikan untuk mendidik masyarakat pada saat itu agar
gemar menabung. MELALUI Postspaarbank, masyarakat diperkenalkan lembaga
perbaikan secara luas. Meskipun tentunya sistem perbankan yang ada pada saat itu
tidak sama dan jauh dari sempurna bila dibandingkan dengan sistem perbankan
saat ini. Sampai akhir 1931, peranan Pospaarbank dalam penghimpunan dana
masyarakat terus menunjukkan adanya peningkatan yang sangat baik. ( Hal
tersebut terbukti dengan semakin banyaknya minat masyarakat pada saat itu untuk
menaruh atau menyimpan uangnya di bank.Sampai dengan akhir 1939,
Postpaarbank telah berhasil menghimpun dana masyarakat sebesar Rp 5,4 juta.
Sebuah jumlah yang sangat, besar pada masa itu. Prestasi yang berhasil dicapai
oleh Postspaarbank itu sebetulnya sejalan dengan kebijakan sistem desentralisasi
yang-dilaksanakan pada saat itu. Sejarah keberhasilan Postspaarbank, akhirnya
membawa dampak positif dengan mulai dibukanya 4 kantor cabang Postspaarbank
masing-masing di Makasar (saat ini Ujung Pandang), Surabaya, Jakarta, dan
Medan.
Dalam perjalanannya, keberhasilan Postspaarbank dalam meng, himpun dana
masyarakat itu mendapat ujian pada sekitar 1940 dengan diserbunya Netherland oleh
tentara Jerman. Serbuan itu akhirnya membawa dampak terhadap terkurasnya dana yang
telah dihimpun Postspaarbank secara besar-besaran oleh para nasabahnya. Tidak kurang
dari Rp 11 juta dana yang terkuras untuk dibayarkan Postspaarbank kepada nasabah hanya
dalam waktu beberapa hari saja. Namun, nasib baik masih berada pada Postspaarbank,
karena hal itu tidak berlangsung lama. Pada 1941, kepercayaan masyarakat sudah mulai
pulih kembali yang ditandai dengan mulai banyaknya masyarakat yang menabung
uangnya pada Postspaarbank. Berdasarkan catatan sejarah; hanya dalam waktu singkat
pada tahun yang sama, telah terkumpul dana yang dihimpun dari masyarakat sebesar Rp
58,8 juta. Sejarah kemudian tidak berhasil mencatat keberhasilan Postspaarbank, karena
setahun kemudian atau tahun 1942 dengan masuknya tentara Jepang ke Indonesia,
operasional Postspaarbank praktis mengalami kemandegan karena telah dibekukan.
Kemudian, Jepang masuk dan mengubah semua bentuk pemerintahan dan segala aspek
kehidupan masyarakat di Indonesia sesuai dengan kehendak Jepang yang berhasil
mengusir Belanda pada saat itu dari wilayah Indonesia. Secara resmi pada tahun itu
Jepang telah mengambilalih kekuasaan Belanda di Indonesia dan Postspaarbank yang
merupakan bank karya kolonial Belanda dibekukan. Sebagai gantinya pemerintah Jepang
mendirikan Tyokin Kyoku. Pada prinsipnya, misi Tyokin Kyoku bentukan Jepang tidaklah
jauh dengan maksud dan tujuan Postspaarbank produk kolonial Belanda. Yaitu untuk
mengajak masyarakat Indonesia gemar menabung.
Namun, dalam perjalanannya ternyata misi Tyokin Kyoku tidak semulus apa yang
pernah dilakukan Postspaarbank dalam menghimpun dana masyarakat melalui
tabungan tersebut. Ironisnya, Tyokin Kyoku gagal dalam menjalankan misinya
karena masyarakat menganggap bahwa manabung melalui Tyokin Kyoku itu
dirasakan adanya paksaan. Sehingga dengan sendirinya masyarakat enggan untuk
melakukan penabungan pada saat itu. Meskipun demikian, Tyokin Kyoku telah
berhasil membuka cabangya di Jogjakarta pada masa itu. Setelah kemerdekaan
berhasil diraih, Tyokin Kyoku diambilalih pemerintah Indonesia. Namanya diubah
menjadi Kantor Tabungan Pos atau disingkat KTP. Pembentukan KTP pada saat itu
diprakarsai oleh Darmosoetanto selaku direktur pertama KTP. Dalam perjalanannya,
pada akhirnya KTP mempunyai peran yang sangat besar. Peran yang sangat berarti
pada saat itu adalah adanya tugas KTP dalam pengerjaan penukaran uang Jepang
dengan Oeang Republik Indonesia (ORI). Sejarah telah mencatat bahwa pada masa
pendudukan Jepang, peredaran uang yang ada saat itu ditarik dan diganti dengan
uang Jepang. Maka begitu Indonesia merdeka, melalui KTP itulah
No. Tahun Keterangan

