Anda di halaman 1dari 42

MENGENAL LEBIH

DEKAT BADIUZZAMAN
SAID NURSI DAN
PEMIKIRANNYA

OLEH: Hasbi Sen, M. Hum


Pembina Yayasan Nur Semesta
PETA TURKI
SEKILAS KEHIDUPAN SAID NURSI
 Kelahiran Nursi
 Said Nursi lahir tahun 1877 di desa Nurs Provinsi Bitlis, di sebelah selatan
Danau Van di Anatolia timur. Nursi adalah anak keempat dari tujuh
bersaudara, 4 laki-laki dan 3 perempuan. Ayah Nursi, Sufi Mirza, memiliki
sepetak kecil tanah. Bersama isterinya, Nuriye, mereka dikenal sebagai
sosok yang saleh dan teguh pendirian. 
 Permulaan Studi
 Said muda memulai studinya pada usia 9 tahun di bawah arahan saudara
tuanya, Abdullah. karena tidak puas dengan metode pendidikan yang ada,
dia berpindah-pindah dari satu madrasah ke madrasah yang lain di kawasan
Nurs selama 5 tahun, .
 Tiga bulan studi intensif di Dogubeyazit di bawah asuhan Syaikh Muhammad
Jalali, tapi dengan metodenya sendiri Said berhasil mencapai level yang
layak diganjar diploma ketika berumur 14 tahun. 90 jilid buku dipelajari dan
dihapalkan oleh beliau. 
 Molla Said muda mulai berkeliling dari satu tempat ke tempat yang lain,
menantang ulama setempat untuk melakukan debat publik dan mampu
mengalahkannya, sehingga beliau mendapat gelar Badiuzzaman (Keajaiban
Zaman).
NURSI DI KOTA VAN
 Tahun 1895
 Said pindah ke Van dan tinggal di istana gubernur
Van. mencurahkan diri untuk:
 mempelajari sains modern, sesuatu yang belum
pernah dilakukan oleh kalangan ulama di kawasan
provinsi-provinsi timur,
 mendirikan madrasah sendiri tempat dia menerapkan
gagasan-gagasannya tentang reformasi pendidikan;
 Mendirikan Madrasah Az-Zahra sebagai universitas
yang memadukan ilmu sains dan ilmu agama
 menjadikan diri sebagai penengah dalam sengketa
suku dan guru agama di kalangan penduduk yang
bersuku-suku.
GERAKAN KONSTITUSIONAL
23 JULI 1908 – PROKLAMASI KONSTITUSI

 Bersama mayoritas ulama dan intelektual Istanbul, Nursi


menyambut dengan penuh semangat kembalinya konstitusi
dan akhir absolutisme. Dia mencurahkan energinya untuk
memberi pencerahan kepada masyarakat dan para
cendekiawan madrasah, tentang makna konstitusionalisme
dan mencoba mendapatkan dukungan yang tulus.

 Dalam pandangannya, kebebasan dari despotisme dan


penggunaan konstitusi dan tatanan hukum merupakan syarat
penting kemajuan. Dia menekankan bahwa konstitusi dan
hukum berdasar pada Islam dan dideduksi dari syariah.

 Nursi juga menyebarluaskan ide-idenya melalui pidato,


antara lain “Pidato untuk Kebebasan” yang disampaikannya
di Istanbul dan Salonica, dan artikel-artikel surat kabar.
NURSI MENUJU KE TIMUR

 Musim semi 1910, Nursi melakukan perjalanan sepanjang pantai


Laut Hitam Turki, berhenti di sejumlah pelabuhan besar untuk
mengujungi madrasah-madrasah, hingga tiba di Batum dan Tiflis
di Georgia. Di sini terjadilah pertemuannya yang terkenal
dengan polisi sebgai berikut 
 Musim panas/gugur 1910. Nursi mengunjungi sejumlah suku di
kawasan tenggara Anatolia dengan tujuan utama memberi
wawasan tentang konstitusionalisme dan mencoba
mendapatkan dukungan mereka. Dia juga terus mengajar dan
menyebarluaskan gagasannya tentang pendidikan.

