A. Cost Method (Metode Biaya) = Kepemilikan saham dalam jumlah kecil, yaitu kurang
dari 20%.
Cost Method adalah metode pencatatan investasi dimana investor mencatat
investasi sebesar biaya awal perolehannya atau yang disebut historical cost
accounting. Dividen yang diterima akan dicatat sebagai pendapatan dividen. Tapi
jika dividen yang diterima melebihi bagian laba yang seharusnya diterima investor
setelah saham diperoleh, maka kelebihan tersebut dianggap sebagai
pengembalian modal atau likuidasi dividen dan dicatat sebagai pengurangan
terhadap rekening investasi.
B. Equity Method (Metode Ekuitas) = Kepemilikan saham dalam jumlah yang cukup
besar, yaitu antara 20% - 50%.
Equity Method adalah metode pencatatan investasi dimana investor mencatat
investasi sebesar biaya perolehan. Dividen atau distribusi laba akan dicatat sebagai
penambah akun investasi jika perusahaan investee memperoleh laba. Dan akan
dicatat sebagai pengurang akun investasi apabila perusahaan investee mengalami
kerugian. Nilai investasi ditambah atau dikurangi dengan bagian laba/rugi investor
pada perusahaan asosiasi setelah tanggal perolehan.
4. Kontrak Berjangka (Futures) adalah suatu kontrak yang mewajibkan para pihak untuk
membeli atau menjual sejumlah underlying asset tertentu pada harga tertentu dan
dalam waktu tertentu di masa yang akan datang. Pergerakan harga Kontrak Berjangka
dipengaruhi oleh pergerakan underlying asset (aset yang menjadi dasar dari
kontrak futures tersebut).
5. Swap contract adalah suatu kontrak derivative antara ke dua belah pihak untuk
melakukan pertukaran serangkaian cash flow pada suatu waktu di masa depan.
Biasanya, salah satu pihak memberikan pembayaran berdasarkan cash
flow yang variative misalnya floating rate, LIBOR, dan lainnya. Swap adalah perjanjian
antara dua perusahaan untuk bertukar arus kas di masa depan. Perjanjian ini
menentukan kapan arus kas harus dibayar dan cara bagaimana harus dihitung. Biasanya
perhitungan kas melibatkan nilai masa depan dari suku bunga, nilai tukar, atau variabel
pasar lainnya.
6. Kontrak Opsi adalah suatu kontrak derivatif antara 2 (dua) investor dimana satu investor
memberikan hak untuk membeli dan menjual pada investor lain terhadap suatu aset
tertentu di masa yang akan datang.
Jenis kontrak opsi dibedakan menjadi dua tipe, yaitu:
Call option atau opsi beli
Put option atau opsi jual
A. Call option menunjukkan hak untuk membeli suatu saham dengan harga tertentu
(harga ini disebut sebagai exercise price) pada tanggal tertentu. Tanggal jatuh
tempo tersebut disebut sebagai exercise date.
B. Put option adalah hak untuk menjual suatu saham dengan harga tertentu pada
waktu tertentu (atau sebelumnya). Jadi, opsi jual atau put option adalah kontrak
untuk menjual aset.
7. Lindung nilai adalah suatu strategi yang bertujuan mengurangi dampak risiko bisnis yang
tidak terduga, di samping tetap memungkinkan untuk memperoleh keuntungan dari
hasil investasi tersebut. Lindung nilai juga dilakukan terhadap mata uang dan dilakukan
oleh para investor guna melindungi investasi di negara lain.
8. Fair value hedges: Melindungi nilai aset dan kewajiban di neraca, persediaan, dan utang
dalam mata uang asing. Penilaian instrumen derivatif melalui proses MTM akan
menghasilkan laba/rugi. Laba/rugi dari instrumen derivatif akan masuk pada laporan
laba/rugi melalui akun laba/rugi dari instrumen derivatif.
Cashflow hedges: Melindungi transaksi yang terjadi di masa depan, pembelian, dan
penjualan komoditas di masa depan pada harga pasar. Penilaian instrumen derivatif
melalui proses MTM akan menghasilkan laba/rugi. Laba/rugi dari instrumen derivatif
akan masuk pada neraca sisi ekuitas melalui akun OCI (other comprehensive income).
9. Pencatatan dan perlakuan akuntansi derivatif tergantung pada apa yang menjadi
maksud perusahaan terlibat dalam kontrak derivatif, apakah untuk tujuan spekulasi
(berjudi) atau melakukan lindung nilai (hedging).
Prinsip dasar akuntansi untuk derivatif, Dalam SFAS No. 133, FASB menyimpulkan
bahwa derivatif seperti forward dan opsi merupakan aktiva serta kewajiban, dan
harus dilaporkan dalam neraca pada nilai wajar.
