Anda di halaman 1dari 7

Journal of Health, Education and Literacy (J-Healt)

https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/j-healt/
______________________________________________________________

Penanganan Nyeri Dengan Teknik Distraksi Pada Pemasangan Infus Anak:


Literature Review
Muhammad Irwan1, Rahmaniah2, Sadriah3, Risnah4
1,2,3
Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sulawesi Barat
4
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

__________________________
Keywords : Abstrak
Anak, Distraski, Infus, Nyeri
__________________________ Nyeri merupakan sensasi ketidaknyamanan yang bersifat individual.
Klien merespon rasa nyeri dengan beragam cara, misalnya berteriak,
Kontak : menangis dan lain-lain, maka dari itulah diperlukan kemampuan
Muhammad Irwan perawat dalam mengidentifikasi dan mengatasi rasa nyeri yang
Email : dirasakan anak akibat prosedur infasiv salah satunya adalah tindakan
muhammad.irwan@unsulbar.ac.id pemasangan infus. Tujuan untuk mengetahui penangan nyeri dengan
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas tehnik distraksi pada pasien anak dengan pemasnagn infus Metode yang
Sulawesi Barat digunakan dalam pencarian literature reviuw ini pengumpulan artikel
yang relevan didapatkan pada Geoogle Scholar dengan rentang waktu
__________________________
01 juli 2014- 30 juli 2020 jurnal yang diambil dari 5 tahun terakhir
Vol 4 No 1 September 2021 (2015-2020). Hasil dari pencarian pada database diperoleh 3674 artikel.
781 publikasi dikeluarkan karena bukan publikasi 5 tahun terakhir, full
text dan cilincal trial sehingga tersisa 774 artikel. Artikel tersebut di
DOI: https://doi.org/10.31605/j- screening lagi sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi dan
healt.v2i1 dikeluarkan sebanyak 345 artikel sehingga artikel tersisa 98 artikel,
__________________________ namun 84 diantaranya di eksklusikan karena bukan jurnal, dan bukan
©2021J-Healt merupakan studi kuantitatif. Setelah proses skrening beberapa tahap
ini adalah artikel dengan akses terbuka maka didapatkan 5 jurnal yang sesuai dengan tujuan dari penulisan
dibawah licenci CC BY-NC-4.0 tinjauan literatur ini. Kesimpulan ada pengaruh antara pemberian teknik
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/ distraksi terhadap nyeri yang dirasakan pada pasien anak yang
menjalani tindakan pemasangan infus.

Abstract

Pain is an individual sensation of discomfort. The client responds to


pain in a variety of ways, for example screaming, crying and others, so
that is why the nurse's ability to identify and deal with pain that is felt
by children due to infasive procedures, one of which is the installation
of an IV. The aim is to determine pain management with distraction
techniques in pediatric patients with infusion 2020). The results from
the search on the database obtained 3674 articles. 781 publications
were issued because they were not publications in the last 5 years, full
text and small trial, so there were 774 articles left. The articles were
screened again according to the inclusion and exclusion criteria and
issued as many as 345 articles so that the remaining articles were 98
articles, but 84 of them were excluded because they were not journals,
and were not quantitative studies. After the screening process in several
stages, 5 journals were obtained that were in accordance with the
objectives of writing this literature review. The conclusion is that there
is an effect between the provision of distraction techniques on the pain
felt in pediatric patients undergoing infusion.