 Musim dingin/semi 1910-1911. Said Nursi melakukan perjalanan


ke Damascus di Syiria. Dia menyampaikan khutbah yang
terkenal di Masjid Umayyah. Pesan utama khutbahnya, yang
berupa ‘obat’ dari ‘apotek’ Al Quran, adalah harapan,
pembaruan moral, dan persatuan.
PERANG DUNIA I DAN PENAHANAN

 Ketika terjadi Perang Dunia I, Nursi bergabung sebagai mufti


resimen dan ditempatkan di Medan Timur di Erzurum.
Kadang-kadang dia ditunjuk sebagai komandan resimen milisi
yang dipimpinnya.

 Selama di medan tempur, dia melanjutkan menulis tafsir Al


Quran Isyarat al- I’jaz (Tanda-tanda Keajaiban), dengan
mendikte salah satu muridnya saat di atas punggung kuda
atau di parit pertahanan.

 Saat Bitlis jatuh pada awal Maret 1916, Nursi ditangkap dan
dijebloskan ke kamp tawanan perang di Kosturma, di Sungai
Volga, Rusia. Dia meloloskan diri pada awal musim semi 1918
dan melakukan perjalanan kembali ke Istanbul.
  
ISYARAT’UL I’JAZ
USTAD NURSI KEMBALI KE
ISTANBUL
 Setelah kembali, ustadz ditugaskan di Daru'l-Hikmeti'l-
Islamiye yang baru didirikan, sebuah lembaga terpelajar
yang berafiliasi dengan kantor Seyhu'l-Islam. Tujuan
lembaga ini adalah menemukan solusi bagi masalah-masalah
yang dihadapi Islam dan menanamkan nilai-nilai Islam di
masyarakat.

 Nursi melawan tentara pendudukan (Inggris dan Prancis)


dengan tulisannya, dan berusaha keras menangkal pengaruh
mereka yang kuat. Dia mendukung perjuangan kemerdekaan
di Anatolia, dan menerbitkan penolakan atas fatwa Seyhu’l-
Islam yang mengecam perjuangan tersebut.

 Menjadi Pendiri Perkumpulan Bulan Sabit Hijau yang


bertujuan memerangi penyebaran minuman beralkohol.
1920-1921 KEMUNCULAN “SAID BARU”

 Kematian dan kehancuran akibat perang, kehilangan sebagian


besar muridnya, kejamnya kehidupan di dalam tawanan, dan
kekalahan Turki Utsmani dan pendudukan tentara asing
semua berperan dalam proses perubahan batin Nursi. 

 Selama proses transformasi ini, di mana Nursi menarik diri


sepenuhnya dari kehidupan sosial, Nursi menyadari bahwa dia
harus menjadikan Al Quran sebagai pemandu tunggalnya dan
membebaskan diri dari pengaruh filsafat.
 Sekitar dua tahun sebelum transformasi ini, Nursi
menerbitkan tak kurang dari sepuluh karya. Karya-karya lain
yang ditulis setelah itu dia kelompokkan sebagai karya Said
Baru. Beberapa karya pertamanya sebagai Said Baru meliputi
tulisan dalam bahasa Arab yang di kemudian hari dia satukan
menjadi al-Matsnawi an-Nuri.
AL-MATSNAWI AL-’ARABI AN-
NURI
USTAD NURSI DI ANKARA-1922
 Setelah beberapa kali dipanggil oleh pemerintah
Ankara, akhirnya Nursi setuju untuk meninggalkan
Istanbul dan menuju Ankara. Saat itu bertepatan
dengan masa-masa kemenangan Turki dalam perang
kemerdekaan (akhir September 1922).

