Anda di halaman 1dari 16

Analisis Saham

Nama Kelompok:
1. Larasati Fitriana (E2B019363)
2. Fatma Zuliana (E2B019365)
Pengertian Analisis
Salah satu bentuk analisis adalah merangkum sejumlah data besar data yang masih
mentah menjadi informasi yang dapat diinterpretasikan. Kategorisasi atau pemisahan
dari komponen-komponen atau bagian-bagian yang relevan dari seperangkat data juga
merupakan bentuk analisis untuk membuat data-data tersebut mudah diatur. Semua
bentuk analisis berusaha menggambarkan pola-pola secara konsisten dalam data
sehingga hasilnya dapat dipelajari dan diterjemahkan dengan cara yang singkat dan
penuh arti.

Investor harus memahami beberapa hal apabila ingin memasuki dunia pasar modal
yaitu:
1. Seluk beluk berdagang saham,
2. Memilih broker,
3. Memilih saham, dan
4. Mengestimasi harga saham
SELUK BELUK BERDAGANG
SAHAM
Seluk beluk berdagang saham meliputi:
a. Tujuan investasi
Setiap investor yang melakukan investasi saham memiliki
tujuan yang sama yaitu mendapatkan capital gain yaitu selisih
positif antara harga jual dan harga beli saham dan dividen tunai
yang diterima dari emiten karena perusahaan memperoleh
keuntungan. Apabila harga jual lebih rendah dari pada harga beli
saham maka investor akan menderita kerugian atau disebut capital
loss.
b. Diversifikasi keuangan
Investasi saham disamping mengandung resiko yang besar
tetapi juga menawarkan keuntungan yang menggiurkan.
Investasi merupakan sarana untuk mencapai kemakmuran
bukan kehancuran sehingga investor harus pandai mengatur
perencanaan keuangannya. Jumlah dana yang diinvestasikan
merupakan “kelebihan dana” untuk kebutuhan rutin masa
sekarang dan dana rutin masa datang. Investor harus
menyisihkan terlebih dahulu dana untuk kebutuhan hidup
bulanan, dana kesehatan, premi asuransi jiwa, dana pendidikan
anak-anak, dana iuran pension, dan dana pengeluaran tak
terduga
c. Tipe investor

Dilihat dari kesediaannya menanggung resiko investasi, investor


dapat dikategorikan menjadi 3 kelompok atau tipe yaitu:
1) Tipe investor yang berani mengambil resiko yang
disebut risk taker atau risk lover atau risk seeker.
2) Tipe investor yang takut atau enggan menanggung
resiko yang disebut risk averter atau risk aversion.
3) Tipe investor yang takut tidak dan berani tidak atau
disebut risk moderate, moderate investor atau indifference investor.
d. Pembukaan rekening dana dan rekening efek
Setiap nasabah mempunyai dua jenis rekening pada brokerefek yaitu: Rekening
dana yaitu rekening yang memuat catatan tentang masuk dan keluarnya uang nasabah
dan saldo uang nasabah setiap saat. Broker yang jujur akan memberikan bunga harian
atas saldo kredit uang nasabah sedangkan saldo debet nasabah juga dikenakan bunga,
dan rekening efek yaitu rekening yang memuat saldo efek milik nasabah yang disimpan
di broker efek.
e. Penempatan dan pemantauan order
(monitoring)
Beberapa cara yang dapat ditempuh oleh nasabah
untuk Melakukan pesanan jual dan pesanan beli adalah
Nasabah datang langsung ke kantor broker dan memberi
order jual atau beli langsung kepada wakil perantara dan
pedagang efek (WPPE), secara lisan atau tertulis nasabah
memberi order jual atau beli lewat telepon atau
handphone atau surat tertulis kepada WPPE, apabila order
jual atau beli dilakukan secara lisan maka WPPE wajib
merekam pesanan nasabah tersebut dan menyimpan
rekaman itu sampai transaksi diselesaikan tanpa timbul
persoalan.
MEMILIH BROKER EFEK
b. Pelayanan
a. Informasi informasi mikro c. Pelayanan margin
perdagangan efek dan makro trading

d. Produk
e. Biaya transaksi f. Pelayanan Khusus
perdagangan
MEMILIH SAHAM

a. Tipe investor b. Siklus ekonomi c. Likuiditas perdagangan


Investor risk taker lebih Dalam siklus ekonomi yang
Semua investor menyenangi jenis
senang memiih return sedag mengalami krisis,
saham yang diperdagangkan setiap
tinggi sekaligus resesi, atau depresi. Investor
hari, tetapi investor yang
beresiko tinggi atau akan memilih jenis saham
sebenarnya juga tidak menolak
saham yang memiliki dari perusahaan yang
jenis saham yang tidak setiap hari
tingkat beta saham menghasilkan produk tidak
dipedagangkan.
yang tinggi. tahan lama.
MENGESTIMASI HARGA SAHAM
Beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk mengestimasi
harga saham adalah :

a. Price Earnings Ratio


Keunggulan pendekatan ini terletak pada kesederhanaannya. Dalam
pendekatan ini harga saham dipengaruhi oleh dua factor yaitu laba per
saham dan tingkat resiko investasi atas suatu saham. Rumus PER sebagai
berikut:
P=ExR
Dimana:
P = harga saham estimasi
E = laba per saham estimasi
R = rasio (multiplier) estimasi
b. Price Book Value Ratio
Adalah suatu metode estimasi harga saham yang menggunakan variable
nilai buku per saham dan suatu rasio atau multiplier.
Rumus PBR sebagai berikut:
P=BxR
Dimana:
P = harga saham estimasi
B = nilai buku per saham
R = rasio (multiplier) estimasi
c. Price Dividend Ratio
Adalah metode estimasi harga saham yang didasarkan pada variable
dividen tunai dan tingkat resiko. Rumus PDR sebagai berikut:
P=DxR
Dimana:
P = harga saham estimasi
D = Dividen tunai
R = rasio (multiplier) estimasi
Pendekatan ini jarang digunakan dalam praktik karena
dividen tunai tidak selalu berarti perusahaan mendapatkan laba.
Dividen tunai dapat dibagikan walaupun perusahaan sedang
menderita kerugian karena dapat diambilkan dari sisa laba tahun-
tahun sebelumnya. Oleh karena itu, pendekatan ini dapat
menyesatkan.
- Discounted approach meliputi:
 1. Earnings approach
 2. Dividen approach
- Factor model meliputi:
 1. Single factor
 2. Single index model
 3. Multifactor model
Dividen discounted model (DDM) merupakan model penghitungan harga
saham yang dilakukan dengan cara menilai tunai semua cash flow yang akan
diterima di masa datang. Cash flow disini adalah dividen tunai yang akan diterima
setiap tahun dan harga saham terakhir pada saat akan dijual (terminal value).
Rumus present valuenya sebagai berikut:
D1 + P1
VO = 1 +k
Apabila rencana investasinya selama 2 tahun maka rumusnya adalah:
D1 D2 P2
VO = + +
1+k (1+k)2 (1+k)2
Jadi, rumus perhitungan nilai sahamnya yaitu:
D1 E ( 1 – b ) E ( 1 + g ) (1 – b ) VO =
atau
VO = V1 = k + g k – ( b x ROE ) k – ( b x ROE )
Dimana :
VO = nilai estimasi saham
D1 = dividen tunai atau E (1 – b)
E = laba per saham
b = rasio laba ditahan (plowback ratio)
g = pertumbuhan laba per saham (b x ROE)
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai