SKRIPSI
Oleh :
Ferina Kusumaningrum
NIM 11103244013
i
ii
iii
iv
MOTTO
“Kau dapat mengajarkan sebuah pelajaran pada seorang siswa selama sehari,
tapi jika kau mengajarinya belajar dengan menciptakan keingintahuan, dia akan
(Clay. P. Bedford).
(Anonim).
v
PERSEMBAHAN
2. Kepada kedua orangtua tercinta, Bapak dan Ibu saya terimakasih untuk
dukungannya.
vi
EFEKTIVITAS MEDIA FLASHCARD TERHADAP KEMAMPUAN
MENGENAL ANGGOTA TUBUH MANUSIA PADA ANAK AUTIS
KELAS 2 SD DI SEKOLAH KHUSUS AUTIS BINA ANGGITA
YOGYAKARTA
Oleh:
Ferina Kusumaningrum
NIM. 11103244013
ABSTRAK
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala karunia yang telah
diberikan selama ini, sehingga penulisan skripsi yang berjudul “Efektivitas Media
bimbingan dan uluran tangan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini, penulis
kesempatan bagi penulis untuk menimba ilmu dari masa awal studi sampai
3. Ketua Jurusan Pendidikan Luar Biasa yang telah memberikan ijin penelitian.
4. Bapak Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah
5. Kepala Sekolah, Sekolah Khusus Autis Bina Anggita Yogyakarta yang telah
viii
6. Ibu Anna Nur Anis selaku guru pembimbing di Sekolah Khusus Autis Bina
7. Seluruh Guru dan karyawan Sekolah Khusus Autis Bina Anggita Yogyakarta
penelitian ini.
Amalia Desti Puspitasari dan Erwin Maulana Yusuf yang selalu memberikan
doa dan dukungan serta semangat selama menjalani masa kuliah hingga
10. Sahabat-sahabat saya selama berada di Yogyakarta, Risma, Shelly, Iyes, Eva,
Atikah, Fera, Alif, Nana, Putri, Retno, Julia, Wikan, Rate, teman kerja dan
yang tidak saya sebutkan satu persatu, yang selalu memberikan motivasi
untuk tetap semangat menyelesaikan tugas akhir skripsi ini, terima kasih atas
11. Teman-teman PLB 2011 yang selalu mendukung dan memberikan semangat
12. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah membantu
ix
x
DAFTAR ISI
hal
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
PERSETUJUAN................................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................. iv
MOTTO.................................................................................................................. v
PERSEMBAHAN.................................................................................................. vi
ABSTRAK.............................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL................................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................. ......... 9
C. Batasan Masalah................................................................................................. 10
D. Rumusan Masalah ..................................................................................... ........ 10
E. Tujuan Penelitian ...................................................................................... ........ 10
F. Manfaat Penelitian .................................................................................... ........ 11
xi
G. Batasan Istilah..................................................................................................... 11
xii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian.............................................................................................. 49
B. Desain Penelitian............................................................................................... 50
C. Tempat danWaktu Penelitian .................................................................... ....... 53
D. Subjek Penelitian ...................................................................................... ....... 54
E. Variabel Penelitian............................................................................................ 55
F. Setting Penelitian ...................................................................................... ....... 56
G. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... ....... 57
H. Instrumen Penelitian ................................................................................. ....... 60
I. Prosedur Perlakuan ................................................................................... ....... 64
J. Teknik dan Analisis Data .......................................................................... ....... 69
K. Kriteria Keefektivan Media Flashcard............................................................. 70
xiii
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 121
LAMPIRAN.......................................................................................................... 124
xiv
DAFTAR TABEL
hal
Tabel 1. Waktu dan Kegiatan Penelitian .......................................................... ....... 52
Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ........................................................... ....... 5
Tabel 3. Kisi-Kisi Pedoman Observasi Penggunaan Media Flashcard ........... ....... 59
Tabel 4. Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan Mengenal Anggota Tubuh pada
Anak Autis .......................................................................................... ....... 60
Tabel 11. Data Hasil Frekuensi Kesalahan Pada Tes Mengenal Anggota
Tubuh manusia Subjek MRD Selama Fase Intervensi………................ 92
Tabel 12. Data Hasil Frekuensi Kesalahan Pada Tes Mengenal Anggota
Tubuh manusia Subjek MRD Selama Fase Baseline-1 dan
Intervensi…………………………………………………….................. 94
Tabel 13. Data Hasil Frekuensi Kesalahan Pada Tes Mengenal Anggota
Tubuh manusia Subjek MRD Selama Fase Baseline-2………................ 98
Tabel 14. Data Hasil Frekuensi Kesalahan Pada Tes Mengenal Anggota
Tubuh manusia Subjek MRD Selama Fase Baseline-1,
Intervensi, dan Baseline-2……………………………………............... 99
xv
Tabel 15. Data Hasil Kemampuan Subjek MRD Pada Tes Mengenal
Anggota Tubuh manusia Subjek MRD Selama Fase Baseline-1,
Intervensi, dan Baseline-2……………………........................................ 101
xvi
DAFTAR GRAFIK
hal
Grafik 1. Frekuensi Kesalahan Mengenal Anggota Tubuh Manusia
Subjek MRD pada Fase Baseline-1............................................................ 81
xvii
DAFTAR GAMBAR
hal
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
hal
Lampiran 1. Isi Media Flashcard “ Mengenal Anggota Tubuh
Manusia”.................................................................................. 124
xix
BAB I
PENDAHULUAN
bagi setiap individu, termasuk anak berkebutuhan khusus. Salah satu tipe
1
Gejala dan perilaku yang muncul pada anak autistik di antaranya adalah
kurang, emosi anak yang tak terkendali, menyakiti orang lain. Berbagai
Salah satu kompetensi dasar yang harus dipenuhi oleh anak autistik
2
merupakan keseluruhan bagian dari anggota badan mulai dari kepala
yang terletak paling atas dan kaki yang terletak pada bagian bawah. Dari
seperti mata, hidung, telinga, mulut, tangan, jari tangan dan kaki
sangat penting bagi anak, terutama bagi anak autistik yang belum dapat
anggota tubuh manusia, yaitu anak tidak dapat atau sering keliru
anggota tubuh yang disebutkan oleh guru, tetapi anak belum mampu
dan memegang bagian tubuh yang lain. Kemampuan dasar yang sudah
ditunjukkan saat siswa merespon intruksi atau sapaan yang diberikan oleh
karena belum terbentuknya kontak mata siswa dengan baik. Anak sulit
tatapan mata siswa yang melihat ke arah sekeliling ruang kelas saat
pelajaran, hal ini ditunjukkan ketika ada suasana gaduh atau hal lain yang
3
lebih menarik, sehingga anak memilih untuk mencari tahu tentang hal
memiliki nama. Hal tersebut dapat dilihat dari “anak menoleh ketika
Fokus perhatian anak dalam mengerjakan tugas hanya lima menit. Setelah
itu anak keluar dari tempat duduk dan melakukan aktivitas lain, lalu duduk
lagi ketika guru meminta anak untuk duduk. Hal ini tentu menganggu
tubuh manusia.
dan wawancara dengan guru kelas yaitu anak sangat senang menggunakan
media yang berbasis visual. Hal tersebut dapat dilihat dari anak dapat
4
jika diinstruksikan untuk memegang hidung secara mandiri, anak tidak
perhatian anak tidak terfokus pada salah satu bagian gambar yang
ditunjuk, sehingga pesan gambar yang terdapat pada media tersebut tidak
yang menarik dan disukai oleh anak agar memudahkannya dalam proses
dengan media yang berbasis visual. Hal tersebut menjadi alasan bagi
5
MTs N Ngemplak Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013. Hasil
minat siswa dan memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan
dunia nyata. Seperti yang disebutkan Levie & Levie (dalam Azhar Arsyad,
konsep. Aaron & Gitten dalam Joko Yuwono (2012: 12) berpendapat
tentang beberapa poin yang berharga dari kondisi tentang anak autistik
dan belajar hafalan. Pada kasus-kasus tertentu anak autistik mungkin dapat
arah jalan saat berpergian ke tempat tertentu, nomor telepon, dan peta
6
hanya dengan melihat beberapa kali saja (visual learner)”. Hal tersebut
flashcard ini telah disesuaikan dengan dengan gaya belajar anak autistik
Media flashcard terdiri dari unsur gambar dan kata agar anak
gabungan dari gambar bagian anggota tubuh dan tulisan nama dari bagian
anggota tubuh tersebut. Gambar bagian anggota tubuh tersebut terdiri dari
mulut, rambut, telinga, gigi, lidah, kepala, tangan, jari tangan, dan kaki.
