Anda di halaman 1dari 68

Analisa insiden dengan

Metode Root Cause Analysis


(RCA)

DINAS KESEHATAN LAMPUNG TENGAH -


2022
KERANGKA KERJA LAPORAN IKP DI FASYANKES
(modifikasi ICPS WHO by @ Arjaty)

influence Faktor kontributor informs


Penyebab

Masalah
Karakteristik Karakteristik
pasien insiden
influence Insiden informs
Actions

Deteksi

Actions
influence informs

Faktor mitigasi
influence informs

Dampak pada
Dampak pada
Fasyankes informs
influence Pasien

Tindakan untuk perbaikan


Tindakan untuk mengurangi risiko
Tipe Insiden
1. Administrasi Klinis
2. Proses / Prosedur klinis
3. Dokumentasi
4. Infeksi Nosokomial
5. Proses Medikasi / Cairan Infus
6. Gizi / Nutrisi
7. Oxigen / Gas medis
8. Alat Medis
9. Perilaku pasien
10. Pasien jatuh
11.Pasien Kecelakaan
12.Infrastruktur / Sarana / Bangunan
13. Sumber daya / Manajemen
14. Laboratorium
Arjaty/IMRK/RCA2018
Arjaty/IMRK/RCA2018
Arjaty/IMRK/RCA2018
Tipe Harm / Dampak yang terjadi akibat Insiden
ICD X 2010
1. Patofisiologi Chapter I - XVIII
Contoh : Pasien Rhinitis alergi, salah diberikan obat, yang diberikan obat
DM, sehingga pasien mengalami Koma Diabetik  ((ICD X: E.10.0)–
E.10 – E.14 : DM.
– “0” : With coma : Diabetic, coma with or without ketoacidosis,
hyperosmolar coma, hypoglycaemic coma, Hyperglycaemic coma
NOS.
– Di cari external cause morbidity dan mortality di Chapter XX:
ICD X Cause : Y42.3

2. Cedera (injury) : Injury, poisoning and certain other


consequences of external causes Chapter I - XIX
Contoh : Pasien dengan Hipertensi, jatuh di kamar mandi dan
mengalami Fraktur di tangan kiri. (ICD X: S.67.0) : Crushing
injury of wrist and hand
– S67.0 Crushing injury of thumb and other finger(s)
– Di cari external cause morbidity dan mortality di Chapter
XX : X Cause : W18.2
(ICD
– Sebutkan aktifitas saat cedera …………

3. Lain2 (sebutkan)
Contoh Tipe Harm :
Patofisiologi dan Causenya

Chapter XX External causes of morbidity & morality

(ICD X: E.10.0)

(ICD X Cause : Y42.3


Contoh Tipe Harm :
Cedera dan Causenya
Harm / Dampak insiden Chapter XX External causes of morbidity & morality

(ICD X: S.67.0)

(ICD X : W18.2
Penyebab
(Faktor Solusi
Kontributor)

Investigasi

Analisis
Immediate Cause Pembelajaran
Root Cause Improve (PDCA)
(Data)
Rekomendasi
9/29/2021 arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 13 ( POA )
Sentinel Event
January 1995 - December 2005:
Experience to Date Of 3548 sentinel events reviewed by the Joint
Commission,
464 inpatient suicides
455 events of surgery at the wrong site
444 operative/post op complications
358 events relating to medication errors
269 deaths related to delay in treatment
189 patient falls
138 deaths of patients in restraints
121 assault/rape/homicide
109 perinatal death/injury
94 transfusion-related events
67 infection-related events
66 deaths following elopement
3548 / 10 thn
65 fires
355 /thn
58 anesthesia-related events
30 / bln
651 “other”
1/ hr

9/29/2021 arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 14


Root Causes of Sentinel Events
(All categories; 1995-2005)

Communication
Orientation/training
Patient assessment
Staffing
Availability of info
Competency/credentialing
Procedural compliance
Environ. safety / security
Leadership
Continuum of
care
Care planning
Organization
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 10
culture 0

Percent of 3548 events


arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 15 9/29/2021
• ROOT CAUSE : Faktor penyebab yang paling mendasar, atau faktor
yang jika dikoreksi atau dihilangkan akan mencegah terulangnya
kejadian serupa.

• RCA : Proses identifikasi untuk mencari akar masalah / basic factor


yang melatarbelakangi variasi dalam kinerja (variation
performance) termasuk kejadian sentinel event.
• Variasi kinerja - unexpected dan undesired outcome termasuk
sentinel event (unexpected occurrence) (JCI)

• RCA : Metode evaluasi terstuktur untuk identifikasi akar masalah


dari KTD, dengan tindakan adekuat untuk mencegah kejadian yang
sama berulang kembali.

9/29/2021 arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 13


PRINSIP RCA

• Focus pada “problem solving” dalam sistem


bukan pada individu.

• RCA di desain untuk menjawab 3


pertanyaan :
1. Apa yang terjadi ?
2. Mengapa hal itu terjadi ?
3. Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah
hal tersebut terulang lagi?