20
Journal Of Health, Education and Literacy, 2021 4(1)
e-issn : 2621-9301, p-issn : 2714-7827

PENDAHULUAN lain gangguan perilaku seperti takut, cemas,


stress, gangguan tidur selain itu mengurangi
Nyeri merupakan sensasi ketidak nyamanan koping dan menyebabkan regresi
yang bersifat individual. Klien merespon rasa perkembangan (Sarfika, 2015).
nyeri dengan beragam cara, misalnya
berteriak, menangis dan lainlain. Oleh karena Salah satu tindakan yang rutin dilakukan
itu nyeri bersifat subjektif, maka perawat harus adalah prosedur invasif yaitu pemasangan
peka terhadap sensasi nyeri yang dialami infus. Prosedur terapi melalui jalur intravena
klien. Itulah sebabnya diperlukan kemampuan tersebut menimbulkan kondisi nyeri akut bagi
perawat dalam mengidentifikasi dan mengatasi anak, artinya nyeri yang dirasakan hanya
rasa nyeri (Sutanto dan Fitriana, 2017). Anak berlangsung dengan periode waktu yang
kesulitan memahami nyeri dan prosedur singkat sekitar 1 menit saat penusukan
invasif yang menyebabkan nyeri. Nyeri yang (Sarfika, 2015). Walco 2008 dalam Maharani
dirasakan anak akibat prosedur invasif salah 2018, yang meneliti tentang prevalensi nyeri
satunya adalah pemasangan infus. Pemasangan dan sumber utama penyebab nyeri pada 200
infus merupakan suatu prosedur yang sering anak yang dirawat di rumah sakit bahwa
dilakukan selama mengalami hospitalisasi. tindakan pemasangan IV cateter merupakan
Pemasangan infus digunakan untuk pemberian tindakan pertama yang menyebabkan nyeri
cairan, nutrisi dan pemberian obat secara terus dengan hasil 83% dialami oleh anak usia
menerus (Asriani dkk, 2017). prasekolah (3-6 tahun).

Nyeri yang tidak diatasi memiliki dampak fisik Pengurangan nyeri merupakan kebutuhan
dan psikologis. Dampak fisik dari nyeri yang dasar dan hak semua anak. Metode
tidak diatasi antara lain pernafasan yang cepat pengurangan nyeri yang dapat dikelompokkan
dan dangkal yang dapat menyebabkan menjadi dua kategori yaitu nonfarmakologik
hipoksemia dan alkalosis. Ekspansi paru-paru dan farmakologik. Farmakologik merupakan
yag tidak memadai dan batuk yang tidak teknik mengurangi nyeri menggunakan obat-
efektif, sehingga menyebabkan retensi cairan obatan, Nonfarmakologik merupakan teknik
dan atelaktasis. Peningkatan denyut nadi, mengurangi nyeri tanpa menggunakan
tekanan darah, peningkatan produksi hormon obatobatan seperti teknik distraksi (Asriani
stress (cortisol, adrenaline, katekolomines), dkk, 2017).
yang meningkatkan metabolisme menghambat
penyembuhan dan menurunkan fungsi imun. Dari temuan dilapangan menunjukkan bahwa
Ketegangan otot, kejang dan kelelahan, yang anak yang akan mendapatkan tindakan
menyebabkan keengganan untuk bergerak pemasangan infus cenderung menunjukkan
secara spontan dan penolakan ambulasi, perubahan perilaku, fisiologis, ekspresi wajah
sehingga makin menunda pemulihan. dan gerakan tubuh yang merupakan indikator
Sedangkan dampak psikologis dari nyeri yang umum bahwa anak merasakan nyeri. Rasa
tidak diatasi antara lain gangguan perilaku nyeri akibat tindakan pemasangan infus tidak
seperti takut, cemas, stress, gangguan tidur, bisa dihilangkan tetapi dapat dikurangi dengan
selain itu juga mengurangi koping dan menggunakan teknik distraksi sebagaimana
menyebabkan regreasi perkembangan (Sarfika yang telah dikemukakan sebelumnya sehingga
dkk, 2015). tindakan yang dilakukan tidak menimbulkan
trauma pada anak dan berdasar pada konsep
Nyeri pada anak merupakan satu hal dasar asuhan keperawatan yang terapeutik bagi
kompleks, individual, subjektif dan merupakan anak.
hal yang umum terjadi. Nyeri apabila tidak
diatasi membuat anak menjadi tidak kooperatif Perlu upaya meningkatkan respons penerimaan
dan menolak prosedur tindakan sehingga dapat anak terhadap injeksi intravena dalam
menghambat proses penyembuhan. Nyeri yang pemasangan infus agar anak dapat
tidak diatasi menyebabkan dampak psikologis memberikan respons baik selama injeksi