 Nursi mendapatkan sambutan resmi dari Majelis Agung


Nasional. Dia menyaksikan bahwa banyak anggota
legislatif lalai dalam hal menjalankan kewajiban Islam.
Nursi berpidato di majlis mengenai pentingnya
menjalankan kewajiban agama, khusunya sholat.
 Ustad Nursi meninggalkan Ankara dan Nursi beruzlah
dan berkonsentrasi pada ibadah di Kota Van. Selama 2
tahun.
PEMBERONTAKAN SHAYKH SAID-
FEBRUARI 1925
 Meskipun dimintai dukungannya untuk
pemberontakan melawan pemerintah Ankara,
ustad Nursi dengan tegas menolak dan menasihati
para pemimpin bahwa tindakan tersebut sia-sia
dan mengakibatkan pertumpahan darah kaum
muslimin.
 Meskipun dia tak terlibat dan terus membujuk
sejumlah pemimpin suku agar tidak bergabung
dengan upaya pemberontakan, Nursi ditangkap
bersama para pemimpin suku dan agama dan
diasingkan di Anatolia Barat (akhir Maret 1925).
 Selama kurang lebih tujuh bulan Nursi tinggal di
kota provinsi Burdur sebagai tempat pengasingan.
BARLA- TEMPAT PENGASINGAN KEDUA
1926
 Nursi tiba di Barla pada tahun 1926 dan tinggal di sina
sampai Juli 1934.
 Selama 8½ tahun ini pemerintah Republik Turki
melakukan serangkaian tindakan yang dirancang untuk
menciptakan ‘revolusi budaya’ dan mengubah Turki
menjadi sebuah negara-bangsa ‘modern’ dengan model
Barat.
 Untuk itu semua tanda-tanda Islam yang tampak harus
dihilangkan, semua pengajaran keagamaan harus
diberangus, dan semua suara yang mengemuka untuk
membela Islam dan nilai-nilainya harus dibungkam.
Karena Nursi dianggap menentang tujuan di atas, dia
dipaksa untuk hidup dalam pengasingan di bawah
pengawasan dan semua gerakannya dibatasi.
MUNCULNYA RISALAH NUR
 Di tengah situasi sulit yang menghimpitnya, Nursi mulai
menulis karya-karyanya sesuai dengan metode baru yang
mengulas pelbagai masalah kekinian, terutama pemaksaan
filosofi materialis Barat (positivisme).
 Hampir semua tulisannya menjelaskan dan membuktikan
ajaran-ajaran pokok Al Quran yang berhubungan dengan
sendi-sendi keimanan, antara lain keberadaan dan keesaan
Allah, hari kebangkitan, kehidupan akhirat, malaikat dan
lain-lain. Dia juga membahas ibadah, ikhlas dan akhlak.
Tulisan-tulisan ini disambut dengan baik oleh masyarakat
setempat, dan disebarkan ke seluruh Turki.
 1926-1929 Karya-karya yang kemudian dia satukan dengan
judul Sozler (Kalimat)
 1929-1932 Mektubat (Kumpulan Surat)
 1932-1934 Lama’at
PENJARA ESKISEHIR-1935

 Secara keseluruhan, sekitar 120 murid Nursi ditangkap dari


beberapa daerah dan bersama-sama Said Nursi dijebloskan
ke Penjara Eskisehir. Mereka didakwa menentang reformasi
dan menjadi bagian dari sebuah organisasi rahasia.
 Nursi menghadapi sejumlah tuduhan, antara lain
mengeksploitasi agama untuk kepentingan politik,
membentuk organisasi yang berpotensi menjadi ancaman
bagi ketertiban umum, dan mengajarkan sufisme. Pengadilan
memutuskan membebaskan 97 orang dari mereka. Nursi
dibebaskan dari semua dakwaan tetapi secara semena-mena
divonis 11 bulan karena sebuah risalah mengenai hijab.
 Selain menulis pembelaannya sendiri dan mengarahkan
pembelaan bagi para muridnya, Nursi menulis 7 risalah
penting selama menjalani masa hukumannya, di tengah
kondisi yang sangat berat.
PENGASINGAN KASTAMONU- 1936-1943

 Pada bulan Maret 1936 Nursi dibebaskan dan dikirim agar


menetap di pusat provinsi Kastamonu di selatan Laut Hitam.
Kondisi di sini lebih berat dan lebih terbatas dibanding Barla,
tapi Nursi tetap memikat sejumlah murid dan terus menulis.

 Nursi menjalin komunikasi dengan banyak muridnya di


daerah-daerah lain melalui surat, yang dikirim secara diam-
diam oleh ‘para tukang pos Nur’. Surat-suratnya ini
dikumpulkan bersama-sama menjadi Kastamonu Lahikasi
(Surat-surat Kastamonu).
 