9/29/2021 arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 14


INVESTIGASI

• Investigasi adalah pengkajian lebih lanjut laporan insiden dengan


mencatat kronologis kejadian, mengidentifikasi masalah baik masalah
asuhan pelayanan pasien (Care Management Problem (CMP)
maupun masalah pelayanan (Service delivery Problem (SDP),
mencatat staf yang terlibat dan menentukan siapa yang akan
diinterview.

*Pembatasan kejadian yang diinvestigasi tergantung pada bagian


dalam proses pelayanan yang akan ditelusuri seperti kondisi pasien,
kapan dan dimana insiden terjadi.
*Investigasi insiden dibagi dalam tiga tingkat yaitu :
1. Investigasi Sederhana (Concise investigation, Simple
investigation, Simple RCA).
2. Investigasi Komprehensif (Comprehensive Investigation
RCA)
3. Investigasi Sentinel
9/29/2021 yang berdampak
arjaty/RCA/FKTP/MAP/ Nasional15
2021
PENYEBAB INSIDEN
1. Immediate Cause / Proximate cause (Penyebab Langsung)
• The first “why” is to identify the proximate causes of the event. They
involve factors lying closest to the origin of an event .
• The event (s) that occurred,including any condition (s) that existed
immediatly before the undesired outcome, directly resulted in its
occurrence and, if eliminated or modified, would have prevented the
undesired outcome. Also known as the direct cause (s)
• Examples of undesired outcomes : failure, anomaly, schedule
delay, broken equipment, product defect, problem, close
call, mishap, etc

2. Underlying Cause --Root Cause (Akar Masalah)


• One of multiple factors (events, conditions or organizational factors) that
contributed to or created the proximate cause and subsequent undesired
outcome and, if eliminated, or modified would have prevented the
undesired outcome. Typically multiple root cause contribute to an
undesired outcome.
arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 16 9/29/2021
ICE BERG
MODEL

Proximate
Cause

Underlying
Cause
Root
Cause

arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 17 9/29/2021


Seorang Pasien wanita, 80 thn, ditemukan telah meninggal di lantai
disebelah tempat tidurnya. Kejadian kira2 pkl 02.00- 03.30
Why ? Proximate Causes

Kegagalan Bed alarm Nurse Call Pasien tidak Kesalahan Kesalahan


Dlm Observasi rusak rusak Tahu mencampur Cara
pasien penggunaan (dispensing) pemberia
Nurse call dosis racikan n Obat
Why ? Why ? Why ? Obat sedasi sedasi
Why ? Why ? Why ? Why ?
Why ? Why ? Why ? Why ? Why ? Why ?
Why ? Why ? Why ? Why ? Why ? Why ?
Why ? Why ? Why ? Why ? Why ? Why ?
Why ? Why ?
Why ?

Sist Sistem di
Sarana / Prasarana SOP Training
Monitoring Farmasi
Ketenagaa
arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 21 9/29/2021
n
Root Cause
PENYEBAB
INSIDEN
Immediate / Proximate / Direct Cause :
• Faktor Pasien
• Faktor Individu yang terlibat (petugas / dokter)
• Faktor tugas
• Faktor Lingkungan kerja
• Alat

Underlying Cause --- ROOT CAUSE


• Faktor Manajemen
• Faktor Institusi / Organisasi
• Faktor eksternal

9/29/2021 arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 19


FLOW CHART INSIDEN

9/29/2021 arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 20


ADVERSE EVENT
(KTD)
IMMEDIATE CAUSE
Vs & ROOT CAUSE
KTD
KTD
Adverse KTD
Event / KTD KTD
KTD
KTD
KTD
Treat Sympto KTD
Symptomati
k m KTD

Immediate (Treat etiology)


Cause Prevent
Rekurens
Adverse Event
Corrective Action
Root
Preventive Action
Caus
arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 24 e 9/29/2021
IDENTIFY ROOT CAUSES

• Awali dengan mengumpulkan data penyebab langsung.

• Mengapa terjadi penyebab langsung? Sistem dan proses


mana yang melatarbelakangi penyebab langsung?

. Gali data lebih kepada sistem daripada fokus pada human


error

. Tim Investigator sering memiliki masalah pada tahap ini .


(cenderung berhenti setelah mengidentifikasi penyebab
langsung & tidak digali lebih dalam)

. Penggalian harus diteruskan sampai tidak dapat lagi


diidentifikasi penyebab lain - disebut akar
masalah
9/29/2021 arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 22
Differentiating root cause and contributing cause

Penyebab …………………
1 Akankah masalah timbul jika penyebab tersebut tidak
ada? Tidak = akar masalah Ya : faktor kontributor
2. Akankah masalah timbul jika penyebab tersebut dikoreksi atau
dieliminasi?
Tidak = akar masalah Yes : faktor kontributor
3. Akankah koreksi atau eliminasi penyebab menimbulkan insiden
serupa?
Tidak = akar masalah Yes : faktor kontributor

If the answer is “no” to each of the three questions,


the cause is a ROOT CAUSE.
If the answer is “yes” to any one of the three questions,
the cause is CONTRIBUTING CAUSE.