21
Journal Of Health, Education and Literacy, 2021 4(1)
e-issn : 2621-9301, p-issn : 2714-7827

berlangsung, salah satu caranya adalah dengan toleransi terhadap nyeri. Distraksi memberi
teknik pengalihan perhatian atau yang biasa pengaruh paling baik untuk jangka waktu
disebut dengan distraksi. Kombinasi antara singkat, untuk mengatasi nyeri intensif yang
distraksi pendengaran (audio) dan distraksi hanya berlangsung beberapa menit, misalnya
penglihatan (visual) disebut distraksi selama pelaksanaan prosedur invasif
audiovisual, yang digunakan untuk contohnya disuntik atau diinfus. ( Potter,
mengalihkan perhatian pasien terhadap hal-hal 2010).
yang membuatnya tidak nyaman, cemas atau
takut dengan cara menampilkan tayangan Salah satu teknik distraksi yang dapat
favorit berupa gambar – gambar bergerak dan dilakukan pada anak dalam penatalaksanaan
bersuara ataupun animasi dengan harapan anak nyeri adalah menonton kartun animasi. Pada
asik terhadap tontonannya sehingga flim kartun animasi terdapat unsur gambar,
mengabaikan rasa nyeri dan menunjukkan warna dan cerita sehingga anak-anak
respons penerimaan yang baik (Zakiyah 2015) menyukai menonton kartun animasi. Ketika
Menurut data surveilans World Health anak lebih fokus pada kegiatan menonton flim
Organisation (WHO) dinyatakan bahwa angka kartun, hal tersebut membuat impuls nyeri
kejadian pemasangan infus di seluruh dunia akibat adanya cidera tidak mengalir melalui
cukup tinggi yaitu 85% per tahun 120 juta tulang belakang, pesan tidak men1capai otak
orang dari 190 juta pasien anak menggunakan sehingga anak tidak merasakan nyeri (Sarfika
infus (Suprapto, 2015). 2015).

Angka kesakitan anak di Indonesia Teknik distraksi visual merupakan salah satu
berdasarkan Survei Kesehatan Nasional teknik yang dapat dilakukan dengan
(Susenas) tahun 2010 yang dikutip oleh memfokuskan perhatian pada suatu hal yang
Apriany (2013), di daerah perkotaan menurut disukai oleh anak- anak misalnya me1nonton
kelompok usia 0-4 tahun sebesar 25,8%, usia kartun, selingan film kartun merupakan salah
5-12 tahun sebanyak 14,91%, usia 13-15 tahun satu cara yang sangat efektif dan mudah untuk
sekitar 9,1%, usia 16-21 tahun sebesar 8,13%. menurunkan kecemasan pada pasien anak
Angka kesakitan anak usia 0-21 tahun apabila sebelum mereka menjalani pemasangan infus.
dihitung dari keseluruhan jumlah penduduk Menonton film kartun atau anime dapat
adalah 14,44%. Anak yang dirawat di rumah mengurangi kecemasan atau stress karena
sakit akan berpengaruh pada kondisi fisik dan memfokuskan dengan hal- hal lain yang
psikologinya, hal ini disebut dengan berkaitan dengan anime atau kartun tersebut
hospitalisasi. sehingga membuat pasien anak merasa
terhibur dan mengakibatkan berkurangnya rasa
Angka kesakitan anak di Indonesia adalah nyeri yang dirasakannya (Maharezi, 2014).
15,26 %. Angka kesakitan anak di daerah
pedesaan sebesar 15,75 % sementara angka Berdasarkan latar belakan tersebut penulis
kesakitan anak di daerah perkotaan sebesar mencoba meninjau beberapa artikel dan jurnl
14,47 % (Profil Anak Indonesia, 2015). untuk mengetahui lebih mendalam tenteng
Jumlah anak-anak yang mengalami penanganan nyeri dengan teknik distraksi pada
pemasangan infus di Indonesia diperkirakan pasien anak dengan pemasangan infus.
35 per 1000 anak (Sumarko, 2010 dalam
Purwandari, 2011). METODE PENELITIAN

Tehnik distraksi merupakan metode untuk Dalam tinjauan literature ini pengumpulan
menghilangkan nyeri dengan cara artikel yang relevan didapatkan pada Geoogle
mengalihkan perhatian pasien pada hal-hal lain Scholar dengan rentang waktu 01 juli 2014- 30
sehingga pasien akan lupa terhadap nyeri yang juli 2020 jurnal yang di ambil dari 5 tahun
dialami. Distraksi menurunkan kewaspadaan terakhir (2015-2020)
terhadap nyeri bahkan menghindarkan