Selain itu ada juga gambar tentang cara merawat bagian anggota tubuh
7
pada anak autistik oleh BNSP, 2006 tentang Kurikulum Tingkat Satuan
kali. Hal ini bertujuan agar anak autistik dapat menyerap informasi
8
ditandai dengan meningkatnya kemampuan anak autistik dalam
penelitian ini.
B. Identifikasi Masalah
9
4. Belum diketahuinya efektivitas media flashcard sebagai media untuk
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
Yogyakarta.
10
F. Manfaat Penelitian
a) Bagi Guru:
b) Bagi Anak:
c) Bagi Sekolah:
G. Batasan Istilah
1. Media Flashcard
11
tulisan kata dari gambar tersebut, yang mana antara gambar yang satu
mulai dari kepala yang terletak paling atas dan kaki yang terletak pada
3. Anak Autistik
12
manusia pada mata pelajaran IPA, sehingga membutuhkan pembinaan
belajar untuk membantu anak dalam mengingat nama, fungsi, dan cara
13
BAB II:
KAJIAN PUSTAKA
atau tidak merespon kontak sosial dan lebih senang menyendiri. Walaupun
autisme sudah ada sejak dahulu, istilah autisme baru diperkenalkan oleh
sebagai berikut:
sosial yang secara umum terjadi sebelum usia tiga tahun. Karakteristik lain
yang sering muncul pada anak autistik adanya keterikatan dengan aktivitas
menolak pada perubahan aktivitas sehari-hari dan respon yang tidak biasa
karena anak autistik memiliki masalah emosi yang serius. Secara garis
14
besar anak autistik mengalami gangguan komunikasi, interaksi sosial dan
(Safaria, 2005:2).
dan bahasa, dan perilaku serta gangguan emosi dan persepsi sensori
bahkan pada aspek motoriknya. Gejala autistik muncul pada usia sebelum
15
sesudahnya, hal tersebut membuat seseorang yang menyandangnya tidak
atas ada dugaan bahwa anak autistik disebabkan oleh faktor lingkungan
juga orang tua yang melaporkan bahwa ada perubahan yang kurang
mercury yang sangat tinggi karena adanya pencemaran air laut. Selain itu
lithium, and potassium. Pestisida dan racun yang berasal dari lingkungan
16
yang belum diketahui dengan pasti. Bagian lain yang menarik dan perlu
anak berusia 3 tahun dan menunjukkan ciri-ciri perilaku autistik, orang tua
bermain sendiri dan hubungan antara orang tua dengan anak yang kurang
berkualitas. Hal ini bukan merupakan penyebab utama. Tetapi pada bagian
ini diduga sebagai faktor yang melengkapi dan memperkuat atau memicu
berdasarkan jenis masalah atau gangguan yang dialami oleh anak autistik.
Ada 6 jenis masalah atau gangguan yang dimiliki oleh anak autistik, yaitu
17
a. Perkembangan bahasa anak autistik lambat atau sama sekali
tidak ada. Anak tampak seperti tuli, sulit berbicara, atau pernah
berbicara lalu kemudian hilang kemampuan berbicara.
b. Kadang-kadang kata-kata yang digunakan tidak sesuai artinya.
c. Mengoceh tanpa arti secara berulang-ulang, dengan bahasa
yang tidak dapat di mengerti oleh orang lain.
d. Bicara tidak dipakai untuk alat komunikasi. Senang meniru
atau membeo.
e. Bila senang meniru, dapat menghafal kata-kata atau nyanyian
yang didengar tanpa mengerti artinya.
f. Sebagian dari anak autistik tidak dapat berbicara (bukan kata-
kata) atau sedikit bicara (kurang verbal) sampai usia dewasa.
g. Senang menarik-narik tangan orang lain untuk melakukan apa
yang ia inginkan, misalnya bila ingin meminta sesuatu.
berupa:
berupa:
18
d. Anak autistik tidak bermain sesuai fungsi mainan, misalnya
sepeda dibalik dan rodanya diputar-putar.
e. Anak autistik senang terhadap benda-benda yang berputar
seperti kipas angin, roda sepeda, dan jenisnya.
f. Anak autistik sangat lekat dengan benda-benda tertentu yang
dipegang terus dibawa kemana-mana.
persepsi.
19
terhadap stimulus. Sensitif secara visual, sangat sensitif ketika terkena
repetitive atau tampilnya interest yang sempit atau obsesif pada suatu
obyek tertentu”
20
secara verbal jika terus menerus dilatih dan dibiasakan dalam
dicapai.
jasat manusia atau binatang yang terlihat dari ujung kaki hingga ujung
rambut, telinga, mata, hidung, mulut, kemudian ada tangan dan kaki.
masing.
dari ujung kepala hingga ujung kaki seperti: rambut, mata, telinga,
keseluruhan bagian dari anggota badan mulai dari kepala yang terletak
paling atas dan kaki yang terletak pada bagian bawah yang masing-masing
21
masing-masing dan anggota tubuh merupakan anggota badan seluruhnya
materi tersebut terdapat pada mata pelajaran Ilmu Pengtahuan Alam untuk
Kelas I Semester I
22
2. Pembelajaran IPA bagi Anak Autistik
Untuk itu, pendidikan IPA yang dibelajarkan kepada peserta didik tentang
diri sendiri dan alam sekitar itu dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari.
and social studies should be recognized as basic subjects that have major
bidang studi alam dan sosial diakui sebagai dasar implikasi keterampilan
hidup yang pokok. Implikasi pada keterampilan hidup itu yang tepat
23
memenuhi kebutuhannya diri sendiri, dalam hal ini yaitu tentang cara
dari media. Kata “media” berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak
dari kata “medium”. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara
atau pengantar. Gerlach & Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila
dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang
Arsyad (2006:3).
unsur peralatan atau perangkat keras (hardware) dan unsur pesan yang
bukanlah peralatan itu, tetapi pesan atau informasi belajar yang dibawakan
24
bahan ajar itu sendiri yang akan disampaikan kepada siswa, sedangkan
meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi
pengajaran yang diantaranya terdiri atas buku, kertas, tape recorder, video,
televisi, dan komputer. Dengan kata lain media adalah komponen sumber
bagi siswa dan pendidik dalam kegiatan proses belajar mengajar. Karena
lebih baik, serta terangsang untuk memahami objek yang tengah diajarkan
dalam bentuk komunikasi yang lebih efektif dan efisien. Alat ini
mencakup semua bahan dan alat fisik yang mungkin digunakan untuk
25
dalam proses pembelajaran tentang mengenalkan anggota tubuh manusia
a) Media grafis
Media grafis adalah media visual yang menyajikan suatu ide dan
penerima pesan.
sajian ide, dan mengilustrasikan fakta yang cepat dilupakan jika tidak
1. Flashcard
26
memberikan respon yang diinginkan, misalnya mengenalkan
2. Diagram
(2005:23).
3. Poster
27
2. Slide
persatu, Rudi Susilana dan Cepi Riyana (2007:17). Slide atau film
3. Film Strip
c) Media Audio
1. Radio
diajarkan.
28
2. CD (Compact Disk)
siswa.
audio dan visual. Oleh karena itu media tersebut tidak hanya
1. Televisi
pesawat televisi.
2. Film
29
dan diproyeksikan sehingga menimbulkan kesan hidup dan
gerak.
Mengajar
30
memahami dan meningkatkan informasi atau pesan yang terkandung
dalam gambar, 4) fungsi kompensatoris yakni media visual yang dapat
mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat dalam menerima
dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan
secara verbal.
Berdasarkan kajian di atas disimpulkan bahwa pemilihan media
dengan cepat juga menuntut guru serta siswa untuk lebih kreatif dan tidak
31
berbasis visual yang memudahkan guru sebagai media pembelajaran
informasi dengan baik. Hal ini sesuai dengan sifat media flashcard
anak autistik yang dapat belajar efektif jika diulangi lagi. menurut
juga dapat meningkatkan perhatian anak. Hal ini juga sesuai dengan
32
lembaran-lembaran flashcard. Gambar-gambar yang ada pada flashcard
cocok untuk kelompok kecil yang siswanya tidak lebih dari 30 orang.
tulisan dari gambar tersebut. Gambar serta kata yang tersedia, merupakan
pembelajaran berupa kartu kecil yang berisi gambar, teks, atau tanda
atau dapat disesuaikan dengan besar kecilnya kelas yang dihadapi. Kartu
visual (pandang). Media ini juga dipakai baik untuk kelas besar kecil
atau 25x30 cm. Gambar yang ditampilkan dalam media tersebut adalah
gambaran tangan atau foto yang sudah ada dan sudah ditempelkan pada
lembaran-lembaran kartu.
33
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
bagian bawah atau belakang gambar, media tersebut sangat sesuai untuk
34
mengambil kartu yang sesuai dengan anggota tubuh yang ditunjuknya.