Pada laporan laba/rugi, setiap keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan
harus diakui dalam laba, jika derivatif digunakan untuk tujuan spekulasi. Jika
derivatif tersebut digunakan untuk tujuan hedging, maka akuntansi untuk setiap
keuntungan atau kerugian akan tergantung pada jenis hedge yang digunakan.
Secara ringkas, pedoman berikut digunakan dalam akuntansi untuk derivatif.
10. Asset Valuation adalah proses menentukan nilai saat ini dari aset perusahaan, seperti
saham, aset tetap dan aset tidak berwujud.
1) Net Asset Value juga dikenal sebagai aset berwujud bersih merupakan nilai buku
aset berwujud pada neraca keuangan (biaya historis dikurangi akumulasi
penyusutan), minus aset tidak berwujud dan kewajiban. Bisa juga dikatakan
sebagai uang yang akan tersisa apabila perusahaan dilikuidasi.
2) Ada banyak metode untuk menentukan nilai (harga) saham perusahaan.
Beberapa model yang sering digunakan adalah discounted dividend
models, discounted free cash flow models, and comparable valuation.
Discounted dividend model. Di bawah pendekatan ini, anda menghitung harga saham
dengan mendiskontokan dividen masa depan ke nilai sekarang.
Discounted cash flow model. Anda memvaluasi harga saham dari nilai sekarang dari
proyeksi arus kas bebas masa depan. Tugas pertama anda adalah membuat proyeksi
arus kas bebas dalam beberapa tahun ke depan (biasanya lima tahun). Anda kemudian
mendiskontokannya menggunakan biaya rata-rata modal tertimbang (weighted average
cost of capital).
Comparable valuation. Untuk menentukan harga saham, anda menggunakan rasio
valuasi dari beberapa perusahaan. Diantara rasio yang sering digunakan adalah price to
earnings ratio (P/E ratio), price to book ratio (P/BV ratio) atau price to cash flow ratio.
11. Portofolio adalah gabungan surat-surat berharga sebagai pilihan investasi. Prinsip
portofolio menganut paham “don’t put all your eggs in one basket”. Jadi, dalam
bermacam-macam sekuritas yang kita miliki, jika salah satunya mendapat keuntungan
maka dapat menutup kerugian sekuritas lainnya.
12. Surat berharga untuk investasi jangka pendek, berdasarkan jenisnya dikenal dua jenis
sekuritas (securities), yaitu sekuritas hutang yang segera dapat dipasarkan (marketable
debt securities), dan sekuritas ekuitas yang segera dapat dipasarkan (marketable equity
securities).
Masalah yang dijumpai dalam sekuritas yang segera di pasarkan antara lain:
1) Perolehan (acquisition).
2) Disposisi (disposition).
3) Penilaian (valuation).
4) Klasifikasi sekuritas investasi jangka pendek
Obligasi (bond)
Saham biasa dan preferen (common stock and preferen stock)
Sekuritas Konversi (Convertible security)
Menjamin (warrant)
Right issue
13. Fair value adalah harga jual yang disepakati oleh pembeli dan penjual, dengan asumsi
kedua belah pihak melakukan transaksi secara bebas. Banyak investasi memiliki nilai
wajar yang ditentukan oleh pasar dimana sebuah saham diperdagangkan. Nilai wajar
juga merupakan nilai aset dan kewajiban perusahaan jika laporan keuangan anak
perusahaan dikonsolidasikan dengan perusahaan induk.
Nilai wajar adalah harga di mana aset dapat dipertukarkan antara dua pihak yang
berpengetahuan luas dan berkepentingan. Cara yang paling andal untuk menentukan
nilai wajar investasi adalah mencantumkan atau mendaftarkan saham di bursa. Jika
perdagangan saham XYZ di bursa, market maker memberikan harga bid dan ask saham
XYZ.
14. Jika menggunakan metode current rate, laba translasi bervariasi mengikuti perubahan
nilai tukar. Hal ini menyebabkan estimasi dampak translasi pada laporan laba rugi
menjadi lebih mudah. Pos – pos dalam laporan laba rugi Home Brite yang dianggap
terjadi secara merata sepanjang periode ditranslasikan pada nilai tukar rata-rata
tertimbang sedangkan penyesuaian translasi disajikan dalam pendapatan komprehensif
lainnya (PSAK 10) dan tidak mempengaruhi laba berjalan. Dalam kasus diatas, selama
perusahaan memiliki anak perusahaan asing, maka metode current rate menangguhkan
laba dan rugi translasi.
1) Keuntungan dari translasi saldo awal aset bersih ditambahkan dengan keuntungan
translasi dari kenaikan aset bersih (jika dolar melemah terhadap mata uang asing)
pada periode tertentu.
2) Kerugian dari translasi saldo awal aset bersih ditambahkan dengan kerugian
translasi dari penurunan aset bersih (jika dolar menguat terhadap mata uang
asing) pada periode tertentu.