22
Journal Of Health, Education and Literacy, 2021 4(1)
e-issn : 2621-9301, p-issn : 2714-7827

Strategi pencarian pada tinjauan sistematis ini Dari 5 artikel tersebut yang dianalisis
dimulai dengan mengidentifikasi beberapa masing- masing menggunakan teknik
kata kunci istilah dan persamaan kata dalam pengambilan sampel yang berbeda dimana
beberapa database untuk menemukan artikel yang terdiri dari pengambilan sampel
yang relevan. Adapun kata kunci yang Convenience sampling (Irmayani, 2018 )
digunakan adalah: Nyeri, distraksi tahapan Nonprobability sampling (Indung Susilo
dalam penyaringan artikel dijelaskan pada Susilo Sekti Kirono, 2019). Quota sampling
Agar lebih spesifik penulis juga menentukan (Hamsinar Haris, & Faisal Asdar, 2018 ).
beberapa kriteria inklusi dan eksklusi. Accidental sampling (Vellyza Colin, &
1. Kriteria Inklusi Mahdalin Prasensi, 2020 ) Quasi
Dalam tinjauan literatur ini penulis eksperimental (Nyimas Hery Purwati & Yeni
menentukan kriteria studi yang akan ditulis Rustina, 2018).
yaitu (1) populasi anak yang mendapatkan
tindakan pemasangan infus, (2) studi PEMBAHASAN
kuantitatif, (3) studi dengan alat ukur
Menurut Smeltzer & Bare (2012), definisi
lembar observasi skala nyeri (4) studi yang
keperawatan tentang nyeri adalah apapun
dilakukan 01 juli 2014 – 30 juli 2020, (5)
yang menyakitkan tubuh yang dikatakan
publikasi menggunakan bahasa Indonesia.
individu yang mengalaminya, yang ada
2. Kriteria Eksklusi
kapanpun individu mengatakkannya. Nyeri
Dalam tinjauan literatur ini penulis juga
sering sekali dijelaskan dan istilah destruktif
menentukan kriteria eksklusi yaitu (1)
jaringan seperti ditusuk-tusuk, panas
populasi anak yang tidak mendapatkan
terbakar, melilit, seperti emosi, pada
tindakan pemasangan infus, (2) tidak
perasaan takut, mual dan mabuk. Terlebih,
menggunakan kuesioner, (3) penelitian
setiap perasaan nyeri dengan intensitas
yang tidak membahas tentak teknik ditraksi
sedang sampai kuat disertai oleh rasa cemas
terhadap tingkat nyeri saat pemasangan
dan keinginan kuat untuk melepaskan diri
infus pada anak.
dari atau meniadakan perasaan itu. Rasa
nyeri merupakan mekanisme pertahanan
tubuh, timbul bila ada jaringan rusak dan hal
HASIL PENELITIAN
ini akan menyebabkan individu bereaksi
dengan memindahkan stimulus nyeri
Hasil dari pencarian pada database diperoleh tersebut.
3674 artikel. 781 publikasi dikeluarkan
karena bukan publikasi 5 tahun terakhir, full Menurut jenis kelamin menunjukkan jumlah
text dan cilincal trial sehingga tersisa 774 yang sama antara jenis kelamin laki-laki dan
artikel. Artikel tersebut di screening lagi perempuan. Karakteristik jenis kelamin ini
sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi tidak tidak berpengaruh terhadap respon
dan dikeluarkan sebanyak 345 artikel nyeri anak yang dilakukan pemasangan infus.
sehingga artikel tersisa 98 artikel, namun 84 Menurut Zakiyah (2015) Secara umum pria
diantaranya di eksklusikan karena bukan dan wanita tidak berbeda dalam berespon
jurnal, dan bukan merupakan studi terhadap nyeri.
kuantitatif. Setelah proses skrening beberapa
tahap maka didapatkan 5 jurnal yang sesuai Anak yang menjalani perawatan di Rumah
dengan tujuan dari penulisan tinjauan Sakit pada dasarnya akan memberikan
literatur ini. (Irmayani, 2018; Indung Susilo respons penerimaan yang buruk ketika
Susilo Sekti Kirono, 2019; Hamsinar Haris, dilakukan tindakan injeksi intravena dalam
& Faisal Asdar, 2018; Vellyza Colin, & pemasangan infus diantaranya anak menjadi
Mahdalin Prasensi, 2020; Nyimas Hery lebih agresif dan tidak kooperatif atau
Purwati & Yeni Rustina, 2018) bermusuhan dengan petugas kesehatan.
Kodisi ini mempersulit perawat dalam