9/29/2021 arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 23


Proximate causes vs Root causes

Example : Medication error.

Penyebab langsung Akar Masalah

Salah label produk Problem komunikasi


Salah identifikasi Training staf tidak
adekuat

Teknik pemberian obat Kompetensi esesmen


tidak tepat buruk
(mis. IM diberi IV)
arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 27 9/29/2021
9/29/2021 arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 25
INVESTIGASI SEDERHANA

PENGUMPULAN DATA

PETAKAN KRONOLOGI KEJADIAN

Flow chart
MASALAH
(CMP DAN / SDP

ANALISA MASALAH DENGAN “5W” :


PENYEBAB LANGSUNG & AKAR MASALAH

FAKTOR KONTRIBUTOR

REKOMENDASI DAN RENCANA PERBAIKAN


9/29/2021 arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 26
INVESTIGASI KOMPERHENSIF (RCA)
TUJUH LANGKAH ROOT CAUSE ANALYSIS

1. Identifikasi INSIDEN yg akan diinvestigasi

2. Tentukan TIM Investigator

3. Kumpulkan DATA
(Observasi, Dokumentasi, Interview)

4. PETAKAN kronologi Kejadian


(Narrative chronology, Timeline, Tabular Timeline, Time Person Grid)

CMP ?
5. Identifikasi MASALAH (CMP / SDP)
(Brainstorming, Brainwriting, Nominal Group Technique) SDP ?
Penyebab langsung ?
6. ANALISIS Masalah berdasakan Informasi Akar masalah ?
(5 Why’s, Analisis Perubahan,Analisis Penghalang, Fish Bone dll)
Faktor Kontributor ?

7. Rekomendasi & Rencana Kerja untuk IMPROVEMENT

9/29/2021 arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 30


1. IDENTIFIKASI INSIDEN

• Tentukan Insiden “what happened” atau “what nearly


happened”
• Buat pernyataan insiden dengan mengacu pada what is wrong
and focuses on the outcome, NOT why the outcome occurred.
• Gunakan Tools brainstorming
• Contoh Insiden (Sentinel event)
• Dokter bedah melakukan operasi pada bagian tubuh yang
salah
• Pasien bunuh diri dengan cara gantung diri di kamar
mandi
• Pasien meninggal akibat salah pemberian obat

9/29/2021 arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 28


Identifikasi insiden untuk diinvestigasi

Alasan suatu insiden harus diinvestigasi secara detil:


• masalah serius / membahayakan pasien / RS
• masalah potensial untuk pembelajaran dalam unit atau
organisasi yang lebih luas.

RCA wajib dilakukan pada keadaan :


• Semua kematian yang tidak diharapkan
• Semua insiden yg diduga mengakibatkan cedera
permanen, kehilangan fungsi atau kehilangan
bagian tubuh

9/29/2021 arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 29


2. Pilih Tim Investigator

• Perlu orang yg expert untuk melakukan investigasi suatu insiden serius.(Terlatih


dengan AAM) Idealnya Tim terdiri dari 3-4 orang.

• Penting mengidentifikasi anggota tim dengan keterampilan berbeda dan komit


terhadap waktu investigasi. Untuk insiden serius Tim investigasi dapat dibebas
tugaskan dari pekerjaan rutinnya agar dapat fokus pada investigasi insiden dan
analisis.

• Tim ideal untuk investigasi insiden serius / Sentinel Event dapat terdiri dari:
1. Org yg expert dalam investigasi insiden dan analisis
2. External expert, (mis. seorang yg tidak berlatar blkg medis)
3. Senior Management expert (mis: Direktur Medis, Direktur Keperawatan)
4. Senior Clinical expertise (contoh: Direktur Medis atau Konsultan senior)
5. Seseorang yang mengetahui unit atau departeman dengan baik, walau
orang tersebut tidak langsung terlibat insiden.

9/29/2021 arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 30


3. Kumpulkan data
• Observasi langsung
- Kunjungan langsung untuk mengetahui keadaan, posisi,
hal2 yg berhubungan dengan insiden. (Foto, gambar, Video,
gambaran layout dimana orang dan alat, lakukan rekonstruksi)

• Dokumentasi
Untuk mengetahui apa yang terjadi sesuai data, observasi dan
inspeksi

• Interviews
Untuk mengetahui kejadian secara langsung untuk pengecekan
pada hasil observasi dan data dokumentasi (Tape, Notes)

9/29/2021 arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 31


Hasil review
dokumen

Hasil observasi

Hasil interview

9/29/2021 arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 35


DOKUMENTASI
• Tujuan pengumpulan informasi pada tahap ini:
1. Mengamankan informasi untuk memastikan dapat digunakan selama investigasi dan
jika kasus disidangkan di pengadilan
2. Identifikasi kebijakan dan prosedur yang relevan
3.Menggambarkan insiden secara akurat
4.Mengorganisasi informasi
5.Memberikan petunjuk pada Tim Investigasi