Selain mengasah kemampuan kognitif juga melatih ketangkasan.
flashcard tersebut.
dalam media, tanpa perawatan yang baik, media flashcard akan cepat
pada anak autistik perlu digunakan tema dan gambar yang menarik serta
35
4. Langkah-Langkah Cara Penggunaan Media Flashcard
sebagai berikut:
a. Persiapan
1. Mempersiapkan diri
2. Mempersiapkan flashcard
3. Mempersiapkan tempat
36
tertata dengan baik, perhatikan juga penerangannya lampu atau
4. Mempersiapkan siswa
b. Penyajian
37
ditunjuk pada gambar. Ajarkan satu persatu hingga pada kartu
mudah memahami.
tujuan pembelajaran, jika tidak sesuai dengan kebutuhan dan tujuan maka
38
NO PERTANYAAN KET
1 Apakah materinya penting dan berguna bagi siswa?
2 Apakah dapat menarik minat siswa untuk belajar?
3 Apakah ada kaitannya dan mengena secara
langsung dengan tujuan pembelajaran?
4 Bagaimana format penyajiannya diatur? Apakah
memenuhi tata urutan yang teratur?
5 Bagaimana dengan materinya, mutakhir dan
authentik?
6 Apakah konsep dan kecermatannya terjamin secara
jelas?
7 Apakah isi dan presentasinya memenuhi standar?
8 Apakah penyajiannya objektif?
9 Apakah bahannya memenuhi standar kualitas
teknis?
10 Apakah bahan tersebut sudah melalui pemantapan
uji coba atau validasi?
Tabel di atas menunjukkan cara dalam memilih media dengan
cermat.
39
mengoperasikan dan lain-lain, 2) Familiarty: alasan pribadi
seseorang karena sudah terbiasa menggunakan media tersebut,
merasa sudah menguasai media tersebut, jika menggunakan
media lain belum tentu bisa dan untuk mempelajarinya
membutuhkan waktu, tenaga, dan biaya, sehingga secara terus
menerus menggunakan media yang sama, 3) Clarity: untuk lebih
memperjelas pesan pembelajaran dan memberikan penjelasan
yang lebih konkrit, 4) Active Learning: media dapat berbuat lebih
dari yang bisa dilakukan oleh guru. Salah satu aspek yang harus
diupayakan oleh guru dalam pembelajaran adalah siswa harus
berperan aktif baik secara fisik, mental, dan emosional.
Kesimpulan berdasarkan kajian di atas, dipilihnya media flashcard
pada penelitian ini dalam mengenalkan anggota tubuh manusia pada anak
tanggung jawab guru. Karena gurulah yang langsung membina para siswa
menggunakan media.
40
bagian anggota tubuh manusia. Anggota tubuh memiliki bagian-bagian
dari ujung kepala hingga ujung kaki seperti: rambut, mata, telinga,
keseluruhan bagian dari anggota badan mulai dari kepala yang terletak
paling atas dan kaki yang terletak pada bagian bawah yang masing-masing
and social studies should be recognized as basic subjects that have major
bidang studi alam dan sosial diakui sebagai dasar implikasi keterampilan
hidup yang pokok. Implikasi pada keterampilan hidup itu yang tepat
41
sendiri dalam bidang yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari untuk
memenuhi kebutuhannya diri sendiri, dalam hal ini yaitu tentang cara
yang menarik dan disukai oleh anak agar memudahkannya dalam pada
oleh anak yaitu media yang berbasis visual yang mana diantara media
hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Seperti yang
disebutkan Levie & Levie (dalam Azhar Arsyad, 2006:9) bahwa belajar
melalui stimulus gambar atau visual membuahkan hasil belajar yang lebih
memuat uraian materi yang bersifat fakta, konsep dan prinsip dalam
42
penerapan pembelajaranya. Hal tersebut menyebabkan pelajaran IPA
mengingat istilah ilmiah dan konsep-konsep IPA bagi siswa autis. Peran
bersifat abstrak menjadi materi yang lebih mudah dipahami oleh anak.
dalam pembelajaran IPA sangat penting diajarkan. Hal ini dilakukan agar
bagian kepala ada rambut, telinga, hidung, mata, dan mulut hingga bagian
bawah yaitu kaki. Masing-masing anggota tubuh yang kita miliki memiliki
jumlah dan kegunaan yang berbeda. Seperti mata yang kita miliki ada dua
buah yang terletak diantara hidung bagian atas, memiliki satu mulut yang
berada di bawah hidung, hidung memiliki dua buah lubang yang berada di
atas mulut dan memiliki dua buah telinga yang terletak di sebelah kepala
mulut untuk bicara, dan hidung untuk mencium. Anak autis diharapkan
43
mampu mengetahui dan mengenal nama-nama anggota tubuh yang
mereka miliki.
observasi lapangan mengenai media yang disukai oleh anak autis, maka
mengenalkan anggota tubuh manusia pada anak autis. Dengan kata lain,
melalui media flashcard, seorang anak autis yang kesulitan mengenal dan
F. Penelitian Relevan
44
Flashcard untuk Meningkatkan Penguasaan Mufradat Siswa Kelas VII A
proses pembelajaran.
G. Kerangka Berpikir
penelitian ini. Adapun kerangka pikir dalam penelitian ini dapat dilihat
45
Bentuk bagan kerangka pikir di atas adalah sebagai berikut:
Media Flashcard
sosial dan perilaku. Anak autistik juga kesulitan dalam menyerap informasi
46
yang bersifat abstrak, serta kesulitan dalam memusatkan perhatian dalam
waktu yang lama terhadap sesuatu. Dalam proses kegiatan belajar, anak
kebutuhan anak. Media yang dibutuhkan anak autistik adalah media yang
bersifat visual, yang dapat diamati, serta menarik agar memudahkan anak
untuk mengenalkan anggota tubuh manusia bagi anak autistik. Media ini
menerapkan gaya belajar yang sesuai dengan gaya belajar anak autistik yaitu
gaya belajar visual learner. Selain itu, media flashcard juga menyajikan
Skinner (M. Ngalim Purwanto, 2011: 95) mengenai konsep stimulus- respon.
media flashcard tidak hanya di sekolah dengan guru, tetapi juga dapat belajar
di rumah dengan orang tua. Anak dapat mengulangi materi ini sesuai dengan
47
kebutuhan. Adanya pengulangan yang terus-menerus dapat memperkuat hasil
belajar yang dicapai, serta perilaku yang diharapkan menetap pada diri anak
H. Hipotesis Tindakan
di atas maka dapat diajukan hipotesis penelitian dari penelitian ini yaitu: “
Anggita Yogyakarta”.
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
bimbingan pada tahun 1999. Pada tahun 2001 sampai 2004 membuka
waktu lalu membuat cabang Sekolah Khusus Autis di Gunung Kidul tahun
menyesuaikan dengan kondisi siswa dan pindah ke jl. Garuda no. 143
sudah regrouping.
mempunyai peserta didik lebih dari 40 siswa meliputi TK, SD, SMP, dan
SMA. Seiring dengan banyaknya peserta didik yang ada sekolah ini
71
membangun gedung baru yang luasnya sekitar 1970 m2 yang berada di
maksimal dalam pembelajaran siswa dan siswi ini akan menempati gedung
baru tersebut. Sekolah Khusus Autis Bina Anggita ini dipimpin oleh Ibu
pendidikannya yaitu tingkat TK, SD, SMP, dan SMA. Visi misi pertama
Kemudian yang kedua visi dan misi sekolah pada tingkat SD Autis
Visi dan misi yang ketiga yaitu pada tingkat SMP Autis, visi
72
Sekolahnya yaitu: a) menyelenggarakan layanan pendidikan yang optimal
akademik.
Visi dan misi yang terakhir yaitu tingkat SMA, visi sekolahnya
menuju wirausaha.
terdiri dari ruang kelas strawberry, ruang kelas mangga, ruang kelas pisang
dan ruang kelas nanas. Setiap satu ruang yang terdapat dibagi menjadi
beberapa bilik untuk belajar anak-anak autistik. Ruang kelas yang terdapat
kelas mangga digunakan belajar bagi siswa autis yang sudah duduk di
bangku sekolah dasar. Ruang kelas pisang merupakan ruang belajar bagi
siswa autis yang duduk di sekolah dasar kelas 4 ke atas. Sedangkan ruang
kelas nanas merupakan ruang belajar siswa autis yang sudah duduk di
73
(SMA). Selain itu, Sekolah Khusus Autis Bina Anggita memiliki satu
Bina Anggita ini dimulai dari jam 07.30 WIB sampai sore jam 16.00 WIB
dengan dibagi 3 sesi yakni pagi dan siang. Waktu setiap sesi di bagi
sebagai berikut: sesi pagi pukul 07.15-11.15 WIB, sesi siang pukul 12.00-
yang bertugas dari pagi sampai dengan sore, karena peserta didik yang
berada di sekolah terbagi menjadi tiga waktu yaitu pagi, siang, dan sore.