23
Journal Of Health, Education and Literacy, 2021 4(1)
e-issn : 2621-9301, p-issn : 2714-7827

melaksanaan tindakan keperawatan tingkat nyeri responden yang diberikan


(Supartini, 2014). distraksi dengan responden yang tidak
diberikan distraksi.
Salah satu teknik distraksi yang dapat
dilakukan pada anak dalam penatalaksanaan Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
nyeri adalah menonton kartun animasi. Pada yang dilakukan oleh Yusuf M (2018) bahwa
flim kartun animasi terdapat unsur gambar, distraksi visual kartu berpengaruh terhadap
warna dan cerita sehingga anak-anak penurunan tingkat nyeri pada anak selama
menyukai menonton kartun animasi. Ketika dilakukan tindakan pemasangan infus.
anak lebih fokus pada kegiatan menonton Penelitian ini sejalan juga dengan hasil
flim kartun, hal tersebut membuat impuls penelitin Nova Yanti, dkk (2015) bahwa
nyeri akibat adanya cidera tidak mengalir adanya perbedaan rata-rata skala nyeri yang
melalui tulang belakang, pesan tidak signifikan antara anak yang diberikan teknik
mencapai otak sehingga anak tidak distraksi menonton kartun animasi dengan
merasakan nyeri (Sarfika, 2015). anak yang tidak diberikan teknik distraksi
saat dilakukan pemasangan infus. Terapi
Nyeri adalah suatu pengalaman sensorik dan bermain dalam bentuk visual sangat efektif
emosional yang tidak menyenangkan yang untuk anak dapat mengekspresikan emosi
berkaitan dengan kerusakan jaringan baik dan melepaskan impuls yang tidak dapat
aktual maupun potensial. Persepsi nyeri pada diterima oleh anak terutama impuls nyeri
anak kompleks dan sering sulit untuk dinilai. (Adriana, 2017).
Meskipun bayi dan anak telah mengalami
nyeri pada awal kehidupan, namun ada Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
banyak faktor yang mempengaruhi persepsi Vellyza Colin, & Mahdalin Prasensi, (2020).
anak tentang nyeri seperti usia anak, tingkat Metode distraksi merupakan suatu metode
perkembangan, keterampilan kognitif, untuk menghilangkan nyeri dengan cara
pengalaman sebelumnya dan keyakinan yang mengalihkan perhatian pasien pada hal-hal
terkait. Pada anak usia sekolah biasanya lain sehingga pasien akan lupa terhadap nyeri
mengkomunikasikan secara verbal nyeri yang dialami. Tujuan penelitian ini adalah
yang mereka alami berkaitan dengan letak, untuk mengetahui pengaruh teknik distraksi
intensitas, dan deskripsinya. (Srouji.R, menonton kartun animasi terhadap
Ranapalen.S & Schneeweiss.S, 2010) penurunan skala nyeri saat injeksi pada anak
usia pra sekolah (3-6 tahun) di ruang Edelwis
Berdasarkan peneliatian dari Hamsinar Haris, RSUD dr M. Yunus Bengkulu. Penelitian ini
& Faisal Asdar, (2018 ). dari 30 responden merupakan penelitian kuantitatif dengan
kelompok kontrol terdapat 15 responden desain penelitian pra eksperimental
(50.0% ) dan kelompok distraksi terdapat 15 menggunakan rancangan one group pretest
responden (50.0%). Berdasarkan Uji and posttest. Sampel sebanyak 30 responden
Normalitas Data menggunakan One-Sample diambil dengan teknik accidental sampling,
KolmogorovSmirnov Test, menunjukkan Berdasarkan Uji Wilcoxon Signed Rank Test
bahwa data penelitian berdistribusi secara didapat nilai Z sebesar -3,963 dengan nilai A
normal dengan nilai Signifikan 0,024 dan symp. Sig (ρ) = 0,000, karena nilai ρ < 0,05,
0,000 < ρ Value (0,05) dan Berdasarkan hasil dengan demikian dapat disimpulkan ada
Uji Independent Sample T-Test pengaruh pemberian teknik distraksi
menunjukkan bahwa rata-rata skala nyeri menonton kartun animasi terhadap
kelompok distraksi adalah 4.46 (nyeri penurunan skala nyeri pada anak usia pra
sedang) dan kelompok kontrol adalah 6.93 sekolah saat injeksi
(nyeri hebat) dengan selisih 2.46. Nilai
Signifikan didapatkan nilai 0,000 dengan Penelitian yang dilakukan oleh Sarfika dkk,
demikian nilai ρ < 0,05. Hasil ini (2015) dimana skala nyeri anak yang
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan diberikan teknik distraksi menonton kartun