Semua bukti yang berhubungan dengan insiden sebaiknya dikumpulkan


sesegera mungkin.
1. Semua catatan medis (mis : cat keperawatan, medis, dll)
2. Hasil pemeriksaan yang berhubungan & penunjang diagnosis mis Xray, CT Scan)
3.Dokumentasi dan formulir mengenai insiden (Incident Report)
4.Kebijakan & Prosedur (SOP)
5.Integrated care pathway yg berhubungan
6.Pernyataan-pernyataan dan observasi
7.Lakukan interview dengan siapa saja yang terlibat insiden
8.Bukti fisik ( contoh: tata ruang bangsal, dll)
9. Daftar staf yg terlibat
10.Informasi mengenai kondisi yang dapat mempengaruhi insiden (contoh: pergantian
jaga, ada tidaknya staf yang terlatih,dll)
9/29/2021 arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 33
4. Petakan Informasi Kronologi Insiden

Sangat membantu bila kronologi insiden dipetakan dalam sebuah bagan.


Ada berbagai macam cara :
1. Kronologi Narasi
Kronologi insiden sangat berguna pada
laporan akhir insiden

2. Tabular Timeline
Sama dengan Timeline tetapi lebih detail
menginformasikan Good practice, CMP

3. Time Person Grids


Memungkinkan untuk melacak gerak /
kehadiran orang sebelum dan sesudah
insiden.

9/29/2021 arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 34


TABULAR TIMELINE
• Merupakan pengembangan Timeline yang berisi 3 data dasar : tanggal, waktu, cerita
kejadian asal dan dilengkapi 3 data lain yaitu : informasi tambahan, praktek yg baik (good
practice) dan masalah / CMP / SDP

Kapan digunakan Tabular Timeline ?


• Pada tiap tipe insiden. Berguna pada kejadian yang berlangsung lama

Bagaimana melengkapi Tabular Timeline ?


• Mengisinya seperti garis waktu diagram, dimana waktu dan tanggal kejadian kemudian
pada baris berikutnya diisi kejadian, informasi tambahan, Good Practice dan masalah.

Nilai Positif :
• Membantu pemeriksaan dengan memetakan kronologi dalam bentuk diagram sehingga
mudah dibaca.
• Teknik ini memudahkan identifikasi kekurangan secara cepat.
• Tambahan informasi dapat dimasukkan tanpa perlu merubah format.

Nilai Negatif :
• Beberapa orang lebih suka pada pemetaan kasus karena lebih fleksibel dan dinamis.
9/29/2021 arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 35
9/29/2021 arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 39
TABULAR TIME LINE

9/29/2021 arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 37


TIME PERSON GRID

• Alat pemetaan tabular yang dapat membantu pencatatan pergerakan orang (Staf,
Dokter, pengunjung, pasien dll) sebelum, selama dan sesudah kejadian.
• Membantu investigator mengetahui keberadaan seseorang pada saat
kejadian / insiden.
Kapan menggunakan Time Person Grid ?
• Jika dalam suatu Insiden terdapat keterlibatan banyak orang dalam kejadian tersebut dan
Investigator ingin memastikan keberadaan mereka dalam insiden
• Berguna pada keadaan jangka pendek
• Dapat dipetakan ke dalam garis waktu sehingga dapat dipakai untuk mengetahui kerangka
waktu spesifik yang lebih detil
• Bagaimana melengkapi Time Person Grid?
• Buatlah tabel yang berisi beberapa baris dan kolom
• Dari tabel tersebut, kolom sebelah kiri berisi daftar staf yang terlibat
• Kolom berikutnya berisi perjalanan waktu (jam, menit) pada baris atasnya
• Kemudian pada baris dibawah waktu berisi keterangan tempat atau kegiatan staf yang
terlibat

 Nilai positif:
 Dapat digunakan pada waktu yang pendek
 Dapat mengidentifikasi keberadaan seseorang dan adanya celah informasi
 Pemetaan dapat dalam bentuk garis waktu yang efektif
 Nilai negatif:
Hanya dapat digunakan pada waktu yang pendek

 Orang tidak dapat selalu mengingat waktu dimana ia berada
9/29/2021
 Terfokus pada individu arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 38
TIME PERSON GRID
Member of staff 11.38 11.45 11.50 11.55 12.00
Student nurse With Ward Ward Ward Ward
patient
(pt)
Anaesthetist With pt, With pt, With pt, With pt, With pt,
Anaes Anaes Anaes Anaes room Anaes
room* room room room

ODP (Operation Dept


Practitioner) ?** Recovery Stores Recovery Anaes
room
Theatre staff nurse Theatre With pt, With pt, Theatre With pt,
Anaes Anaes Anaes
room room room