 Nursi menekankan kepada para muridnya bahwa mereka
harus menyibukkan diri dengan masalah keimanan dan
pengabdian terhadap agama melalui Risalah Nur dan
menghindari semua keterlibatan politis.
PENJARA DENIZLI 1943

 September 1943. Nursi ditangkap dan dibawa melalui Ankara


dan Isparta menuju Penjara Denizli di barat daya Anatolia.
Sejumlah 126 murid Nur yang diciduk dari seluruh Turki
dijebloskan ke penjara ini.

 Selama 9 bulan di penjara ini, Nursi menulis ‘Buah-buah


Keimanan’. Selain untuk memelihara semangat para muridnya
agar sibuk menyalin Risalah Nur. Risalah Nur mampu mengubah
para narapidana lainnya. Bahkan, melalui contoh dan bantuan
para murid Nur, banyak sekali narapidana, termasuk penjahat-
penjahat besar, yang berubah dan ini menjadi faktor penting
dalam pembebasan mereka.

 Juni 1944. Nursi dibebaskan dan diperintahkan untuk


bermukim di kota kecil, Emirdag, di Turki Barat.
PENGASINGAN EMIRDAG 1944-
1948
 Meskipun tidak ada justifikasi hukum atas penempatan paksa
Nursi di Emirdag, dia diperlakukan layaknya tahanan rumah
hingga penangkapan masal ketiga atas murid-murid Nur pada
bulan Januari 1948.

 Sekali lagi Nursi memikat para murid yang membantunya


menulis dan menyebarkan Risalah Nur. Penulisan Risalah Nur
selesai pada masa ini. Setelah disatukan, untuk pertama kali
karya ini digandakan dengan mesin. Hal ini semakin
memperlancar penyebaran Risalah Nur.
 
 1947, Nursi menyurati mantan Menteri Dalam Negeri Hilmi Uran
untuk memperingatkan bahaya komunisme dan menegaskan
bahwa kepatuhan pada Al Quran merupakan satu-satunya cara
untuk menghentikan komunisme dan pengaruhnya yang merusak.
PENJARA AFYON
JANUARI 1948 - SEPTEMBER 1949

 Masa dua puluh bulan yang dijalani Nursi di Penjara Afyon


adalah masa kurungan terberat yang pernah dialaminya. Usianya
sudah lewat 70 tahun dan fisiknya sangat lemah akibat
bertahun-tahun pengucilan dan pemenjaraan. Kendati demikian,
seperti biasa, semangatnya tidak pernah padam dan dia berhasil
menulis dan menyampaikan pembelaannya.
  
 Tampaknya dakwaan atas Nursi dan murid-muridnya merupakan
sebuah kesimpulan yang telah dibuat sebelumnya. Sekali lagi
mereka didakwa yang untuk dakwaan yang sama mereka sudah
dinyatakan bebas oleh Pengadilan Denizli sekitar 5 tahun
sebelumnya.
  
 Setelah dibebaskan pada tanggal 20 September 1949, Nursi
menghabiskan 2½ bulan di sebuah rumah sewaan di Afyon
sebelum kembali ke Emirdag.
KEHIDUPAN USTAD NURSI 1950-
1960
 Nursi menghabiskan sepuluh tahun terakhir
hidupnya di ketiga tempat, yaitu Emirdag, Ekisehir,
Isparta, di mana dia mendapatkan banyak murid.
 Ketika diadakan pemilihan umum Partai Demokrat
mendapatkan kemenangan bersejarah, yang
mengakhiri 25 tahun dominasi Partai Rakyat
Republik. Pemerintah baru mengumumkan
pengampunan umum, yang akhirnya juga diterima
oleh ustad Nursi.
 Nursi dipanggil ke Istanbul pada tahun 1952 untuk
menghadiri persidangan yang digelar terhadap
dirinya sehubungan dengan pencetakan karyanya di
Istanbul, Panduan bagi Generasi Muda.
ISPARTA- S.D WAFAT
 Juli 1953. Nursi menyewa sebuah rumah di Isparta, dan dia
tinggal dengan sekelompok murid yang diajarinya Risalah Nur
dan karya-karyanya.
 Juni 1956. Risalah Nur akhirnya disetujui oleh Pengadilan
Afyon dan mulai saat itu, dengan seizin Nursi, murid-muridnya
di Istanbul dan Ankara mulai mencetak Risalah Nur dalam huruf
Latin. Penerbitan Risalah Nur yang meningkat pesat itu memicu
perluasan ‘dershane' (Pusat Studi Risalah Nur) di seluruh Turki.
 20 Maret 1960. Nursi meninggalkan Isparta menggunakan mobil
bersama tiga muridnya. Dia sakit parah.
 24 Maret 1960. Nursi dimakamkan di sebuah pemakaman di
dekat tempat peristirahatan Nabi Ibrahim. Peninggalan
duniawinya hanyalah sebuah jubah, sebuah arloji, dan
beberapa barang tidak berharga, tetapi pengikutnya sekarang
mencapai ratusan ribu orang.
PASCA WAFATNYA USTAD
NURSI
 27 Mei 1960
 Kudeta militer menggulingkan pemerintah Demokrat.