24
Journal Of Health, Education and Literacy, 2021 4(1)
e-issn : 2621-9301, p-issn : 2714-7827

animasi adalah 2,64 dan tidak diberikan dilakukan tindakan pemasangan infus. bahwa
teknik distraki menonton kartun animasi adanya perbedaan rata-rata skala nyeri yang
adalah 6,36 (menggunakan rentang skor signifikan antara anak yang diberikan teknik
FLACC). Terdapat perbedaan rata-rata skala distraksi menonton kartun animasi dengan
nyeri yang signifikan antara anak yang anak yang tidak diberikan teknik distraksi saat
diberikan teknik distraksi menonton kartun dilakukan pemasangan infus (Irmayani, 2018).
animasi dengan anak yang tidak diberikan
teknik distraksi menonton kartun animasi
saat pemasangan infus. KESIMPULAN

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Alex Berdasarkan dari literature review yang
Iskandar Hajar (2010) dengan judul dianalisis yang dimana dalam penelitian
“Pengaruh Terapi Non Farmakologis tersebut tiga jurnal sama-sama menggunakan
terhadap Respon Nyeri Anak dengan alat ukur skala nyeri mimik wajah kedua jurnal
Prosedur Infus di RSUD HM Ryacudu” menggunakan lembar observasi, maka
dengan hasil sebagian besar kelompok kasus Penanganan nyeri dengan teknik distraksi pada
nyeri ringan (21.95%) sedangkan kelompok pasien anak dengan pemasangan infus pada
kontrol nyeri berat (31.15%). Terapi non anak, dimana teknik distraksi sangan efektif
farmakologis berpengaruh secara signifikan dalam menurunkan rasa nyeri yang dialami
terhadap respon nyeri anak dengan prosedur pada pasien anak. Maka disimpulkan bahwa
infus (nilai ρ=0.031) jadi dapat disimpulan ada pengaruh pemberian teknik distraksi
bahwa ada pengaruh teknik distraksi terhadap dengan nyeri yang dirasakan pada anak yang
skala nyeri pada tindakan pemasangan infus diberi tindakan pemasangan infus.
di ruang perawatan anak RSUD Syekh Yusuf
Gowa. UCAPAN TERIMA KASIH

Berdasarkan peneliatian dari Nyimas Hery Terima kasih kepada Fakultas Ilmu Kesehatan
Purwati & Yeni Rustina, (2018). Tentang Universitas Sulawesi Barat yang telah
pengaruh terapi musik terhadaptingkat nyeri memberikan kesempatan untuk mencari ilmu
anak usia prasekolah yang menjalani dan melakukan publikasi karya ilmiah.
tindakan pemasangan infus penelitian ini
menggunakan studi quasi eksperimen REFERENSI
dilakukan terhadap 64 anak prasekolah. Hasil
penelitian menggunakan analisa univariat Ahmat, P (2019). Terapi story telling dan
dan bivariat poolde test,menunjukkan bahwa menonton animasi kartun terhadap
terapi musik bias menurunkan tingkat nyeri ansietas.Journal of telenursing volume 1
anak usia prasekolah terapi musik diberikan nomor 1.Universitas muhamaddyah
lima menit sebelum tindakan pemasangan Bengkulu.DOI:https://doi.org/10.31539/j
infus. Kesimpulannya terdapat perbedaan oting. vlil.514
tingkat nyeri yang signifikan antara anak usia Asriani, N.K dkk. (2017). Pengaruh Kompres
prasekolah yang diberikan terapi musik Dingin Terhadap Tingkat Nyeri Anak
dengan anak yang tidak diberikan terapi Usia Sekolah Saat Pemasangan Infus Di
musik saat dilakukan pemasangan infus Poliklinik Persiapan Rawat Inap RSUD
(p=0,00, α=0,05). Panembahan Senopati Bantul. Jurnal
Keperawatan Respati Yogyakarta.
Berdasarkan 5 jurnal diatas, tehnik distraksi Colin,V dkk. (2020). Pengaruh teknik distraksi
sangat efektif menurunkan tingkat nyeri saat menonton kartun animasi
pemasangan infus pada anak dapat dilihat dari terhadappenurunan skala nyeri saat
beberapa penurunan tingkat nyeri bahwa pemasangan infus pada anak. Jurnal
distraksi visual kartu berpengaruh terhadap Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu,
penurunan tingkat nyeri pada anak selama Volume 08, Nomor 01, April 2020; 43-50