Theatre sister Theatre Theatre Stores ?** Stores


office
Scrub nurse Theatre Theatre Stores Theatre Theatre
Surgeon Break Break Theatre Theatre Theatre
Assistant Break Break Theatre Theatre Theatre
arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 42 9/29/2021
5. Identifikasi Masalah
CMP (Care Management Problem) / SDP (Service Delivery Problem)

• Masalah yang terjadi dalam Insiden bisa diakibatkan karena asuhan pasien (Care
Management Problem (CMP) dan masalah pelayanan kepada pasien (Service Delivery
Problem (SDP).
• Tim investigator akan mengidentifikasi CMP/ SDP untuk mengetahui serangkaian masalah
yang mengakibatkan insiden
• Masalah yang terjadi dalam pelayanan baik itu melakukan tindakan (commision) atau tidak
melakukan tindakan yang seharusnya (ommission)
• Suatu insiden bisa terdiri dari CMP dan SDP atau hanya salah satu CMP / SDP.

Prinsip dasar CMP :


1. Pelayanan yang menyimpang dari standar pelayanan yg ditetapkan
2. Penyimpangan memberikan dampak langsung atau tak langsung pada adverse event.
• Adverse event yang berdampak pada pasien baik langsung / tidak langsung
Mis. - Kegagalan dalam observasi / tindakan
- Penanganan yang tidak tepat
- Tidak mencari bantuan saat dibutuhkan
- Kesalahan dalam menggunakan peralatan
• Kesalahan memberikan pengobatan6/

43
MASALAH

MASALAH CMP /SDP TOOLS

Petugas Farmasi lupa memindahkan ke CMP 5W


Container obat Kadaluarsa.

Petugas farmasi memberikan Vitamin B12 CMP 5W


yang sudah kadaluarsa kepada pasien.

CMP : care management problem


SDP : Service delivery problem
arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 44 9/29/2021
6. ANALISIS
INFORMASI
Tools untuk Identifikasi Proximate & Underlying Cause

• 5 Why
• Change Analysis
• Barrier Analysis
• Fish bone
• Flow chart
• Cause and Effect analysis

9/29/2021 arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 42


5 WHY

• Dikenal juga sebagai why-why chart (Ammerman, 1998), lebih


difokuskan pada pendalaman AAM / RCA sehingga investigator
yang menggunakan teknik ini dapat mencari penyebab
insiden keselamatan pasien lebih mendalam.
• Tujuan :
Untuk secara konstan bertanya mengapa? Melalui lapisan
penyebab sehingga mengarah ke akar permasalahan dari
problem yang teridentifikasi.

• Kapan menggunakan teknik ini?


1. Untuk menanyakan setiap penyebab masalah yang teridentifikasi
dan untuk mengidentifikasi :
• Gejala (Symptom),
• Proximate cause
• Faktor-faktor yang berpengaruh (an influencing factor) atau
• Akar masalah (root cause).
2. Untuk melanjutkan pencarian akar masalah yang
sebenarnya, meskipun telah diketahui kemungkinan
penyebab.
9/29/2021 arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 43
5 WHY
•Why – Why chart lebih difokuskan pada Investigasi RCA yang tidak dapat digali
lebih dalam penyebab insiden keselamatan pasiennya.
• Sangat mudah untuk dimengerti dan simpel untuk dipelajari

Contoh mencari akar masalah :


Effects “caused by” Causes

1. Cedera jatuh
2. Jatuh Lantai licin
3. Lantai licin Pipa bocor
4. Pipa bocor Karet penghubung
rusak
5. Karet Tidak dimaintanance
penghubung rusak
9/29/2021 arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 44
Contoh RCA dengan 5 Why’s
pada Kejadian Sentinel Perdarahan Post partum
Penyebab kematian:
Perdarahan post partum (HPP) dengan kematian di ambulans selama transfer dari Puskesmas ke RS rujukan.

1. Mengapa terjadi kegagalan untuk mengontrol HPP 4 jam setelah lahir? karena resusitasi yang tidak
memadai.
2. Mengapa resusitasi tidak memadai ? Karena kondisi serius yang dialamai pasien tidak diketahui atau
ditindaklanjuti.
3. Mengapa kondisi serius pasien tidak diketahui atau ditindaklanjuti ? Karena
terlambat mengidentifikasi adanya laserasi di leher Rahim yang parah dan terus mengalami
perdarahan.
4. Mengapa terlambat mengidentifikasi adanya laserasi pada leher rahimnya parah ? Karena Persalinan
bayi yang tidak terkontrol menyebabkan robekan pada serviks posterior.
5. Mengapa Persalinan bayi yang tidak terkontrol? Karena bidan di puskesmas terlambat merujuk ibu
grande multipara dengan risiko tinggi ke RS, di mana transfusi darah tersedia jika diperlukan.

