Anda di halaman 1dari 5

CARA PENCAMPURAN BAHAN OBAT

KELOMPOK 2
1. SITI KHADIJAH PASILIA
2. RAMLAH ABDURAHMAN
3. NAZLIA WAHDANIYA ALI
4. SITI SABRAWATI PUTRI
METODE PENCAMPURAN
• Apabila dalam sediaan obat terdapat lebih dari dua bahan,maka
pencampuran bahan harus dilakukan sebaik mungkin supaya
didapatkan campuran yang homogen.Ada beberapa metode
pencampuran,yaitu :
1. Spatula
Bahan digerus di atas kertas dengan memakai spatula. Metode ini
hasilnya kurang maksimal, terlebih bila serbuk yang dicampur
jumlahnya banyak.
2. Triturasi.
Bahan digerus di dalam lumpang porselen atau lumpang kayu,
bisa juga lumpang dari kaca. Lebih disukai lumpang porselen
yang permukaan dalamnya kasar. Hasil yang diperoleh cukup
bagus. Saat ini metode inilah yang paling umum digunakan di
apotek dan di laboratorium.
3. Ayakan.
Bahan dicampur dengan cara melewatkannya melalui ayakan hasil
campuran yang diperoleh biasanya agak halus.Cara ini kurang
diyakini homogenitasnya.
4. Tumbling.
Bahan diguling-gulingkan supaya tercampur merata. Metode ini
digunakan untuk mencampur serbuk dalam jumlah besar,dengan
menggunakan mesin penggiling serbuk yang dirancang khusus.

Selain itu, cara mencampur bahan obat maupun bahan tambahan obat
harus sesuai dengan sifat-sifat fisika-kimia masing-masing bahan.Beberapa
bahan obat akan menampakkan reaksi yang tidak diinginkan bila dicampur,
misalnya terjadi penggumpalan, perubahan warna atau reaksilain yang akan
menyebabkan menurun atau hilangnya khasiat dari bahan obat tersebut.
PEDOMAN CARA MENCAMPUR BAHAN OBAT
1. Bentuk sediaan padat
 Bila terjadi reaksi penggumpalan antara bahan-bahan obat, maka
sebelum dicampur masing-masing bahan obat dilapisi dulu dengan
bahan tambahan.
 Bila ada bahan obat bentuk kristal dalam sediaan maka larutkan
dulu dengan pelarut yang sesuai.
 Bila ada bahan obat yang bersifat higroskopis (mudah lembab),
maka digerus dalam mortir/lumpang panas untuk menguapkan
air yang terkandung pada bahan obat tersebut.
 Bila ada bahan obat yang merupakan campuran eutektik yaitu
campuran yang titik leburnya menjadi lebih rendah dibanding
bila bahan tersebut berdiri sendiri, misalnya Camphora dan
Mentholum, maka biarkan campuran tersebut meleleh terlebih
dulu, kemudian dikeringkan dengan bahan tambahan.
 Bila ada bahan obat berupa minyak atsiri, maka ditambahkan
terakhir supaya tidak ikut digerus terlalu lama karena minyak
atsiri sangat mudah menguap.
2. Bentuk sediaan setengah padat
Cara mencampur bahan-bahan obat maupun bahan tambahan obat
berpedoman pada 4 ketentuan umum cara pembuatan salep.
3. Bentuk sediaan cairan
 Bentuk sediaan larutan : bahan obat dilarutkan dengan pelarut
secukupnya, kemudian ditambah dengan sisa pelarut sampai
volume atau berat yang diminta.
 Bentuk sediaan suspensi : bahan obat yang tidak larut dicampur
dengan bahan pensuspensi, kemudian ditambah pelarut dengan
volume yang sudah ditentukan sampai terbentuk suspensi,
setelah itu dicampur dengan sisa pelarut sampai volume atau
berat yang diminta.
 Bentuk sediaan emulsi : dibuat dulu korpus emulsi, kemudian
campur dengan bahan obat dan diambahkan sisa pelarut
sampai volume atau berat yang diminta.

Anda mungkin juga menyukai