Skala Pengukuran
Yaitu data yang berbentuk kualitas dan hanya dapat diidentifikasi dengan nama
atau kategori.
Contoh :
Jenis kelamin
Tempat lahir
Pernyataan terhadap KB (setuju, kurang setuju, tidak setuju)
Suku
Stadium kanker (I, II, III, IV)
Data Kuantitatif (Numerik)
Yaitu data yang dapat diukur dan diekspresikan secara numerik (angka).
Data kuantitatif dapat dibedakan menjadi
data diskrit
data kontinyu
Data Kuantitatif
Data Kontinu
Data Diskrit
Data yang berbentuk bilangan bulat, hasil Data yang umumnya berbentuk desimal dan
menghitung. merupakan hasil mengukur
Hasilnya selalu positif Contoh :
Contoh :
tinggi badan (162,5 cm)
jumlah anak dalam keluarga (paritas)
berat badan (63,8 kg)
Jumlah kecelakaan lalu lintas
kadar Hemoglobin darah (10,2 mg/dl)
jumlah penderita penyakit jantung
Jenis data berdasarkan sumbernya
Data yang diambil sendiri oleh peneliti Data yang diambil dari pihak lain, seperti dari
Contoh: Penelitian status gizi anak balita lembaga/instansi
pengukuran langsung BB, TB, umur Contoh: data rekam medis pasien di RS
Skala Ukur
Skala Ukur
Nominal Ordinal
Paling lemah tingkatannya ada hubungan atau ranking bisa lebih kecil atau
lebih besar (< atau >)
Tidak ada tumpang tindih
Data kategorik yang bisa diurutkan
Kategori data tidak dapat diurutkan
contoh :
contoh :
status ekonomi (baik, sedang, kurang)
jenis kelamin
derajat sakit (minimal, moderate, severe)
agama
anggota ABRI (Mayor, Kapten, Letnan)
golongan darah
Skala Ukur (lanjutan)
Interval Rasio