10/09/2021 Arjaty Daud/WPSD/2021 48


a
94rj/9a2yt/9RC/
A / FK T PM
/ AP/ 2021
20 2 1

F O R M T E H N I K (5) M E N G A PA
Form G

MASALAH Konsultan tidak m e m e r i k s a pasien di r u a n g a n ( pr e op),

Mengapa Konsultan K ar en a dokter Konsultan t id a k d i h u b u n g i o l e h p e r a w a t


tidak m e m e r i k s a
Pasien ?

Mengapa Perawat Karena Perawat sibuk


tidak m engh ubun gi
Konsultan ?

Mengapa Sibuk ? K a r e n a s e d a n g m e n a n g a n i 2 p a s i e n g a w a t y g lain yi p e r d a r a h a n d a n


cardiac arrest

M e n g a p a tidak a da K ar en a t e naga h a n y a 2 orang d a n B e b a n kerja yang tinggi d a n


Perawat yang lain m a s a l a h s e p e r t i ini s u d a h s e r i n g t er jadi
d a l a m Shift itu ?

Mengapa hanya K ar en a kebijakan Direksi unt uk efisiensi


2 Orang ?
ANALISIS PERUBAHAN /
CHANGE ANALYSIS

• Dikembangkan oleh Kepnev Treque (1976)


• Digunakan untuk menganalisa proses yang tidak bekerja sesuai
rencana
(Apa dan mengapa berubah ?)
• Metode sederhana yg dapat membantu membandingkan proses
yg berjalan efektif atau gagal.
 Analisis komparativ
 Apa yang berubah sehingga menimbulkan kejadian / event
 Mencari dampak dari perubahan (potential dan aktual)

• Kapan digunakan ?
1. Bila suatu sistem / tugas yg awalnya berjalan efektif
kemudian
terjadi kegagalan / terdapat sesuatu yg menyebabkan
perubahan situasi
2. Mencurigai suatu perubahan yg menyebabkan
ketidaksesuaian tindakan atau kerusakan
alat.
Analisis perubahan / change analysis

baseline
comparison

Reality Ideal

impact

 Membandingkan Reality dengan idealnya


 Membandingkan teori dengan praktek
arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 48 9/29/2021
ANALISIS PERUBAHAN /
CHANGE ANALYSIS
Langkah2 Analisis Perubahan :

1. Pelajari Prosedur normal : Apa yg seharusnya dilakukan


(Kolom 1)
2. Petakan Alur insiden yg terjadi, bandingkan dgn Langkah 1
(Kolom 2)
3. Bandingkan 2 proses apakah ada perbedaan, Apa
sebagai masalah? catat pada kolom yg telah disediakan
(Kolom 3)
4. Catat akar masalah untuk perbaikan yang akan dimasukkan
SOP INSIDEN APAKAH PERUBAHAN
dalam Rekomendasi MENYEBABKAN
MASALAH

arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 49 9/29/2021


a
95rj/3a2yt/9RC/

*Click to edit Master text styles


A / FK T PM
/ AP/ 2021
20 2 1

*Second level
* Third levelF O R M ANALISIS PERUBAHAN
* Fourth level
PROSEDUR YG PROSEDUR YG DILAKUKAN A PA K A H T E R D A PAT B U K T I A PA K A H P E R U B A H A N
NORMAL * Fifth level
S A AT I NS I DE N PERUBAHAN D L M MENYEBABKAN MA SALAH
PROSES ATA U S E B A G A I A K I B AT ?

S p B ha ru s m e n g e t a h u i S p B t ah u k on di si p as ie n,
ko nd is i p a s i e n b a h w a k e d u a lutut b e r m a s a l a h Tidak -

Tandai t un gk ai b a w a h k a n a n ,
d a n tertutup k a u s k a k i
h i n g g a tidak terlihat. D a n ini
Tandai b a g i a n y a n g tidak dievaluasi u l a n g o l e h
a k a n d io per as i do kt er b e d a h Ya Masalah

P e r s i a p a n di O K
dilakukan oleh Sudah dilakukan persiapan
O D P d a n p e ra w a t oleh O DP & perawat O K Tidak -
OK

P e m a s a n g a n tourniket Tourniket d i p a s a n g o l e h do kt e r
oleh O D P bedah ya Masalah

Kolom Dokumentasi
anestesi dan rencana
o pe ras ih aru s diisi
s e b e l u m op era si Tidak diisi ya Masalah
ANALISIS PENGHALANG /
BARRIER ANALYSIS
• Penghalang atau kontrol untuk mencegah terjadinya bahaya
• Analisa penghalang didesain untuk mengidentifikasi :
1. Penghalang mana yang seharusnya untuk mencegah insiden
2. Mengapa penghalang gagal ?
3. Penghalang apa yang dapat digunakan untuk mencegah insiden terulang
kembali ?