 12 Juli 1960
 Atas perintah junta militer, makam Nursi dibongkar dan
jasadnya dipindahkan dengan pesawat terbang ke sebuah
tempat yang tidak diketahui. Di tempat itulah Nursi
dikebumikan ulang. 

 Setelah ustad Nursi meninggal, Jamaah Nur berkembang


pesat di Turki. Pada tahun 1980-an Risalah Nur mulai
diterjemahkan dalam Bahasa Arab dan Inggris. Sampai
sekarang sebagian Risalah Nur diterjemahkan lebih dari
50 bahasa termasuk Bahasa Indonesia.
JAMAAH NUR SEBAGAI ORMAS
ISLAM BESAR DI TURKI
 Setelah Said nursi wafat, Murid-muridnya
melanjutkan perjuangan beliau. Karya-karya
said Nursi dikaji di seluruh pelosok Turki dan
dibuka Dershane (pesantren mahasiswa) di
seluruh Turki.
 dershane menjadi pusat kajian, tempat
belajar ngaji dan ilmu pengetahun.
DERSHANE CIPUTAT
DERSHANE BERKEMBANG DI
SELURUH DUNIA
 Alhamdulillah dershane berkembang di seluruh
dunia, sekarang lebih dari 100 negara ada
dershane termasuk Indonesia.
 Perkembangan terakhir dibuka di negara
amerika Selatan seperti Brasil, Argentina,
Bolivia. Banyak orang memeluk Islam melalui
karya said Nursi
 Di Amerika dan Eropa sendiri menjadi bahan
kajian bagi para akademisi.
 Di Indonesia ada 5 disertasi, puluhan tesis dan
skripsi yang ditulis terkait dgn Pemikiran Nursi.
PEMERINTAH TURKI MEMBERIKAN APRESIASI
ATAS PERJAUANGAN DAN KARYA SAID NURSI
 Sejak 2 tahun Pemerintah Turki melalui
Kementrian agama mulai mencetak karya-
karya Said Nursi seperti al-Kalimat, al-
Maktubat, Al-Mastnawi dan buku-buku kecil
lainnya.
RISALAH NUR
 “Risalah Nur adalah argumen yang luar biasa dan tafsir yang
sangat berharga terhadap Al-Qur’an al-Karim. Ia juga
merupakan sebuah kilatan yang memukau dari kemukjizatan
maknawi Al-Qur’an, setetes dari samudera Al-Qur’an, secercah
cahaya dari surya Al-Qur’an, sebuah hakikat yang terilhami dari
khazanah ilmu hakikat. Risalah Nur juga merupakan terjemahan
maknawi yang bersumber dari limpahan makna Al-Qur'an.”
 Risalah Nur telah memecahkan dan menjelaskan serta
menyingkap lebih dari seratus rahasia keagamaan, syariah dan
Al-Qur’an, dan telah membungkam orang-orang ateis serta
membuktikan dengan terang seterang matahari hakikat-hakikat
Al-Qur’an yang dianggap jauh dari sentuhan akal seperti
peristiwa Isra' dan Mi'raj dan kebangkitan jasmani.
 Secara umum Risalah Nur membahas tauhid, kenabian, kitab-
kitab suci, alam akhirat, malaikat, takdir, ibadah, keadilan,
keikhlasan dll.
KARYA-KARYA SAID NURSI
 Taliqat (buku yang mengenai logika), Muhakamat
(buku yang terkait dengan kaidah-kaidah untuk
penafsiran al-Qur’an, sastra dan lain-lain), Sunuhat
(buku ini terisi berbagi topik seperti kemukjizatan al-
Qur’an, keadilan, dan peradaban), Munazarat (buku
ini terisi dengan debat antara Said Nursi masyarakat
Turki Timur mengenai pemerintahan konstitusional,
musyawarah, hukum dan lain-lain), Divan-Harbi Orfi