Para guru bertugas sebagai kepala sekolah, guru kelas, guru olah raga serta
Melatih kemampuan bina diri anak anak-anak diajarkan toilet tranning dan
74
cara menggosok gigi dengan baik, drum band, membuat kerajinan tangan,
jamur mulai dari merawat bibit jamur hingga masa panen. Pembuatan telur
pagi dilanjutkan dengan pagi ceria atau membaca iqro. Serta diberikannya
1. Identitas Subjek
75
Subjek dalam penelitian ini adalah seorang anak yang mengalami
lahir pada tanggal 9 Juli 2006 dan berjenis kelamin perempuan. Saat
a. Kondisi fisik
b. Karakteristik subjek
76
2) Emosi dan sosial
ketika ada suasana gaduh atau hal lain yang lebih menarik
3) Bina diri
4) Akademik
77
mempermudah subjek untuk melakukan komunikasi di
kemudian hari.
manusia
flashcard. Tes yang digunakan yaitu tes tertulis dan lisan yang berisi 20
item soal. Subjek dikatakan berhasil apabila satu soal mampu dijawab
dengan benar, dan salah ketika subjek tidak dapat menjawab soal
ditentukan. Waktu yang diberikan adalah 2 menit untuk tiap item soal.
78
respon dengan tepat. Adapun hasil baseline-1 kemampuan mengenal
a. Sesi ke-1
pada tanggal 4 Mei 2015. Pada sesi ke-1 ini peneliti memberikan
tes kepada subjek. Tes yang digunakan adalah tes tertulis dan lisan,
pada item nomor 3, 5, 6, 8, 9, 13, 14, 15, 16, 17, 19 dan 20.
b. Sesi ke-2
79
Pemberian tes dan pengamatan pada sesi ke-2 dilaksanakan
pada tanggal 5 Mei 2015. Proses pelaksanaan tes pada sesi- 2 sama
dengan pelaksanaan tes pada sesi ke-1. Berdasarkan hasil tes dan
8, 9, 13, 14, 15, 16, 17, 19 dan 20. Kesalahan pada 12 item
c. Sesi ke-3
pada tanggal 6 Mei 2015. Pada tahap sesi ke-3 ini, hasil tes
80
Tabel 5. Data Frekuensi Kesalahan pada Tes Mengenal Anggota
Tubuh Manusia Subjek MRD pada Fase Baseline-1
Frekuensi
Terjadinya
Sesi Waktu No Kesalaha
Tanggal perilaku
ke- (menit) item n (Total
sasaran
Kejadian)
4 Mei 2015 1 08.00-08.45 I I I I I I I I I 3, 5, 6, 12
III 8, 9,
13, 14,
15, 16,
17, 19
dan 20
tubuh manusia pada subjek masih rendah. Hal tersebut dapat diketahui dari
tubuh bagian mata, hidung, gigi, kaki dan tangan dengan item soal nomor
anggota tubuh mata dan kaki dengan item soal nomor 11 dan 12, serta
81
hanya mampu menjawab cara merawat anggota tubuh bagian gigi pada
item soal nomor 18 saja. Ketika diberikan tes untuk menjawab anggota
tubuh yang lain, subjek masih memberikan respon yang tidak tepat, yaitu
pertanyaan. Dari 20 item tes yang diberikan, terdapat 12 item yang belum
5, 6, 8, 9, 13, 14, 15, 16, 17, 19 dan 20. Pada anggota tubuh bagian mata,
hidung, gigi, kaki dan tangan, fungsi anggota tubuh bagian mata dan kaki
serta cara merawat anggota tubuh bagian gigi subjek sudah mampu
dalam mengenal anggota tubuh manusia masih sangat rendah. Hal tersebut
dapat terlihat pada frekuensi kesalahan subjek dalam menjawab soal tes
82
tentang mengenal anggota tubuh manusia dengan benar tergolong masih
tinggi. Frekuensi kesalahan pada sesi ke-1, ke-2 dan ke-3 sama, sehingga
Data pada grafik tersebut menunjukkan bahwa dari 20 item soal tes yang
diberikan terdapat 12 item soal tes yang belum mampu dituntaskan oleh
yang pertama bagian nama anggota tubuh manusia meliputi 1). Mata, 2).
Hidung, 3). Mulut, 4). Gigi, 5). Lidah, 6). Rambut, 7). Kaki, 8). Jari
tangan, 9). Kepala, 10). Tangan. Kemudian bagian kedua mengenal fungsi
anggota tubuh manusia meliputi 11). Fungsi mata, 12). Fungsi kaki, 13).
Fungsi hidung, 14). Fungsi gigi, 15). Fungsi telinga. Selanjutnya pada
bagian ketiga yaitu cara merawat anggota tubuh manusia meliputi 16).
Cara merawat kaki, 17). Cara merawat hidung, 18). Cara merawat gigi,
19). Cara merawat mata, 20). Cara merawat telinga. Sementara itu, 12
14, 15, 16, 17, 19 dan 20. Kesalahan tersebut berulang selama 3 sesi pada
baseline-1.
berikut:
a. Intervensi ke-1
83
dilaksanakan selama 45 menit. Intervensi yang diberikan kepada
lembar pengamatan.
bagian mata, hidung, mulut, gigi, lidah, telinga, rambut, kaki, jari
84
subjek hanya menunjukkan gambar yang sesuai dengan instruksi.
sama seperti pada gambar yang terdapat pada media flashcard. Hal
anggota tubuh yang dilihat pada gambar, dan anggota tubuh secara
85
Tabel 6. Data Frekuensi Kesalahan pada Tes Mengenal
Anggota Tubuh Manusia subjek MRD pada Fase
Intervensi ke-1
Frekuensi
Waktu Terjadinya
Intervensi kesalahan
Tanggal (menit) perilaku
ke- (total
star-stop sasaran
kejadian)
11Mei 1 08.00-08.45 IIIIIIIIII 11
2015
Dari tabel di atas, kesalahan subjek ketika menunjukkan
13, 14, 15, 16, 17, 19 dan 20 yaitu subjek belum mampu
kaki, hidung, mata, dan telinga. Pada saat peneliti meminta subjek
kepada subjek.
b. Intervensi ke-2
86
kursi dan melakukan doa sebelum memulai kegiatan belajar.
fungsi serta cara merawat bagian anggota tubuh pada intervensi ke-
87
2 lebih sedikit dibandingkan dengan intervensi ke-1. Frekuensi
tes terdapat pada item soal nomor 5, 6, 9, 14, 15, 16, 17, dan 19
fungsi bagian anggota tubuh gigi dan telinga, serta belum mampu
c. Intervensi ke-3
88
mengajak subjek untuk melakukan komunikasi sederhana,
pada bagian yang masih salah saat menjawab soal pada intervensi
menjawab fungsi gigi dan teling, serta tidak merespon saat ditanya
subjek paham.
memberikan tes kepada subjek. Jumlah item soal yang benar pada
89
pada intervensi sebelumnya atau jumlah kesalahan yang dilakukan
dibawah ini:
d. Intervensi ke-4
90
subjek diberikan intsruksi untuk mengambil sebuah gambar dan
intervensi ke-4.
e. Intervensi ke-5
91
menyiapkan media flashcard. Penggunaan media flashcard masih
memberikan tes kepada subjek. Hasil tes pada fase intervensi ke-5
92
Guna memperjelas data yang diperoleh pada tiap sesi
manusia:
18 Mei 4 08.00- 0 0 0
2015 08.45
19 Mei 5 08.00- 0 0 0
2015 08.45
93
Frekuensi Kesalahan (total
kejadian)
12
10
8
6
4
2 Frekuensi
0
kesalahan (total
kejadian)
soal tes tentang anggota tubuh manusia pada subjek di atas, dapat
intervensi ke-4 dan ke-5, karena pada sesi ini sudah tidak terdapat
94
Tabel 12.. Data Hasil Frekuensi Kesalahann Subjek MRD
M dalam
Me
Mengenal Anggota Tubuh Manusia
sia pada Fas
Fase Baseline-1
dan Intervensi.