BTN berdiri dengan nama "Postpaarbank" pada masa pemerintah


1. 1897
Belanda

2. 1950 Perubahan nama menjadi "Bank Tabungan Pos" oleh Pemerintah RI

3. 1963 Berganti nama menjadi Bank Tabungan Negara

Ditunjuk pemerintah sebagai satu-satunya institusi yang menyalurkan


4. 1974
KPR bagi golongan masyarakat menengah kebawah

Memulai operasi sebagai bank komersial dan menerbitkan obligasi


5. 1989
pertama

6. 1994 Memperoleh izin untuk beroperasi sebagai Bank Devisa

Ditunjuk sebagai bank komersial yang fokus pada pembiayaan rumah


7. 2002
komersial

Sekuritisasi KPR melalui Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset


8. 2009
(KIK EBA) pertama di Indonesia

Bank BTN melakukan Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) dan


9. 2009
listing di Bursa Efek Indonesia

10. 2012 Bank BTN melakukan Right Issue


FUNGSI DAN MANFAAT
Fungsi perbankan adalah sebagai penghimpun, penyalur dan pelayan jasa dalam
lalu lintas pembayaran dan peredaran uang di masyarakat yang bertujuan
menunjang pelaksanaan pembangunan nasional, dalam rangka meningkatkan
pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan
kesejahteran rakyat banyak.
Secara ringkas fungsi bank dapat dibagi menjadi sebagai berikut:
a) Penghimpun dana
untuk menjalankan fungsinya sebagai penghimpun dana maka bank memiliki
beberapa sumber yang secara garis besar ada tiga sumber, yaitu:
1) Dana yang bersumber dari bank sendiri yang berupa setoran modal waktu
pendirian.
2) Dana yang berasal dari masyarakat luas yang dikumpulkan melalui usaha
perbankan seperti usaha simpanan giro, deposito dan tabanas.
3) Dana yang bersumber dari lembaga keuangan yang diperoleh dari pinjaman
dana yang berupa kredit lekuiditas dan call money (dana yang sewaktu-waktu dapat
ditarik oleh bank yang meminjam)
b)      Penyalur/ pemberi kredit bank
c)      Fungsi investasi yaitu menyalurkan dana yang terkumpul oleh bank untuk
membeli surat-surat berharga, penyertaan, pemilikan harta tetap
b)      Penyalur/ pemberi kredit bank
c)      Fungsi investasi yaitu menyalurkan dana yang terkumpul oleh bank untuk
membeli surat-surat berharga, penyertaan, pemilikan harta tetap
d)     Memberikan pelayanan Jasa Bank dalam mengemban tugas sebagai “ pelayanan
lalu-lintas pembayaran uang” melakukan berbagai aktifitas kegiatan antara lain
pengiriman uang, inkaso, cek wisata, kartu kredit dan pelayanan lainnya

Jika fungsi di atas diklasifikasikan lagi maka fungsi bank dibagi menjadi Fungsi
Utama dan Fungsi Tambahan.
Fungsi Utama, meliputi:
–          penghimpun dana
–          pembiayaan
–          peningkatan faedah dari dana masyarakat
–          penanggung resiko
Fungsi Tambahan, meliputi:
–          memberikan fasilitas pengiriman uang
–          penggunaan cek
–          memberikan generasi bank
TUJUAN
Jasa bank sangat penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Jasa
perbankan pada umumnya terbagi atas dua tujuan:
Pertama, sebagai penyedia mekanisme dan alat pembayaran yang efisien
bagi nasabah. Untuk ini, bank menyediakan uang tunai, tabungan dan
kartu kredit. Ini adalah peran bank yang paling penting dalam kehidupan
ekonomi. Tanpa adanya penyediaan alat pembayaran yang efisien ini, maka
barang hanya dapat diperdagangkan dengan cara barter yng memakan
waktu.
Kedua, dengan menerima tabungan dari nasabah dan meminjamkannya
kepada pihak yang membutuhkan dana, berarti bank meningkatkan arus
dana untuk investasi dan pemanfaatan yang lebh produktif. Bila peran ini
berjalan dengan baik, ekonomi suatu negara akan meningkat. Tanpa adanya
arus dana ini, uang hanya berdiam di saku seseorang, orang tidak dapat
memperoleh pinjaman dan bisnis tidak dapat dibangun arena mereka tidak
memiliki dana pinjaman.

Anda mungkin juga menyukai