(buku yang berisi penjelasan Nursi kepada masyarakat
Istanbul mengenai seputar masalah politik), Hutbe-i
Syamiyyah (Khutbah yang berisi penyakit yang
melanda umat Islam dan pengobatannya), Hutuvat-i
Sitte (buku yang berisi serangan Nursi terhadap Inggris
ketika mereka mau menduduki Istanbul.
KARYA-KARYA SAID NURSI
 Nursi megarang master pieces-nya, yaitu Risalah Nur
dalam bahasa Turki dan Arab. Dalam bahasa Turki
memuat beberapa bagian, yaitu Mektubat (kumpulan
surat-surat), Sualar (kumpulan pertanyaan-
pertanyaan), Sozler (kumpulan kata), Lemalar
(kumpulan cahaya), Asa-yi Musa (Tongkat Nabi Musa),
Iman ve Kufur Muvazeneleri (pembahasan tentang
iman dan kufur), Sikke-i Tasdiki Gaybi (mengungkap
kebenaran alam ghaib), Kastamonu Lahikasi , Barla
Lahikasi , dan Emirdag Lahikasi (berisi tentang surat-
surat Nursi kepada para muridnya dan jawaban untuk
surat dari muridnya; dan dua buku dalam bahasa Arab
berjudul Isyarat al-I’jaz (tanda-tanda kemu’jizatan al-
Qur’an) dan Matsnawi al-‘Arabi an-Nuri.
RISALAH NUR
TAUHID
 Tauhid ada dua macam:
 Pertama, tauhid yang bersifat umum yang berbunyi, “Tiada
sekutu bagi-Nya. Alam ini merupakan milik-Nya.” Dalam
hal ini kelalaian bisa masuk ke dalam pikiran pemiliknya.
 Kedua, tauhid hakiki yang berbunyi, “Allah adalah Maha
Esa. Seluruh kerajaan, seluruh alam, dan segala sesuatu
merupakan milik-Nya.” Pemilik iman semacam ini memiliki
akidah yang kokoh yang tidak goyah. Pasalnya ia melihat
segel Allah Swt di atas segala sesuatu (Nursi: 2011, 387)
 Relevansinya dengan masa kini adalah memahami alam
dengan metode musyahadah (penyaksian, observasi,
disertai kontemplasi), akan menambahkan keimanan
seorang hamba kepada Allah SWT, meningkatkan ma’rifat
dan ketaatan kepada-Nya
MAQASID’UL QUR’AN
 tujuan asasi dari Al-Quran serta unsur
fundamentalnya ada empat:
 tauhid,
 kenabian,
 akhirat,
 ibadah dan keadilan.
PARA NABI SEBAGAI TELADAN
BAGI MANUSIA
 Al-Qur’an al-Karim menjelaskan bahwa para nabi
diutus kepada berbagai komunitas manusia agar
menjadi pemimpin petunjuk bagi mereka yang
diteladani dari sisi kemuliaan maknawi. Pada
waktu yang sama, Allah meletakkan pada tangan
setiap nabi sebuah mukjizat material. Allah juga
menetapkan mereka sebagai peretas umat
manusia dan guru mereka dalam hal kemajuan
materiil. Artinya, Dia menyuruh manusia untuk
meneladani para nabi dan mengikuti mereka
secara sempurna dalam urusan materiil maupun
immateri (maknawi). (AL-Kalimat, hlm. 328-329)
SISI KERASULAN MUHAMMAD
SAW.
 Permukaan bumi menjadi masjid bagi Nabi
Muhammad saw, Mekkah menjadi mihrabnya,
dan Madinah sebagai mimbarnya. Beliau
merupakan imam bagi seluruh kaum
beriman, khatib bagi semua manusia,
pemimpin seluruh nabi, dan pemimpin semua
wali. Beliau poros di pusat lingkaran halakah
zikir yang terdiri dari para nabi dan wali.