Perilaku
erilaku sasaran
sasa ( target behavior) Frekuensi
rekuensi Kesalahan
K
Frekuensi kesalahan pada saat Baseline- 1 Intervensi
melaksanak tes kemampuan
melaksanakan (A) (B)
mengenal anggota
an tubuh manusia 12 11
12 8
12 2
0
0
Frekuensi Kesalahan
Baseline
seline 1 (A)
14 Intervensi (B)
12
10
8
6
4
2
0 frekuensi
uensi kesalahan
kes
Grafik 3. Frekuen
Frekuensi Kesalahan Kemampuan Mengenal Anggota
Ang Tubuh
Manusi Subjek MRD pada Fase Baseline-11 dan Intervensi.
Manusia
perlakuan
akuan menggunakan
meng media flashcard semakin menurun
me yang
ditunjukkan
njukkan dari
dar jumlah kesalahan yang dilakukan
lakukan subjek
sub semakin
berkurang
95
3. Deskripsi Baseline-2(kemampuan akhir tanpa diberikan intervensi)
tes, yaitu berupa tes tertulis dan lisan. Tes tersebut dilakukan sama
dengan pemberian tes pada fase baseline-1 dan intervensi yaitu dengan
skor 1 jika respon yang diberikan sesuai dalam waktu 2 menit untuk
tiap instruksi yang diulangi maksimal sebanyak 3 kali, dan skor 0 jika
1. Sesi ke-1
96
mengajak subjek untuk berdoa sebelum memulai pembelajaran.
mata. Hal tersebut juga pernah terjadi pada subjek saat pelaksanaan
2. Sesi ke-2
Selasa , 26 Mei 2015. Sama halnya dengan pemberian tes pada sesi
97
dengan mengucapkan selamat pagi. Hal tersebut dilakukan untuk
3. Sesi ke-3
Adapun kegiatan yang dilakukan peneliti pada sesi ke-3 ini, hampir
tentang materi mengenal anggota tubuh manusia. Pada sesi ke-3 ini
98
Tidak ada hambatan dalam pelaksanaan sesi ke-3 ini, semua
MRD:
Frekuensi Kesalahan
2,5
2
1,5
1
Frekuensi Kesalahan
0,5
0
sesi ke-1 sesi ke-2 sesi ke-3
99
Berdasarkan hasil tes dan pengamatan yang dilaksanakan pada
pada sesi-1 sebanyak 2 butir, yaitu pada item soal nomor 17 dan 19
tentang cara merawat anggota tubuh bagian hidung dan mata, pada sesi ke-
2 dengan jumlah kesalahan sebanyak 1 item yaitu pada item soal nomor 17
tentang cara merawat bagian tubuh pada hidung, dan pada sesi ke-3 subjek
dapat mengerjakan semua soal tes dengan baik dan benar tanpa melakukan
tubuh manusia.
baseline-2:
100
Frekuensi Kesalahan
14 Baseline
line 1 (A)
(A
12
Intervensi (B)
10
8
6 Baseline2 (A')
4
2 frekuensi
ekuensi kesalahan
0
sesi ke-1
sesi ke-2
sesi ke-3
intervensi ke-1
intervensi ke-2
intervensi ke-3
intervensi ke-4
intervensi ke-5
sesi ke-1
sesi ke-2
sesi ke-3
Grafik 5. Frekuensi Kesalahan Kemampuan Mengenal Anggota
Ang Tubuh
Manusia Subjek
Su MRD pada Baseline-1, Intervensi
tervensi dan Baseline-2
D. Deskripsi
kripsi Hasil Analisis Data
Analisis data
d dalam penelitian ini menggunakan
unakan statistik
statis deskriptif
dengan
gan penyajian data dalam bentuk tabel dan grafik
rafik garis ya
yang kemudian
dianalisis
alisis berdasarkan
berda kondisi yang sebenarnya.
arnya. Pengujian
Peng dalam
penelitian
elitian ini dilakukan
dil dengan mengamati pengaruh pengg
enggunaan media
flashcard terhadap
terhad kemampuan mengenal anggota
gota tubuh manusia
m pada
subjek
jek yang ber
berinisial MRD sebelum dan setelah
lah pemberian
pemberia intervensi.
Hipotesis
otesis yang diajukan
d dalam peneltian ini adalah media
edia flashcard
fla efektif
dalam meningkatkan
meningk kemampuan mengenalkan
n anggota tubuh
tu manusia
Yogyakarta.
yakarta. Hal tersebut ditunjukan dengan frekuensi
si kesalahan
kesa subjek
dalam pelaksana
sanaan tes pada baseline 1 lebih tinggi
ggi dibandingkan
dibandin dengan
frekuensi
uensi kesalahan
kesa pada baseline 2 ( A>A’).
101
Selain itu, analisis yang digunakan adalah analisis dalam kondisi
kondisi.
Perilaku
sasaran (target Frekuensi Kesalahan ( Letak Kesalahan)
behavior)
Frekuensi Baseline 1 (A) Intervensi (B) Baseline 2
kesalahan pada (A’)
saat 12= 11= 2= (17 dan
mengerjakan (3,5,6,8,9,13,14,15 (5,6,8,9,13,14,15,16, 19)
soal tes tentang ,16,17,19, dan 20) 17,19, dan 20) 1= (17)
mengenal 12= 8= 0
anggota tubuh (3,5,6,8,9,13,14,15 (5,6,9,14,15,16,17,
manusia ,16,17,19, dan 20) dan 19)
12= 2= (17 dan 19)
(3,5,6,8,9,13,14,15 0
,16,17,19, dan 20) 0
102
Dari tabel
abel di
d atas menunjukkan akumulasi frekuensi kesalahan
k dan
letak
k kesalahan subjek MRD ketika menjawab
jawab soal tes tentang
kemampuan
ampuan mengenal
me anggota tubuh manusia
sia pada basline-1 (A),
intervensi
rvensi (B), dan
d baseline-2 (A’). Data tersebut
but menunjukkan
menunju bahwa
penggunaan media
med flashcard dapat meningkatkan
tkan kemampuan
kemam subjek
dalam
m mengenal anggota tubuh manusia, dengan
n berkurangnya
berkurangn frekuensi
kesalahan
lahan pada baseline-2. Adapun grafik dari data
ta tersebut adalah
a sebagai
berikut:
Frekuensi Kesalahan
14 Baseline
aseline 1 (A)
12
Intervensi (B)
10
8
6 Baseline2 (A')
4
2 frekuen kesalahan
frekuensi
0
sesi ke-1
sesi ke-2
sesi ke-3
intervensi ke-1
intervensi ke-2
intervensi ke-3
intervensi ke-4
intervensi ke-5
sesi ke-1
sesi ke-2
sesi ke-3
Grafik 5. Per
Perkembangan Frekuensi Kesalahan
n Kemampuan
Kemampu Mengenal
Ang
Anggota Tubuh Manusia Subjek MRD Pada Setiap
Setia Fase
menjawab
jawab soal tes
t tentang kemampuan mengenal
al anggota tubuh
tu manusia
yang
g dilakukan oleh subjek MRD pada baseline-11 masih tinggi. Dari
kesalahan
lahan yaitu pada
p item soal nomor 3,5,6,8,9,13,14,15,16,1
3,14,15,16,17,19, dan 20.
103
Kesalahan tersebut yaitu menuliskan anggota tubuh bagian mulut, lidah,
perawat bagian kaki, hidung, mata, dan telinga. Pada saat peneliti
yang dimaksud, subjek tidak menunjukkan anggota tubuh yang tepat atau
fungsi hidung, gigi, telinga, cara perawat bagian kaki, hidung, mata, dan
telinga, subjek tidak memberikan respon. Pada anggota tubuh bagian mata,
telinga, hidung, gigi, mulut, kepala dan rambut. Subjek sering melakukan
untuk menunjuk hidung. Sama halnya dengan bagian mulut dan telinga
serta gigi, lidah dan mulut, subjek merasa kesulitan menunjukkan anggota
rambut dan kepala. Pada beberapa sesi, subjek bahkan tidak memberikan
salah satu bagian anggota tubuh yang ditunjukkan pada gambar. Setelah
104
mempengaruhi kemampuan subjek MRD dalam mengenal anggota tubuh
manusia.
item soal. Kesalahan subjek pada item tes nomor 5, 6, 8, 9, 13, 14, 15, 16,
telinga, cara perawat bagian kaki, hidung, mata, dan telinga. Pada saat
yang terjadi pada item nomor tersebut disebabkan karena jarak pada
menjadi 11 item. 1 item kesalahan yang berkurang yaitu pada item soal
105
Pada intervensi ke-2, frekuensi kesalahan yang dilakukan subjek
item soal nomor 5, 6, 9,14, 15, 16, 17, dan 19. Hal tersebut dikarenakan
fungsi dan cara merawatnya. Pada fase ini subjek sudah mampu
membedakan bagian mata, hidung, mulut, gigi, dan kaki. Akan tetapi, pada
bagian rambut dengan kepala dan tangan dengan jari tangan, subjek masih
sulit membedakan karena terdapat pada satu bagian anggota tubuh yang
sama, seperti letak rambut terdapat di kepala dan letak jari tangan terdapat
karena selalu lupa saat peneliti meminta subjek menyebutkan nama bagian
terdapat pada item soal tes nomor 17 dan 19 yaitu tentang materi
menyebutkan cara merawat anggota tubuh bagian hidung dan mata. Saat
ke-3 ini peneliti lebih mengfokuskan materi pada aspek cara merawat
106
bagian anggota tubuh manusia. Subjek terus menerus diberikan materi,
yang diajarkan, karena pada sesi intervensi ke-3 subjek sudah mengalami
yang sering terjadi kesalahan oleh subjek saat mengerjakan soal tes. Hal
setiap kesalahan yang dilakukan oleh subjek saat mengerjakan soal tes.