25
Journal Of Health, Education and Literacy, 2021 4(1)
e-issn : 2621-9301, p-issn : 2714-7827

P ISSN :2460-4550 E ISSN : 2720-958X keperawatan medikal bedah (Monica


DOI Ester, Ellen panggabean, Editor Bahasa
:https://doi.org/10.36085/jkmu.v8i1.678 Indonesia). 1th ed. Jakarta: Penerbit Buku
Fitriana dkk (2017). Kebutuhan Dasar Kedokteran EGC
Manusia Teori dan Aplikasi dalam Srouji, R ., Ratnapalen, S ., & Schneeweiss, S
Praktik Keperawatan Profesional. Pustaka (2010). Pain in Children : Assesment and
Baru Press: Yogyakarta Nonpharmacological Management,
International Journal of Pediatric ,
Haris, H.N dkk. (2018). Pengaruh distraksi Volume 2010, p 1-2
visual terhadap tingkat nyeri pada anak Supartini. (2014). Konsep Dasar Keperawatan
usia pra sekolah saat pemasangan infus. Anak: Jakarta: EGC
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Suprapto. (2016). Hubungan Antara Tingkat
Volume 14 Nomor 2. eISSN : 2302-2531 pengetahuan perawat Tentang
Irmayani. (2018). Pengaruh teknik distraksi Pemasangan Infus dengan Kepatuhan
terhadap skala nyeri pada tindakan Pelaksanaan Protap Pemasangan Infus di
pemasangan infusdiruangan perawatan Instalasi Gawat Darurat RS TK II
anak. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Pelamonia Makassar. 1 (2), September
Volume 12 Nomor 5. eISSN : 2302-2531 2015 : 759-761.
Maharezi, (2014). Pengaruh Teknik Distraksi Susilo, I & Sekti,S.K . (2019). Pengaruh
terhadap perubahan nyeri saat distraksi audio visual terhadap tingkat
pemasangan infus pada anak di Wilayah nyeri saat pemasangan infus pada anak.
Krja Puskesmas bulakan balai kandi, kota Vol. 3 No. 5. ISSN : 2089-4228
Nan IV, payakuman Barat. Fakultas Wahyuningrum, (2015). Pengaruh Cerita
Kesehatan &MIPA Universitas Melalui Audiovisual Terhadap Tingkat
Muhammadiah Sumatra Barat. Kecemasana Anak Usia Prasekolah Yang
Potter & Perry. (2010). Fundamental Mengalami Hospitalisasi Di RSU PKU
Keperawatan, Buku 2, Edisi 7, Muhammadiyah Bantul.
Philadelpia; Lippincott Williams & Zakiyah, A. (2015). Nyeri Konsep dan
Wilkins. Penatalaksanaan dalam Praktik
Profil Anak Indonesia. (2015). Angka Keperawatan Berbasis Bukti. Salemba
Kesakitan Anak di Indonesia Tahun 2015. Medika: Jakarta
Kementerian Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak (KPP\KPA).
Purwati, H.N dkk (2010). Pengaruh teknik
distraksi terhadap penurunan tingkat nyeri
saat pemasangan infus pada anak. Jurnal
keperawatan Indonesia, volume 13,
nomor 1, hal 49-53
Sarfika, R. (2015). pengaruh teknik distraksi
menonton kartun animasi saat
pemasangan infus pada anak pra sekolah.
ners jurnal keperwatan volume 11,no 1hal
.32-40 .padang
Sarfika, R Dkk.(2015). Pengaruh Teknik
Distraksi Menonton Kartun Animasi
Terhadap Skala Nyeri Anak Usia
Prasekolah Saat Pemasangan Infus Di
Intstalasi Rawat Inap Anak RSUP
DR.M.Djamil Padang.Ners Jurnal
Keperawatan.
Smeltzer & Bare. (2012). Buku ajar

26

Anda mungkin juga menyukai