Ada 4 tipe “barrier” ;


1. Physical barier : mis. Bar code, pintu dengan akses masuk terbatas (Card/
password), lemari narkotika (double lock)
2. Natural barrier : mis Dx MBO o/ 2 dr & tunggu 6 jam, pemberian Vincristin & MTX
diberikan di hari yang berbeda oleh dua orang berbeda
3. Human action barrier : memeriksa suhu air sebelum memandikan pasien,
pengecekan “ mark site”, desain nurse station untuk perawatan pasien penyakit
jiwa
4. Administrative barrier : Supervisi & training, double check obat oleh 2 orang dan
diberikan paraf.

9/29/2021 arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 51


9/29/2021 arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 52
ANALISIS PENGHALANG /
BARRIER ANALYSIS
Hazard Barrier Target

Pasien
Sumber potensial Melindungi target
menyebabkan harm / dari hazard
kerugian
• Checks
Giving ECT to
Wrong patient
• Protocols
patient
No consent

9/29/2021 arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 53


a
95rj/7a2yt/9RC/ BARRIER ANALYSIS (WRONG SITE SURGERY CASE)
A / FK T PM
/ AP/ 2021
20 2 1
Masalah: torniket dilakukan pada kaki yang salah oleh dokter bedah konsultan dan
asistennya
Penghalang / Kontrol sudah Apakah Mengapa penghalang/kontrol terabaikan
ada? penghalan dan apa dampaknya?
g/
kontrol
berfungsi?
SOP menyatakan bahwa Tidak 1.SOP tidak menerangkan kapan dan siapa
dokter bedah atau asisten yang melakukan. Tugas tersebut dilakukan
melihat pasien dan cek oleh SpR2 dan konsultan, tetapi komunikasi
identitas dan semua hal dan informasi transfer tidak lengkap.
yang berkaitan dengan 2.Konsultan lebih senang melihat pasiennya
operasi termasuk sebelum tanda operasi diberikan. Akibat
memeriksa tanda operasi terlambat waktu admission maka tanda
operasi dilakukan oleh SHO

Benar dan tepat tanda Tidak 1. SHO menandai tanda operasi dengan
operasi pensil kulit pada sisi yang tidak biasa,
yang tidak mudah dilihat oleh dokter
bedah. SHO tidak pernah mendapat
training mengenai hal ini.
2. Kaos kompresi menghalangi tanda
operasi
Push or Pull, Right or left?

How did you know?

9/29/2021 arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 55


ANALISIS FISH BONE /
FAKTOR KONTRIBUSI

• Tiap masalah (CMP/ SDP) dapat berkaitan


dengan beberapa faktor yang dapat memberikan
dampak pada timbulnya insiden.
Mis : motivasi individu kurang, supervisi tim
kurang, kebijakan pelatihan tidak adekuat dll.

• Berbagai metode dapat digunakan untuk mencatat


faktor kontribusi yang berkaitan dengan CMP /
SDP

9/29/2021 arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 56


Fish Bone / Analisis Tulang Ikan
(FAKTOR KONTRIBUTOR- KOMPONEN – SUBKOMPONEN)

Faktor Faktor Individu /


Staf Faktor
Fasyankes
Pasien

Faktor Faktor
Lingkungan Kerja Ekternal
RCA : Root Cause Analysis

9/29/2021 arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 57


Faktor Kontributor, Komponen, Sub
Komponen

9/29/2021 arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 58


Faktor Kontributor, Komponen, Sub
Komponen

9/29/2021 arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 59


MATRIX INSTRUMEN ANALISIS INFORMASI

INSTRUMEN KAPAN DESKRIPSI KEUNTUNGAN KERUGIAN


DIGUNAKA
N
(5) Untuk Pertanyaan Sederhana & Sebagian tidak
Mengapa mengidentifikasi mendalam untuk efektif. setuju dgn 5 x.
Dapat Karena Akar
gejala / faktor yg mengidentifikasi digunakan untuk masalah bisa > 5, atau
(5 Why) akar masalah individu / kelompok < 5 tapi umumnya, dgn
mempengaruhi / 5 x bertanya sudah
penyebab yg dapat menemukan
sederhana akar masalah.

Diagram  Untuk Diagramyg  Mudah Tidaksemua orang


tulang ikan mengetahui faktor digunakan untuk dilaksanakan merasa nyaman
kontributor suatu menemukan faktor Tdp display visual dengan perangkat ini
(Fishbone masalah penyebab dari proses analisis Memerlukan waktu
Diagram) Pada masalah masalah tdd 9 agar familiar
multifaset yg faktor Memerlukan
panjang atau pandangan yg luas dari
rantai penyebab kejadian yg
yg kompleks diidentifikasi tdk
berhubungan dgn
masalah

9/29/2021 arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 63


MATRIX INSTRUMEN ANALISIS INFORMASI
INSTRUMEN KAPAN DESKRIPSI KEUNTUNGAN KERUGIAN
DIGUNAKA
N
Jika sistem, prosedur Metode untuk Dapat digunakan  Menimbulkan
Analisis
& peralatan yg membandingka pada insiden yg pertanyaan tentang
Perubahan awalnya berjalan baik, n proses yg sederhana maupun prosedur yg normal atau
terjadi perubahan / terjadi dgn yang kompleks proses pada pasien
(Change error proses yg sehingga memerlukan
Pada penyebab yg tdk seharusnya penelitian yg lebih
Analisis) jelas, khususnya mendalam
berguna utk evaluasi  Nilainya terbatas
kegagalan alat Seluruh akar masalah
mungkin tdk dpt
diketahui