Dari pemberian intervensi tersebut, didapatkan hasil tes yang lebih baik
dalam menjawab soal tes tentang anggota tubuh manusia. Pada intervensi
ke-4 dan ke-5, subjek mampu menjawab semua item soal tes tentang
intervensi sebanyak 5 kali dan tidak terdapat kesalahan pada intervensi ke-
107
4 dan ke-5, selanjutnya peneliti melakukan tahapan terakhir yaitu
terdapat kondisi menaik yang terjadi pada setiap sesi. Frekuensi kesalahan
frekuensi kesalahan pada sesi ke-1 sebanyak 2 item yaitu pada item soal
nomor 17 dan 19 tentang cara merawat anggota tubuh bagian hidung dan
mata, pada sesi ke- sebanyak 1 item yaitu pada item soal nomor 17, dan
pada sesi ke-3 tidak mengalami kesalahan atau semua item soal dikerjakan
pemberian tes pada baseline-2 yaitu selama 1 minggu. Kesalahan pada sesi
ke-1 dan ke-2 ini dikarenakan subjek sedikit lupa dengan materi yang
108
Tabel 16. Hasil Analisis Visual dalam Kondisi dengan Aspek
Mengenal Anggota Tubuh Manusia pada Subjek MRD
Baseline-1 Baseline-2
Kondisi Intervensi
(A) (A’)
1. Panjang kondisi 3 5 3
2. Estimasi
kecenderungan
arah (=) (+) (+)
3. Kecenderungan
Stabil Variabel Variabel
stabilitas data
4. Jejak data
(=) (+) (+)
fase baseline-1 (A) adalah stabil, pada fase intervensi (B) menurun dan
diberikan intevensi dengan adanya perubahan level +11 dan pada fase
109
2. Analisis antar kondisi
mengenai analisis data antar kondisi ini berikut dijelaskan pada tabel
di bawah ini:
antara kondisi baseline-1 (A) dengan intervensi (B) yakni dari stabil ke
Hal tersebut juga didukung oleh data tumpang tindih (overlap) pada
110
(A’) yaitu sebesar 0%. Adapun rincian perhitungan mengenai analisis
frekuensi kesalahan pada baseline-1 (A), serta data yang overlap yaitu
sebesar 0%.
111
menyerap informasi yang diberikan, sehingga mengakibatkan anak autistik
untuk memahami makna dan konsep. Dalam penelitian ini salah satu
konsep yang belum dipahami oleh anak yaitu tentang mengenal anggota
tubuh manusia. Hal tersebut perlu diajarkan kepada anak autistik agar anak
seorang anak, khususnya pada anak autis agar mampu menjaga dan
memahami tubuh dengan baik dapat menjaga diri agar tetap sehat dan
berbasis visual yang digemari dan disukai oleh subjek. Menurut Azhar
112
kecil yang berisi gambar, teks, atau tanda simbol yang mengingatkan atau
besar kecilnya kelas yang dihadapi. Kartu tersebut menjadi petunjuk dan
lebih jelas dan tidak mudah dilupakan, serta lebih konkret dalam ingatan.
Hal ini disesuaikan dengan gaya belajar anak autistik yang lebih
masing anak autis memiliki gaya belajar yang khas dan unik. Astri
Mayanti, dkk( 2003: 200) menyebutkan salah satu gaya belajar yang
paling dominan pada anak autis adalah gaya belajar dengan kemampuan
tubuh manusia
Susilana dan Cepi Riyana (2007: 94) antara lain: a) Mudah dibawa
113
kemana-mana, dengan ukuran yang tidak terlalu besar, flashcard mudah
siswa untuk mengingat pesan tersebut. Kombinasi antara gambar dan teks
114
anggota tubuh manusia. Peningkatan tersebut di tandai dengan frekuensi
item dari 20 item soal tes yang diberikan pada setiap sesi. Setelah
pada sesi ke-2 mengalami kesalahan 2 item dan pada sesi ke-3 subjek tidak
melakukan kesalahan.
muncul karena adanya hubungan antara perangsang dan respon. Dari teori
115
peneliti berupa pujian, dan mengajak “tos” setiap kali anak memberikan
Terutama ketika anak dalam mood yang kurang baik, seperti anak
tertentu yang disesuaikan dengan anak autistik dalam penelitian ini. Saat
116
Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013. Hasil dari penelitian
Efektivitas dari media flashcard dapat dilihat pada hasil tes yang
dengan persentase data overlap yang rendah, yaitu sebesar 0%. Sesuai
117
dengan pendapat Juang Sunanto (2006: 84) yang menyatakan bahwa, “
F. Keterbatasan Penelitian
118
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
anak autis yaitu berkurangnya frekuensi kesalahan pada hasil tes baseline-
B. Saran
1. Bagi guru
119
anak autis kelas 2 SD dapat digunakan sebagai dasar bagi peneliti
penelitian yang ditemui pada hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai
peneliti.
120
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Hadis. (2006). Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Autistik. Bandung:
Alfabeta.
Abiyu Mifzal. (2012). Anak Autis Berprestasi Panduan Tepat Mendidik Anak
Autis. Yogyakarta: Familia.
Astri Mayanti, dkk. (2003). Strategi Visual dalam Pendidikan Anak ASD. Jakarta:
Makalah Konferensi Nasional Autisme.
Bordens, Kenneth S., & Bruce B. Abboth. (2010). Research Design and Method.
New York: McGraw-Hill International Edition.
Cross, A. (1973). Home Economic Evaluation. Columbus Ohio: A Bell & Howel
Company.
Dina Indriana. (2011). Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Yogyakarta: DIVA
Press Anggota IKAPI.
Joko Yuwono. (2012). Memahami Anak Autistik: Kajian Teoritik dan Empirik.
Bandung: Alfabeta.
121
Juang Sunanto. (2005). Pengantar Penelitian dengan Subyek Tunggal. Bandung:
Upi Press. (Desain).
122
Sukardi. (2011). Evaluasi Pendidikan : Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta:
Bumi Aksara.