Beliau pohon bercahaya di mana akarnya
yang kukuh berupa para nabi, ranting
hijaunya yang segar dan buahnya yang
lembut bercahaya berupa para wali.
IBADAH
 Ustad Said Nursi tidak membahas Ibadah dari aspek fiqih.
Namun beliau membahasnya dari sisi hikmah-hikmah yang
dikandung dalam ibadah tersebut. Misalnya sholat, Nursi
berkata; “Sejatinya, shalat merupakan kelapangan terbesar
bagi roh, kalbu, dan akal. Ia juga sama sekali tidak
memenatkan badan. Lebih dari itu, seluruh perbuatan
duniawi yang bersifat mubah yang dikerjakan oleh orang yang
mengerjakan shalat akan bernilai ibadah jika dilakukan
dengan niat yang baik. Jadi, orang yang menunaikan shalat
dapat mengubah semua modal umurnya untuk akhirat
sehingga ia meraih usia yang kekal lewat usianya yang fana.”
(Nasihat Spiritual, hlm. 24)
 Dengan memahami hikmah-hikmah yang terdapat dalam
ibadah kita termotivasi untuk ibadah secara bersungguh-
sungguh dan tidak merasa terpaksa menunaikan ibadah
tersebut.
UKHUWAH ISLAMIYAH
 Jika engkau ingin memusuhi seseorang, musuhilah rasa permusuhan
yang ada di hatimu. Berjuanglah untuk memadamkan api permusuhan
itu dan cabutlah hingga akar-akarnya. Berusahalah memusuhi musuh
yang paling tangguh dan paling berbahaya bagimu, yaitu hawa nafsu
yang ada di dalam dirimu. Perangilah keinginan hawa nafsu dan
berusahalah memperbaikinya; jangan malah engkau memusuhi orang-
orang mukmin karena dorongan hawa nafsu itu. Jika engkau masih
menginginkan permusuhan, musuhilah orang-orang kafir dan zindik
(munafik), yang jumlahnya banyak itu. Ketahuilah. Sebagaimana sifat
kecintaan itu layak untuk dicintai, sifat permusuhan pun pantas
dimusuhi sebelum yang lainnya.
 Ketika engkau menganggap bahwa manhaj dan pendapatmu benar,
engkau berhak untuk mengatakan bahwa manhaj atau pendapatmu
benar atau lebih baik. Akan tetapi, engkau tidak boleh mengatakan,
“Hanya pendapatku yang benar.” Sebab, penglihatanmu yang tidak
adil dan pikiranmu yang lemah tidak bisa menjadi tolok ukur dan
penentu yang menetapkan kekeliruan pendapat orang lain (Risalah
Ikhlas dan Ukhuwah, 61-62).
NASIHAT BUAT GENERASI MUDA
 Jika engkau tidak menjaga diri dalam koridor
syariat, maka masa muda tersebut akan hilang
begitu saja sehingga kalian akan mendapat
bencana, musibah, dan derita di dunia, kubur, dan
akhirat yang jauh melebihi segala kenikmatan yang
telah kalian rasakan.
 Namun jika kalian memergunakan usia muda kalian
dalam kondisi bersih, terhormat, dan taat kepada
Tuhan dalam pendidikan Islam, sebagai wujud
syukur kepada Allah atas nikmat masa muda yang
Dia berikan, maka masa tersebut akan terus terjaga
dan akan menjadi sarana untuk memperoleh masa
muda yang kekal di dalam surga yang abadi.
PENUTUP
 TERIMA KASIH
 TEŞEKKÜR EDERİM
 Www.nursemesta.org

 www.risalahpress.com

 0 858 143 199 75

Anda mungkin juga menyukai