Dapat digunakan Analisis kritis  Dapat Dapat menyebabkan


Analisis
secara prospektif & pengawasan menidentifikasi stres bagi staf
Penghalang rektrospektif untuk untuk kontrol tambahan yg Memerlukan proses
mengidentifikasi mengidentifika dapat mencegah agar familiar
(Barrier adanya penghalang si gagalnya insiden
Analysis Utk mengidentifikasi pertahanan Pendekatan yg
) penghalang & sistematik
kegagalan peralatan

Fserta prosedur atau


64 9/29/2 21
arjaty/ mKaTsPa/lMahAaPd 0
7. Buat Rekomendasi & Rencana Tindakan
Improvement

arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021
65 9/29/2021
Contoh Rekomendasi Kejadian Sentinel Perdarahan Post partum

JANGKA WAKTU JENIS INTERVENSI


JANGKA PENDEK / • Identifikasi PIC penjamin mutu (QA) kebidanan di semua fasilitas kesehatan yang akan memimpin
tindakan yang direkomendasikan
SEGERA • Supervisi segera, mencakup aspek kemahiran dalam :
(bimbingan dan supervisi • identifikasi dan penilaian risiko dalam ANC,
suportif)
• persalinan pervaginam terkontrol,
• pemeriksaan vagina dan serviks pascapersalinan untuk mengetahui adanya robekan dan
cedera,
• pengelolaan perdarahan,
• keterampilan resusitasi,
• pengenalan pasien obstetri yang sakit parah dan
• kapan harus bertindak dengan urgensi;
•Periksa kapan Perawatan Obstetrik Darurat (EmOC) berikutnya atau pelatihan serupa akan diadakan
dan prioritaskan ini, jika memungkinkan;
•Periksa semua fasilitas memiliki protokol yang mencakup penggunaan oksitosin, bahwa mereka
menggunakannya, dan jika tidak, nilai hambatan penggunaannya;
•Periksa apakah ada pedoman manajemen logistic, ketersediaan suplai darah harian sesuai tingkat
fasilitas, apakah ini digunakan, dan kaji hambatan penggunaan.

10/09/2021 Arjaty Daud/WPSD/2021 63


Contoh Rekomendasi Kejadian Sentinel Perdarahan Post partum

JANGKA MENENGAH • Kaji ulang protocol mutakhir, berlaku dan digunakan untuk pemakaian
oksitosin;
(Pelatihan, latihan,
tinjauan protokol) • Menyelenggarakan latihan pengelolaan perdarahan obstetrik berat;
•Konsultasi tentang komunikasi antara profesional kesehatan senior dan junior,
dokter dan perawat, cara konsultasi melalui telepon seluler dan email, ronde
bangsal gabungan termasuk staf senior, kunjungan penja spesialis ke fasilitas
periferal untuk melatih, membimbing, pedoman dan protokol; memfasilitasi
pengawasan senior
•Pelatihan dan supervisi kompetensi pencatatan kasus klinis, tanda vital dan
tindakan yang diambil
•Audit klinis manajemen pasien mis penilaian risiko di ANC, kepatuhan protokol
nasional atau lokal untuk berbagai kondisi, umpan balik dan audit ulang
• Aksi peningkatan donor darah melalui mobilisasi pendonor darah.

JANGKA PANJANG • Identifikasi kompetensi staf saat ini terhadap kompetensi yang diharapkan,
periksa relevansi kurikulum pelatihan
(Peninjauan kurikulum
sistemik; panduan •Mengembangkan protokol dan kebijakan baru, memperbarui dengan mengacu
kebijakan; perubahan sikap pada bukti efektivitas nasional dan internasional termasuk kebijakan tentang
dan praktik) transfusi darah dan pasokan logistik darah di tingkat fasyankes

10/09/2021 Arjaty Daud/WPSD/2021 64


9/29/2021 arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 65
DIFFERENCES FMEA &
RCA FMEA RCA

• Proactive • Reactive
• Specific Process • Specific Event

• Diagram process flow • Diagram chronological


steps
• “What could occur?”
• “What occurred?”
• Focusing on a processes • Focus on an event’s
potential system failures
system failures
• Prevents failures before they
• Prevents failures
occur from
reoccurring

9/29/2021 arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 66


KEY TAKE HOME MESSAGES

Analisa
CMP

POA
Peta

Data

Insiden Tim

9/29/2021 arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 67


TERIMA KASIH

arjaty/RCA/FKTP/MAP/ 2021 72 9/29/2021


Arjaty Daud Channel arjaty_daud Arjaty

Anda mungkin juga menyukai