123
LAMPIRAN
Lampiran 1. Isi Media Flashcard “ Mengenal Anggota Tubuh
Manusia”
124
Gambar 5. Tampilan gambar Gambar 6. Tampilan gambar
anggota tubuh bagian lidah anggota tubuh bagian rambut
125
Gambar 9. Tampilan gambar Gambar 10. Tampilan gambar
anggota tubuh bagian jari anggota tubuh bagian kaki
126
Isi Media Flashcard tentang Cara Merawat Anggota Tubuh Manusia
127
Gambar 16. Tampilan gambar Gambar 17. Tampilan gambar
cara merawat anggota tubuh cara merawat anggota tubuh
bagian telinga bagian telinga
128
Gambar 20. Tampilan gambar Gambar 21. Tampilan gambar
cara merawat anggota tubuh cara merawat anggota tubuh
bagian tangan bagian jari
129
Gambar 24. Tampilan Gambar 25. Tampilan gambar
gambar cara merawat cara merawat anggota tubuh
anggota tubuh bagian gigi bagian mulut
130
Lampiran 2. Instrumen Tes Kemampuan Mengenal Anggota Tubuh
Manusia
Hasil Tes
No Indikator Keterangan
Benar Salah
1 Menuliskan
nama anggota
tubuh “mata”
2 Menuliskan
nama anggota
tubuh “hidung”
3 Menuliskan
nama anggota
tubuh”mulut”
4 Menuliskan
nama anggota
tubuh “gigi”
5 Menuliskan
nama anggota
tubuh “lidah”
6 Menuliskan
nama anggota
tubuh “rambut”
7 Menuliskan
nama anggota
tubuh “kaki”
8 Menuliskan
nama anggota
tubuh “jari”
9 Menuliskan
nama anggota
tubuh “rambut”
10 Menuliskan
nama anggota
tubuh “tangan”
11 Menyebutkan
fungsi mata
12 Menyebutkan
fungsi kaki
13 Menyebutkan
fungsi hidung
14 Menyebutkan
fungsi gigi
15 Menyebutkan
fungsi telinga
131
16 Menjelaskan
cara merawat
kaki
17 Menjelaskan
cara merawat
hidung
18 Menjelaskan
cara merawat
gigi
19 Menjelaskan
cara merawat
mata
20 Menjelaskan
cara merawat
telinga
Keterangan:
Benar : 1
Salah : 0
132
Lampiran 3. PANDUAN OBSERVASI PENCATATAN KEJADIAN
(MENGHITUNG FREKUENSI)
Pengamat :
Perilaku sasaran : kesalahan dalam memahami mengenal anggota tubuh manusia
133
UJI VALIDITAS INSTRUMEN
Penguji :
Tanggal Uji :
PETUNJUK
134
135
136
Lampiran 6. Surat Ijin Penelitian dari Subbag Pendidikan FIP UNY
137
Lampiran 7. Surat Ijin Penelitian dari Pemerintah daerah DIY
138
Lampiran 8. Surat Ijin Penelitian dari Pemerintah
Kabupaten Bantul
139
Lampiran 9. Surat Keterangan telah Melaksanakan Penelitian dari
Sekolah Khusus Autis Bina Anggita Yogyakarta
140
Lampiran 10. Lembar Hasil Tes Kemampuan Mengenal Anggota Tubuh
Manusia dan Pencatatan Frekuensi Kesalahan
Baseline :A
Sesi ke- :1
Hasil Tes
No Indikator Keterangan
Benar Salah
1 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “mata”
2 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “hidung”
3 Menuliskan 0
nama anggota
tubuh”mulut”
4 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “gigi”
5 Menuliskan 0
nama anggota
tubuh “lidah”
6 Menuliskan 0
nama anggota
tubuh “rambut”
7 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “kaki”
8 Menuliskan 0
nama anggota
tubuh “jari”
9 Menuliskan 0
nama anggota
tubuh “rambut”
10 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “tangan”
11 Menyebutkan 1
fungsi mata
12 Menyebutkan 1
fungsi kaki
13 Menyebutkan 0
141
fungsi hidung
14 Menyebutkan 0
fungsi gigi
15 Menyebutkan 0
fungsi telinga
16 Menjelaskan 0
cara merawat
kaki
17 Menjelaskan 0
cara merawat
hidung
18 Menjelaskan 1
cara merawat
gigi
19 Menjelaskan 0
cara merawat
mata
20 Menjelaskan 0
cara merawat
telinga
Pencatatan Frekuensi
Sesi ke : 1 (A1)
Banyaknya kesalahan : 12
Terjadinya
Waktu (menit)
Tanggal Perilaku Total Kejadian
Star-Stop
Sasaran
4 Mei 2015 08.00-08.45 IIII IIII II 12
142
Hari/ Tanggal : Selasa, 5 Mei 2015
Baseline :A
Sesi ke- :2
Hasil Tes
No Indikator Keterangan
Benar Salah
1 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “mata”
2 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “hidung”
3 Menuliskan 0
nama anggota
tubuh”mulut”
4 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “gigi”
5 Menuliskan 0
nama anggota
tubuh “lidah”
6 Menuliskan 0
nama anggota
tubuh “rambut”
7 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “kaki”
8 Menuliskan 0
nama anggota
tubuh “jari”
9 Menuliskan 0
nama anggota
tubuh “rambut”
10 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “tangan”
11 Menyebutkan 1
fungsi mata
12 Menyebutkan 1
fungsi kaki
13 Menyebutkan 0
fungsi hidung
14 Menyebutkan 0
fungsi gigi
143
15 Menyebutkan 0
fungsi telinga
16 Menjelaskan 0
cara merawat
kaki
17 Menjelaskan 0
cara merawat
hidung
18 Menjelaskan 1
cara merawat
gigi
19 Menjelaskan 0
cara merawat
mata
20 Menjelaskan 0
cara merawat
telinga
Pencatatan Frekuensi
Sesi ke : 2 (A2)
Banyaknya kesalahan : 12
Terjadinya
Waktu (menit)
Tanggal Perilaku Total Kejadian
Star-Stop
Sasaran
5 Mei 2015 08.00-08.45 IIII IIII II 12
144
Hari/ Tanggal : Rabu, 6 Mei 2015
Baseline :A
Sesi ke- :3
Hasil Tes
No Indikator Keterangan
Benar Salah
1 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “mata”
2 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “hidung”
3 Menuliskan 0
nama anggota
tubuh”mulut”
4 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “gigi”
5 Menuliskan 0
nama anggota
tubuh “lidah”
6 Menuliskan 0
nama anggota
tubuh “rambut”
7 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “kaki”
8 Menuliskan 0
nama anggota
tubuh “jari”
9 Menuliskan 0
nama anggota
tubuh “rambut”
10 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “tangan”
11 Menyebutkan 1
fungsi mata
12 Menyebutkan 1
fungsi kaki
13 Menyebutkan 0
fungsi hidung
14 Menyebutkan 0
fungsi gigi
145
15 Menyebutkan 0
fungsi telinga
16 Menjelaskan 0
cara merawat
kaki
17 Menjelaskan 0
cara merawat
hidung
18 Menjelaskan 1
cara merawat
gigi
19 Menjelaskan 0
cara merawat
mata
20 Menjelaskan 0
cara merawat
telinga
Pencatatan Frekuensi
Sesi ke : 3 (A3)
Banyaknya kesalahan : 12
146
Hari/ Tanggal : Senin, 11 Mei 2015
Intervensi :B
Sesi ke- :1
Hasil Tes
No Indikator Keterangan
Benar Salah
1 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “mata”
2 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “hidung”
3 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh”mulut”
4 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “gigi”
5 Menuliskan 0
nama anggota
tubuh “lidah”
6 Menuliskan 0
nama anggota
tubuh “rambut”
7 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “kaki”
8 Menuliskan 0
nama anggota
tubuh “jari”
9 Menuliskan 0
nama anggota
tubuh “rambut”
10 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “tangan”
11 Menyebutkan 1
fungsi mata
12 Menyebutkan 1
fungsi kaki
13 Menyebutkan 0
fungsi hidung
14 Menyebutkan 0
fungsi gigi
147
15 Menyebutkan 0
fungsi telinga
16 Menjelaskan 0
cara merawat
kaki
17 Menjelaskan 0
cara merawat
hidung
18 Menjelaskan 1
cara merawat
gigi
19 Menjelaskan 0
cara merawat
mata
20 Menjelaskan 0
cara merawat
telinga
Pencatatan Frekuensi
Sesi ke : 1 (B1)
Banyaknya kesalahan : 11
Terjadinya
Waktu (menit)
Tanggal Perilaku Total Kejadian
Star-Stop
Sasaran
11 Mei 2015 08.00-08.45 IIII IIII I 11
148
Hari/ Tanggal : Selasa, 12 Mei 2015
Intervensi :B
Sesi ke- :2
Hasil Tes
No Indikator Keterangan
Benar Salah
1 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “mata”
2 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “hidung”
3 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh”mulut”
4 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “gigi”
5 Menuliskan 0
nama anggota
tubuh “lidah”
6 Menuliskan 0
nama anggota
tubuh “rambut”
7 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “kaki”
8 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “jari”
9 Menuliskan 0
nama anggota
tubuh “rambut”
10 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “tangan”
11 Menyebutkan 1
fungsi mata
12 Menyebutkan 1
fungsi kaki
13 Menyebutkan 1
fungsi hidung
14 Menyebutkan 0
fungsi gigi
149
15 Menyebutkan 0
fungsi telinga
16 Menjelaskan 0
cara merawat
kaki
17 Menjelaskan 0
cara merawat
hidung
18 Menjelaskan 1
cara merawat
gigi
19 Menjelaskan 0
cara merawat
mata
20 Menjelaskan 1
cara merawat
telinga
Pencatatan Frekuensi
Sesi ke : 2 (B2)
Banyaknya kesalahan : 8
Terjadinya
Waktu (menit)
Tanggal Perilaku Total Kejadian
Star-Stop
Sasaran
12 Mei 2015 08.00-08.45 IIII III 8
150
Hari/ Tanggal : Rabu, 13 Mei 2015
Intervensi :B
Sesi ke- :3
Hasil Tes
No Indikator Keterangan
Benar Salah
1 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “mata”
2 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “hidung”
3 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh”mulut”
4 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “gigi”
5 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “lidah”
6 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “rambut”
7 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “kaki”
8 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “jari”
9 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “rambut”
10 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “tangan”
11 Menyebutkan 1
fungsi mata
12 Menyebutkan 1
fungsi kaki
13 Menyebutkan 1
fungsi hidung
14 Menyebutkan 1
fungsi gigi
151
15 Menyebutkan 1
fungsi telinga
16 Menjelaskan 1
cara merawat
kaki
17 Menjelaskan 0
cara merawat
hidung
18 Menjelaskan 1
cara merawat
gigi
19 Menjelaskan 0
cara merawat
mata
20 Menjelaskan 1
cara merawat
telinga
Pencatatan Frekuensi
Sesi ke : 3 (B3)
17 dan 19
Banyaknya kesalahan : 2
Terjadinya
Waktu (menit)
Tanggal Perilaku Total Kejadian
Star-Stop
Sasaran
13 Mei 2015 08.00-08.45 II 2
152
Hari/ Tanggal : Senin, 18 Mei 2015
Intervensi :B
Sesi ke- :4
Hasil Tes
No Indikator Keterangan
Benar Salah
1 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “mata”
2 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “hidung”
3 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh”mulut”
4 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “gigi”
5 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “lidah”
6 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “rambut”
7 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “kaki”
8 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “jari”
9 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “rambut”
10 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “tangan”
11 Menyebutkan 1
fungsi mata
12 Menyebutkan 1
fungsi kaki
13 Menyebutkan 1
fungsi hidung
14 Menyebutkan 1
fungsi gigi
153
15 Menyebutkan 1
fungsi telinga
16 Menjelaskan 1
cara merawat
kaki
17 Menjelaskan 1
cara merawat
hidung
18 Menjelaskan 1
cara merawat
gigi
19 Menjelaskan 1
cara merawat
mata
20 Menjelaskan 1
cara merawat
telinga
Pencatatan Frekuensi
Sesi ke : 4 (B4)
Banyaknya kesalahan : 0
Terjadinya
Waktu (menit)
Tanggal Perilaku Total Kejadian
Star-Stop
Sasaran
18 Mei 2015 08.00-08.45 0 0
154
Hari/ Tanggal : Selasa, 19 Mei 2015
Intervensi :B
Sesi ke- :5
Hasil Tes
No Indikator Keterangan
Benar Salah
1 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “mata”
2 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “hidung”
3 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh”mulut”
4 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “gigi”
5 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “lidah”
6 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “rambut”
7 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “kaki”
8 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “jari”
9 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “rambut”
10 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “tangan”
11 Menyebutkan 1
fungsi mata
12 Menyebutkan 1
fungsi kaki
13 Menyebutkan 1
fungsi hidung
14 Menyebutkan 1
fungsi gigi
155
15 Menyebutkan 1
fungsi telinga
16 Menjelaskan 1
cara merawat
kaki
17 Menjelaskan 1
cara merawat
hidung
18 Menjelaskan 1
cara merawat
gigi
19 Menjelaskan 1
cara merawat
mata
20 Menjelaskan 1
cara merawat
telinga
Pencatatan Frekuensi
Sesi ke : 5 (B5)
Banyaknya kesalahan : 0
Terjadinya
Waktu (menit)
Tanggal Perilaku Total Kejadian
Star-Stop
Sasaran
19 Mei 2015 08.00-08.45 0 0
156
Hari/ Tanggal : Senin, 25 Mei 2015
Baseline : A’
Sesi ke- :1
Hasil Tes
No Indikator Keterangan
Benar Salah
1 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “mata”
2 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “hidung”
3 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh”mulut”
4 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “gigi”
5 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “lidah”
6 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “rambut”
7 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “kaki”
8 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “jari”
9 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “rambut”
10 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “tangan”
11 Menyebutkan 1
fungsi mata
12 Menyebutkan 1
fungsi kaki
13 Menyebutkan 1
fungsi hidung
14 Menyebutkan 1
fungsi gigi
157
15 Menyebutkan 1
fungsi telinga
16 Menjelaskan 1
cara merawat
kaki
17 Menjelaskan 0
cara merawat
hidung
18 Menjelaskan 1
cara merawat
gigi
19 Menjelaskan 0
cara merawat
mata
20 Menjelaskan 1
cara merawat
telinga
Pencatatan Frekuensi
Sesi ke : 1 (A’1)
17 dan 19
Banyaknya kesalahan : 2
Terjadinya
Waktu (menit)
Tanggal Perilaku Total Kejadian
Star-Stop
Sasaran
25 Mei 2015 08.00-08.45 II 2
158
Hari/ Tanggal : Selasa, 26 Mei 2015
Baseline : A’
Sesi ke- :2
Hasil Tes
No Indikator Keterangan
Benar Salah
1 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “mata”
2 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “hidung”
3 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh”mulut”
4 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “gigi”
5 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “lidah”
6 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “rambut”
7 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “kaki”
8 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “jari”
9 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “rambut”
10 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “tangan”
11 Menyebutkan 1
fungsi mata
12 Menyebutkan 1
fungsi kaki
13 Menyebutkan 1
fungsi hidung
14 Menyebutkan 1
fungsi gigi
159
15 Menyebutkan 1
fungsi telinga
16 Menjelaskan 1
cara merawat
kaki
17 Menjelaskan 0
cara merawat
hidung
18 Menjelaskan 1
cara merawat
gigi
19 Menjelaskan 1
cara merawat
mata
20 Menjelaskan 1
cara merawat
telinga
Pencatatan Frekuensi
Sesi ke : 2 (A’2)
17
Banyaknya kesalahan : 1
Terjadinya
Waktu (menit)
Tanggal Perilaku Total Kejadian
Star-Stop
Sasaran
26 Mei 2015 08.00-08.45 I 1
160
Hari/ Tanggal : Rabu, 27 Mei 2015
Baseline : A’
Sesi ke- :3
Hasil Tes
No Indikator Keterangan
Benar Salah
1 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “mata”
2 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “hidung”
3 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh”mulut”
4 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “gigi”
5 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “lidah”
6 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “rambut”
7 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “kaki”
8 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “jari”
9 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “rambut”
10 Menuliskan 1
nama anggota
tubuh “tangan”
11 Menyebutkan 1
fungsi mata
12 Menyebutkan 1
fungsi kaki
13 Menyebutkan 1
fungsi hidung
14 Menyebutkan 1
fungsi gigi
161
15 Menyebutkan 1
fungsi telinga
16 Menjelaskan 1
cara merawat
kaki
17 Menjelaskan 1
cara merawat
hidung
18 Menjelaskan 1
cara merawat
gigi
19 Menjelaskan 1
cara merawat
mata
20 Menjelaskan 1
cara merawat
telinga
Pencatatan Frekuensi
Sesi ke : 3 (A’3)
Banyaknya kesalahan : 0
Terjadinya
Waktu (menit)
Tanggal Perilaku Total Kejadian
Star-Stop
Sasaran
27 Mei 2015 08.00-08.45 0 0
162
Lampiran 11. Hasil Perhitungan Komponen-Komponen Pada Fase
Baseline-1, Intervensi dan Baseline-2
1. Baseline-1 (A)
a) Panjang kondisi = 3
Presentasi stabilitas
yang ada
dalam
rentang
3 ÷ 3 100%
d) Jejak data : sejajar
perubahan)
163
2. Intervensi (B)
a) Panjang kondisi = 5
Presentasi stabilitas
yang ada
dalam
rentang
0 ÷ 5 0
3. Baseline 2 (A’)
a) Panjang kondisi = 3
164
Skor Kriteria = Rentang
X
Tertinggi Stabilitas Stabilitas
2 X 0,15 0,3
Presentasi stabilitas
yang ada
dalam
rentang
1 ÷ 3 33,33%
a. Jumlah variabel : 1
165
e. Data yang tumpang tindih (overlap) :
BA= 12,9
BB= 11,1
a. Jumlah variabel : 1
e. Persentase overlap:
BA= 5,025
BB= 3,375
kondisi baseline-2(A’)= 0
Keterangan tanda:
166
Lampiran 12. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Kelas/ semester : 1/ 2
Pertemuan : 1 -5
A. STANDAR KOMPETENSI
B. KOMPETENSI DASAR
C. INDIKATOR
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
E. MATERI PEMBELAJARAN
167
F. SUMBER DAN MEDIA BELAJAR
Sumber belajar
• Buku paket
Media belajar
• Media flashcard
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Prakondisi: 5 menit
• Siswa diminta untuk duduk tenang di
tempat duduk
• Peneliti dan siswa berdoa bersama
Apersepsi:
• Peneliti menjelaskan mengenai
pembelajaran yang akan dilakukan hari
ini yaitu tentang anggota tubuh manusia
• Peneliti menyiapkan perlengkapan
belajar seperti buku paket dan media
flashcard
168
169
Lampiran 13. TES MENGENAL ANGGOTA TUBUH MANUSIA
1.
2.
4.
5.
6.
170
7.
11.
13.
171
14.
15.
16.
17.
172
Lampiran 14. Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian
173